Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elvyra Yulia
Abstrak :
ABSTRAK
Gangguan keseimbangan merupakan masalah klinis yang sering dijumpai dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sampai dengan menurunnya kualitas hidup penderita. Sistem vestibuler merupakan salah satu dari 3 sistem yang berfungsi untuk mempertahankan posisi tubuh dan keseimbangan. Kelainan vestibuler sangat berperan menimbulkan masalah klinis karena memberikan kontribusi sebesar 65 dalam mempertahankan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas terapi kombinasi akupunktur manual dan terapi VRT Vestibuler Rehabilitation Therapy dibandingkan dengan akupunktur sham dan terapi VRT terhadap perrbaikan gejala dan kualitas hidup penderita gangguan keseimbangan. Terapi VRT dapat memperbaiki kulaitas hidup penderita gangguan keseimbangan. DHI berguna untuk menetukan jenis intervensi bagi pasien dengan disfungsi vestibuler karena dapat menilai individu tentang derajat handycap akibat gangguan keseimbangan. Uji klinik acak tersamar ganda melibatkan 40 pasien, dialokasikan pada kelompok kasus dan kelompok kontrol. Tindakan akupunktur dilakukan pada titik GB20 Fengchi bilateral, LI4 Hegu bilateral, LR3 Taichong bilateral, ST36 Zusanli bilateral, DU20 Baihui, EX-HN1 Sishenchong. SI19 Tinggong bilateral. Dilakukan sebanyak 4 sesi selama 8 hari. Evaluasi penilaian skor DHI dilakukan sebanyak 3 kali sebelum dan setelah terapi ke 2 dan ke 4 . Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna pada rerata skor DHI dengan delta penurunan skor lebih besar pada kelompok terapi akupunktur manual dan VRT dibandingkan kelompok akupunktur sham dan VRT p = < 0,001 . Dapat disimpulkan Terapi kombinasi Akupunktur manual dan terapi VRT lebih efektif dalam mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita gangguan keseimbangan dibandingkan dengan terapi VRT.
ABSTRACT
Imbalance Disorder represent clinical problem as oftenly seen that effect daily activities and will decline the patient quality of live. Vestibuler system is one of three system function to maintain body balance. Vestibuler disorder contribute 65 of clinical problem in maintaining body balance. This study aims to determine the effectiveness of the combination therapy between manual acupuncture and VRT Vestibuler Rehabilitation Therapy compare with sham acupuncture and VRT therapy for improving symptom and quality of life of imbalance disorder vertibuler perifer non BPPV. Rehabilitation therapy VRT will be able to improve quality of life of body balance patience. DHI Dizziness Handicap Inventory will be used to determined neccesary intervention for patient in vestibuler disfunction. Double blind randomized clinical trial carried out on 40 patient allocated to the cased group and control group. Acupuncture action perfom on point GB20 Fengchi bilateral, LI4 Hegu bilateral, LR3 Taichong bilateral, ST36 Zusanli bilateral, DU20 Baihui, EX HN1 Sishenchong. SI19 Tinggong bilateral. It takes 4 session for 8 days. DHI Evaluation is measured 3 times before and after the 2nd and 4th therapy . The result of the research show significant difference on DHI score between manual acupuncture group and VRT therapy compare with sham acupuncture and VRT therapy p 0,001 . It can be conclude that combination on manual acupuncture and VRT therapy is proved to be more effective in reducing symptom and improve the quality of life of imbalance disorder patient in compare to sham acupuncture and VRT therapy.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vickry Rowi
Abstrak :
Indikator hidrokarbon (Direct Hydrocarbon Indicator, DHI) memegang peranan penting dalam kesuksesan eksplorasi gas biogenik di Selat Madura yang merupakan bagian dari Cekungan Jawa Timur. DHI pada Struktur X telah terbukti berasosiasi dengan akumulasi gas dengan dibornya Sumur X1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab terjadinya jebakan DHI pada Struktur X yang diindikasikan dengan adanya perbedaan hasil pemboran antara Sumur X1 (temuan gas) dan X3 (dry hole) yang mempunyai target reservoar dan fitur DHI yang sama. Jebakan DHI ini diduga berasosiasi dengan menurunnya nilai kecepatan kompresional (Vp) akibat adanya saturasi gas (Sg) dalam jumlah yang sangat kecil di dalam resevoar yang diperkirakan dikontrol oleh kualitas reservoar yang buruk sehingga akumulasi gas yang bermigrasi ke dalam reservoar menjadi sangat terbatas. Penelitian ini menggunakan metode interpretasi seismik kuantitatif mengingat keterbatasan metode kualitatif dalam menganalisis jebakan DHI. Interpretasi seismik kuantitatif yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi fluid substitution modeling, amplitude variations with offset (AVO), dan inversi seismik yang didukung oleh analisis rock physics. Data penelitian terdiri dari 49 line seismik dua dimensi (2D) serta data log sumuran (X1 dan X3). Hasil dari fluid substitution modeling menunjukkan bahwa fenomena DHI pada Sumur X3 terjadi akibat adanya saturasi gas non-ekonomis (Sg < 10%) yang divalidasi oleh pemodelan Vp-Vs-rho terhadap variasi saturasi gas. Hasil analisis AVO dan inversi mengindikasikan bahwa batas kontak gas dengan air (GWC, gas water contact) berada pada level yang sama, yaitu pada kedalaman 1,389ms atau sekitar 4,023ft SSTVD. Analisis rock physics menunjukkan bahwa kualitas reservoar yang buruk pada Sumur X3 diperkirakan menjadi penyebab terjadinya akumulasi gas non-ekonomis pada reservoar globigerina. Beberapa nilai cut-off untuk zona gas diperoleh pada penelitian ini, yaitu P-impedance < 5,700 gr/cc*m/s, Vp/Vs < 2.0, porositas > 40%, VCL < 22%, dan Gradien AVO (G) ≤ -2.0. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa metode interpretasi kuantitatif berhasil mengidentifikasi penyebab jebakan DHI, yaitu saturasi gas non-ekonomis (Sg < 10%). Hal lain yang diperoleh dari penelitian ini adalah beberapa nilai cut-off untuk mendelineasi zona akumulasi gas ekonomis yang penyebarannya dikontrol oleh kualitas reservoar dan direpresentasikan oleh estimasi GWC pada kontur kedalaman 4,023ft SSTVD.
Direct Hydrocarbon Indicator (DHI) has a major role in the exploration of Pliocene globigerina biogenic gas play in Madura Strait, part of East Java Basin. Gas accumulation in X Structure that associated with DHI has been proved by Well X1. This study aimed to assess the DHI pitfall within the X Structure which triggered by the drilling result of Well X3 as a delineation well. The Well X3 resulted as a dry hole and contradict with Well X1 that successfully discovered gas even though both wells targeted the same reservoir body and DHI features. Low gas saturation that indicated by low compressional velocity (Vp) is predicted to be the main reason behind the DHI pitfall. This low gas saturation is believed to be controlled by the poor reservoir quality in Well X3. Considering the limitation of qualitative interpretation to investigate the DHI pitfall, this research uses seismic quantitative interpretations, such as fluid substitution modeling, amplitude variations with offset (AVO), seismic inversion, and rock physics analysis to get a full understanding behind the DHI features in X Structure. In this research, 49 seismic lines of 2D marine seismic survey and wells data (X1 and X3) were used. Fluid substitution and Vp-Vs-rho modelings confirm that the DHI pitfall is related with the non-economic gas saturation (Sg < 10%) within the reservoir. The AVO and seismic inversion analysis indicated that the gas water contact (GWC) level is estimated around 1,389ms (± 4,023ft SSTVD). Rock physics analysis shows that the low gas saturation in Well X3 is related with the poor reservoir quality. Several properties cut off for gas zone were derived such as, P-impedance < 5,700 gr/cc*m/s, Vp/Vs < 2.0, porositas > 40%, VCL < 22%, and AVO Gradient (G) ≤ -2.0. This research concluded that the seismic quantitative interpretations were successfully used to assess the DHI pitfall which related with non-economic gas saturation (Sg < 10%). This study also successfully used the properties cut off values to delineate the economic gas accummulation which is believed to be controlled by reservoir facies quality. This economic gas accummulation is distributed within the good reservoir quality and represented by the estimated GWC at 4,023ft SSTVD.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52146
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mellisya Ramadhany
Abstrak :
Gangguan menelan atau disfagia sering dijumpai pada pasien stroke, kanker kepala dan leher, serta lansia. Disfagia dapat meningkatkan risiko malnutrisi, aspirasi, dan kematian. Pasien disfagia juga rentan mengalami ansietas atau depresi yang berdampak pada penurunan kualitas hidup. Dysphagia Handicap Index (DHI) merupakan instrumen swaisi yang dirancang khusus untuk menilai kualitas hidup pasien disfagia. Instrumen DHI terdiri dari 25 pertanyaan yang meliputi penilaian domain fisik, fungsional, dan emosional, serta telah diterjemahkan dan divalidasi dalam berbagai bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas DHI versi Bahasa Indonesia. Kuesioner DHI diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia melalui proses forward translation dan backward translation, serta cognitive debriefing. Hasil terjemahan balik juga didiskusikan dan disetujui oleh penulis utama DHI. Kuesioner DHI versi Bahasa Indonesia (DHI-INA) final kemudian diujikan kepada 46 subjek dengan berbagai etiologi disfagia. Sebanyak 20 subjek kemudian melakukan pengisian ulang satu minggu setelah pengisian pertama. DHI-INA menunjukkan korelasi yang kuat antara masing-masing domain dan skor total [fisik (r = 0,93); fungsional (r = 0,97); emosional (r = 0,93); dan keparahan (r = 0,84)]. Konsistensi internal DHI-INA juga menunjukkan nilai yang baik (Cronbach's = 0,87), begitu pula uji tes-retest untuk skor total (ICC = 0,94). Tingkat keterbacaan DHI-INA setara dengan kelas 7 berdasarkan formula grafik Fry. Kuesioner DHI-INA merupakan kuesioner yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas hidup pasien disfagia. ......Swallowing problem or dysphagia often found in stroke patients, head and neck cancer, and elderly. Dysphagia increases the risk of malnutrition, aspiration, and death. Patient with dysphagia also prone to have anxiety or depression which has an impact on decreasing quality of life. The Dysphagia Handicap Index (DHI) is a self-administered instrument specially designed to assess the quality of life of dysphagic patients. The DHI instrument consists of 25 questions covering physical, functional, and emotional aspects and has been translated and validated into various languages. This study aims to test the validity and reliability of the Indonesian version of DHI. The DHI questionnaire was translated into Indonesian through a forward and backward translation process, and cognitive debriefing. The backward translation results were discussed and approved by the lead author of DHI. The final Indonesian version of the DHI Questionnaire (DHI-INA) was then tested on 46 subjects with various etiologies of dysphagia. A total of 20 subjects were then refilled one week after the first administration. DHI-INA showed strong correlation between each domain and total score [physical (r = 0.93); functional (r = 0.97); emotional (r = 0.93); and severity (r = 0.84)]. The internal consistency of DHI-INA was also good (Cronbach's a = 0.87), as well as test–retest reliability for the total scores (ICC = 0.94). The readability level of DHI-INA is 7th grade using the Fry graph formula. The DHI-INA questionnaire is a valid and reliable questionnaire to assess the quality of life of dysphagia patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library