Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Ardhya Pramesti
Abstrak :
Direct Air Capture (DAC) efektif menghilangkan CO2 dari atmosfer, namun kelembaban tinggi dapat menghambat penyerapan CO2 dengan menyebabkan air mengumpul di permukaan penyerap. Bahan hidrofobik seperti PVC dan PVDF, yang dikenal dengan sifat tahan airnya, menawarkan solusi dengan menciptakan penghalang yang menjaga efisiensi penyerapan CO2 optimal bahkan dalam kondisi lembab. Penelitian ini berfokus untuk mengembangkan absorbent dengan kemampuan penyerapan CO2 yang ditingkatkan dengan mengintegrasikan sifat hidrofobik ke dalam struktur mereka menggunakan proses Phase-Inversion. Hasil analisis menunjukkan proses pelapisan yang sukses untuk PVC dan PVDF, yang menunjukkan kekokohan dan penempelan yang kuat pada substrat melintasi berbagai pelarut. Analisis termogravimetri yang dilakukan dalam kondisi kering menunjukkan perbedaan signifikan dalam efektivitas penangkapan CO2 di antara berbagai komposisi polimer. Formulasi PVC dengan konsentrasi Purolite yang lebih tinggi menunjukkan kemampuan adsorpsi yang lebih unggul dibandingkan PVDF, yang kurang efektif dalam kondisi kering. Studi mini-DAC memberikan wawasan tentang bagaimana kelembaban memengaruhi efisiensi penangkapan CO2, mengungkapkan bahwa baik pelapisan PVC maupun PVDF tetap mempertahankan kapasitas penyerapan yang baik bahkan dalam kondisi lembab. Namun, PVC lebih unggul daripada PVDF di lingkungan lembab. Seiring dengan peningkatan tingkat kelembaban, kedua pelapisan menunjukkan penurunan Total CO2 yang Terperangkap, kemungkinan disebabkan oleh penyerapan kelembaban oleh Purolite dan ketiadaan polimer. ......Direct air capture (DAC) technology effectively removes CO2 from the atmosphere, but high humidity can hinder CO2 absorption by causing water to accumulate on absorbent surfaces. Hydrophobic materials such as PVC and PVDF, known for their water-repellent properties, offer a solution by creating a barrier that maintains optimal CO2 absorption efficiency even in humid conditions. The research focuses to develop absorbents with improved CO2 absorption capabilities by integrating hydrophobic properties into their structures using Phase-Inversion process. The analysis results indicate successful coating processes for both PVC and PVDF, demonstrating robustness and strong adherence to substrates across various solvents. Thermogravimetric analysis (TGA) conducted under dry conditions showed significant differences in CO2 capture effectiveness among different polymer compositions. PVC formulations with higher Purolite concentrations exhibited superior adsorption capabilities compared to PVDF, which performed less effectively under dry conditions. Mini DAC studies provided insights into how humidity impacts CO2 capture efficiency, revealing that both PVC and PVDF coatings maintained good adsorption capacities even in humid conditions. However, PVC outperformed PVDF in humid environments. As humidity levels increased, both coatings exhibited reduced Total Captured CO2, likely due to moisture absorption by Purolite and the absence of polymers.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariya Chandra Pindika
Abstrak :
Salah satu yang menjadi faktor perubahan iklim dan pemanasan global adalah meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca (GHG) pada lapisan atmosfer. Peningkatan gas rumah kaca (GHG) disebabkan karena aktivitas manusia, sektor energi menjadi faktor kedua terbesar penyumbang emisi gas rumah kaca karena masih menggunakan energi tidak terbarukan. Indonesia memiliki target untuk mencapai net zero emission di tahun 2050, sehingga diperlukan metode yang tepat untuk mencapat target tersebut. Direct Air Capture (DAC) merupakan teknologi carbon capture yang dapat menghilangkan emisi karbon secara permanen di atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan desain geometri yang optimal pada sistem DAC, variasi desain geometri fin meliputi tinggi fin, tebal fin dan jarak antar fin untuk mencari nilai adsorption uptake terbesar pada sistem DAC yang dapat dicapai dalam waktu yang sesingkat mungkin dan dalam kondisi temperatur rendah. Hasil dari simulasi menunjukkan distribusi temperatur dan adsorption uptake. Pada penelitian ini terdapat 10 variasi dari A sampai J. Berdasarkan hasil analisa, nilai adsorption uptake tertinggi terdapat pada variasi E (0,13 x 7) mm sebesar 1,0059 kg/kg dalam waktu 792 detik dan nilai adsorption uptake terendah adalah 0,6078 kg/kg dalam waktu 395 detik pada variasi D (1,13 x 11) mm. Optimasi dilakukan menggunakan RSM menghasilkan titik optimum dengan tebal fin 0,33 mm, tinggi fin 11 mm akan menghasilkan respon berupa temperatur sebesar 316,565 K, nilai adsorption uptake sebesar 0,91401 kg/kg dalam waktu 547,092 detik. Nilai desirability 0,676, berarti titik optimum mampu mencapai respon kriteria yang diharapkan sebesar 67,6%. ......One of the primary contributors to climate change and global warming because the concentration of greenhouse gases (GHGs) was increased in atmosphere. The rise is largely attributed to human activities, with the energy sector being the second largest contributor due to its continued reliance on non-renewable energy sources. To mitigate this, Indonesia has set a goal to achieve net-zero emission by 2050, necessitating an appropriate to reach this target. Direct air Capture (DAC) is one of the technologies for carbon capturing that can permanently eliminating carbon emission from the atmosphere. The objective of this study is to identify an optimal geometric of fin design for the DAC. The design variations include fin heigh, fin thickness and the distance between the fins. These variations aim to identify the design that yields the highest adsorption uptake value in the DAC system in shortest possible time and under low-temperature conditions. The simulation results demonstrate the distribution of temperature and adsorption uptake. This study examines 10 variations, labeled from A to J. According to the analytical results, variation E (0,33 x 7) mm achieves the highest adsorption uptake value of 1,0059 kg/kg within 792 seconds, while the lowest value is 0,6078 kg/kg , achieved within 326 seconds in variation D (1,13 x 11) mm. Optimization carried out using the response surface method reveals on optimal point with a fin thickness of 0,33 mm and a fin height 11 mm. This configuration generates a temperature of 316,565 K and adsorption uptake value of 0,91401 kg/kg within 547,092 seconds. A desirability value of 0.676 means that the optimum point is able to achieve the desired response criteria by 67.6%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library