Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suroto
Abstrak :
Di Indonesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama baik untuk penduduk yang tinggal di desa maupun di kota. Sebagian besar kejadian diare, yaitu 60 - 80 % dialami oleh golongan anak dibawah lima tahun. Golongan ini setiap tahunnya mengalami 2 - 3 kali kejadian diare, dimana sekitar 1 - 2 % diantaranya akan jatuh kedalam keadaan dehidrasi, yang bila tidak segera ditolong, 50 - 60 % akan meninggal. Menghadapi persoalan masih tinginya angka kejadian diare, Depkes RI secara global mempunyai dua tujuan pokok program pemberantasan penyakit diare yaitu; mencegah kematian karena diare dan mencegah agar tidak terjadi diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh perilaku ibu terhadap kejadian diare pada anak balita. Dari analisis ini akan dilihat besar risiko perilaku kesehatan terhadap kejadian diare. Rancangan penelitian ini adalah kasus-kontrol dengan jumlah sampel sebanyak 1498 kasus dan 1498 kontrol. Analisis data dilakukan dengan uji statistik regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor perilaku kesehatan ibu mempunyai pengaruh terhadap kejadian diare yaitu perilaku buang air besar dan membersihkan jamban (rasio odds = 1,21, selang kepercayaan 95 % = 1,03 - 1,42). Perilaku cuci tangan yang mempunyai efek yang berbeda menurut umur anak yaitu dengan umur anak < 24 bulan (rasio odds = 1,58, selang kepercayaan 95 % = 1,23 - 2,05). Perilaku cuci tangan pada umur anak ≥ 24 bulan (rasio odds 1, 11, selang kepercayaan 95 % = 0, 93 - 1, 33). Sedangkan variabel lain (Confounding) yang turut mempengaruhi kejadian diare adalah pendidikan ibu dan sumber air. Untuk menunjang keberhasilan program pemberantasan penyakit diare perlu penyuluhan yang penekanannya terutama pada aspek perbaikan perilaku cuci tangan dan perilaku buang air besar dan membersihkan jamban pada ibu balita.
The Role of Mother's Behavior to Diarrhea Diseases in Children Under Five Years Old in Central Sulawesi, Southeast Sulawesi and East Nusa Tenggara, 1998In Indonesia, diarrhea is still a major problem in rural and urban area. Most of diarrhea cases were in children under five years old (60 - 80 % of the cases). Among them, the episodes diarrhea was 2 - 3 time annually and 1 - 2 % of them went into dehydration condition. In response to high prevalent of diarrhea, in general Ministry of Health Republic of Indonesia has two main objective namely to prevent of diarrhea and prevention of death among diarrhea cases. The main objective of this study is to assess the role of mother's behavior to diarrhea diseases in children under five years old. The study design is case-control with a sample 1498 cases and 1489 control. Multiple logistic regressions were used to determine the relationship between independent variable with dependent variable. This study showed that factor of mother's behavior is associated with diarrhea. The specific behavior hygienic the defecation practice and cleaning toilet (odds ratio = 1.21, 95 % CI = 1.03 - 1,42), hand washing (odds ratio = 1.58, 95 % CI = 1.23 - 2.05) for children under 24 month and (odds ratio = 1.11, 95 % CI = 0.93 -- 1.33) for children ≥ 24 month. The confounder variable which had association to diarrhea was mother's education and source of water. In order to support the success of diarrhea control program, it is necessary to do health information to mother's behavior about hand washing and hygienic defecation practice and cleaning toilet.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wibowo Ady Sapta
Abstrak :
Diare di Indonesia masih merupakan masalah dengan angka kesakitan yaitu 20-49%, terutama pada golongan umur balita dengan angka kematian 134 per 100.000, Penelitian dilakukan bertujuan mempelajari hubungan faktor risiko kesehatan lingkungan terhadap kejadian diare pada balita. Penelitian dilakukan di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi mulai bulan Februari sampai Mei 2002, dengan menggunakan rancangan kasus-kontrol (Case-control) terhadap 125 responden ibu balita penderita diare (kasus) dalam dua minggu terakhir dan responden ibu balita tidak diare dengan jumlah yang lama (kontrol). Survei dilakukan terhadap responden meliputi jenis sarana, cara pengambilan, cara dan alat penyimpanan air, tingkat risiko pencemaran, kuantitas dan kualitas mikrobiologis air bersih, jenis jamban, tempat penampungan tinja, kondisi jamban, jenis SPAL, kondisi SPAL, tempat sampah, kondisi tempat sampah, jenis konstruksi rumah, lantai rumah dan kebersihan rumah. Pemeriksaan kualitas mikrobiologis dilakukan terhadap 50 sampel (25 sampel kasus dan 25 sampel kontrol). Chi-square digunakan untuk menguji hubungan faktor risiko kesehatan lingkungan dengan kejadian diare pada balita. Untuk menentukan faktor risiko kesehatan lingkungan yang dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita digunakan regresi logistik ganda. Kualitas mikrobiologi air bersih hanya digunakan untuk mendukung faktor risiko kesehatan lingkungan. Dari 16 variabel yang diuji, hanya 12 variabel faktor risiko kesehatan lingkungan (jenis sarana air bersih, cara pengambilan air, tingkat risiko pencemaran sumber air, kuantitas air, kualitas mikrobiologis air bersih; jenis jamban, kondisi jamban; jenis SPAL, kondisi SPAL; jenis tempat sampah, kondisi tempat sarnpah dan jenis konstruksi rumah) yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita. Lebih lanjut, hasil analisis regresi logistik ganda menunjukkan bahwa faktor risiko kesehatan lingkungan yang dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah tingkat risiko pencemaran sumber air bersih (X1)(OR = 5,007 ), kondisi jamban (X2)(OR = 2,648), jenis jamban (X3)(OR = 2,027) dan jenis SPAL (X4)(OR = 2,115) dengan model persamaan : Logit P (y) = - 6,451 + 1,611X1 + 0,706X2 + 0,974X3 + 0,749)(4, sehingga untuk mengurangi risiko tersebut perlu upaya yang dilakukan melalui perbaikan sarana sumber air bersih seperti perlindungan terhadap pencemaran sekitar sumber, perbaikan dan pemeliharaan jamban, perbaikan SPAL serta penyuluhan kesehatan lingkungan berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan. ...... Environmental Health Risk Factors Associated Diarrhea in Children Under Five Years Old at Citamiang Sub District, City of Sukabumi, Year 2002In Indonesia diarrhea is still a major health problem, with morbidity rate 20-40%o, especially in children under 5 years old with mortality rate 134 per 100,000. This study to investigate the environmental health risk factors associated with diarrhea ease in children under 5 years old. A case-control study has been carried in Citamiang sub district, city of Sukabumi in February to May 2002. One hundred and twenty five mothers of children under 5 years old who have diarrhea in the last two weeks and the same number of control were selected as respondent. Resource facility type, procedures (techniques) of water collection, water storage, pollution risk level, quantity and microbiological quality of clean water were surveyed in corresponding respondent. Latrine type, feces storage collection, latrine condition, sewerage facility type, sewerage condition, waste container type, waste container condition, house construction type, house floor, house cleanliness where also surveyed. In addition, microbiological quality of 50 clean water samples (25 of cases and 25 of control) analyzed. Chi-squares was applied to test the association of the environmental risk factors with diarrhea, where as the dominant environmental risk factors were determined by logistic multiple regression. The microbiological quality of clean water was not analyzed statistically, rather it who used to support statistical a degrees of environmental risk factors. Of the 16 variable tested, 12 variable (Resource facility type, procedures (techniques) of water collection, pollution risk level, quantity, microbiological quality of clean water, latrine type, latrine condition, sewerage facility type, sewerage condition, waste container type, waste container condition, house construction type) are statistically associate with diarrhea Further, logistic multiple regression indicate that the dominant variables of environmental risk factors are pollution risk level (X1)(OR = 5.007), latrine condition (X2)(OR : 2.648), latrine type (X3)(OR : 2.027) and sewerage type (X4) (OR : 2.115) with equalization model is Logic P (y) _ - 6,45I + 1,611X1 + 0,706X2 + 0,974X3 + 0,749X4, so to decrease the we to rehabilitate from the pollutant around the resource, rehabilitation and maintenance of the latrine, sewage system rehabilitation and environmental health education associate with disease based on environmental.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 8275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiyatuz Zahrah
Abstrak :
Pendahuluan: Sebagian besar kematian pada balita di negara berkembang diakibatkan oleh penyakit diare. Indonesia sebagai negara berkembang juga berpotensi mengalami kejadian ini. Kejadian diare yang dialami balita dapat dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan mencuci tangan pada ibu yang memiliki balita pertama dengan kejadian diare pada balita di kecamatan Cimanggis. Metode pada penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan responden sebanyak 378 orang di kecamatan Cimanggis yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan tingkat pengetahuan mencuci tangan cukup pada ibu sebanyak 106 (28%) dengan 101 (26.7%) balitanya mengalami kejadian diare. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian diare pada balita (p-value < 0.05). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang cuci tagan pada ibu. ......Introduction: Most deaths in children under five years old in developing countries are caused by diarrheal diseases. Indonesia as a developing country also has the potential to experience this incidence. The incidence of diarrhea experienced by children under five years old can be prevented by a clean and healthy lifestyle. This study aimed to see the relationship between the level of knowledge of hand washing in mothers who have their first children under five years old with the incidence of diarrhea in children under five years old in Cimanggis sub-district. Method This study used a cross sectional design with 378 respondents in Cimanggis sub-district who were selected using purposive sampling method. The results showed that the level of knowledge of sufficient handwashing in mothers was 106 (28%) and was 101 (26.7%) children under five years old experienced diarrhea. There was a significant relationship between level of knowledge and the incidence of diarrhea in children under five years old (p-value < 0.05). Future research are expected to further analyze the factors that influenced the level of knowledge of knowledge of washing hands in mothers.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library