Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khairul Fakhri
Abstrak :
ABSTRAK

Pemenuhan akan kebutuhan air bersih merupakan salah satu masalah global yang diprediksi akan terus meningkat. Penyediaan air bersih di Indonesia terhambat oleh sulitnya akses untuk mendapatkan air bersih dan buruknya kualitas air yang tersedia, khususnya pada daerah atau pulau terpencil. Sebagai negara kepulauan yang memiliki laut cukup luas serta mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, pengembangan alat desalinasi bertenaga matahari adalah salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan pemenuhan kebutuhan air bersih di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu prototipe alat desalinasi bertenaga matahari tipe wick yang memiliki performa baik dengan struktur sederhana dan material yang mudah ditemukan serta harga terjangkau. Proses prototyping dilakukan mulai dari pemilihan material wick, pengujian sistem penyebaran air, hingga proses manufaktur dari komponen  komponen alat desalinasi. Penelitian menghasilkan prototipe alat desalinasi bertenaga matahari tipe wick single deck  yang memiliki dimensi 127,5 cm x 127,5 cm x 10 cm dan berat 14,6 kg dengan harga produksi relatif murah.


ABSTRACT
Fulfilling the need for fresh water is one of the global problems which is predicted to continue to increase. Provision of fresh water in Indonesia is hampered by the difficulty of access to clean water and the poor quality of water available, especially in remote area or islands. As an archipelagic country that has wide sea area and gets sun all year round, the development of solar desalination equipment is one of the solutions that can be offered for the problem of meeting fresh water needs in Indonesia. This research aims to create a prototype of a wick type solar desalination that has good performance with simple structures and easy-to-find materials yet affordable prices. The prototyping process is carried out starting from the selection of wick material, testing of the water distribution system, to the manufacturing process of the components of the desalination device. The research produced a wick single deck type solar desalination prototype that has dimensions of 127.5 cm x 127.5 cm x 10 cm and weighs 14.6 kg with relatively low production prices. 

 

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatyya Hasanah
Abstrak :
Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Desalinasi berbasis tenaga matahari merupakan salah satu solusi aplikatif untuk menghasilkan air tawar di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan berada di bawah garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan desalinasi berbasis tenaga matahari dimana kedua sumber daya baik tenaga matahari dan air laut cukup berlimpah di negara ini. Penelitian ini menggunakan rancangan sederhana distiler dengan model seperti solar kolektor dan memanfaatkan fenomena natural evaporasi-kondensasi. Distiler pada penelitian ini dimanufaktur dengan menggunakan material sederhana yang sudah banyak berada di pasaran seperti aluminum, kayu, kaca, plastik filem, dan rangka lemari. Penelitian ini berkonsentrasi dalam kemampuan distiler dalam menyerap energi kalor matahari dan penggunaan energi kalor tersebut dalam proses kondensasi guna memproduksi air tawar. Pengukuran volume dilakukan selama 4 hari pada intensitas matahari yang berbeda-beda di setiap harinya. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa intensitas matahari telah ada saat cahaya matahari mulai terlihat di pagi hari pada pukul 6 pagi dan difusi energi kalor matahari telah mulai dimanfaatkan pada pagi hari tersebut. Akan tetapi kinerja distiller masih sangat rendah, hal ini terlihat dari angka efisiensi yang hanya mencapai 3,81%. Rendahnya kinerja distiller disebabkan antara lain losses yang terjadi pada distiller dari segi desain, proses kerja, maupun cuaca. Karenanya dibutuhkan rekayasa pada distiller berupa perubahan variabel fisis maupun teknis. ......The increasing population, the greater the need for drinking water, so the availability of clean water also decreases. Desalination solar energy is one solution applicable to produce freshwater in Indonesia. As an archipelago and is located below the equator, Indonesia has the potential to develop solar desalination where both resources both solar and ocean water is quite abundant in this country. This study used a simple design of distiller with model such as solar collector and utilize the natural phenomenon of evaporation-condensation. The distiller in this study was manufactured by using a common material thas has been on the market such as aluminum, wood, glass, plastic film, and iron frame. This study concentrates on the ability of distiller to absorb solar heat energy and the use of that heat energy in the process of condensation to produce freshwater. Volume measurement of the produces water performed during 4 days in the sun‟s intensity varying each day. Through this study we can conclude that the intensity of the sun has been there as the sunlight began to be seen in the morning at 6 am and diffused solar heat energy has begun to be exploited in that early morning. However, distiller's performance is still very low, as seen from the efficiency figures which only reached 3.81%. The low performance of distiller due among other losses that occur in the distiller in terms of design, work processes, and the weather. Hence the distiller be required engineering changes by changing the variables both physical and technical.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Esa Respati
Abstrak :
ABSTRAK
Kebutuhan air bersih di Dunia semakin meningkat, sementara jumlahnya semakin berkurang dikarenakan sumber air yang semakin menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, akan digunakan teknologi desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe sebagai salah satu solusi untuk menghasilkan air bersih. Tujuan penelitian ini adalah mendesain alat desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe yang efektif untuk diterapkan dalam desalinasi dengan memanfaatkan tenaga matahari. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas alat tersebut sehingga untuk menghasilkan air tawar, dan mengetahui fenomena yang terjadi dalam proses desalinasi berbasis teknologi wickless-heat pipe. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menguji kemampuan alat desalinasi bertingkat berbasis teknologi wickless-heat pipe two phase closed thermosyphon .Plat asbsorber aluminium digunakan untuk memanaskan air laut di bak pertama dan Wickless-Heat pipe digunakan untuk menyerap energi kalor matahari yang akan digunakan dalam mengevaporasi air laut yang ada di dalam bak setelahnya. Pengujian yang dilakukan dengan memvariasikan flow rate di jalur inlet dan ketinggian air di bak desalinasi bagian atas. Dari penelitian ini diketahui bahwa,hasil maksimum yang dapat dihasilkan sistem desalinasi selama satu hari adalah 310 ml dengan efisiensi harian maksimum sebesar 23 . Pengunaan wickless-heat pipe pada sistem desalinasi mengakibatkan naik nya efisiensi sistem desalinasi hingga 15.
ABSTRACT
World citizens always increasing each second, so fresh water as the major needs for human would rise too. Meanwhile, quantity of fresh water is dwindling because of diminishing water resources. To overcome this, we should use the beneficial solar clean renewable energies, especially for remote areas. In this study, to absorb the solar energy , we used integrated cascading solar desalination utiliizing plate absorber and wickless heat pipe as one solution to produce clean fresh water. The purpose of this study is to design desalination apparatus , which not only effective producing fresh water but also have a good efficiency in absorbing solar energy. The research objective was to determine the effectiveness of the apparatus so as to produce fresh water, and knowing the phenomena that occurs in the desalination process. The apparatus works by seawater flowing from the reservoir to the Plate absorber, which is used to preheat the sea water in the first level basin and then wickless heat pipe is used to absorb solar heat energy to be evaporated water in the second tier basin afterwards. Wickless heat pipes two phase closed thermosyphon used in this experiment has a 60 cm long with 60 filling ratio and 50 aspect ratio. Experiments were performed by varying the flow rate in the inlet of the apparatus and the water height in the first level basin. From this research it is known that the daily maximum yield that can be produced by the desalination system is 310 ml with maximum daily efficiency of 23 . The use of wickless heat pipe on the desalination system resulted in an increase in the efficiency of the desalination system by up to 15.
2017
S68913
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Agil Fadhel Kurnianto
Abstrak :
Teknologi desalinasi perlu dimanfaatkan untuk memurnikan air garam yang tersedia, termasuk air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk serta kebutuhan industry lainnya. Beberapa metode desalinasi, seperti metode termal, membran, dan pertukaran ion, terus dikembangkan tetapi masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, metode desalinasi alternatif baru dengan atomisasi droplet yang memanfaatkan fenomena air entrainment sedang dikembangkan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari diameter nozzle dan tekanan terhadap sudut semprotan untuk mengkarakterisasi kabut pada proses desalinasi dari hasil perancangan desain menggunakan microbubble. Studi ini menggunakan air laut yang direkayasa kadar garam sebesar 85 ppm, yang dipompa kemudian dialirkan melalui nozzle dengan diameter kecil menjadi droplet. Penggunaan microbubble test section juga digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem. Data kuantitatif dari hasil eksperimen diperoleh dari alat ukur dan data kualitatif dalam bentuk video yang diperoleh dengan menggunakan kamera untuk diolah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan pengolahan citra Image-J. Hasil studi menunjukkan bahwa tekanan mempengaruhi karakteristik semprotan air berbentuk kerucut penuh. Didapatkan konfigurasi sistem penyemprotan terbaik berdasarkan desain sistem dengan nozel berdiameter 0.2 mm pada tekanan 9 bar dengan nilai laju produksi 8.25 mL/30 menit dan tingkat kadar garam 48 ppm dengan penggunaan injeksi microbubble. Hasil penggunaan injeksi microbubble juga meningkatkan hasil sistem sebesar 16.4% laju produksi air dan 3.5% pengurangan kadar garam. sehingga penggunaan microbubble direkomendasikan untuk diterapkan. ......Desalination technology needs to be used to purify available salt water, including sea water to meet the increasing demand for clean water due to population growth and other industrial needs. Several desalination methods, such as thermal, membrane, and ion exchange methods, are being developed but still have some drawbacks. Therefore, a new alternative desalination method with droplet atomization utilizing the air entrainment phenomenon is being developed. This study aims to analyze the effect of the nozzle diameter and pressure on the spray angle to characterize the mist in the desalination process from the results of the design using microbubble. This study uses engineered seawater with a salt content of 85 ppm, which is pumped and then flowed through a nozzle with a small diameter into droplets. The use of microbubble test section is also used to improve system performance. Quantitative data from experimental results obtained from measuring instruments and qualitative data in the form of video obtained by using a camera to be processed into quantitative data using Image-J image processing. The results of the study show that pressure affects the characteristics of a full cone-shaped water spray. The best spraying system configuration was obtained based on the system design with a nozzle diameter of 0.2 mm at a pressure of 9 bar with a production rate of 8.25 mL/30 minutes and a salinity level of 48 ppm with the use of microbubble injection. The results of using microbubble injection also increased the system yield by 16.4% water production rate and 3.5% reduction in salt content. so the use of microbubble is recommended to be applied
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagas Muhamad Kartiko
Abstrak :
Proyeksi penurunan suplai air bersih perkapita terjadi akibat keterbatasan sumber dan kenaikan populasi manusia. Pemanfaatan air laut yang berlimpah dengan teknologi desalinasi yang ada saat ini masih membutuhkan energi yang besar. Penelitian ini akan memaparkan hasil pengujian teknologi desalinasi baru yang hemat energi. Microbial Fuel Cell (MFC), yang bekerja dengan reaksi redoks dan merubah kesetimbangan ion, direkayasa dalam penelitian ini untuk desalinasi. MFC direkayasa menjadi 3 chamber (anoda-garam-katoda) yang dibatasi AEM (Anion Exchange Membrane) dan CEM (Cation Exchange Membrane), yang dinamakan MDC (Microbial Desalination Cell). Variasi jumlah elektroda, rasio kultur dan substrat di chamber anoda serta pengujian kenaikan volume kultur dan substrat di chamber anoda diamati pengaruhnya terhadap performa desalinasi dan jumlah energi listrik yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan 3 pasang elektroda, rasio kultur dan substrat 2:3 dan penaikan volume kultur dan substrat 1,5 kali menghasilkan performa desalinasi terbaik dengan laju desalinasi 0,377 mmol/jam, salt removal 34,52%, dan power density rata-rata 2,26.10-2 W/m3. ......Declining projection of clean water supply percapita is caused by restrictiveness of water sources and rise of human population. Sea water utilization using current desalination technology still require huge amount of energy. This research provides new energy-saving desalination technology. Microbial fuel cell which work by redox reaction resulted in imbalance ion concentration among chambers is engineered for desalination application without external energy using 3 chambers (anoda-salt-cathode), named MDC (Microbial Desalination Cell). Number of electrodes, ratio of culture:substrate, volume progression of culture and substrate are evaluated in terms of desalination and electrical energy generating performance. This research show that MDC using 3 pairs of electrodes, culture and substrate's ratio of 2:3, and culture and progression 1.5 times of culture and substrate’s volume, give best desalination performance by desalination rate 0.377 mmol/h, salt removal 34.52%, and average power density 2.26.10-2 W/m3.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardo Fabianto
Abstrak :

Keterpurukan kondisi pemenuhan kebutuhan air di dunia merupakan sebuah permasalahan yang harus segera diselesaikan. Menurut data WHO, pada tahun 2017, setidaknya 785 juta populasi dunia mengalami krisis air bersih. Krisis ini terus meningkat sampai diperkirakan pada tahun 2025, kurang lebih sampai setengah dari populasi dunia akan kesulitan memenuhi kebutuhan airnya. Indonesia juga merupakan negara dengan sumber daya air laut yang dapat dimanfaatkan. Teknologi pemurnian air laut, yang disebut juga desalinasi, merupakan solusi yang tepat dan perlu dikembangkan untuk menyelesaikan permsalahan ini. Teknologi desalinasi terkini memiliki luaran yang baik, namun masih menghadapi beberapa permasalahan seperti optimasi biaya dan efisiensi kerja. Penelitian diilakukan untuk membangun sebuah metode alternatif baru menggunakan microbubble dengan memanfaatkan kemampuannya dalam mengikat kontaminan. Rangkaian alat dirancang dengan konsep memasok uap air asin ke komponen air entrainment, sehingga uap air terkondensasi dan garam terikat oleh microbubble. Penelitian dilakukan untuk melengkapi penelitan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap microbubble itu sendiri. Dengan merekayasa air laut dengan menggunakan air asin, dilakukan eksperimen dengan mengalirkan air asin melalui Nozzle berdiameter kecil sehingga terbentuk kabut. Variasi yang digunakan diantaranya, debit aliran bypasss rangkaian, jumlah nozzle, dan diameter nozzle. Direkam data pengukuran parameter fluida seperti tekanan, debit nozzle, dan spray angle. Data diambil menggunakan alat ukur elektronik dan pengambilan video untuk data image processing. Pengolahan data meliputi analisis efek variasi debit aliran bypass terhadap parameter fluida dan parameter nozzle. Hasil menunjukkan bahwa debit bypass berpengaruh terhadap tekanan dan debit aliran nozzle.


The deterioration of the conditions for meeting the world's water needs is a problem that must be resolved immediately. According to WHO data, in 2017, at least 785 million of the world's population experienced a clean water crisis. This crisis continues to increase until it is estimated that by 2025, approximately half of the world's population will have difficulty meeting their water needs. Indonesia is also a country with seawater resources that can be utilized. Seawater purification technology, which is also called desalination, is the right solution and needs to be developed to solve this problem. The latest desalination technology has good results, but still faces several problems such as cost optimization and work efficiency. The research was carried out to build a new alternative method using microbubble by trapping water vapor so that condensation occurs. The series of tools is designed with the concept of supplying water vapor as a result of evaporation from the nozzle to the water entrainment component so that the water vapor condenses and forms a microbubble. The research was conducted to complement the research that had previously been carried out on the microbubble itself. By engineering seawater using saltwater, an experiment was carried out by passing the salt water through a small diameter nozzle to form a mist. The variations used include, bypass flow rate, number of nozzles, and nozzle diameter. Measurement data of fluid parameters such as pressure, nozzle discharge, and spray angle are recorded. Data is taken using electronic measuring instruments and video capture for image processing data. Data processing includes an analysis of the effect of variations in the bypass flow rate on fluid parameters and nozzle parameters. The results show that the bypass discharge affects the pressure and flow rate of the nozzle.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Prakoso
Abstrak :
Krisis air bersih sedang terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kondisi Indonesia yang merupakan negara perairan memunculkan ide untuk memanfaatkan air laut sebagai sumber air bersih. Teknik desalinasi yang sudah ada terkendala masalah tingginya energi operasi yang dibutuhkan. Masalah ini dapat teratasi dengan Microbial Desalination Cell (MDC), sebuah sel bioelektrokimia yang memiliki kemampuan mendesalinasi air garam. Penelitian tentang MDC sebelumnya yang dilakukan di Universitas Indonesia telah berhasil memanfaatkan kultur murni Saccharomyces cerevisiae untuk mereduksi 34,52% garam tanpa sumber listrik atau termal. Dalam penelitian kali ini, kultur murni akan diganti dengan model limbah tempe, agar menambahkan efek tambahan berupa penguraian limbah dan menimisasi biaya substrat. Variasi penggunaan buffer, tipe elektrolit, dan penambahan kultur campuran bakteri limbah tempe dilakukan untuk melihat pengaruh terhadap pengurangan kadar garam. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan elektrolit KCl + NH4Cl dan pengontrolan pH dengan buffer pH 7 dan penambahan kultur campuran menghasilkan kinerja desalinasi terbaik dengan laju pengurangan garam 33,78%.
Water crisis is a world scale problem happening also in Indonesia. As an archipelago, infinite clean water can be achieved by processing seawater. Current desalination technique need high input energy for heat or electricity. Microbial Desalination Cell (MDC), a bioelectrochemistry cell which has desalination function. Former desalination study in Universitas Indonesia show that Saccharomyces cerevisiae culture can remove 34,52 % salt. In this study, the culture is replaced by tempe wastewater for efficiency and show the wastewater treatment potential from MDC. The variations involving effect of buffer usages, type of electrolyte, and addition of tempe wastewater bacteries mix culture to salt removal. This research shows that MDC using NH4Cl + KCl as electrolyte, usage of buffer pH 7, and addition of mix culture shows best salt removal (33,78%)
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sasya Dusiana Famaretha
Abstrak :
Garam merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia. Indonesia, dengan garis pantai terpanjang kedua dunia, masih krisis garam. permintaan garam Indonesia mencapai 4,23 juta ton, sedangkan stok yang ada saat ini hanya 112.671 ton. Selain itu, kelangkaan air bersih dan persebaran listrik yang belum merata di Indonesia menjadikan desalinasi tenaga matahari menjadi jawaban yang tepat. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai desalinasi ini, namun hasil yang didapatkan masih sedikit, yaitu pada angka 0,2 gram garam.Penelitian dan perancangan ini bertujuan membuat prototipe serta meningkatkan performa dari alat desalinasi yang menghasilkan air tawar dan garam. Prototyping ini dilakukan dengan merekayasa beberapa faktor yang berpengaruh, seperti sudut kemiringan, kedalaman air, permukaan kondenser dan absorber, serta aplikasi double deck pada prototipe. Pengambilan data garam dilakukan dengan cara menunggu air laut yang telah ditempatkan pada alat desalinasi kemudian dikeruk dan diukur massa garam nya. Berdasarkan prototipe yang telah di uji coba, didapatkan hasil 174,18 gram garam dari 6500 ml air laut, dengan presentase 81,20 dari kandungan garam teoritis. ......Salt is one of important thing of human's life. Indonesia, with the second longest coastline in the world, has a crysis of salt. Demand of salt in Indonesia reach 4,23 million tons, when it's just only 112.671 tons avaliable. Besides, the lackness of fresh water and unequal distribution of electricity in Indonesia make desalination as an appropriate answer for these problem. It had been researched before, but it is still has low performance. The salt's result is still in 0,2 gram. This research is aiming to make a prototype and increase the performance of desalination, which produce fresh water and salt. There are some factors that influece this prototyping, like the angle, water depth, absorber dan condenser surface, and double deck system on prototype. The method of salt's measurement is waiting seawater becomes dry, take it, and measure the weight of salt. Based on uji coba, it can produce 174,18 grams salt from 6500 mililiters seawater, with 81,20 based on theoritical salt.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67438
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalih Sholli Rizki
Abstrak :
Dalam beberapa dekade terakhir, pemenuhan kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari menjadi salah satu permasalahan utama dunia. Desalinasi berbasis tenaga matahari merupakan salah satu solusi aplikatif untuk menghasilkan air tawar di Indonesia. Sebagai negara kepulauan dan berada di bawah garis khatulistiwa, Indonesia memiliki potensi dalam mengembangkan desalinasi berbasis tenaga matahari dimana kedua sumber daya baik tenaga matahari dan air laut cukup berlimpah di negara ini. Sebelumnya telah dilakukan penelitian mengenai desalinasi ini, namun hasil yang didapatkan masih relatif rendah, yaitu pada angka 150 ml/m2/hari. Penelitian dan perancangan ini bertujuan membuat prototipe serta meningkatkan performa dari alat desalinasi yang menghasilkan air tawar dan garam. Prototyping ini dilakukan dengan merekayasa beberapa faktor yang berpengaruh, seperti sudut kemiringan, kedalaman air, permukaan kondenser dan absorber, serta aplikasi double deck pada prototipe. Berdasarkan prototipe yang telah di uji coba, hasil air maksimal yang didapatkan mencapai 900 ml/m2/hari dari 6500 ml air laut. ......In recent decade the fulfillment of the need for clean water for everyday purposes becomes one of the world's major proble,. Including Indonesia. Desalination solar energy is one solution applicable to produce freshwater in Indonesia. As an archipelago and is located below the equator, Indonesia has the potential to develop solar desalination where both resources both solar and ocean water is quite abundant in this country.It had been researched before, but it is still has low performance. The freshwater result is still in 150 ml m2 day. This research is aiming to make a prototype and increase the performance of desalination, which produce fresh water and salt. There are some factors that influece this prototyping, like the angle, water depth, absorber dan condenser surface, and double deck system on prototype. The method of salt rsquo s measurement is waiting seawater becomes dry, take it, and measure the weight of salt. Based on running, it can produce 900 ml m2 day freshwater from 6500 mililiters seawater.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67627
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryzki Abror
Abstrak :
Seawater Reverse Osmosis (SWRO) merupakan teknologi desalinasi yang paling populer di dunia untuk memenuhi permintaan air bersih yang tinggi. Namun, beberapa masalah dalam operasi SWRO terjadi, yaitu penurunan kinerja membran akibat pencemaran. Pencemaran pada membran umumnya disebabkan oleh salinitas tinggi dan kandungan organik dalam air laut. Oleh karena itu, untuk memenuhi standar kualitas, teknologi pretreatment diperlukan untuk meningkatkan kualitas air dan mengurangi beban kerja SWRO. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan teknologi pretreatment yang cocok, dengan memeriksa efisiensi penghilangan parameter-parameter dalam air menggunakan membran ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi. Dalam penelitian ini, air feed diperoleh dari air laut yang telah diolah. Percobaan menggunakan membran Ultrafiltrasi berukuran pori rata-rata 0,01 mikron polikarbonat track-etched (PCTE) dan membran mikrofiltrasi polikarbonat (PC) berukuran pori 0,2 mikron, masing-masing dengan metode filtrasi dead-end dan nilai fluks konstan pada 60 L/m².jam dan 120 L/m².jam. Pemilihan membran polikarbonat didasarkan pada beberapa keunggulan, seperti daya tahan tinggi dan ketahanan terhadap bahan kimia. Parameter kualitas air seperti kekeruhan, total padatan terlarut (TDS), konduktivitas, oksigen terlarut (DO), zat organik (UV274), dan chemical oxygend demand (COD) diamati untuk menentukan kinerja masing-masing jenis membran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa operasi membran ultrafiltrasi mampu menghilangkan kekeruhan dan COD dalam jumlah yang tinggi dengan persentase penghilangan masing-masing sebesar 88 ± 4% dan 97 ± 1%. Selain itu, efisiensi penghilangan yang lebih rendah ditemukan untuk DO, TDS, UV274, dan konduktivitas menggunakan membran ultrafiltrasi. Dibandingkan dengan mikrofiltrasi, membran ultrafiltrasi terbukti sebagai pretreatment yang menjanjikan untuk SWRO dengan retensi parameter yang diukur lebih tinggi dan kinerja filtrasi membran yang lebih baik pada fluks 120 L/m².jam. ......Seawater Reverse Osmosis is the most popular desalination technology in the world to meet high clean water demand. However, several problems in SWRO operations occurs, namely the decrease in membrane performance due to fouling. Fouling on the membrane is generally caused by high salinity and organic content in seawater. Therefore, to meet quality standards, pre-treatment technology is needed to improve water quality and reduce the workload of SWRO. This study aims to determine the suitable pre-treatment technology, by examining the removal efficiency of parameters in water using Ultrafiltration and microfiltration membranes. In this study, feed water was obtained from treated seawater. The experiment employed an average pore size of 0.01 micron polycarbonate track etched (PCTE) ultrafiltration membrane and 0.2 micron polycarbonate (PC) microfiltration membrane, respectively, with a dead-end filtration method and constant flux values at 60 L/m².h and 120 L/m2.h. The choice of polycarbonate membrane is based on several advantages, such as high durability and chemical resistance. Water quality parameters such as turbidity, total dissolved solid (TDS), conductivity, dissolved oxygen (DO), organic substances (UV274), and chemical oxygen demand (COD) were observed to determine the performance of each membrane types. The results showed that the operation of ultrafiltration membranes able to remove high amount of turbidity and COD with 88 ± 4 % and 97 ± 1 % removal percentage. Moreover, less efficiency removal was found for DO, TDS, UV274 and conductivity employing ultrafiltration membrane. In comparison to microfiltration, Ultrafiltration membrane was revealed as promising pretreatment for SWRO with higher retention of measured parameters and better membrane filtration performance at 120 L/m2.h.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>