Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umiatin
Abstrak :

Fraktur delayed union dan union sampai saat ini masih menjadi tantangan para dokter orthopaedi. Berbagai terapi menggunakan metode biologi dan biofisika digunakan untuk mendorong penyembuhan fraktur nonunion. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan stimulasi PEMF (Pulsed Electromagnetic Fields) untuk mempercepat penyembuhan fraktur model delayed union dengan menggunakan hewan coba. Sebanyak dua puluh empat tikus Spraque Dawley dikelompokan menjadi dua yaitu kelompok Kontrol dan kelompok PEMF. Kelompok PEMF mendapatkan pajanan medan magnet dinamik dengan intensitas 1.6 mT, frequency 50 Hz dan lama pajanan 4 jam /hari selama 7 hari / minggu. Kemajuan penyembuhan fraktur dinilai secara histopatologi dengan metode histomorfometri dan secara biokimia pada hari ke 5, 10, 18 dan 28 paska fraktur. Parameter histomorfometri yang dievaluasi adalah persentase area fibrosa, tulang rawan dan tulang. Penanda biokimia penyembuhan fraktur yang dievaluasi adalah Alkaline Phosphatase pada serum darah yang diperiksa menggunakan metode Elisa. Hasil pemeriksaan histomorfometri menunjukkan pada kelompok PEMF, jaringan fibrosa menurun secara signifikan pada tahap awal penyembuhan fraktur. Aktivitas Alkaline Phosphatase meningkat signifikan menunjukkan kenaikan aktivitas osteoblas dalam membentuk matrik tulang. Berdasarkan analisis statistic menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara aktivitas Alkaline Phosphatase dengan presentasi jaringan tulang pada hari ke 10 paska fraktur, hal ini menunjukkan bahwa ALP dapat digunakan sebagai penanda awal proses penyembuhan fraktur.

 


Delayed union and non-union fracture remain a major clinical challenge for the orthopedic surgeon. Many biophysical and biological modalities can be used to promote healing of non-union. The aim of this study was to evaluate the healing process of femoral delayed union fracture model after pulsed electromagnetic field (PEMF) stimulation. Twenty four rats were randomized into two groups; Control group and PEMF group, administration of PEMF stimulation (1.6 mT, frequency 50 Hz, 4 hours/day). The progression of healing was evaluated by histomorphometry and biochemical assessment at days 5, 10, 18 and 28 post fracture. The histomorphometry parameters were evaluated; percentages area of fibrous, cartilage and osseous tissue.  The serum biochemical marker of bone healing, Alkaline Phosphatase was determined using ELISA kit. Histomorphometry evaluation showed that in PEMF groups, fibrous tissue significantly decreased in the early phase of fracture healing. Alkaline phosphatase activity increased significantly in the PEMF group which indicated an increase in osteoblast activity in the bone matrices formation. The results of this study also showed a strong postitive correlation between ALP activity and bone formation on the 10th day after fracture, so that ALP can be used as a markers to assess fracture healing in the early stages.

 

Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Dwiputra Djaja
Abstrak :
Pendahuluan: Fraktur adalah salah satu penyakit yang menjadi permasalahan yang cukup besar dalam bidang kesehatan di dunia, terutama di negara berkembang. Secara umum fraktur dapat sembuh dengan normal. Pada beberapa kondisi, penyembuhan fraktur mengalami komplikasi seperti delayed union atau non union. Penyembuhan fraktur yang sukses merupakan suatu interaksi yang kompleks antara proses angiogenesis dan osteogenesis. Stimulus fisika berupa pajanan PEMF (pulsed electromagnetic fields) menunjukkan pengaruh proses osteogenesis baik dalam tahap perkembangan penulangan embrio dan tahap penyembuhan fraktur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyembuhan fraktur tulang delayed union pada hewan coba pada pemberian ELF-PEMF dengan melihat skor radiologi RUST dan Failure Load dari Pemberian Gaya Aksial. Metode: Dilakukan uji eksperimental pada 56 hewan coba di Laboratorium Hewan Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dengan membandingkan nilai RUST Score dan Load Score pada kedua kelompok hewan coba. Hasil: Penelitian dilakukan selama Agustus-September 2018. Tidak ada perbedaan karakteristik hewan coba pada penelitian. Didapati bahwa terdapat perbedaan bermakna Rust Score pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada setiap minggu pemeriksaan dan terdapat perbedaan bermakna Load Score pada minggu keempat dan kelima. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan terdapat perbaikan penyembuhan fraktur delayed union pasca pemberian ELF-PEMF dilihat dari perbedaan nilai Rust score dan load score.
Background: Fracture is a major health problem in the world, especially in developing countries. Usually, fractures can heal normally. In some conditions, the healing process becomes delayed union or non union. Successful healing of fractures is a complex interaction between angiogenesis and osteogenesis. Physical stimuli such as exposure of PEMF (pulsed electromagnetic fields) influences the osteogenesis process both in the development stage of embryo reinforcement and the fracture healing stage. Objective: The aim is to determine the healing of delayed union fractures in experimental animals after exposure to ELF-PEMF. Methods: The experimental study was conducted at Department of Nutrition Animal Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia with 56 experimental rats. The study was conducted by comparing the RUST Score and Load Score values ​​in the two experimental animal groups Result: The study was conducted during August-September 2018 There was no difference in animal characteristics in the study. There was significant difference in Rust Score in both groups in each examination week and there were significant differences in Load Score in the fourth and fifth weeks. Conclusion: There was improvement in delayed union fracture healing after the administration of ELF-PEMF as seen from the difference in Rust score and load score.
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library