Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Arif Sumantri
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2022
327.2 HAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia bekerjasama dengan Majalah Tempo, 2017
923.2 AGU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Asruchin
Abstrak :
Buku berjudul “Perjalanan Seorang Diplomat: MENYUSURI JALUR SUTERA merupakan kumpulan artikel tentang berbagai aspek di negara-negara ‘Stan’ Asia Tengah. Isi buku dikelompokkan menjadi 7 (tujuh) bagian, yaitu: Diplomasi, Penugasan di Perwakilan, Pengamatan Wilayah Akreditasi, Perkembangan Sosial & Politik, Konflik Internal & Eksternal, Sejarah & Kebudayaan, Tradisi Usang & Fenomena Alam. Pada artikel ‘Asia Tengah Laksana Gadis Nan Sexy’ dikupas tentang wilayah Asia Tengah yang sejak dahulu menjadi ajang perebutan antara negara-negara besar: antara Kerajaan Inggris dengan Kekaisaran Tsar Rusia pada abad ke-19, untuk mengincar tempat persimpangan (cross-road) yang menghubungkan daratan Asia dan Eropa.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
923.9 MOH p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmmad Arrofi Chatramanderaj
Abstrak :
[ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai gambaran tingkat persepsi work-life balance pada pejabat diplomatik dan konsuler Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Work-life balance secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah keadaan ideal dimana seseorang dapat memenuhi segala tuntutan maupun kebutuhannya baik work -hal lain yang terkait) dan (hal-hal di luar kehidupan kerja, seperti keluarga, rekreasi, serta hal lain yang tidak terkait dengan karir). Penelitian dilakukan pada 244 Diplomat Indonesia (n=244), baik yang bertugas di dalam negeri maupun di luar negeri. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Diplomat Indonesia memiliki tingkat persepsi work-life balance yang sedang. Terdapat perbedaan tingkat persepsi work-life balance yang signifikan pada Diplomat Indonesia berdasarkan usia, lama bekerja, dan berdasarkan jumlah penempatan. Metode kualitatif dengan wawancara terhadap 10 informan dilakukan untuk memperkaya hasil penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi instrumen untuk membantu meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan Biro Kepegawaian Kemlu RI dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan manajemen SDM pada profesi Diplomat, misalnya, dalam mengambil keputusan mengenai fasilitas atau kebijakan yang menunjang kualitas hidup pegawai di lingkungan Kemlu RI.
ABSTRACT
This thesis discusses the work-life balance of diplomatic and consular officers at the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia. Work-life balance simply defined as an ideal state in which a person can meet all the demands and needs within the work sphere (career and other matters related) and life sphere (things outside of work life, such as family, recreation, and other things that are not related to career). The study was conducted at 244 Indonesian Diplomats (n = 244), both of which served in the country and abroad. The results of this study indicate that Indonesian diplomats have fair perceived level of work-life balance. There are differences in the level of perception of work-life balance that is significant in Indonesian diplomats based on age, years of service, and based on the number of placements. Qualitative methods by interview with 10 informants is conducted to enrich the research. The results obtained from this study are expected to be an instrument to help improve the quality of performances and services of Employment Bureau of Ministry of Foreign Affairs in making decisions relating to the human resources management, for example, in making decisions regarding the facilities or policies that support the quality of life of employees in the Ministry of Foreign Affairs., This thesis discusses the work-life balance of diplomatic and consular officers at the Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia. Work-life balance simply defined as an ideal state in which a person can meet all the demands and needs within the work sphere (career and other matters related) and life sphere (things outside of work life, such as family, recreation, and other things that are not related to career). The study was conducted at 244 Indonesian Diplomats (n = 244), both of which served in the country and abroad. The results of this study indicate that Indonesian diplomats have fair perceived level of work-life balance. There are differences in the level of perception of work-life balance that is significant in Indonesian diplomats based on age, years of service, and based on the number of placements. Qualitative methods by interview with 10 informants is conducted to enrich the research. The results obtained from this study are expected to be an instrument to help improve the quality of performances and services of Employment Bureau of Ministry of Foreign Affairs in making decisions relating to the human resources management, for example, in making decisions regarding the facilities or policies that support the quality of life of employees in the Ministry of Foreign Affairs.]
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Fitria Kusumasari Mustakim
2003
S3285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Warouw, Esther M.F.
Abstrak :
Skripsi ini membahas tanggung jawab negara penerima atas pelanggaran kewajiban internasionalnya, untuk melindungi diplomat dan gedung perwakilan asing yang berada di wilayahnya. Skripsi ini membahas kasus kematian Duta Besar beserta 3 (tiga) pejabat diplomatik Amerika Serikat dan pengrusakan gedung perwakilan Amerika Serikat di Benghazi Libya pada 11 September 2012. Berdasarkan analisis dalam hukum internasional, atas peristiwa tersebut pemerintah Libya dapat dimintakan pertanggungjawabannya untuk melakukan ganti rugi kepada Amerika Serikat sebagai negara yang menderita kerugian. ......This thesis is about the law of state responsibility, when the receiving state breach their international obligation to protect foreign diplomatic agent and premises of the mission in their country. This thesis is explain about the death of Ambassador and 3 (three) diplomatic agent of United State of America and the damage of premises of the mission in Benghazi Libya on 11 September 2012. Based on International Law analysis Libyan government is responsible to make reparation to United State of America as injured state.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44993
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : LA TOFI
050 DIN 24 (2009)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Wahyu Imanullah
Abstrak :
ABSTRACT
Analisis kebijakan luar negeri seringkali mengetengahkan bahwa kebijakan merupakan konsekuensi logis dari faktor-faktor material, seperti kapabilitas militer dan ekonomi, maupun ideasional, seperti visi, identitas, dan ideologi negara. Namun demikian, bagaimana kedua hal ini bergabung membentuk praktik kebijakan luar negeri di suatu negara tetap menjadi pertanyaan, baik di kalangan praktisi maupun akademisi. Penelitian ini akan mencoba menawarkan diskusi khusus terhadap pertanyaan tersebut dengan cara memperhatikan kontinuitas agenda di dalam kebijakan luar negeri suatu negara yang dihasilkan oleh praktik sehari-hari yang mengombinasikan kedua faktor di atas. Dengan menggunakan kasus kontinuitas agenda ASEAN di dalam kebijakan luar negeri Indonesia, penelitian ini akan menunjukkan bahwa diplomat berperan penting dalam mengombinasikan kedua pandangan tersebut sehingga membentuk kebijakan luar negeri suatu negara. Secara lebih spesifik penelitian ini akan menggunakan pemikiran Bourdieu yang diaplikasikan melalui gabungan metode induktif, interpretivis, dan historis untuk menggali pemahaman dan pertimbangan diplomat Indonesia dalam melanggengkan agenda ASEAN di dalam kebijakan luar negeri Indonesia.
ABSTRACT
Over time, the Foreign Policy Analysis (FPA) has been setting forth the idea that foreign policy is a logical consequence from material factors, such as military capability and economy, as well as ideational factors, such as country?s vision, identity, transparancy making process. More specifically, this research will be using Bourdieu's thoughts through the mixture of several methods, such as inductive, interpretive, and historical, to further scrutinize the Indonesian diplomat's understanding and reasoning in perpetuating ASEAN position as the cornerstone in Indonesia's foreign policy.
2016
S63948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wulandari
Abstrak :
Dalam perjalanan sejarah diplomasi Indonesia, terdapat beberapa tokoh diplomat ulung yang menorehkan prestasi, seperti Soebandrio. Kemudian, perlu disadari bahwa keberhasilan Soebandrio dalam menghubungkan Indonesia dengan dunia luar melalui London dan Moskow, hingga perannya dalam berbagai misi penting negara tidak dapat dilepaskan dari peran istrinya, Hurustiati Soebandrio. Selama karir Soebandrio, peran diplomatik Hurustiati terlihat ketika suaminya ditugaskan sebagai Duta Besar Indonesia di London, setidaknya sejak 1947 hingga 1954. Dalam kurun waktu tersebut, Hurustiati turut melakukan berbagai upaya untuk membentuk citra baik Indonesia untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus mengkaji peran Hurustiati Soebandrio sebagai istri diplomat sejak 1947 sampai 1954. Kajian ini bertujuan untuk menghadirkan peran perempuan sebagai istri diplomat dalam penulisan sejarah diplomasi Indonesia. Secara lebih luas, kajian ini juga bertujuan untuk mendorong penulisan sejarah diplomasi yang turut memperhatikan peran kaum perempuan. Kajian ini dilakukan menggunakan metode sejarah dengan menempatkan arsip, majalah, dan surat kabar sebagai sumber primer. Kajian menunjukkan ada tiga citra Indonesia yang dibentuk oleh Hurustiati di London, yakni Indonesia sebagai negara merdeka, negara berupaya memperjuangkan kesetaraan gender, serta negara yang multikultural. Untuk mencapai ketiga citra tersebut, Hurustiati melakukan berbagai upaya, seperti memberikan ceramah secara resmi, melakukan perbincangan dengan para pejabat diplomatik dan istrinya, dan menginisiasi pameran.
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2021
900 HAN 5:1 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library