Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nguyen, Thi My Hanh
"ABSTRAK
Under feudalism, besides imploring investiture, tribute is said to be one of the two most typical activities at the core of diplomatic relations between China and the region, in particular, Vietnam and Japan. By using the comparative method and interdisciplinary approach, the author shows that there are many differences between Vietnam and Japan with regards to tribute activity with China during the feudal period. For example, the start and end of China tributary activities with Vietnam and Japan are not the same. The period of Japanese tributary activity was much more loosened than Vietnam. Vietnamese tributary relation was political, while Japan placed economic benefits as the main priority. In particular, the author also proved that although Japan and China had differences in behavior and level of dependence on the tributary activity of Vietnam, both Vietnam and Japan maintained independence and autonomy. Based on the historical, cultural, and geographical characteristics, as well as the position and force correlation of each country in relation to China, this article also explains the causes of these similarities and differences."
ISEAS/BUFS, 2018
327 SUV 10:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windratmo
"Hubungan Jepang-Indonesia berjalan sejak masa kolonial Jepang di Indonesia. Hubungan ini berjalan terus dari masa Pra Orde Baru hingga memasuki masa Orde Baru. Diplomasi Jepang di. Indonesia semakin meningkat bersamaan dengan kepentingan ekonominya di berbagai bidang. Diplomasi Jepang pada era Pasca Perang Dingin mengalami perubahan bersamaan dengan berubahnya tata dunia internasional dari bipolar ke multipolar. Perubahan ini mendorong Jepang untuk berperan secara aktif di WTO dan IMF. Perhatian dan peranan aktif Jepang melalui IMF ditandai dengan keberhasilannya mengajukan keberatan terhadap situasi yang ada di Indonesia melalui Paket Reformasi IMF.
Perkembangan diplomasi Jepang dari waktu ke waktu perlu di analisis akibat dari perubahan eksternal dan internal di Indonesia maupun Jepang dan lingkungan global. Tujuan Penelitian yaitu, mengetahui perkembangan diplomasi Jepang-Indonesia berdasarkan ekonomi, politik dan sosbud; peranan diplomasi Jepang ditengah berubahnya sistem internasional; ada tidaknya perubahan pendekatan kebijaksanaan Jepang terhadap Indonesia dengan adanya mobnas dan krisis ekonomi.
Teori yang dipergunakan adalah mengenai konsep kebijaksanaan publik dan kebijaksanan luar negeri, diplomasi, kebijaksanaan industri dan teori "international tariff game". Metode penelitian adalah desain penelitian deskriptif den analisis data menggunakan pendekatan kualitatif/historis.
Dalam pada itu, subjek /pokok penelitian adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan luar negeri Jepang terhadap Indonesia yang dilakukan melalui diplomasi Jepang-Indonesia dan metode pengumpulan data melalui analisis data sekunder. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Jepang memiliki kepentingen yang cukup besar di bidang ekonomi dan politik di Indonesia. Diplomasi Jepang dari waktu ke waktu tetap berkisar pada masalah ekonomi. Sehingga Peranan Jepang yang semakin aktif di dunia internasional dapat dig nakan untuk mengambil inisiatif dalam menjalankan kebijaksanaan ekonomi luar negeri Indonesia untuk meningkatkan perekonomian den posisi di badan-badan organisasi multilateral seperti WTO,APEC dan IMF."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusy Widarahesty
"Penelitian ini berfokus pada upaya-upaya yang dilakukan Jepang untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan disain deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan teori politik luar negeri dan diplomasi multilateral melalui PBB. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menunjukan upaya-upaya diplomasi yang digunakan dan apa faktor-faktor yang mendasari keinginan Jepang untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Bagi Jepang menjadi anggota tetap DK-PBB merupakan sebuah tiket untuk memperluas dan memperkuat peranan Jepang di mata dunia, oleh karena itu Jepang termasuk dari banyak negara yang ikut menyuarakan reformasi dalam struktur keanggotaan tetap DK-PBB. bagi Jepang reformasi dalam tubuh DK-PBB sangat diperlukan untuk memperkuat peranan dan fungsi PBB yang disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.
Dari hasil analisis melalui kepustakaan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) upaya-upaya yang dilakukan Jepang untuk menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dilakukan Jepang melalui diplomasi ekonomi termasuk melalui salah satu instrumen ekonomi yaitu program bantuan luar negeri ODA, dan juga pasukan perdamaian SDF melalui PKO 2) kontribusi-kontribusi yang dilakukan Jepang melalui ODA dan PKO merupakan bentuk upaya Jepang dalam menjalankan diplomasi damainya di lingkungan internasional khususnya di PBB. 3) faktor-faktor yang mendasari keinginan Jepang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB adalah; adanya faktor politik dimana yang pertama, dalam sudut pandang Jepang, keanggotaan permanen dari Dewan Keamanan PBB akan memungkinkan Jepang untuk secara terus-menerus dilibatkan dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian internasional, dan yang kedua untuk menambah suara untuk mewakili Asia yang selama ini hanya diwakili oleh Cina dan yang ketiga karena adanya faktor sejarah yang mewarnai hubungan Jepang dengan negara tetangganya yaitu Cina dan Korea. Dari faktor budaya, keinginan Jepang terhubung dengan adanya budaya yang ikut berperan dalam membentuk karakter politik Jepang, yaitu; adanya budaya survive yang dipengaruhi oleh faktor geografi Jepang, adanya budaya gimu yaitu kewajiban yang harus dilakukan negara sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai anggota masyarakat dunia, dan adanya budaya Jepang dengan konsep keseimbangan wa bahwa setiap negara berhak "menempati tempat yang sesuai".

This research specifically conducted by Japan's efforts to become a permanent member of United Nations Security Council as Japan's multilateral diplomacy efforts. This Research includes qualitative research with descriptive analysis. It also used political theory abroad and international diplomacy through the United Nations. The Targets of this research are to show diplomacy efforts by Japan and what factors constituting Japan's desire to become a regular Security Council member of the United Nations For Japan, to become a permanent member of Security Council represent a ticket to extend and strengthen Japan's role in the International world, therefore Japan is one of the many countries voicing reforms in membership structure of Security Council. Reformation in body of Security Council is essential for Japan to strengthen the function and role of United Nations which must be adapted by situation of epoch in this time.
The conclusion of this analysis, 1). Japan's efforts to become a permanent member Security Council of United Nations conducted by Japan through economic diplomacy includes : passing one of the economic instrument; which is overseas aid program of ODA, as well as team peace of SDF through PKO 2). With Japan's ODA and SDF contributions, Japan tries to show the peace consolidation diplomacy in international relationship especially in the United Nation 3) The factors which constituting Japan's desire to become a regular member of Security Council are; firstly, existence of political factors in Japan viewpoint, that the permanent membership of Security Council of United Nations will enable Japan to continuously involve in efforts to create international peace and security, second to add voice to represent Asian countries which during the time was only deputized by China and third caused by historical factor that has colored Japan's relation with its neighboring state; China and Korea. From the cultural point, Japan's desire in circuit with cultural existence which follows to play a part to form it's own political character, that is; existence of culture "survive" culture influenced by factor of Japan's geography, there's the existence of obligation (gimu) concept Which means an obligation that must be conducted by a state as according to its responsibility as world society members, and the existence of Japan's culture with balance concept of wa that each; every state is entitled to "occupy appropriate place"."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Utami Seminar
"Penelitian ini berfokus pada kebijakan domestik yang diterapkan Jepang untuk persiapan pelaksanaan Olimpiade Tokyo 1964, yaitu Sport Promotion Act, Tokyo Olympic Education, dan Nation Beautifying Movement. Kebijakan domestik ini bertujuan untuk membentuk perilaku masyarakat Jepang yang sesuai dengan standar internasional. Bagi penulis, hal ini berhubungan dengan upaya pencapaian tujuan diplomasi kebudayaan Jepang pasca Perang Dunia II. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana Jepang menggunakan Olimpiade sebagai sebuah alat untuk mencapai tujuan diplomasi kebudayaannya.
Tesis ini menggunakan metode kualitatif, dengan penggunaan data primer dari laporan-laporan resmi dari kementerian-kementerian Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa Jepang memanfaatkan Olimpiade untuk mendidik rakyatnya agar berperilaku sesuai dengan standar-standar internasional dan memberikan citra positif bagi Jepang setelah kekalahannya di Perang Dunia II.

This study focuses on Japan's domestic policies regarding the preparation of Tokyo Olympics 1964 such as: Sport Promotion Act, Tokyo Olympic Education, and Nation Beautifying Movement. These policies aimed to mold the Japanese behavior accordant to international standards. These efforts are considered as attempts to achieve Japan?s cultural diplomacy post World War II. The purpose of this study is to analyze how Japan use Olympics as a tool to achieve its cultural diplomacy.
This study used qualitative method with primary data such as reports and guidebooks issued by Japan ministries. This study shows that Japan utilized Olympics to educate the citizens to behave accordant to international standards and also creating positive image after the lost in World War II."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library