Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyo Soetiadji S.
Jakarta: Djambatan, 1986
720.28 SET a (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Belanger, Pierre
New York : Princeton Architectural Press, 2015
720.1 OPS g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wan Irama
Abstrak :
ABSTRAK
Perbandingan (keseimbangan proporsi) dalam karya-cipta berupa bangunan, dapat disebut sebagai salah satu unsur yang mendasar, disamping kestabilan bangunan (keseimbangan berat) dan keindahan (aesthetic). Umumnya, ketiga hal ini telah diolah pada pembangunan tingkat pertama, tepatnya pada tingkat perencanaan (planning), serta dituangkan dalam bentuk sebuah disain (design) bangunan. Dengan lain perkataan, bahwa untuk hal-hal yang bertautan dengan nilai X, Y; dan Z sebuah ruang ditentukan dalam sebuah rencana horizontal bangunan (denah), maupun dalam sebuah rencana vertikal bangunan (irisan), yang menjabarkan ketiga unsur bangunan dimaksud. Sehingga secara generatif perhitungan perhitungan mengenai keseimbangan ter_sebut berkembang jadi suatu .hal yang normatif, terutama bagi kalangan perancang bangunan (arsitek).Untuk pendirian bangunan-bangunan keagamaan, khususnya bangunan candi, disamping ketiga unsur tadi masih didapatkan unsur lain yang juga berpengaruh terhadap bentuk Serta tata- letak bangunan ini, yaitu tingkahlaku keagamaan yang menjadi latar belakang kehidupan masyarakatnya. Satu kenyataan dari_padanya ialah, bahwa norma-norma yang terlahir lebih memberi tekanan religius serta menjadikan bangunan keagamaan sebagai karya-cipta yang berbeda (sophisticate) dalam perjalanan se_jarah arsitektur pada umumnya. Adanya aturan-aturan atau ketentuan mengenai pendirian sebuah bangunan candi secara tegas didapatkan pada bangunan...
1986
S11903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Hendro
Abstrak :
Denah L merupakan salah satu denah asimetris tipikal yang sering digunakan berdasarkan pertimbangan sisi arsitektural dan keterbatasan lahan. Namun, terdapat beberapa masalah yang muncul akibat dari penggunaan bentuk denah tersebut terkait dengan kerusakan struktural akibat gempa bumi. Di era teknologi sekarang ini, rekayasa seismik telah menemukan suatu inovasi teknologi dalam menyelesaikan permasalahan struktur konvensional, yang dikenal dengan istilah isolasi dasar. Sistem isolasi dasar telah menjadi ciri utama desain struktural dalam dekade terakhir ini. Dalam penelitian ini, objek yang digunakan berupa isolator jenis lead rubber bearing LRB. Hasil penelitian ini akan membahas perbandingan respon global, rasio tulangan, dan tebal ekivalen beton pada kedua model, baik pada model konvensional maupun model berisolasi dasar. Untuk mencapai objektif penelitian, akan digunakan variasi panjang sayap denah L dan ketinggian bangunan. Sebanyak 18 jenis model diperuntukkan sebagai gedung perkantoran mulai dari 5 hingga 7 tingkat; setengah dari jumlah tersebut akan didesain secara sistem ganda berbasis DBE Design Basis Earthquake dan lainnya akan didesain secara distribusi linier gaya vertikal berbasis target spektrum MCE Maximum Considered Earthquake kota Jakarta kasus tanah lunak. Pada akhirnya, respon utama dinamik pada model berisolasi dasar akan diperoleh hasil yang lebih baik dibanding model konvensional. Lebih jauhnya, dengan penggunaan isolasi dasar dapat menunjukkan penghematan terhadap material tulangan dan beton masing ndash; masing berkisar 4-16 dan 3-5.
An 'L' shaped building is one of the typical asymetrical plan being used due to the architectural consideration and limited available area boundaries. However, there are several problems created by these shaped related to structural damage of earthquake. In today rsquo s technological era, seismic engineering has an innovation for thinking advanced technology beyond conventional solutions, called base isolation. Base isolation has become a major feature of structural design in the past decade. In this study, the selected research object is Lead Rubber Bearing LRB . This paper will focus on comparison the global response, rebar ratio, and equivalent thickness concrete of both conditions, either fixed base or base isolated structures. To compelete this research topic, the variation of length of the wings and building height will be introduced. As many as eighteen models are functioned as office buildings starting form 5 to 7 story tall while half of them are fixed base models designed with dual system in DBE Design Basis Earthquake and others are designed using linear distribution lateral forces in MCE Maximum Considered Earthquake target spectra of Jakarta with soft soil condition. In the end, the dynamic main responses of isolated structure may provide better result compared to fixed base structure. Furthermore, the usage of base isolation could lead to the saving effort of rebar and concrete, 4 16 and 3 5 , respectively.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library