Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Respati Suta Wibawa
Abstrak :
Tekanan yang terus terjadi terhadap mata uang Rupiah sebagai imbas dari diberlakukannya rezim nilai tukar mengambang bebas sejak 14 Agustus 1997, memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan Indonesia dengan negara lain, khususnya Tiongkok. Mencakup sekitar 17 dari total perdagangan atau sekitar 11 dari total ekspor dan 23 total impor di tahun 2016, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Indonesia saat ini. Nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi yang terus mengalami tekanan dari waktu ke waktu memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan baik secara agregat maupun sektoral di antara kedua negara. Dengan menggunakan model Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach, peneliti menemukan bahwa depresiasi nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi memberikan dampak yang beragam dalam jangka pendek dan cenderung negatif dalam jangka panjang terhadap neraca perdagangan sekoral Indonesia dengan Tiongkok. Dampak yang beragam dari depresiasi terhadap neraca perdagangan dibuktikan oleh ditemukannya koefisien yang signifikan dari nilai tukar riil terhadap neraca perdagangan di sejumlah sektor dan bukti keberadaan fenomena J-Curve dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, depresiasi nilai tukar riil justru memberikan dampak yang cenderung negatif. Hanya sektor kayu serta batu dan kaca yang terdampak positif oleh depresiasi dalam jangka panjang atau memeuhi asumsi Marshall-Lerner Condition. Sektor kayu bahkan teridentifikasi memenuhi kriteria J-Curve berdasarkan pengertian modern, yakni koefisien negatif dalam jangka pendek diikuti oleh koefisien positif dalam jangka panjang. ......The ongoing pressure on Rupiah currency as a result of the establishment of floating exchange rate regime since August 14, 1997, had impacted Indonesia rsquo s trade balance with other countries, particularly China. Covering about 17 of total trade or about 11 of total exports and 23 of total imports in 2016, China is Indonesia rsquo s largest trading partner today. The real exchange rate of the Rupiah against Renmibi, which continues to experience pressure over time, has its own impact on the trade balance, both aggregate and sectoral, between two countries. Using Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach model, the study found that the depreciation of the real exchange rate of Rupiah against Renmibi gives diversed short run impact and long run negative impact on most of Indonesia rsquo s sectoral trade balance with China. The diversed impact of depreciation on the trade balance is proven by the discovery of significant coefficient of the real exchange rate on the trade balance in several sectors and the evidence of the existence of the J Curve phenomenon in the short run. While in the long run, the depreciation of the real exchange rate has a negative impact. Only wood stone and glass sectors are positively affected by depreciation in the long run, which fulfill the Marshall Lerner Condition assumption. Wood sector is even identified to meet the J Curve criteria based on modern definition, which proven by the negative coefficient in the short run followed by the long run positive coefficient.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Ronald Colin
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas dampak volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Kami berpendapat bahwa volatilitas makroekonmi akan membuat manajer bank bersikap lebih konservatif dalam menerbitkan kredit baru. Sebaliknya, ketika volatilitas makroekonomi rendah, manajer bank akan memiliki keleluasaan untuk meminjamkan kredit lebih banyak. Penelitian ini menggunakan data panel dengan sampel 10 bank umum di Indonesia dengan menggunakan model Baum dalam mengukur pengaruh volatilitas makroekonomi terhadap alokasi kredit bank. Penelitian ini menggunakan volatilitas dari inflasi, pertumbuhan GDP (gross domestic product) dan depresiasi nilai tukar sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan uji regresi GMM (Generalized method of moment) untuk meneliti hubungan antara variabel dependen dan independen. Kami memberikan dukungan untuk hipotesis kami dengan menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara volatilitas inflasi dan volatilitas pertumbuhan GDP dengan rasio kredit terhadap total aset lancar. Sedangkan untuk volatilitas depresiasi nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit.
ABSTRACT
This study discusses the impact of macroeconomic volatility on allocation of bank loans. We argue that macroeconomic volatility will make bank managers more conservative in issuing new credits. Conversely, when macroeconomic volatility is low, bank managers will have more flexibility to lend more credits. This study uses panel data with sample of 10 commercial banks in Indonesia by using Baum model in measuring the effect of macroeconomic volatility on bank credit allocation. This study uses the volatility of inflation, GDP growth (gross domestic product) and exchange rate depreciation as an independent variable. This research uses regression test of GMM (Generalized method of moment) to examine the relationship between dependent and independent variable. We provide support for our hypothesis by showing a strong negative relationship between inflation volatility and the volatility of GDP growth with the ratio of credits to total current assets. As for exchange rate depreciation volatility does not have a significant effect on lending.
2018
T51953
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Benjamin
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini meneliti dampak jangka pendek dan jangka panjang depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan sembilan mitra dagang utama. Menggunakan, metode Auto Regressive Distributed Lag ARDL dan data triwulanan periode 1997IV hingga 2015IV, terbukti bahwa i dalam jangka pendek, depresiasi Rupiah berpotensi membuat defisit neraca perdagangan bilateral pada empat mitra dagang utama, ii dalam jangka panjang, depresiasi Rupiah berpotensi membuat surplus neraca perdagangan bilateral pada tiga mitra dagang utama dan defisit neraca perdagangan bilateral pada dua mitra dagang utama, iii pola J-curve tidak terjadi pada satu pun mitra dagang utama, dan iv aktivitas ekonomi merupakan determinan signifikan neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga mitra dagang utama terbesarnya.
ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the impact of Rupiah depreciation on Indonesia rsquo s bilateral trade balance with nine of her major trading partners. Using Auto Regressive Distributed Lag ARDL method and quarterly data from 1997IV to 2015IV, the results show that i in the short run, Rupiah depreciation tends to worsen bilateral trade balance with four major trading partners, ii in the long run, Rupiah depreciation tends to improve bilateral trade balance with three major trading partners and worsen bilateral trade balance with two major trading partners, iii J curve pattern doesn rsquo t appear in the bilateral trade with any of the major trading partners, and iv economic activity is a significant determinant of bilateral trade balance of Indonesia and three of her largest major trading partner.
2017
S67453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library