Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Penelitian yang saya lakukan semenjak bulan Juli 1976 ini merupakan usa_ha saya untuk mendalami dan memahami bahasa Indonesia; apa yang saya li_hat dalam bahasa Indonesia itu kemudian saya tuangkan dalam karya tulis yang terdiri dari tujuh bab. Ada berbagai alat yang dapat dipergunakan untuk melihat atau mengamati sesuatu. Dalam mengamati bahasa Indonesia ini saya memilih memakai kerangka teori deiksis. Namun, kecondongan penelitian ini tidak saya tujukan padausaha untuk mengembangkan teori deiksis itu sendiri (dengan memakai bahan-bahan yang ada dalam bahasa Indonesia) melainkan lebih saya arahkan pada pemergunaan teori deiksis sebagai alat untuk menyingkapkan seluk-beluk yang ada dalam bahasa Indonesia. Untuk tujuan penyingkapan itu saya perbandingkan pula beberapa fenomena dalam bahasa Indonesia dengan yang ada dalam bahasa-bahasa tak serumpun (seperti bahasa Inggris, Prancis, Belanda, Latin, Rusia) dan bahasa-bahasa serumpun (seperti bahasa Tagalog, Batak Toba, Sunda, Jawa, Aceh). Saya memulai penelitian dengan mengkhasanahkan leksem-leksem per_sona, ruang, dan waktu dalam kaitannya dengan deiksis. Kata-kata yang berhubungan dengan persona, ruang, dan waktu itu saya daftar dan saya perikan aspek semantis leksikalnya dalam Bab II. Uraian dalam Bab II membatasi diri pada bidang semantis leksikal karena yang dibahas dalam bab ini adalah masalah deiksis luar-tuturan (eksofora). Pembatasan bidang yang dianalisis ini membawa akibat adanya beberapa persoalan antara lain hubungan antara bentuk verbal di- dengan kata ganti persona--yang tidak dapat diuraikan lebih lanjut dalam Bab II; persoalan-persoalan itu kemudian dipaparkan secara terpisah dalam bab lain.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia,
D1128
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Kaswanti Purwo
Jakarta: Balai Pustaka, 1984
499.251 BAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfita Alfiory
Abstrak :
ABSTRAK
Deiksis dalam bahasa Jerman merupakan bahasan yang menarik yang masih jarang diteliti. Deiksis atau rujukan kepada kata atau frasa dapat ditemukan di dalam bahasa lisan maupun tulisan, salah satunya dalam cerita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis deiksis yang terdapat dalam cerita pendek yang berjudul Tschick karya Wolfgang Herrndorf berdasarkan teori Levinson tentang deiksis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya empat jenis deiksis dalam cerpen Tschick karya Wolfgang Herrndorf sebanyak 58 halaman yang diteliti. Dalam cerpen tersebut terdapat 37 kalimat yang mengandung deiksis. Deiksis tersebut, yaitu deiksis persona sebanyak 13, deiksis waktu sebanyak 10, deiksis tempat sebanyak 10 dan deiksis wacana sebanyak 11.
ABSTRACT
Deixis in German language is an interesting discussion that is still rarely ecxamined. Deixis or references to words or phrases can be found in spoken and written languages, one of them in short stories. This research aims to analyze the deixis in a short story entitled Tschick by Wolfgang Herrndorf based on Levinson s theory of deixis. The research method used is a qualitative method with literature study. The results of this research indicate the existence of four types of deixis in the 58 pages of Tschick s short story by Wolfgang Herrndorf. In the short story there are 37 sentences containing deixis. The deixis, i.e., person deixis as much as 13, place deixis as much as 10, time deixis as much as 10 and discourse deixis as much as 11.
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Syafitri
Abstrak :
Dalam novel-novel Jerman terdapat banyak kajian pragmatik, yaitu tentang makna yang terdapat dalam suatu ujaran atau teks, salah satunya deiksis. Deiksis merupakan hal atau fungsi yang menunjuk sesuatu di luar bahasa. Penulis meneliti perbandingan kemunculan deiksis persona, tempat dan waktu dalam dua novel Jerman. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan kemunculan deiksis dalam novel Die Blauen und Grauen Tage dan Die Verwandlung dan menganalisis peran deiksis dalam membangun cerita di kedua novel. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif pada novel Die Blauen und Grauen Tage karya Monika Feth pada tahun 1996 dan Die Verwandlung karya Franz Kafka yang diterbitkan pada tahun 1915. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan kemunculan deiksis dalam kedua novel Die Verwandlung dan Die Blauen und Grauen Tage memiliki peran yang berbeda-beda. Deiksis persona adalah deiksis yang paling banyak muncul, selanjutnya deiksis tempat dan yang paling sedikit adalah deiksis waktu. Deiksis persona paling banyak muncul karena di kedua teks terdapat banyak dialog. Deiksis secara umum berperan dalam mempermudah pembaca dalam memahami teks. ...... In German novels there are many pragmatic studies, namely about the meaning contained in a speech or text, one of which is deixis. Deixis is a thing or function that points to something outside the language. The author examines the comparison of the appearance of person deixis, place and time in two German novels. This study aims to describe the differences in the appearance of deixis in Die Blauen und Grauen Tage and Die Verwandlung novels and analyze the role of deixis in building stories in both novels. This research is a qualitative descriptive study on the Die Blauen und Grauen Tage novel by Monika Feth in 1996 and Die Verwandlung by Franz Kafka published in 1915. The results showed that the differences in deixis occurrence in both Die Verwandlung and Die Blauen und Grauen Tage novels had different roles. Personal deixis is the most common deixis, then place deixis and the least is time deixis. Personal deixis appears most because in both texts there are many dialogues. Deixis generally plays a role in making it easier for readers to understand the text.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vinny Shoffa Salma
Abstrak :
Deiksis adalah istilah dalam kajian pragmatik (dalam bahasa Yunani) pada hal yang penutur dan mitra tutur lakukan melalui tuturan atau ungkapan. Deiksis artinya ‘penunjukan’ melalui sistem bahasa dan dipakai untuk menyelesaikan ‘penunjukan’ dalam ilmu linguistik yang disebut dengan ungkapan atau bentuk deiksis. Pada tulisan ini, terdapat lima deiksis yang muncul, yaitu deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial. Deiksis persona merupakan kata ganti yang merujuk orang atau pelaku, yaitu kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Deiksis penunjuk tempat bersinggungan pada arah dan tempat. Deiksis penunjuk waktu bersinggungan dengan struktur temporal atau struktur waktu dan bersinggungan dengan penuturan jarak waktu yang dilihat dari tuturan yang dituturkan penutur. Deiksis wacana berkaitan dengan anafora dan katafora dalam tuturan. Deiksis sosial memandang unsur honorifik atau kesopanan dalam berbahasa. Rumusan masalah pada tulisan ini adalah apa saja bentuk deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial pada novel Laut Bercerita. Tujuan tulisan ini untuk menjelaskan penggunaan dan jenis kata ganti deiksis persona, tempat, waktu, wacana, dan sosial pada novel Laut Bercerita. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik sumber pustaka. Tahapan penelitian dalam pengumpulan data adalah mencatat data yang mengandung deiksis melalui observasi atau pencarian langsung dari novel Laut Bercerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan deiksis dalam novel Laut Bercerita digunakan dengan lengkap dan efektif karena penempatannya yang sesuai konteks wacana untuk menunjang penggambaran tokoh, latar, alur, dan tema dalam novel. ......Deixis is a term in pragmatic studies (in Greek language) on what speakers and speech partners do through speech or expressions. Deixis means 'designation' through the language system and is used to complete the 'designation' in linguistics which is called the expression or form of deixis. In this paper, there are five deixis that appear, namely person, place, time, discourse, and social deixis. Personal deixis is a pronoun that refers to a person or actor, namely the first, second, and third person pronouns. Deixis indicates the place tangent to the direction and place. Time indication deixis intersects with the temporal structure or time structure and intersects with the narration of the time distance seen from the speech spoken by the speaker. Discourse deixis is related to anaphora and cataphora in speech. Social deixis views honorific elements or politeness in language. The formulation of the problem in this paper is what are the forms of persona, place, time, discourse, and social deixis in the novel The Sea Speaks His Name. The purpose of this paper is to explain the use and types of personal deixis pronouns, place, time, discourse, and social in the novel The Sea Speaks His Name. Qualitative methods are used in this study. Data collection is done by using library resources techniques. The research stage in data collection is to record data containing deixis through direct observation or searching from the novel The Sea Speaks His Name. The results of the study indicate that the use of deixis in the novel The Sea Speaks His Name is used completely and effectively because of its placement in the context of the discourse to support the depiction of characters, settings, plots, and theme in the novel.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Kamila
Abstrak :
Studi tentang komunikasi pada dunia gaming masih belum banyak terjamah dalam bidang linguistik (Hsu, 2020). Deiksis tidak hanya dapat ditemukan dalam interaksi sehari-hari di dunia nyata, tetapi juga di dunia gaming. Contohnya voice line atau rekaman dialog berbahasa Jerman karakter Killjoy dalam gim Valorant. Penelitian ini menganalisis deiksis yang terkandung dalam voice line berbahasa Jerman karakter Killjoy pada gim Valorant. Data diolah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan merujuk pada teori deiksis Levinson (1983) dan Levinson (2006) untuk mengidentifikasi jenis-jenis deiksis yang ada dalam voice line Killjoy. Hasil dari penelitian menunjukkan; dari 92 data, terdapat 46 data mengandung deiksis persona, 29 data mengandung deiksis spasial, 17 data dengan deiksis temporal, 68 data mengandung deiksis wacana, dan 24 data dengan deiksis sosial. Deiksis wacana merupakan deiksis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini, mengingat setiap ujaran yang terkandung dalam voice line sangat bergantung pada situasi dan konteks yang dipahami oleh penutur (Killjoy) dan mitra tuturnya (rekan sesama timnya). ......The study of communication in gaming remains a relatively underexplored area within linguistics (Hsu, 2020). Deixis can be found not only in everyday interactions in the real world but also in the gaming world. For example, the German voice line of Killjoy in Valorant. This study examines the deixis found in Killjoy's German voice line in Valorant. The data is analyzed using a descriptive qualitative technique, using Levinson's (1983) and Levinson's (2006) deixis theory to determine the deixis in Killjoy's vocal line. The result of the research shows that out of 92 data, there are 46 data containing persona deixis, 29 data containing spatial deixis, 17 data containing temporal deixis, 68 data containing discourse deixis, and 24 data with social deixis. Discourse deixis is the most commonly found deixis in this study, considering that every utterance contained in the voice line is very dependent on the situation and context understood by the speaker (Killjoy) and her speech partner (her teammate).
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hanif Muzhaffar
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fungsi pronomina demonstratif dan fungsi deiksis pronomina demonstratif yang terdapat dalam Al-Qur’an. Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu metode kualitatif-deskriptif dengan teknik pengambilan data berupa studi pustaka dari berbagai literatur, seperti buku, jurnal, dan artikel. Dengan menggunakan teori klaisfikasi deiksis dari Stephen Levinson (1983) sebagai teori utama, peneliti bermaksud untuk mengkategorikan serta menjelaskan beberapa pronomina demonstratif yang ditemukan dalam Al-Qur’an ke dalam beberapa jenis deiksis berdasarkan fungsinya. Peneliti menemukan bahwa pronomina demonstratif yang ditemukan dalam Al-Qur’an memiliki 17 bentuk kata. Selain itu, pronomina demonstratif yang ditemukan hanya memiliki fungsi deiksis persona, deiksis wacana dan deiksis spasial. ......This study aims to analyze the function of demonstrative pronouns and the deictic function of demonstrative pronouns found in the Al-Qur'an. The method used in conducting this research is a qualitative-descriptive method with data collection techniques in the form of literature studies from various literature, such as books, journals and articles. By using the deictic classification theory from Stephen Levinson (1983) as the main theory, the researcher intends to categorize and explain several demonstrative pronouns found in the Qur'an into several types of deixis based on their function. Researchers found that the demonstrative pronouns found in the Qur’an have 17 word forms. Apart from that, the demonstrative pronouns found only have the function of personal deixis, discourse deixis and spatial deixis.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fashihatul Lisaniyah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji deiksis persona dengan berfokus pada analisis frekuensi kemunculan dan penggunaan maknanya. Data yang berupa novel yang berjudul Gadis Kretek memiliki penceritaan dari dua sudut pandang sehingga kajian deiksis sangat diperlukan. Penulis menggunakan metode penelitian campuran dengan model penelitian paralel konvergen (convergent parallel mixed method) (Creswell, 2019) dengan menghitung kemunculan deiksis menggunakan AntCont dan mendeskripsikan deiksis persona yang ada di dalam novel. Analisis dilakukan dengan empat tahap, yakni pemilihan data, analisis data, interpretasi data, dan validasi data. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 23 bentuk deiksis dari 6 jenis deiksis yang terdiri atas persona pertama tunggal seperti pronomina aku, saya; dan persona pertama jamak seperti pronomina kami, kita; persona kedua tunggal seperti pronomina kamu, engkau; dan persona kedua jamak seperti pronomina kalian; persona ketiga tunggal seperti pronomina dia, ia; dan persona ketiga jamak seperti pronomina mereka. Frekuensi kemunculan deiksis persona terbanyak terdapat pada persona ketiga tunggal dan persona pertama tunggal dengan konteks kemunculan referen yang beragam yang merujuk pada tokoh-tokoh di dalam teks novel maupun di luar novel. ......This study aims to examine person deixis by focusing on the analysis of the frequency its occurrence and meaning. The data was form of a novel entitled "Kretek Girl" which tells stories from two perspectives. Therefore, deixis studies are needed. The author uses a mixed research method with a convergent parallel mixed method (Creswell, 2019)by examining the occurrence of deixis using AntCont and describing the person deixis in the novel. The analysis was carried out in four stages, namely data selection, data analysis, data interpretation, and data validation. The results show that there are 23 forms of deixis out of 6 types of deixis consisting of the first person singular such as pronouns aku, saya; and the first person plural such as pronouns kami, kita; second person singular such as pronouns kamu, engkau; and the second person plural such as pronoun kalian; third person singular such as pronouns dia, ia; and third person plural such as pronoun mereka. The highest frequency found in the third persona singular and first persona singular in the context of the appearance of various referents that refer to the characters in the text of the novel and outside the novel.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
11-24-15265345
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanisa Nurul Fitria
Abstrak :
Skripsi ini membahas deiksis bahasa Indonesia seorang anak berusia 45 bulan. Tujuannya adalah menginventarisasi dan menganalisis penggunaan deiksis pada seorang anak Indonesia usia 45 bulan. Dari penelitian ini, dapat diketahui deiksis-deiksis yang telah digunakan dan yang belum digunakan oleh seorang anak berusia 45 bulan serta penggunaannya. Deiksis yang muncul dalam data dibagi atas deiksis eksofora dan deiksis endofora. Kata-kata deiktis tersebut diklasifikasikan lagi ke dalam deiksis persona, deiksis ruang dan deiksis waktu. Kesimpulan dari analisis tersebut adalah jumlah deiksis yang muncul dalam data serta penggunaan kata-kata deiktis tersebut menggambarkan pemerolehan deiksis bahasa Indonesia pada seorang anak berusia 45 bulan.
This undergraduate-theses explains about a deixis of Indonesian language which is used by a 45-month-old child. The goal is to inventory and analyse the using of deixis of Indonesian children who their age is 45 months old. According to this research, we can know about deixis that has been used and deixis that hasn't been by a 45-month-old child, and the using. Deixis that appeared in data is classified according exophora and endophora. The deixis are classified to personal deixis, spatial deixis, and temporal deixis. The conclusion of this analysis is the quantity of deixis which are appeared in data and using of deixis, describes deixis of Indonesian language acquisition to 45-month-old child.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S11057
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Sudaryat
Abstrak :
Kalimat dapat digolongkan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah klausa di dalamnya, jenis kalimat dapat dibdakan atas kalimat tunggal, kalimat bersusun, kalimat majemuk, kalimat bertopang, dan kalimat campuran (Harimurti Krida_laksana 1987:2h). Pada kalimat bersusun muncul intonasi dan pronomina relatif (disingkat menjadi PRR). PRR dalam bahasa Arab mempunyai berbagai bentuk. Contoh-contoh beri_kut menunjukkan PRR bahasa Arab (disingkat menjadi PAR BA) dalam kalimat. Dalam skripsi ini pembahasan bentuk PRR BA dibatasi hanya pada bentuk PRR BA yang baku. Bentuk PRR BA dialektal seperti /dhu/ dari bahasa Tayyi' tidak dibahas. Selanjutnya dibahas pula hubungan sintaksis PRR BA dengan antesedennya, hubungan PRR BA dengan konstituen yang mengikutinnya, dan klausa relatif restriktif dalam bahasa Arab.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>