Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Adjad
Abstrak :
Sindrome Syok Dengue (SSD) adalah syok hypovolemik yang mengakibatkan gangguan sirkulasi dan membuat penderita tidak sadar dan dapat menyebabkan kematian. Angka kejadian SSD diperkirakan 30% dari penderita DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian SSD di Kota Palembang tahun 2000- Penelitian ini dilaksanakan dalarn kurun waktu 2 bulan, dengan mengunakan data sekunder pada penderita rawat inap di Rumah Sakit (RS) Muhammad Hoesin, Charitas dan ST.Chojidah Kota Palembang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan epidemiologi cross sectional (potong lintang), subjek penelitian adalah penderita DBD yang berumur 0 - 18 tahun yang dirawat dirumah sakit yang jumlahnya 486 orang. Analisis yang dilakukan adalah analisis bivariat uji statistik dan analisis multivariat logistik regresi, dengan menggunakan ukuran asosiasi prevalens, Odds Rasio dengan uji kai kuadrat. Hasil penelitian didapatkan angka SSD di kalangan DBD adalah 18,93 %. Dari analisis multivariat didapatkan bahwa penderita DBD lambat berobat mempunyai OR 3,37 (95% CI:2,08;5,46), status gizi mempunyai OR 2,33 (95% CI:1,01;5,39) dan umur mempunyai OR 1,81 (95% CI:1,04;4,14) Kesimpulan : kecepatan berobat, status gizi dan kelompok umur mempunyai pengaruh dengan kejadian SSD, untuk itu diperlukan kewaspadaan dan pemantauan terhadap faktor -faktor tersebut. ......The Factors that Related to Dengue Shock Syndrome(DSS) in Palembang City, 2000Dengue Shock Syndrome (DSS) is shock hypovolemic that resulted to interference of the blood circulation, made the sufferers unconscious, and caused dead. The incident rate of Dengue Shock Syndrome estimated 30% of DBD. The objective of this study is to know the factors that relate to the incident of DSS in Palembang, 2000. This research was conducted within a two month by using secondary data on at Inpatient whiff Hospitalized at Muhammad Husein, Charitas and ST. Chojidah hospitals in Palembang City. The design used in this research is epidemiology study design of cross sectional. The number of study samples were 486 patients of DBD who was 0-18 years old of age, who hospitalized at those hospitals. Using analysis method of multiple logistic regression, it was pointed unit to see the power of relationship it was showed by Odds Ratio (OR). The prevalence DSS among DSS mathea is 18,93%. There are 3 variables related occurrence of DSS, which delayed of treatment with OR 3,37 (95% CI:2.08;5.46), nutritional status 2,33 (95% CI:1.01;5.39) and age 1,81(95% CI:1.04;4.14). These three variable should be used for monitoring. The occurrence of DSS cases from DSS cases. Considering to this research, it's suggested that the quick medical treatment, nutrition status, and the age group had influenced to DSS incident, It advised to alert and monitoring to those factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ecky Bachtar
1990
T58500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Chandra
Abstrak :
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, bersifat endemik di daerah tropis dan sub tropis, terutama di daerah perkotaan. Virus dengue yang ditransmisikan terutama oleh nyamuk Aedes aegypti juga merupakan penyakit arbovirus yang penting dalam ha[ morbiditas dan mortalitas. Di Indonesia, DBD pertama kali dilaporkan di Jakarta dan Surabaya pada tahun 1968. Tahun-tahun selanjutnya kasus DBD berfluktuasi jumlahnya setiap tahun dan cendenung meningkat. Faktor virus seperti variasi stereotipe dan genotipe virus dengue diyakini berperan menentukan derajat keparahan penyakit. Pada penelitian ini dilakukan analisis variasi genetik gen E dan NS I virus DEN-3 yang diisolasi dari pasien dengan manifestasi klinis yang berbeda, yaitu mulai clan yang ringan (DD) sampai yang terberat yaitu DBD dan DSS. Strain DS 002/06 (DD), DS 029/06 (DBD), DSA 02/06 (DSS) dan 17104 (DBD) diisolasi dan kasus dengue di Jakarta tahun 2004 dan 2006. Keempat strain tersebut kemudian dibandingkan dengan 11 strain DEN-3 yang berasal dan Indonesia dan Thailand. Homologi nukleotida gen E ditemukan berkisar antara 92,4 - 99.9%, sedangkan untuk asam amino E antara 96,5-100%. Sementara itu homologi gen NSI berkisar antara 92,1- 99,9% untuk nukleotida dan 97,1-100% untuk asam aminonya. Dijumpai berbagai variasi di sepanjang kedua gen tersebut, tetapi tidak ditemukan perbedaan yang spesifik yang bisa membedakan antara strain penyebab DD, DBD dan DSS. Analisis filogenetik menunjukkan bahwa semua strain strain DEN-3 Indonesia yang disolasi pada tahun 2004 dan 2006 konsisten berada di subtype I.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T58486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Putri Mustika
Abstrak :
ABSTRACT
Demam berdarah dengue DBD merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. DBD disebabkan oleh dengue virus DENV yang ditransmisikan melalui nyamuk. Manifestasi klinis infeksi DENV dapat berupa demam dengue, DBD dan dapat berlanjut menjadi dengue shock syndrome yang akan menyebabkan kematian. Hingga saat ini usaha preventif berupa vaksin dengue. Tata laksana kuratif hanya bersifat suportif. Calophyllum nodusum merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia memiliki efek sebagai anti mikroba. Potensi C. Nodusum sebagai antivirus DENV pelu diteliti. Penelitian antivirus DENV dilakukan dengan metode in-vitro menggunakan fraksi etanol ekstrak C. Nodusum, DENV-2 strain New Guinea C NGC dan sel Huh7it-1. Pengujian efek antivirus dengan menggunakan metode focus assay sedangkan uji sitotoksisitas terhadap sel menggunakan 3- 4,5-dimethylthiazol-2-yl -2,5-diphenyltetrazolium bromide MTT assay. Nilai half inhibitory concentration IC50 ekstrak C. Nodusum sebesar 2,12 g/ml serta nilai half cytotoxic concentration CC50 sebesar 54,01 g/ml. Nilai indeks selektivitas adalah 25,48. Pada hasil focus assay tidak terlihat adanya perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dengan kontrol DMSO 0,1 p>0,01. C. Nodusum memiliki potensi sebagai kandidat antivirus DENV.
ABSTRACT
Dengue hemorrhagic fever DHF is one of the world rsquo s health problem, as well in Indonesia. DHF caused by dengue virus DENV that transmitted by mosquito. Clinical manifestations of DENV infection is dengue fever, DBD and dengue shock syndrome that leads to death. Until now, the preventive method is using dengue vaccine. The curative method is still using supportive ways. Calophyllum nodusum is a plants that growth in Indonesia and also has anti microbial effect. The potency of C. nodusum as antiviral of DENV needs to be examined. This antiviral of DENV research use ethanol fraction from C. nodusum, DENV 2 New Guinea C NGC strain, Huh7it 1 cell with in vitro method. The antiviral effect examined by using focus assay method while cytotoxicity effect examined by using 3 4,5 dimethylthiazol 2 yl 2,5 diphenyltetrazolium bromide MTT assay method. The value of half inhibitory concentration IC50 from C. nodusum extract is 2,12 g ml and the value of half cytotoxic concentration CC50 is 54,01 g ml. the value of selectivity index is 25,48. In focus assay method shows that there is no significance difference between tested variable and DMSO 0,1 as control p 0,01. C. nodusum has potency as the candidate of DENV antiviral.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library