Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcha Adiwara P
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang perubahan pada indikator pengetahuan dan sikap kebencanaan para pemuda Indonesia yang menjadi homestay buddy dalam program Disaster Risk Reduction Homestay (DRR Homestay) 2013 selama tiga waktu pengukuran (sebelum program, saat program, dna setelah program). Selama menjalankan program DRR Homestay 2013, para pemuda ini menjalankan berbagai peran dalam target sasaran program, peran dalam rekan sebaya, maupun peran dalam isu pengurangan resiko bencana. secara umum.
This Thesis discusses the changes in Disaster knowledge and attitude indicators of Indonesian Youth who became homestay buddy during program’s of DRR Homestay 2013, which measured in three time measurement (Before program, during program, and after program). During the program of DRR Homestay 2013, these youth were running the variety of roles, both role in target of program, role in peer group, and role in disaster risk reduction issues generally.
2014
S53922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Ayu Faluthamia
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang pengurangan resiko bencana berbasis sekolah di SDN 1 Wantisari Lebak Banten. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa implementasi pengurangan resiko bencana berbasis sekolah yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak tidak berjalan optimal terhadap pelaksanaan strategi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi pengurangan resiko bencana di SDN 1 Wantisari, seperti aspek pengetahuan, sikap dan tindakan, serta aspek pengalaman.
This thesis discusses about school-based disaster risk reduction in SDN 1 Wantisari Lebak Banten. The research used a qualitative approach and descriptive study research. The research concludes that the implementation of school-based disaster risk reduction by Lebak District Education Authority doesn't run optimally on the implementation of disaster risk reduction mainstreaming strategies. There are some factors that affect the implementation of DRR in SDN 1 Wantisari, such as aspect of knowledge, attitudes and actions, and aspect of experience.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T43315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Akbar Ridho Rizqullah
Abstrak :
Penelitian ini membahas program Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Caritas Bogor yang ditujukan kepada warga Desa Cigorondong, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil dari pelaksanaan Program Desa Tangguh Bencana di Desa Cigorondong. Penelitian ini dilakukan dari Bulan September tahun 2021 sampai Bulan Desember tahun 2021. Alasan penelitian ini adalah karena pentingnya program Destana ini jika bisa dilaksanakan dengan baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat Desa Cigorondong, mengingat tiga tahun yang lalu mereka mengalami bencana alam tsunami. Tujuan program ini secara umum adalah untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparat desa dalam melakukan pengurangan risiko bencana tsunami. Penelitian ini merupakan penitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Destana telah berjalan dengan baik dan cukup optimal. Hal itu dikarenakan enam dari tujuh kegiatan Destana berdasarkan Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 telah dilaksanakan. Kegiatan-kegiatan itu antara lain pengkajian risiko desa, rencana penanggulangan bencana, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB), peningkatan kapasitas aparat dan warga dalam penanggulangan bencana, dan pemaduan PRB ke dalam rencana pembangunan desa. Namun, masih ada sedikit kekurangan dari hasil pelaksanaan program ini, yaitu masih kurangnya dukungan dari pihak luar dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Destana belum merata. Selain itu, program ini belum melaksanakan kegiatan evaluasi. ......This study discusses Desa Tangguh Bencana (Destana) program organized by Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) together with Caritas Bogor aimed at residents of Cigorondong Village, Sumur District, Pandeglang Regency, Banten. The purpose of this study was to determine the results of the implementation of Desa Tangguh Bencana Program in Cigorondong Village. This research was conducted from September 2021 to December 2021. The reason for choosing to do this research is because of the importance of this Destana program if it can be implemented properly for the survival of the people of Cigorondong Village, considering that three years ago they experienced a tsunami natural disaster. The general objective of this program is to increase the capacity of the community and village officials in reducing the risk of a tsunami disaster. This research is a descriptive study with a qualitative approach. The results of this study indicate that the Destana program has been running well and is quite optimal. This is because six of the seven Destana activities based on Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012 have been implemented. These activities include village risk assessments, disaster management plans, establishment of a Disaster Risk Reduction Forum or called Forum PRB, capacity building of officials and residents in disaster management, and the integration of Disaster Risk Reduction (DRR) into village development plans. However, there are still some shortcomings from the results of the implementation of this program, namely the lack of support from outside parties and the participation of those involved in Destana activities has not been evenly distributed. In addition, this program has not carried out any evaluation activities.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronika Leny
Abstrak :
Jayawijaya suffers from hazards stemming from natural and human-made-disaster (anthropogenic). Dani tribe resided in Jayawijaya is known to dwell on profound influence of culture and nature allowing genuine local knowledge in managing disaster risks to breed. This study aims to understand the cultural knowledge systems of Dani tribe relating to disaster and its practices. This study is developed from desk studies and interviews with stakeholders. Dani tribe has known the concept of human-and-human and human-and-nature unison. They define this concept as transcendence relationship. Harmonious relationship between human and nature is believed would influence livelihood and in contrast would engender various forms of disaster. As part of securing their well-being, Dani tribe formulates norms which is manifested in various practices such as: environmental protection which includes rules and sanctions; the establishment of war command post and tribal structure consisted of commander of war and the head of fertility who govern war threads and initiate peace; as well as ritual performances. Living in harmony with nature allows Dani tribe to interpret these signs of nature as an early warning of disaster. Hopefully, the results of this study would be beneficial to local governments, customary institutions, faith-based institutions, and stakeholders in an effort to build community resilience.
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2013
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yerry Purba Wiratama
Abstrak :
Erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010 membawa dampak kerusakan yang luas di daerah Kabupaten Sleman, khususnya Desa Argomulyo, kecamatan Cangkringan. Tak ingin dampak tersebut terulang kembali, Pemerintah mengeluarkan program Desa Tangguh Bencana yang ditujukan agar masyarakat memiliki kapasitas dalam mengurangi resiko bencana diwilayahnya. Tujuan dari penelitian untuk menganalisis implementasi pengurangan resiko bencana pemerintah berbasis masyarakat melalui Program Desa Tangguh bencana di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, serta pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi, wawancara dengan stakeholders terkait di Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dan studi pustaka. Hasil penelitian implementasi program Desa Tangguh Bencana di Desa Argomulyo menunjukkan adanya pola sinergitas multistakeholders baik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Non-Governmental Organization/Lembaga Swadaya Masyarakat, maupun masyarakat setempat yang tergabung dalam komunitas relawan Forum Pengurangan Resiko Bencana Desa Argomulyo. Dalam interaksi antar aktor tersebut, masyarakat Desa Argomulyo tidak lagi menjadi obyek, namun pelaku utama yang bergerak dari bawah ke atas (bottom up) dalam upaya pengurangan resiko bencana di wilayahnya dengan keaktifannya menangani sejumlah bencana serta meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai pelatihan dan simulasi kebencanaan. Meskipun demikian, dalam implementasi program tersebut juga menemui kendala seperti minimnya pendanaan, terlebih dengan tidak adanya keterlibatan peran dari sektor swasta. Disamping itu, perlu juga menemukan pendekatan dalam menjaga antusiasme masyarakat terhadap kegiatan pelatihan simulasi.
The eruption of Mount Merapi in 2010 brought widespread damage to the Sleman Regency, especially Argomulyo Village. Government issued a program called Desa Tangguh Bencana to improve the ability or capacity of the local community to reduce the risk of disasters in their areas. The purpose of the study was to analyze the implementation of community-based disaster risk reduction through Desa Tangguh Bencana Program in Argomulyo Village. This research is a qualitative research with a case study approach, as well as data collection conducted through interviews with relevant stakeholders in Argomulyo Village. The results of this research show a pattern of multistakeholder interaction between Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Non-Governmental Organizations, and local communities. In the interaction between these actors, the people of Argomulyo Village are no longer the objects of the program, but the main actors in the program to reduce disaster risk in their area by actively handling a number of disasters and increasing their capacity through various training and disaster simulations. However, in the implementation of the program also encountered obstacles such as lack of funding and maintaining the enthusiasm of the local community.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
T54918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library