Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.

The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Pertiwi
"ABSTRAK
Jurnalisme bencana adalah bagaimana media memberitakan bencana. Jurnalisme bencana menjadi bahasan penting dalam dunia jurnalistik karena Indonesia adalah negeri rentan bencana. Namun pemberitaan mengenai bencana oleh media massa di Indonesia selama ini selalu menuai kritik karena cenderung ditampilkan secara dramatis. Pemberitaan tersebut terbentuk lewat pemahaman subjektif jurnalis.
Penelitian ini ingin mengetahui pemahaman jurnalis mengenai konsep jurnalisme bencana, dilihat dari proses peliputan bencana, pemahaman mengenai prinsip peliputan jurnalisme bencana, dan peliputan di tiap fase bencana. Peneliti menemukan bahwa jurnalis memahami mengenai konsep jurnalisme bencana dalam ranah kognitif.

ABSTRACT
Disaster journalism is how a mass media reports about disaster. Disaster journalism is very important topic because Indonesia is susceptible country of disaster. However, reporting of disaster by mass media has always criticized because there was dramatization tendency in journalism report. That reporting is established through a subjective understanding of journalist.
This research aims to determine the comprehension of journalist on the concept of disaster journalism, ranging from the process of disaster reporting, a comprehension of the principles of disaster reporting, and coverage in each phases of disaster. The research found that journalists has understanding about disaster journalism concept in the realm of cognitive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Febrina Fajrin
"Berita merupakan hasil pengolahan realitas yang dipengaruhi unsur kognisi serta nilai-nilai yang dibawa oleh jurnalis aspek psikologis serta pengaruh dari lingkungan, nilai-nilai organisasi, dan kebijakan redaksional media tempat berita diproduksi aspek sosiologis . Sehingga, peristiwa bencana yang sama dapat saja dibingkai dan diberitakan secara berbeda oleh media yang berbeda. Artikel ini melihat bagaimana media massa melakukan peliputan terhadap bencana mulai dari pemahaman kognitif jurnalisnya hingga implementasinya di lapangan dengan mengkolaborasikan hasil penelitian pada skripsi berjudul Pemahaman Jurnalis Mengenai Konsep Jurnalisme Bencana Wawancara Lima Jurnalis dari Media Cetak, Media Televisi, dan Media Online karya Adhika Pertiwi dan Pembingkaian Dampak Erupsi Merapi 26 Oktober pada Fase Tanggap Darurat oleh Televisi Lokal di Daerah Bencana dan Swasta Nasional karya Meylisa Badriyani.
News is the result of processing reality that is influenced by the elements of cognition and values brought by journalists the psychological aspect and the influence of the environment, the values of the organization, and the editorial policy of media where the news is produced the sociological aspect . Thus, the same disaster phenomenon can be framed and reported differently by different media. This article sees how media reported disaster news by studying journalist s comprehension about disaster journalism to its implementation in the field, as well as by literature study on two theses titled Journalist s Comprehension about Disaster Journalism by Adhika Pertiwi and Framing Impact of Merapi Eruption on October 26th by Local Television in Disaster Areas and National Mass Media by Meylisa Badriyani."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library