Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erstika Irawati
"Penelitian ini merupakan penelitian kajian pragmatik, yaitu tindak tutur direktif pada percakapan zelfstandig thuisverpleegkundige (perawat mandiri) dan pasien di Veurne, Belgia. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan jenis-jenis tindak tutur direktif yang terjadi antara perawat dan pasien dan mengidentifikasi jenis tindak tutur yang lebih dominan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan analisis dilakukan untuk mengklasifikasikan tindak tutur direktif yang ditemukan dengan menggunakan teori Bach dan Harnish (1993). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya lebih banyak tindak tutur direktif questions dengan jenis ungkapan bertanya, menginterogasi, menyelidiki yang digunakan dalam percakapan perawat mandiri dan pasien dibandingkan dengan tindak tutur direktif lainnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tindak tutur direktif dalam layanan kesehatan

This research is a pragmatic study that is focused on directive speech act of conversations between zelfstandig thuisverpleegkundige and patient in Veurne, Belgium. The aim of this study is to describe the directive speeches between the home nurse and the patient and to find out what kind of directive speech act is more dominant. This research uses descriptive qualitative method and the analysis is done to classify the directive speech acts found into several types of expression using the theory of Bach and Harnish (1993). The result of the research shows that there are more directive questions found which expresse asking, interrogating, and investigating compared to other directive speech acts. This research is expected to provide readers with more knowledge about directive speech acts in health care"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faradina Ulfah
"[ ABSTRAK
Pada dialog dalam film dapat ditemukan peristiwa tutur dan tindak tutur. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan wujud tindak tutur direktif dua guru yang berbeda usia dalam film Brammetje Baas. Metode
yang digunakan adalah dekripstif kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan perbedaan ragam bahasa guru yang
berbeda usia yakni tua dan muda. Guru yang lebih tua cenderung menggunakan tindak tutur direktif dengan
kalimat perintah dan sebaliknya guru muda menggunakan bahasa yang lebih akrab yakni tindak tutur direktif
memberi perintah dengan kalimat pernyataan. Guru muda pun menggunakan tindak tutur direktif memohon
kepada muridnya untuk meminta maaf pada guru tua.
ABSTRACT In the dialogue of film can be found speech events and speech acts. This study aimed to describe the form of
directive speech act of two teachers of different ages in the film Brammetje Baas. The method used is
descriptive qualitative. In this study found wide differences in languange teacher of different ages, such as
young and old. Older teacher tend to use directive speech acts with imperative sentence. In contrast, younger
teacher uses more familiar languange that directive speech acts had commanded the sentence statement. The
young teacher was using directive speech acts appealed to students to appologize the old teacher., In the dialogue of film can be found speech events and speech acts. This study aimed to describe the form of
directive speech act of two teachers of different ages in the film Brammetje Baas. The method used is
descriptive qualitative. In this study found wide differences in languange teacher of different ages, such as
young and old. Older teacher tend to use directive speech acts with imperative sentence. In contrast, younger
teacher uses more familiar languange that directive speech acts had commanded the sentence statement. The
young teacher was using directive speech acts appealed to students to appologize the old teacher.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Widiawati
"Tindak tutur memohon merupakan salah satu jenis tindak tutur yang termasuk dalam kategori tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif itu sendiri adalah bagian dari teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle (1975). Penelitian mengenai strategi memohon ini belum banyak dilakukan, terutama di dalam bahasa Inggris yang diujarkan oleh pemelajar Indonesia. Penelitian mengenai strategi memohon dalam bahasa Indonesia telah dilakukan oleh peneliti asing, yaitu Tim Hassal (1999) dari Australia.
Penelitian ini bertujuan mengamati, memerikan, serta menjelaskan bentuk-bentuk tindak tutur memohon dan strateginya di dalam bahasa Inggris di kalangan penutur Indonesia yang mempelajari bahasa Inggris. Pengamatan, pemerian dan penjelasan mencakup pengelompokan bentuk-bentuk ujaran memohon berdasarkan situasi hipotetis (yang mempunyai variabel kekuasaan, solidaritas dan publik atau nonpublik sebagai latar komunikasi), serta nilai kepatutan memohon yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin dan semester.
Teori yang menjadi landasan di dalam penelitian ini adalah teori Austin (1962), dan Searle (1975) mengenai teori tindak tutur, teori Leech (1983) mengenai prinsip kesantunan, teori Trosborg (1995) mengenai strategi memohon, serta teori Brown dan Levinson (1978) tentang kesantunan berbahasa. Korpus data penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Indonesia pemelajar bahasa lnggris di dua universitas. Metode analisis kuantitatif dengan menghitung kekerapan kemunculan setiap bentuk ujaran memohon dan Uji-t untuk menghitung signifikansi ujaran memohon yang diujarkan oleh kelompok laki-laki dan perempuan.
Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa variabel kekuasaan tidak cukup signifikan dalam pembentukan ujaran memohon di kalangan responden. Variabel salidaritas justru mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam pembentukan ujaran memohon. Terakhir, variabel publik atau nonpublik tidak mempunyai pengaruh apa-apa di dalam proses pembentukan ujaran memohon ini.
Temuan lain yang menarik adalah kelompok perempuan lebih kerap menggunakan strategi memohon Imperatif daripada kelompok laki-laki. Hal ini bertentangan dengan teori kesantunan yang dikemukakan oleh Lakoff, (1975) bahwa perempuan mempunyai bahasa yang lebih santun daripada laki-laki. Pendapat ini sejalan dengan temuan Gunarwan (1992) bahwa bentuk Imperatif merupakan bentuk ujaran direktif yang dianggap paling tidak santun. Trosborg (1995) juga mendukung pernyataan ini bahwa semakin langsung pernyataan itu semakin kurang santun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin saja akibat adanya pergeseran nilai budaya mengenai feminisme. Tentunya hal ini perlu dikaji lebih dalam lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T9952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Rahyono, 1956-
"This experimental phonetic research deals with the prosodies of directive speech in Javanese. The research procedures were: (1) speech production, (2) acoustic analysis, and (3) perception test. The data investigated are three directive utterances, in the form of statements, commands, and questions. The data were obtained by recording dialogues that present polite as well as impolite speech. Three acoustic experiments were conducted for statements, commands, and questions in directive speech: (1) modifications of duration, (2) modifications of contour, and (3) modifications of fundamental frequency. The result of the subsequent perception tests to 90 stimuli with 24 subjects were analysed statistically with ANOVA (Analysis of Variant). Based on this statistic analysis, the prosodic characteristics of polite and impolite speech were identified."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library