Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harry Zulfikar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Ali Rimbasa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S49245
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry
"Produksi etilen sebagian besar (97%) melalui proses perengkahan (cracking) thermal naphta. Namun demikian, naphta adalah bahan baku tak terbarukan, sehingga diperlukan altematif bahan baku dan proses yang lain untuk produksi etilen. Reaksi dehidrasi etanol menjadi etilen merupakan reaksi yang diharapkan menjadi sumber alternatif produksi etilen.
Perancangan reaktor bench scale atau pilot untuk dehidrasi etanol, perlu dilakukan untuk memenuhi tujuan di atas. Upaya pengembangan reaktor tersebut tidak mudah dan memerlukan banyak biaya. Oleh karena itu sebelum kegiatan perancangan dilakukan, perlu dibuat model persarnaan reaktor dan dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh kondisi operasi terhadap unjuk kerja reaksi.
Pada makalah ini dilakukan simulasi reaksi dehidrasi etanol dalam reactor fixed bed, sebagai reaktor katalitik heterogen. Model kinetika reaksi yang digunakan pada simulasi ini, berdasarkan kinetika reaksi yang dilaporkan oleh Akaratiwa. Aliran gas dalam reaktor hanya pada arah aksial (plug flow). Simulasi pada skala pelet dilakukan untuk mendapatkan faktor efektifitas yang digunakan sebagai fuktor koreksi korelasi kinetika pada simulasi skala reaktor. Pada skala reaktor diperoleh tiga persamaan diferensial dari nerasa massa, dan satu persamaan diferensial dari neraca momentum. Seluruh persamaan diferensial itu dipecahkan dengan metode Runge Kutta-Gill.
Hasil simulasi menunjukkan, pada kondisi operasi P=1 atm dan T=673 K dihasilkan produk etilen maksimum dengan selektifitas 96,4%, yield 92,4%, dan konversi etanol 95,8%. Produk eter maksimum dihasilkan dengan dengan selektifitas 14,7%, yield 14,39% dan konversi etanol 97,68% pada P=9 atm, dan T=673 K.
Dengan demikian reaktor isotermal untuk reaksi dehidrasi etanol dapat menghasilkan produk etilen optimum pada kondisi operasi P=1 atm dan T=673 K, dengan dimensi reaktor : L = 3 m, D reaktor = 10 cm dengan diameter pelet katalis 0,5 cm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
"Katalis berperan penling dalam industri guna meningkatkan kinerja proses kimia di dalamnya. Katalis membantu dalam mempercepat reaksi kimia mencapai kesetimbangannya, meningkatkan jumlah produk dan meningkatkan efisiensi biaya proses. Penggunaan katalis yang tepat akan mengoptimalkan suatu sintesa proses kimia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas katalis adalah mengoptimalkan rasio dari komponen-komponen penyusun katalis.
Penelitian ini mempelajari pengaruh rasio B/(Al+B) terhadap sifat katalitik katalis Alumina-Aluminum Barat (Al2O3-AlBO3 atau AAB) pada reaksi dehidrasi etanol. Preparasi AAB dilakukan dengan variasi mol B/(Al+B) sebcsar 0.05, 0.2, 0.4, 0.5 dan 0.6 Uji karakterisasi katalis tersebut menggunakan metode XRD. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa bentuk struktur kelima jenis katalis AAB tersebut adalah amorf dimana penambahan atom Boron menyebabkan perubahan struktur katalis dari fasa kristalin oksida muminya menjadi struktur amorf AAB.
Hasil uji aktifitas katalis pada reaksi dehidrasi etanol menunjukkan bahwa besarnya rasio B(Al+B) mempengaruhi kemampuan katalis AAB dalam mengkonversi etanol. Semakin besar rasio tersebut menyebabkan konversi etanol, yield produk etilen dan dietil-eler semakin tinggi pula. Katalis AAB-0.6 dengan rasio B/(Al+B) = 0.6 merupakan katalis yang memberikan konversi etanol dan yield produk terbesar pada semua temperatur reaksi, dengan urutan AAB-0.6>AAB-0.5>AAB-0.4>AAB-0.2>AAB-0.05.
Dengan menggunakan W/F = 0.2456 gr. katalis det/ml, diperoleh konversi etanol terbesar 76.7% pada temperatur 425°C. Yield etilen maksimum sebesar 76.7% diperoleh pada temperatur yang sama dengan selektivitas 100%. Sedangkan yield dietil-eter maksimum adalah 12.0% pada temperatur 315°C dengan selektifitas maksimum 55%. Semakin besar rasio B/(Al+B) mempercepat terjadinya shift selectivity dari produk dehidrasi etanol.
Reaksi dehidrasi etanol terjadi secara seri dan paralel dengan etilen sebagai produk akhir dan dietil-eter sebagai produk antara. Reaksi ini berkatalis asam, sehingga keasaman yang tinggi menyebabkan reaksi pembentukan produk akhir (reaksi pembentukan etilen) menjadi lebih dominan. Keasaman yang tinggi dapat diperoleh dengan meningkatkan kandungan boron dalam katalis AAB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Jhonny H
"ABSTRAK
Salah satu penggunaan bahan bakar sebagai energi yang ramah
lingkungan yang mulai diperkenalkan di Indonesia untuk kendaraan bermotor
adalah bioetanol. Sangat sulit didapatkan etanol yang kemurniannya lebih
dari 99% (fuel grade). Hal ini dikarenakan etanol memiliki titik didih yang
berdekatan dengan titik didih air atau yang dinamakan titik azeotrop.
Teknologi yang semakin modern dan canggih menuntut peneliti untuk bekerja
lebih giat, tidak hanya pada bidang dengan cakupan skala mikro akan tetapi
pada skala nano. Seperti halnya penelitian kali ini telah dilakukan sintesis
zeolit NaA. Zeolit NaA memiliki diameter pori 3-4 Å sehingga secara teoritis
dapat memisahkan molekul air yang memiliki diameter 2,8 Å dan etanol yang
diameter porinya 4,4 Å. Zeolit NaA pada penelitian ini disintesis melalui
proses reaksi hidrotermal dengan komposisi molar yang digunakan untuk
membuat gel adalah Al2O3 : Na2O : SiO2 : H2O = 1 : 3,1 : 1,6 : 125. Deposisi
Si pada zeolit NaA secara Chemical Vapor Infiltration (CVI) yang dilakukan
bertujuan untuk mempersempit pori dari zeolit NaA. Hasil XRD menunjukkan
bahwa reaksi hidrotermal selama 24 jam yang optimum dicapai pada suhu
130 °C dan deposisi Si pada zeolit NaA tidak mengubah struktur dari kristal
zeolit NaA. Dengan membandingkannya terhadap difraktogram standar
membuktikan zeolit NaA dan zeolit NaA terdeposisi Si berhasil disintesis.
Foto SEM menunjukkan partikel kristal dari zeolit NaA dan zeolit NaA
terdeposisi Si berukuran sekitar 1-3 μm. Dengan deposisi Si pada zeolit NaA, keadaan topografi dari kristal menjadi lebih rapat. Analisis dengan EDX
menunjukkan Rasio Si/Al pada zeolit NaA dan NaA terdeposisi Si (+ TEOS
1%) secara berturut-turut adalah 0,5839 dan 0,5975. Dari hasil spektrum IR
yang diperoleh terlihat bahwa zeolit NaA dan zeolit NaA terdeposisi Si
memiliki komposisi kimia yang sama, adanya deposisi Si pada zeolit NaA
tidak menimbulkan adanya perubahan spektrum dari zeolit NaA yang
signifikan. Hasil karakterisasi BET menjelaskan bahwa deposisi Si dengan
teknik CVI berhasil mempersempit pori dengan cara infiltrasi pada permukaan
internal dari pori zeolit NaA, sehingga ukuran pori zeolit NaA menjadi
berkurang dengan adanya deposisi Si yang mempengaruhi terjadinya reduksi
volume pori (pore volume) dan luas permukaan (surface area). Hasil uji
kinerja dari zeolit NaA dan NaA terdeposisi Si pada proses pemisahan etanolair
menunjukkan performans yang sangat baik. Ini dibuktikan dengan
terjadinya peningkatan kemurnian etanol umpan dengan konsentrasi 94,18%
naik hingga diatas 99,6% pada perbandingan 6:1 (ml etanol / g zeolit). Uji
kinerja terbaik diberikan oleh zeolit NaA terdeposisi Si ( + TEOS 0,25%) yang
menghasilkan etanol dengan kemurnian/konsentrasi 99,75%."
2007
S30651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library