Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Indriati Purnama
Abstrak :
Salah satu upaya dalam pengentasan kaum miskin adalah mengidentifikasi lokasi tempat tinggal mereka. Dengan anggapan bahwa di desa miskin kebanyakah rumah tangganya miskin, penelitian ini menggunakan unit pengamatan desa. Oleh Biro Pusat Statistik status suatu desa diklasifikasikan ke dalam kelompok desa miskin atau kelompok desa tidak miskin, berdasarkan sejumlah skor sifat atau karakteristik yang dianggap merupakan indikator dalam pengelompokan. Ingin dipelajari apakah semua karakteristik - karakteristik sebagai indikator pengelompokan perlu diparhatikan sacara serentak bersama atau ada beberapa yang dapat diabaikan?. Salah satu cara untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan Analisis Diskriminan. Analisis dalam tugas akhir ini menggunakan Fungsi Diskriminan Linier, yang dapat mengidentifikasi karakteristik - karakteristik yang dominan dalam menentukan kriteria pengelompokan. Data yang digunakan adalah data 7094 desa, hasil survei Biro Pusat Statistik (BPS) yaitu Potensi Desa Sensus Penduduk (PODES SP) tahun 1990 untuk Propinsi Jakarta Barat. Hasil yang didapat adalah suatu fungsi diskriminan linier yang berbeda untuk desa - desa urban dan desa – desa rural. Fungsi ini juga memberikan karakteristik - karakteristik yang dominan untuk kriteria pengelompokan desa - desa urban dan desa - desa rural di Propinsl Jasa Barat ke dalam kelompok desa miskin atau tidak miskin. Dari 25 karakteristik untuk desa urban dan 27 karakteristik untuk desa rural sebagai kriteria pengelompokan BPS, ternyata yang dominan hanya 9 karakteristik untuk desa urban dan 22 karakteristik untuk desa rural.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini membuka debat desa tertinggal di Indonesia karena hasil perhitunhan ini telah di gunakan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam progran kompensasi pengurangansubsidi BBM (PKPS-BBM) tahun 2005. Namun secara teoritis muncul dilema antara menggunakan kategori desa tertinggal versi terdahulu dalam rangka membanding angka desa tertinggal antar tahun, dan memperkaya kategori tersebut dengan variabel tambahan yang muncul menjadikannya sulit dibandingkan dengan data-data sebelumnya. Ternyata jumlah desa tertinggal di Indonesia saat ini 11.258 desa, atau 10.758 desa jika NAD tidak dimasukkan. data ini berbasis Potensi Desa 2003 terbaru. Kategorisasi pengolahan desa tertinggal memeiliki bias pada desa pertanian, serta belum mencakup desa-desa hasil pemekaran sehjak 2003.Jika desa tertinggal hendak digunakan sebagai indikasi kantong kemiskinan, perlu disadari bahwa dominasi rumahtangga miskin hanya terdapat pada 51 persen desa tertinggal.
SJTSKEM
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library