Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Exton, William Jr.
New York, N.Y. : American Management Association , 1972
658.31 EXT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stoff, Jesse A.
New York: Harper Perennial, 1992
616.925 STO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adinda Normala Putri
Abstrak :
Studi ini menganalisis tindakan Turki yang tidak menunjukkan komitmen kuat dalam aliansinya dengan NATO melalui kebijakan pembelian sistem pertahanan udara dan rudal S-400 dari Rusia pada tahun 2016. Studi ini mengaplikasikan teori dilema aliansi dari Glenn Snyder untuk menganalisis dilema keamanan negara terhadap aliansinya yang mempengaruhi perilaku negara sehingga mempengaruhi komitmen negara dalam aliansi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelusuran causal-process tracing (CPT) dengan pengambilan data melalui studi kepustakaan. Analisis memberikan hasil bahwa komitmen Turki yang melemah terhadap NATO dipengaruhi oleh dilema aliansi yang dialami Turki. Faktor penentu dilema aliansi oleh Snyder secara garis besar dibagi menjadi dua kategori yaitu ketergantungan langsung dan tidak langsung. Ketergantungan langsung adalah tingkat ketergantungan yang mencakup empat hal, yaitu, pertama perbandingan kapabilitas militer Turki dengan negara ancaman, yakni Suriah; kedua, kemampuan militer NATO dalam memberikan bantuan; ketiga, tingkat tensi dan konflik Turki dengan Suriah; dan keempat, pilihan Turki untuk melakukan re-aliansi. Sedangkan, ketergantungan tidak langsung meliputi kepentingan strategis antara Turki dan NATO. Analisis penelitian menunjukkan bahwa Turki memiliki ketergantungan langsung dan tidak langsung rendah, sehingga Turki lebih takut akan risiko ditinggalkan (abandonment) di dalam aliansinya dengan NATO. Untuk menghindari hal tersebut Turki memilih strategi membelot (defect) dengan cara memperlemah komitmen atau mencari aliansi baru melalui pembelian sistem pertahanan udara dan rudal S-400 dari Rusia. ......This study analyzes Turkey's behavior which indicates wavering commitment towards its alliance with NATO, as seen through its purchase of S-400 air defense missile system from Russia in 2016. The alliance dilemma theory by Glenn Snyder is applied to analyze the state's security dilemma of its alliance that influences state behavior, which in turn will affect the state commitment towards its alliance. This research is a qualitative study using causal-process tracing (CPT) method by collecting data through literature study. The analysis denotes Turkey's weakened commitment is influenced by the dilemma of alliance undergone by Turkey. The five determinants of the alliance dilemma by Snyder are divided into two categories: direct and indirect dependence. Direct dependence includes four points; first, the comparison of Turkey's military capabilities with the country considered as a threat, Syria; second, NATO's military capability in providing assistance; third, the level of tension and conflict between Turkey and Syria; and fourth, Turkey's option to re-alliance. Indirect dependency covers the strategic interests between Turkey and NATO. The research analysis shows that Turkey has low direct and indirect dependence to NATO, which as a result Turkey is more apprehensive of abandonment risk in its alliance with NATO. To avoid this outcome, Turkey chose the strategy to defect by weakening commitment or seeking new alliance through the purchase of S-400 air defense missile system from Russia.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kenny Immanuel
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji peranan tipe kepribadian, prinsip moral, pelaku dan jenis kebohongan terhadap toleransi terhadap kebohongan. Partisipan dalam penelitian ini adalah WNI (n=176, MUsia=21.22, SDUsia=2.524) yang dipilih dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online. Instrumen pengukuran terdiri dari alat ukur tipe kepribadian (Dark Triad Dirty Dozen; Jonason & Webster, 2010), modifikasi 7 Dilema Moral (Saputra dkk, 2014), dan alat ukur Toleransi terhadap Kebohongan (Immanuel & Matindas, 2016). Hasil utama penelitian ini menunjukkan bahwa pelaku dan jenis kebohongan memiliki hubungan signifkan dengan toleransi terhadap. Keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian lanjutan dibahas dalam diskusi laporan penelitian ini.
ABSTRACT
The aim of this research is to explore the role of personality type, moral principle, types of lie and relationship with the liar to tolerance towards lying. Participants in this research were Indonesian nationalities (n=176, MAge=21.22, SDAge=2.524), collected by using non-probability sampling method – convenience sampling. Participants complete online battery test consisted of personality questionnaire (Dark Triad Dirty Dozen; Jonason & Webster, 2010), modified 7 sacrificial dillema (Saputra et al, 2014), and tolerance towards lying questionnaire (Immanuel & Matindas, 2016). Main finding of this research shows that only situational factors have significant correlation with tolerance towards lying. Limitation and future research will be discussed further in this research’s report.
2016
S65464
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Billy Septian Arinditya
Abstrak :
ABSTRAK
Amerika Serikat dalam mempertahankan hegemoninya menyebarkan kekuatannya dengan cara membangun pangkalan militer di tempat-tempat strategis di seluruh dunia termasuk di kawasan Timur Tengah. Keberadaan pangkalan-pangkalan militer AS tersebut menimbulkan dilema keamanan bagi negara-negara di sekitar pangkalan militer tersebut, khususnya Iran. Upaya Iran berupa peningkatan kekuatan militer serta pengembangan nuklir. Untuk menjamin rasa aman dari keberadaan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah, Iran melakukan peningkatan kekuatan secara agresif di masa pemerintahan Presiden Ahmadinejad, termasuk dengan pengembangan teknologi nuklir. Tesis ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan Iran-Amerika Serikat pada masa pemerintahan Ahmadinejad dan sebelum pemerintahan Ahmadinejad, menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Amerika Serikat mengancam untuk menyerang Iran, dan menjelaskan mengenai strategi keamanan yang diterapkan Iran untuk menghadapi ancaman serangan Amerika Serikat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yang merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Security dilemma dalam kebijakan yang diambil pemerintah Iran sangat jelas, seperti pada umumnya pemerintahan negara lain di dunia yang menambah anggaran untuk pertahanan mereka setiap tahunnya. Adapun strategi Iran dalam menghadapi kehadiran Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah adalah dengan cara Iran melakukan berbagai macam latihan militer, serta menambah jumlah pasukannya. Selain itu juga menambah sistem angkatan persenjataan yang telah ada dan menjadi semakin berkembang. Salah satu contoh persenjataan yang dikembangkan oleh Iran yaitu dengan adanya nuklir yang dimana memicu semakin menegangnya hubungan Amerika Serikat dan Iran. Konsep deterrence terkandung dalam strategi yang digunakan Iran untuk menghadapi Amerika Serikat karena apabila ada pilihan untuk memulai perang atau tidak memulai perang. Iran akan memilih untuk tidak berperang selama Amerika Serikat tidak mewujudkan ancaman serangannya menjadi tindakan nyata. Iran merancang strategi menghadapi ancaman serangan Amerika Serikat dengan semua sumber kekuatan yang dimiliki Iran, seperti pengembangan nuklir dan kekuatan militernya yang telah berkembang menuju kekuatan terbesar di Timur Tengah.
ABSTRACT
United States in maintaining its hegemony spread its power in a way to build military bases in strategic places around the world including in the Middle East region. The existence of U.S. military bases that pose a security dilemma for countries around the military base, especially Iran. Iran's efforts include increased military power and nuclear development. To ensure the safety of the U.S. presence in the Middle East, Iran has aggressively increased its strength in the government of President Ahmadinejad, including the development of nuclear technology. This thesis aims to explain the Iran-United States relations during the reign of Ahmadinejad and before Ahmadinejad's government, explaining the factors that led the United States threatened to attack Iran, and explained the security strategies are implemented to deal with the threat of Iranian attack the United States. The research method used is the case study method is a detailed examination of one setting or one person or one place where the subject of the document or the specific event. Security dilemma in which captured Iranian government policy is very clear, like most other governments in the world which adds to their defense budget every year. The Iranian strategy in the face of the U.S. presence in the Middle East is the Iranian way of doing various kinds of military exercises, as well as increasing the number of troops. It also increased the force weapons systems that already exist and are becoming increasingly growing. One example of weapons developed by Iran that is the presence of nuclear triggers increasingly strained relations which the United States and Iran. The concept of deterrence is contained in the strategies used to deal with Iran if the United States because there is an option to start a war or start a war. Iran would prefer not to fight for the United States do not realize the threat of attack into action. Iran devise strategies for coping with the threat of a U.S. attack with all the sources of power that Iran, like nuclear development and military power that has grown to the greatest power in the Middle East.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hario Susanto
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis kelompok, praktek keberagamaan, afiliasi agama, dan SVO mempengaruhi tingkah laku kooperatif dalam dilema sosial. Di Indonesia interaksi antar agama merupakan hal yang vital karena agama dianggap penting dalam keseharian. Social Indentity Theory (SIT) memprediksi jenis kelompok ingroup akan mendorong tingkah laku kooperatif, dan sebaliknya pada kelompok outgroup. Tingkah laku kooperatif dalam penelitian eksperimental ini diukur melalui permainan prisoner`s dilemma, melibatkan 190 mahasiswa S1 Universitas Indonesia dengan afiliasi agama Kristen/Katholik (n=96) dan Islam (n=94). Hasil analisis menunjukan tidak adanya efek independen dari jenis kelompok, SVO, afiliasi agama. Praktek keberagamaan individu memiliki efek independen negatif signifikan terhadap tingkah laku kooperatif, B = -4,461, SE = ,137, 95% CI =(,482, ,826). Penelitian juga menunjukan bahwa ternyata partisipan yang berhadapan dengan ingroup (B = ,406, SE = ,160 p<0.05) atau outgroup (B = ,383, SE=,157 p< 0.05) yang semakin sering melaukan praktek keberagamaan akan semakin kooperatif dibanding pada kelompok kontrol. Hasil ini menunjukan praktek keberagamaan sebagai faktor penting untuk memprediksi tingkah laku kooperatif, sekalipun tidak sesuai dengan arah yang diharapkan.
This research aims to explain whether group type, religious practices, religion affiliation, and SVO influence cooperation in social dilemma. In Indonesia, interaction between religion`s affiliation is a very important matter since religion defined as an important thing in daily life. Social Identity Theory (SIT) predicts ingroup will cooperate more and vice versa with outgroup. Cooperation in this experimental research was measured using prisoner`s dilemma that involved 190 undergraduate students of Universitas Indonesia with Protestant/Catholic (n=96) and Islam (n=94). The result shows that there was no independent effect from group type, SVO, religion affiliation. Individual`s religious practices score has negative independent effect to cooperation significantly, B = -4,461, SE = ,137, 95% CI =(,482, ,826). This research also shows that participant facing ingroup (B = ,406, SE = ,160 p<0.05) or outgroup (B = ,383, SE=,157 p< 0.05) with higher religious practice will cooperate more in contrast with those facing control group. This result shows that religiousity is an important factor to predict cooperation, even though did not fit the expected direction.
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ayu Pratiwi
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai kesepekatan kerjasama pertahanan (DCA) antara Kolombia dan Amerika Serikat pada tanggal 14 Agustus 2009. Perjanjian tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara anti-AS, terutama Venezuela. Venezuela merespon kehadiran militer Amerika Serikat dengan menggunakan strategi militer ofensif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menyarankan bahwa dalam situasi security dilemma, Venezuela dapat mengambil strategi defensif untuk memungkinkan kerjasama dengan negara-negara lain agar dapat menghindari terjadinya perang.
The focus of this thesis is about defense cooperation agreement (DCA) between Colombia and the United States on August 14, 2009. The agreement raises concerns for the countries of the anti-US, particularly Venezuela. Venezuela responds U.S military presence by using offensive military strategy. This research is a qualitative case study design. The results suggest that in the security dilemma situation, Venezuela can take a defensive strategy to allow cooperation with other countries in order to avoid the war.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>