Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Nurmala
"Penelitian mengenai Situasi Diglosia ini telah dilakukan pada penduduk Surusunda. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran mengenai Situasi Diglosia di Surusunda yang berdasarkan ranah-ranah tertentu dan variabel-variabel luar bahasa. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pengumpulan data dilakukan pengamatan berpartisipasi dan wawancara terstruktur. Responden dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Mereka ada yang sebagai pelajar SMP, guru, pegawai pemerintah desa, pedagang, sebagai tukang, dan ibu rumah tangga. Pengambilan percontoh (sampel) dalam penelitian ini dilakukan secara acak sederhana.
Hasilnya menunjukkan bahwa di desa Surusunda ini terdapat tiga bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dan bahasa Jawa. Ketiga bahasa tersebut dipakai berdasarkan ranah-ranah tertentu. Bahasa Indonesia dipakai dalam ranah sekolah, pemerintahan (masalah kedinasan), pasar kecamatan, dan ragam tulis. Bahasa Sunda dipakai sebagian besar dalam ranah rumah tangga, ketetanggaan, tempat ibadah, dan administrasi pemerintahan (masalah pelayanan jasa).
Bahasa Jawa dipakai hanya untuk berkomunikasi dengan orang-orang Jawa dan keluarga Jawa (penutur bahasa Jawa). Variabel-variabel luar bahasa ini yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah usia, pendidikan, dan pekerjaan. Responden yang berusia di atas 20 tahun lebih banyak memakai bahasa Sunda atau bahasa Jawa; sedangkan responden yang berusia di bawah 20 tahun lebih banyak memakai bahasa Indonesia. Kenyataan tersebut dikarenakan responden yang berusia di bawah 20 tahun adalah murid-murid SMP. Faktor pendidikan orang tua murid, seperti lulusan SMP dan SMA kemampuan berbahasa Indonesia lebih bagus dibandingkan dengan orang tua murid yang hanya lulusan sekolah dasar. Faktor pekerjaan, seperti guru, pegawai pemerintah desa merupakan orang-orang yang dianggap dapat memberikan contoh berbahasa Indonesia dan berbahasa Sunda dengan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Awlia Ramadhan
"Skripsi ini membahas sebuah fenomena kebahasaan yang terjadi dalam masyarakat Minangkabau. Bahasa sebagai salah satu alat yang digunakan untuk berkomunikasi, memiliki fungsi tersendiri dalam suatu kelompok masyarakat. Konsepsi diri dan pengetahuan budaya suatu kelompok masyarakat  dapat dipahami melalui perilaku bahasa yang mereka tampilkan selama proses interaksi berlangsung. Teknik pengamatan dan wawancara digunakan untuk mendapatkan hasil yang deskriptif untuk menjelaskan sudut pandang masyarakat mengenai dialek yang mereka gunakan, serta pandangan yang mereka miliki mengenai dialek masyarakat lain. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan teori-teori dan konsep yang relevan untuk mendapatkan pemahaman mengenai posisi dialek dalam suatu peristiwa komunikasi. Dengan menerapkan pengetahuan budaya yang mereka miliki, masyarakat Darek dan Rantau, kelompok masyarakat Minangkabau, dalam konteks tertentu menjadikan dialek bahasa Minangkabau sebagai alat identifikasi identitas lawan bicaranya. Perbedaan pengetahuan budaya inilah yang menjadikan tiap-tiap dialek memiliki penggunaan dan pandangan yang berbeda pada dua kelompok masyarakat tersebut.

This undergraduate thesis focus on linguistic phenomena in Minangkabau society. Language as one of many tools used to communicate, has its own function within a society. Through the language, the conception of self and cultural knowledge of a society can be understood as interaction takes place. Observation and in-depth interviews are used to get much more descriptive results for explaining the emic point of view about the dialect used and dialect other groups of people. The data is then analyzed with relevant theory and concept, to get an understanding of the positions of dialects in communication events. By applying their cultural knowledge, peoples of Darek and Rantau, a group of people in the larger Minangkabau ethnic group, in several context use dialects for identification of another person’s identity. The difference between their cultural knowledge has given each dialect it’s own usage and view in their respective societies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library