Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penyandang autis di Indonesia diperkirakan jumlahnya meningkat mengingat bahwa sudah banyak anak-anak di sekeliling kita yang menderita autisme (Kasran,2003), walaupun belum ditemukan jumlah yang pastikarena belum banyak hasil penelitian tentang autisme dan sulitnya memperoleh data...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dubin, rese P
New Jersey: Prentice Hall Press, 1999
615.854 DUB m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"Hipertensi umumnya terjadi karena diet makanan yang tidak seimbang dan merupakan faktor yang paling mudah dimodifikasi. Hipertensi yang tidak diatasi akan berdampak pada kecacatan dan produktifitas aggregate dewasa. Hipertensi yang ditemukan pada aggregate dewasa perlu penanganan yang serius. Praktik Spesialis Keperawatan Komunitas menuntut perawat untuk dapat memberikan solusi mengatasi masalah dan mencegah komplikasi hipertensi melalui "Program Diksi". Program Diksi merupakan suatu bentuk intervensi keperawatan komunitas pada aggregate dewasa di kelurahan Srengseng Sawah Jakarta Selatan dengan mencatat tekanan darah, diet makanan dan relaksasi. Program Diksi ini telah memberikan hasil yang positif dengan bukti dapat menurunkan jumlah penderita hipertensi derajat 2 menjadi hipertensi derajat 1 dan normal dengan jumlah penderita awal 22 menjadi 11 orang di akhir, sehingga disimpulkan terjadi penurunan jumlah penderita hipertensi. Penurunan tekanan darah terjadi setelah dilakukan program Diksi yang dilakukan selama 8 bulan pada 63 orang dewasa dengan tekanan darah sistolik 10,29 mmHg dan tekanan diastolik 4,81 mmHg.Intervensi "Diksi" diharapkan dapat diterapkan di masyarakat.

Hypertension generally occurs due to an unbalanced diet, which is the most easily modified factor. Hypertension that is not well addressed will have an impact on disability and reduced productivity of adults aggregate. Hypertension found in aggregate adults needs serious treatment. Community Specialist Nursing Practice requires nurses to be able to provide a solution to overcome the problem and prevent the complications of hypertension through the "Diksi Program". Diksi program is a form of community nursing intervention on adult aggregate in Srengseng sawah South Jakarta. The intervention includes recording blood pressure, managing diet and perform relaxation. Diksi program has yielded positive results with the evidence of the number of people with hypertension reduced from the degree of 2 to 1 and the normal degree of hypertension with the number from 22 to 11 people at the end of program. The report concluded a decline in the number of people with hypertension. The decrease in blood pressure occurs after Diksi program that was conducted for 8 months in 63 adults with systolic blood pressure of 10.29 mm Hg and a diastolic pressure of 4.81 mmHg. "Diksi" intervention is expected to be implemented in the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudomustopo
"Masalah hipertensi pada kehamilan, masih banyak yang belum diungkapkan oleh para peneliti. Radikal bebas diperkirakan menjadi salah satu faktor yang penting sebagai penyebab hipertensi. Radikal bebas dapat menyebabkan meningkatnya reactive oxygen species (ROS) dan stres oksidatif. Stres oksidatif menimbulkan kerusakan membran sel. Kerusakan membran sel akan menyebabkan jejas sel. Diet makanan tinggi garam (DMTG) dapat menyebabkan stres oksidatif pada jantung. Karena secara etis tidak memungkinkan meneliti pengaruh DMTG pada ibu hamil secara in vivo, maka digunakan model tikus penelitian (MTP) Sprague Dawiey Rat (SDR) yang bunting. Permasalahannya adalah: Apakah diet makanan tinggi garam dapat menyebabkan hipertensi pada MTP yang bunting? Apakah DMTG dapat menyebabkan kelainan jaringan jantung?, dan apakah DMTG dapat menurunkan antioksidan pada model tikus penelitian? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah menliti pengaruh DMTG pada jantung MTP SDR yang bunting. Juga diteliti pengaruh DMTP terhadap nilai peroksida lipid dan glutation peroksidase dan gambaran kelainan struktur dan ultrastruktur sel otot jantung. Metodologi Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Hewan - Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB) dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan - IPB. Waktu penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2004. Penelitian ini menggunakan 40 ekor model tikus Sprague Dawley bunting. Empat puluh ekor model tikus yang sudah dikawinkan dan diasumsikan sudah bunting semua dipilih secara acak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rada kelompok kontrol diberikan diet makanan dengan kadar garam, 0,3% NaCl- Sedangkan pada kelompolg perlakuan diberikan diet makanan tinggi garam dengan kadar garam, NaCl 6%. Selama masa bunting antara 21-23 hari, masing-masing kelompok diperiksa berat badan, tensi, dan denyut jantungnya seminggu dua kali. Menjelang waktu melahirkan sekitar hari ke dua puluh, dikerjakan eutanasia dan kemudian dilanjutkan dengan Iaparatomi dan thorakotomi dengan memenuhi standar prosedur ACUC dan PSSP-LPPM - IPB. Pada waktu itu didapatkan 12 ekor model tikus penelitian tidak bunting. Sedangkan sisanya 28 MTP bunting, ternyata ada 11 ekor yang melahirkan preterm. Kerusakan jaringan jantung karena peroksida lipid diperiksa dengan cara mengukur nilai maiondiaidehyde (MDA) dan antioksidan glutation peroksidase (GPx)_ Hasil penelitian Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh DMTG terhadap kerusakan membran sel karena peroksida lipid. Hal ini dibuktikan dengan nilai MDA Iebih tinggi pada kelompok perlakuan preterm dibandingkan dengan kelompok perlakuan a'term, perbedaan ini bermakna (p<0,05). Nilai GPx didapatkan Iebih rendah pada kelompok perlakuan preterm dibandingkan dengan kelompok perlakuan a'term, perbedaan ini sangat bermakna. (p<0.0?l). Kerusakan membran sei ini berdampak Iuas pada berbagai kelainan patologis. Berbagai kelainan patologis tersebut adalah DMTG menyebabkan hipertensi, selain itu DMTG menyebabkan kelahiran preterm, kenaikan sel Ieukosit (WBC) dan hematokrit. DMTG juga menyebabkan kerusakan struktur dan ultrastruktur sel jantung, endotel arteri dan mitokondria, tetapi DMTG tidak menyebabkan perubahan berat badan, perubahan hemoglobin dan komponen darah yang lain. Pada kelompok perlakuan terdapat hipertensi baik pada tekanan darah sistolik maupun yang diastolik, jika dibandingkan dengan kelompok kontrol perbedaan ini bermakna. Pada kelompok perlakuan terdapat persalinan preterm 68% Iebih besar dari pada persalinan preterm pada kelompok kontrol yaitu 33%, dan perbedaan ini secara proporsional bermakna. Terdapat perubahan struktural morfologik histologi pada arteri dan sel atot jantung. Pada endotel arteri didapatkan aterosklerosis derajat satu, tampak tunika elastika yang putus dan tidak utuh. Pada gambaran histologi sel-sel otot jantung kelompok perlakuan, didapatkan batas antara sel-sel tidak jelas dan miofibril yang tidak teratur. Perubahan pada arteri dan otot jantung tersebut disertai dengan perubahan ultrastruktural di mitokondria. Mitokondria pada MTP perlakuan membengkak dengan krista yang tidak tesusun dengan rapi dan jarak antara krista-krista melebar. Kesimpulan Penelitian ini membuktikan bahwa DMTG menaikkan jumlah peroksida lipid, dan dapat menurunkan GPx. DMTG juga menyebabkan hipertensi pada kelompok perlakuan. Selanjutnya penelitian ini juga membuktikan bahwa DMTG menyebabkan kenaikan kelahiran preterm, kelainan struktur sel otot jantung, kelainan endotel arteri dan kelainan mitokondria. Selain itu DMTG menyebabkan jumlah WBC yang tinggi, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya gejala sepsis yang disebut sebagai systemic inflammatory response syndrome {SIRS}.
Many scientists until now agree that pregnancy induced hypertension problems is still insufficiently discovered. It is thought that free radical is one of the important factor that causes hypertension. Free radical creates reactive oxygen species (ROS) and oxidative stress. Oxidative stress damages cell membrane, and it induces cell injury and diseases. High salt diet creates oxidative stress on the heart tissue. Due to the ethic problem in-vivo research towards pregnant women, the research uses rat as a model, namely Sprague Dawley Rat (SDR). The problems are does the high salt diet induce hypertension, does the high salt diet induce heart cell injury and does the high salt diet induce the antioxidant value decreasing? The aim of the research The aim of the research is to investigate the effect of high salt diet towards pregnant SDR, especially on the value of lipid peroxide, glutathione peroxide (GPx), and the heart cell injury. Methodology The research was performed in Bogor Agricultural University and in Animal Hospital - Bogor Agricultural University, in Juty 2004 up to August 2004. The rat animal models were 40 SDR. The pregnant models were divided randomly into two groups, namely the control and the treated. models. The control was fed by normal salt diet of 0,3 % NaCl, and the treated model was fed by the high salt diet of 6% NaCl. During the time of pregnancy around 21 days up to 23 days, all of the models were measured twice a week of the body weight, the blood pressure, and the heart beat. There were 28 SDR eligible for the study. Before the estimate date of delivery, all of the models performed euthanasia by laparatomy and thoracotomy. The procedure of the animal treatment was legalized by ACUC and PSSP-LPPM, Bogor Institute of Agriculture. During the euthanasia it was found that 12 models were not pregnant and there were 19 preterm models delivered. The examination of this heart tissue injury was performed histologically, ultrastructurely, and the level of lipid peroxide measured by malondialdehyde (MDA) and the GPx value. The research result The result of the research revealed that the high salt diet caused the lipid peroxide value increased, and it injured the cell membranes. The MDA value of the preterm treated group was significantly higher (p < 0,05) than those of the a'term treated group. The GPx value of the preterm treated group was significantly lower (p < 0,U1) than those of the a?term treated group. The high salt diet also induced hypertension, preterm labor by 68%, leoukocytosis, endothelium injury, the heart cell injury, and damage of mitochondria. There were no influences of the high salt diet towards the body weight, hemoglobin and the blood cell component. The blood pressure of the treated group was significantly higher (p < 0,05) than those of the control group. Moreover, in the treated group there were changing of the smooth muscle cell structure, the arterial endothelium, and the ultra structure mitochondria. Conclusion The research proved that the high salt diet increased the value of lipid peroxide and decreased the GPx value. This state is called the oxidative stress. The high salt diet induces hypertension, preterm labor, Ieukocytosis, heart cell injury and abnormality of mitochondria. The condition of leukocytosis can induce septic symptom which is called Systemic inflammatory response syndrome (SIRS)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
D716
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudomustopo
"ABSTRAK
Latar Belakang
Masalah hipertensi pada kehamilan, masih banyak yang belum
diungkapkan oleh para peneliti. Radikal bebas diperkirakan menjadi salah
satu faktor yang penting sebagai penyebab hipertensi. Radikal bebas
dapat menyebabkan meningkatnya reactive oxygen species (ROS) dan
stres oksidatif. Stres oksidatif menimbulkan kerusakan membran sel.
Kerusakan membran sel akan menyebabkan jejas sel. Diet makanan
tinggi garam (DMTG) dapat menyebabkan stres oksidatif pada jantung.
Karena secara etis tidak memungkinkan meneliti pengaruh DMTG pada
ibu hamil secara in vivo, maka digunakan model tikus penelitian (MTP)
Sprague Dawiey Rat (SDR) yang bunting. Permasalahannya adalah:
Apakah diet makanan tinggi garam dapat menyebabkan hipertensi pada
MTP yang bunting? Apakah DMTG dapat menyebabkan kelainan jaringan
jantung?, dan apakah DMTG dapat menurunkan antioksidan pada model
tikus penelitian?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menliti pengaruh DMTG pada jantung
MTP SDR yang bunting. Juga diteliti pengaruh DMTP terhadap nilai
peroksida lipid dan glutation peroksidase dan gambaran kelainan struktur
dan ultrastruktur sel otot jantung.
Metodologi
Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Hewan - Institut
Pertanian Bogor (FKH-IPB) dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan - IPB.
Waktu penelitian berlangsung pada bulan Juli sampai bulan Agustus
2004. Penelitian ini menggunakan 40 ekor model tikus Sprague Dawley
bunting. Empat puluh ekor model tikus yang sudah dikawinkan dan
diasumsikan sudah bunting semua dipilih secara acak menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Rada
kelompok kontrol diberikan diet makanan dengan kadar garam, 0,3%
NaCl- Sedangkan pada kelompolg perlakuan diberikan diet makanan tinggi
garam dengan kadar garam, NaCl 6%. Selama masa bunting antara 21-23
hari, masing-masing kelompok diperiksa berat badan, tensi, dan denyut
jantungnya seminggu dua kali. Menjelang waktu melahirkan sekitar hari
ke dua puluh, dikerjakan eutanasia dan kemudian dilanjutkan dengan
Iaparatomi dan thorakotomi dengan memenuhi standar prosedur ACUC dan PSSP-LPPM - IPB. Pada waktu itu didapatkan 12 ekor model tikus
penelitian tidak bunting.
Sedangkan sisanya 28 MTP bunting, ternyata ada 11 ekor yang
melahirkan preterm. Kerusakan jaringan jantung karena peroksida lipid
diperiksa dengan cara mengukur nilai maiondiaidehyde (MDA) dan
antioksidan glutation peroksidase (GPx)_
Hasil penelitian
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh DMTG
terhadap kerusakan membran sel karena peroksida lipid. Hal ini
dibuktikan dengan nilai MDA Iebih tinggi pada kelompok perlakuan
preterm dibandingkan dengan kelompok perlakuan a'term, perbedaan ini
bermakna (p<0,05). Nilai GPx didapatkan Iebih rendah pada kelompok
perlakuan preterm dibandingkan dengan kelompok perlakuan a'term,
perbedaan ini sangat bermakna. (p<0.0?l). Kerusakan membran sei ini
berdampak Iuas pada berbagai kelainan patologis. Berbagai kelainan
patologis tersebut adalah DMTG menyebabkan hipertensi, selain itu
DMTG menyebabkan kelahiran preterm, kenaikan sel Ieukosit (WBC) dan
hematokrit. DMTG juga menyebabkan kerusakan struktur dan ultrastruktur
sel jantung, endotel arteri dan mitokondria, tetapi DMTG tidak
menyebabkan perubahan berat badan, perubahan hemoglobin dan
komponen darah yang lain. Pada kelompok perlakuan terdapat hipertensi
baik pada tekanan darah sistolik maupun yang diastolik, jika
dibandingkan dengan kelompok kontrol perbedaan ini bermakna. Pada
kelompok perlakuan terdapat persalinan preterm 68% Iebih besar dari
pada persalinan preterm pada kelompok kontrol yaitu 33%, dan
perbedaan ini secara proporsional bermakna. Terdapat perubahan
struktural morfologik histologi pada arteri dan sel atot jantung. Pada
endotel arteri didapatkan aterosklerosis derajat satu, tampak tunika
elastika yang putus dan tidak utuh. Pada gambaran histologi sel-sel otot
jantung kelompok perlakuan, didapatkan batas antara sel-sel tidak jelas
dan miofibril yang tidak teratur. Perubahan pada arteri dan otot jantung
tersebut disertai dengan perubahan ultrastruktural di mitokondria.
Mitokondria pada MTP perlakuan membengkak dengan krista yang tidak
tesusun dengan rapi dan jarak antara krista-krista melebar.
Kesimpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa DMTG menaikkan jumlah
peroksida lipid, dan dapat menurunkan GPx. DMTG juga menyebabkan
hipertensi pada kelompok perlakuan. Selanjutnya penelitian ini juga
membuktikan bahwa DMTG menyebabkan kenaikan kelahiran preterm,
kelainan struktur sel otot jantung, kelainan endotel arteri dan kelainan
mitokondria. Selain itu DMTG menyebabkan jumlah WBC yang tinggi, hal
ini dapat mengakibatkan terjadinya gejala sepsis yang disebut sebagai
systemic inflammatory response syndrome {SIRS}.

Abstract
Background
Many scientists until now agree that pregnancy induced
hypertension problems is still insufficiently discovered. It is thought that
free radical is one of the important factor that causes hypertension. Free
radical creates reactive oxygen species (ROS) and oxidative stress.
Oxidative stress damages cell membrane, and it induces cell injury and
diseases. High salt diet creates oxidative stress on the heart tissue. Due
to the ethic problem in-vivo research towards pregnant women, the
research uses rat as a model, namely Sprague Dawley Rat (SDR). The
problems are does the high salt diet induce hypertension, does the high
salt diet induce heart cell injury and does the high salt diet induce the
antioxidant value decreasing?
The aim of the research
The aim of the research is to investigate the effect of high salt diet
towards pregnant SDR, especially on the value of lipid peroxide,
glutathione peroxide (GPx), and the heart cell injury.
Methodology
The research was performed in Bogor Agricultural University and in
Animal Hospital - Bogor Agricultural University, in Juty 2004 up to August
2004. The rat animal models were 40 SDR. The pregnant models were
divided randomly into two groups, namely the control and the treated.
models. The control was fed by normal salt diet of 0,3 % NaCl, and the
treated model was fed by the high salt diet of 6% NaCl. During the time of
pregnancy around 21 days up to 23 days, all of the models were
measured twice a week of the body weight, the blood pressure, and the
heart beat. There were 28 SDR eligible for the study. Before the estimate
date of delivery, all of the models performed euthanasia by laparatomy
and thoracotomy. The procedure of the animal treatment was legalized by
ACUC and PSSP-LPPM, Bogor Institute of Agriculture. During the
euthanasia it was found that 12 models were not pregnant and there were
19 preterm models delivered. The examination of this heart tissue injury
was performed histologically, ultrastructurely, and the level of lipid
peroxide measured by malondialdehyde (MDA) and the GPx value.
The research result
The result of the research revealed that the high salt diet caused
the lipid peroxide value increased, and it injured the cell membranes. The
MDA value of the preterm treated group was significantly higher (p <
0,05) than those of the a'term treated group. The GPx value of the
preterm treated group was significantly lower (p < 0,U1) than those of the
a?term treated group. The high salt diet also induced hypertension,
preterm labor by 68%, leoukocytosis, endothelium injury, the heart cell
injury, and damage of mitochondria. There were no influences of the high
salt diet towards the body weight, hemoglobin and the blood cell
component. The blood pressure of the treated group was significantly
higher (p < 0,05) than those of the control group. Moreover, in the treated
group there were changing of the smooth muscle cell structure, the
arterial endothelium, and the ultra structure mitochondria.
Conclusion
The research proved that the high salt diet increased the value of
lipid peroxide and decreased the GPx value. This state is called the
oxidative stress. The high salt diet induces hypertension, preterm labor,
Ieukocytosis, heart cell injury and abnormality of mitochondria. The
condition of leukocytosis can induce septic symptom which is called
Systemic inflammatory response syndrome (SIRS)."
2005
D766
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library