Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riska Yulianiza
Abstrak :
Lanthanide-Metal Organic Frameworks (Ln-MOFs-CH, Ln : Sm atau La) telah disintesis menggunakan ligan chrysophenine (CH) sebagai linker organik dengan menggunakan metode solvotermal. Variasi waktu yang digunakan adalah 24 jam (a) dan 72 jam (b). Karakterisasi menggunakan FTIR untuk Ln-MOFs-CH menunjukkan pergeseran puncak yang mirip dengan ligan yaitu chrysophenine, kecuali untuk Sm-MOF CH (a) dan La-MOF-CH (b) tidak memiliki puncak serapan yang lebar di sekitar 3472 cm-1 yang menunjukkan interaksi antara gugus O-H dengan ion logam pusatnya. Karakterisasi XRD menunjukkan tingkat kristalinitas yang baik untuk Ln-MOFs-CH (b) namun untuk La-MOF-CH (b) memiliki tingkat kristalinitas yang lebih tinggi dibandingkan Sm-MOF-CH (b). Hasil SEM EDS untuk La-MOF-CH (b) menunjukkan morfologi MOF seperti kumpulan batang dan EDS mengkonfirmasi bahwa dalam MOF tersebut terkandung La dengan persentase sebesar 58,38 % dan atom-atom lain seperti O, C dan S dari ligan chrysophenine. Pengukuran nilai energi celah pita pada Ln-MOFs-CH menggunakan UV-DRS berada di kisaran 1,9-2,12 eV, sehingga dapat digunakan sebagai material fotokatalis di daerah sinar tampak (energi celah pita ideal : 1,8-3,1 eV). Studi uji degradasi zat warna Rhodamine B menunjukkan persentase degradasi tertinggi sebesar 53 % dengan menggunakan 30 mg La-MOF-CH (b) dengan waktu reaksi selama 60 menit. ......Lanthanide-Metal Organic Frameworks (Ln-MOFs-CH, Ln : Sm or La) has been synthesized with chrysophenine ligand as organic linker by solvothermal method. Time variation used here were 24 hours (a) and 72 hours (b). Characterization by FTIR for Ln-MOFS-CH showed peak shifts which were similar with the ligand (chrysophenine) except for (a) Sm-MOF CH and (b) La-MOF-CH were not showing broad absorption peak around 3472 cm-1 which confirmed interaction between O-H with their central atom ions. Characterization by XRD showed high cristallinity for (b) Ln-MOFS-CH but for (b) La-MOF-CH had higher cristallinity than (b) Sm-MOF-CH. SEM EDS result for (b) La-MOF-CH showed the MOF morphology like set of fibers and EDS confirmed that La was in the (b) La-MOF-CH with the percentage 58,38 % and another atoms like O, C, N and S from chrysophenine ligand. Measurement of bandgap for Ln-MOFS-CH by UV DRS were in 1,9-2,12 eV range so all of them can be used as photocatalyst material at visible region (ideal bandgap : 1,8-3,1 eV). Study of Rhodamine B degradation showed highest degradation efficiency percentage was 53 % by using 30 mg (b) La-MOF-CH for 60 minutes as time reaction.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Lusyiana Irawati
Abstrak :
ABSTRAK
Industri tekstil di Indonesia telah semakin berkembang menyebakan penggunaan zat warna dalam proses pencelupan semakin bertambah . Zat warna ini dapat bertindak sebagai limbah dan polutan dalam air bila penanganannya tidak benar. Sebagian besar zat warna yang digunakan dalam industri tekstil merupakan zat warna golongan azo (N=N) yang mempunyai sifat non biodegradable. salah satu contohnya Reactive Yellow dan Reactive Red.

Untuk membuang limbah cair zat warna industri tekstil salah satu saratnya adalah dengan menghilangkan intensitas warnanya. Salah satu metode yang digunakan yaitu fotokatalitik AgI/TiO2, dalam percobaan ini dilakukan karena ingin mengetahui bagaimana pengaruh metode fotokatalitik AgI/TiO2 terhadap zat tunggal maupun campuran. Dalam keadaan sebenarnya industri tekstil dalam mendegradasi limbah cair zat warna tekstil dalam bentuk campuran lebih dari satu macam zat warna dalam proses degradasi.

Penelitian kali ini dengan menggunakan metode fotokatalitik AgI/TiO2 dibawah radiasi sinar UV pada Reactive Red diperoleh kondisi optimum pada pH 3 dengan konsentrasi 50 ppm dan waktu radiasi selama 45 menit dengan persentase sebesar 97,383%. Reactive Yellow diperoleh kondisi potimum pada pH 4 dengan konsentrasi 50 ppm dan wakru radiasi selama 30 menit dengan persentase sebesar 95,829%. Untuk campuran zat warna dengan komposisi Reactive Red dan Reactive Yellow 1:1 ; 1:2 ; 2:1 mempunyai persentase degradasi sebesar 94,00%, 98,915%, 92,015%.

Dari hasil yang diperoleh zat warna ini terdegradasi sesuai yang diharapkan sehingga metode fotokatalitik Agi/TiO2 dapat digunakan sebagai metode alternatif untuk pengurangan intensitas warna.
2007
S30641
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldo Raventio Adam
Abstrak :
TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Bantargebang memiliki IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sampah) yang dapat mengolah air lindi hingga 150 m3/hari. Air lindi yang dihasilkan IPAS III Bantargebang Bekasi mengandung zat atau kontaminan berbahaya yang perlu diolah agar memenuhi baku mutu lingkungan sebelum dapat dialirkan ke badan air. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis efektivitas proses Fenton Heterogen dan Foto-Fenton Heterogen sebagai pengolahan lanjutan (Advanced Oxidation Process - AOP) air lindi. Reaksi Fenton Heterogen yang merupakan reaksi yang menghasilkan hydroxyl radical (*OH) untuk mengoksidasi senyawa organik maupun anorganik dapat meningkat berkali lipat apabila diradiasikan dengan UV / cahaya tampak yang biasa disebut sebagai Foto-Fenton. Parameter warna meningkat setelah proses Fenton akibat leaching besi dari katalis. Desain eksperimen menggunakan analisa tren grafik digunakan untuk menganalisis pengaruh parameter operasional yaitu pH, ORP, Warna, COD, besi, dan residu H2O2. Kondisi eksperimen diatur agar pH 4, rasio konsentrasi H2O2 : COD adalah 1:1, waktu detensi 60 menit, dan rasio P/V 32 W/L. Hasil eksperimen menunjukan bahwa reaksi Fenton Heterogen (FH) memberikan penyisihan warna mencapai 43% dan penyisihan COD mencapai 69%. Reaksi Foto(UV)-Fenton Heterogen dapat memberikan penyisihan warna mencapai 33% dan penyisihan mencapai COD 84%. Reaksi Foto(VIS)-Fenton Heterogen dapat memberikan penyisihan warna mencapai 67% dan penyisihan COD mencapai 84%. Keseluruhan hasil eksperimen menunjukan bahwa reaksi Foto(VIS)-Fenton Heterogen dapat memiliki efisiensi penyisihan warna dan COD yang lebih tinggi dibanding reaksi Fenton lainnya. Maka dari itu, reaksi Foto(VIS)-Fenton Heterogen merupakan metode pengolahan lindi paling optimal yang dapat diterapkan di IPAS III Bantargebang. ......Bantargebang TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) has an IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sampah, leachate water treatment plant) which treats leachate up to 150 m3/day. The leachate treated by IPAS III Bantargebang Bekasi contains hazardous substances or contaminants that must be treated to meet environmental quality standards before being discharged into water bodies. This study's main objective is to analyze the effectiveness of Heterogeneous Fenton and Heterogeneous Photo-Fenton processes as an Advanced Oxidation Process (AOP) of leachate. Heterogeneous Fenton reaction, which is a reaction that produces hydroxyl radicals (*OH) to oxidize organic and inorganic compounds, can increase many times when irradiated with UV / visible light, which is commonly referred to as Photo-Fenton. Color increase after Fenton reaction because leaching process if catalyst. The experimental design using graph trend analysis was used to analyze the effect of operational parameters, namely pH, ORP, Color, COD, iron, and H2O2 residue. The experimental conditions were set to pH 4, the concentration ratio of H2O2: COD was 1:1, the detention time was 60 minutes, and the P/V ratio was 32 W/L. The experimental results showed that the Heterogeneous Fenton reaction (FH) gave a colour removal of 43% and a COD removal of 69%. Heterogeneous Photo(UV)-Fenton reaction can provide colour removal up to 33% and removal up to 84% COD. Heterogeneous Photo(VIS)-Fenton reaction can provide colour removal of up to 67% and COD removal of up to 84%. Overall experimental results show that the Heterogeneous Photo(VIS)-Fenton reaction can have a higher efficiency of colour removal and COD than other Fenton reactions. Therefore, the Heterogeneous Photo(VIS)-Fenton reaction is the optimal leachate treatment method applied at IPAS III Bantargebang.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Wahyudi
Abstrak :
Sebelum dibuang ke air, limbah pewarna harus diolah terlebih dahulu. Metilen Biru merupakan salah satu limbah dari proses pencelupan. Zat ini berbahaya bagi ekosistem perairan dan bersifat karsinogenik. Limbah pewarna dapat dihilangkan melalui degradasi fotokatalitik. Metal-Organic Framework (MOF) memiliki karakteristik semikonduktor dan dapat digunakan sebagai fotokatalis. MOF mengandung logam fotoaktif dan ligan dengan aktivitas fotokatalitik. Dengan mengubah ligan, logam, dan modulator, dimungkinkan untuk menghasilkan bahan fotoaktif dengan aktivitas fotokatalitik yang sangat baik. MOF berbasis zirkonium diproduksi dengan ligan perilena 3,4,9,10-tetrakarboksilat dan dimodulasi dengan asam isonikotinat dalam penelitian ini (Zr MOF). Dilakukan dengan beberapa rasio mol modulator untuk melihat bagaimana mereka mempengaruhi struktur, morfologi, dan sifat fotokatalitik Zr MOF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Zr MOF memiliki energi celah pita yang relatif kecil. Dalam degradasi Metilen Biru, MOF yang mengandung 10 ekivalen modulator yang diaktivasi menunjukkan aktivitas yang baik. Berat optimal per satuan volume larutan yang digunakan adalah 25 mg dalam 50 mL Metilen Biru 100 ppm, dengan tingkat degradasi 79,32%. ......Prior to being released into the water, the dye waste must be treated. Methylene Blue is one of the wastes from the dyeing process. This substance is harmful to aquatic ecosystems and is carcinogenic. Dye waste can be removed through photocatalytic degradation. Metal-Organic Framework (MOF) has semiconducting characteristics and can be used as a photocatalyst. MOF contains photoactive metals and ligands with photocatalytic activity. By changing the ligands, metals, and modulators, it is possible to generate photoactive materials with excellent photocatalytic activity. Zirconium-based MOF was produced with a perylene 3,4,9,10-tetracarboxylate ligand and modulated with isonikotinat acid in this study (Zr MOF). It experimented with several metal-to-modulator molar ratios to see how they affected the structure, morphology, and photocatalytic properties of Zr MOF. The result showed that Zr MOF has a relatively small bandgap energy. In the degradation of Rhodamine B, MOF containing 10 equivalent modulators and activated exhibited good activity. The optimal weight per unit volume of the used solution is 25 mg per 300 mL of 100 ppm Methylene Blue, with a 79,32 percent degradation rate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library