Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endah Kristiana
Abstrak :
Keamanan obat tidak hanya bergantung pada bahan aktif obat itu sendiri tetapi juga bergantung pada cemaran yang terkandung di dalamnya. 1,2,3,9-Tetrahidro-9-metil-3-metilen-4H-karbazol-4-one, atau sering disebut Ondansetron Cemaran D merupakan cemaran pada Ondansetron yang dapat membahayakan kesehatan manusia jika nilainya diatas batas minimum (0,1%) karena bersifat racun. Metode analisis kualitatif dan kuantitatif Ondansetron Cemaran D yang selektif dan akurat perlu dikembangkan untuk menjamin kualitas obat. Analisis kualitatif dan kuantitatif cemaran pada obat sering kali tidak dapat dilakukan karena terkendala harga baku pembanding cemaran yang mahal. Penelitian ini bertujuan mendapatkan Ondansetron Cemaran D yang memenuhi syarat karakterisasi dan kemurnian sebagai calon baku pembanding cemaran; serta mendapatkan metode analisis cemaran Ondansetron Cemaran D baik secara kualitatif maupun kuantitatif pada Ondansetron Tablet yang valid secara KCKT. Metodologi penelitian dilakukan dengan cara menghidrolisis Ondansetron dalam suasana basa dengan konsentrasi NaOH 1M selama 30 jam pada suhu 80oC. Hasil hidrolisis Ondansetron Cemaran D yang terbentuk sebesar 34,38% (n=20, SD=1,10%, RSD=3,19%). Ondansetron Cemaran D hasil degradasi telah berhasil disolasi dengan pelarut etil asetat dan eluen heksan-etil asetat (6:4). Isolat Ondansetron Cemaran D dikarakterisasi menggunakan Spektroskopi Inframerah, Kromatografi Gas Spektroskopi Massa, KCKT-DAD, dan 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR. Kemurnian Ondanseton Cemaran D diukur menggunakan KCKT-DAD dan diperoleh purity index sebesar 1,0000 dan kemurnian sebesar 99,50% (n=20, SD= 0,11%, RSD=0,11%), dan secara DSC diperoleh kemurnian sebesar 99,66% dan titik leleh sebesar 127,66oC. Parameter validasi metode analisis secara KCKT berupa spesifisitas/selektifitas, uji kesesuaian sistem, linieritas dan rentang, akurasi, ketegaran dan LOD/LOQ. Hasil validasi memenuhi syarat kriteria keberterimaan pada semua parameter validasi dan dapat digunakan sebagai metode kualitatif dan kuantitatif untuk uji Ondansetron Cemaran D pada sampel Ondansetron Tablet. Ondansetron Cemaran D diaplikasikan dalam uji kualitatif dan kuantitatif pada sampel Ondanetron Tablet dan membuktikan adanya Ondansetron Cemaran D pada sampel. ...... Drug safety does not only depend on the active ingredient of the drug itself but also depends on the contamination contained in it. 1,2,3,9-Tetrahidro-9-methyl-3-methylene-4H-carbazol-4-one, or often called Impurity D Ondansetron is contamination on Ondansetron which can endanger human health if the value is above the minimum (0.1 %) due to it is toxicity. The qualitative and quantitative methods of selective and accurate Impurity D Ondansetron need to be developed to ensure the quality of the drug. Qualitative and quantitative analysis of drug contamination is often not possible due to it is constrained by the high-price of standart contaminant. The aim of this study is to obtain Impurity D Ondansetron that fullfilled requirements for characterization and purity as candidate for standard impurity; and obtain a method of analysis of Impurity D Ondansetron both qualitatively and quantitatively on tablet Ondansetron which is valid in HPLC. The research experiments were carried out by hydrolyzing Ondansetron in alkaline condition with optimum concentration NaOH 1M for 30 hours at 80oC. The result of hydrolysis of Impurity D Ondansetron was 34.38% (n = 20, SD = 1.10%, RSD = 3.19%). Impurity D Ondansetron from degradation was succesfully isolated by ethyl acetate as a solvent and hexane-ethyl acetate (6:4) as a eluent. Impurity D Ondansetron was characterized using Infrared Spectroscopy, Mass Spectroscopic Gas Chromatography, KCKT-DAD, and 1H-NMR, 13C-NMR, 2D-NMR. The purity of Impurity D Ondanseton was measured using KCKT-DAD and obtained purity index of 1.0000 and purity of 99.50% (n = 20, SD = 0.11%, RSD = 0.11%), and DSC purity of 99.66% and melting point of 127.66oC. The validation parameter of the HPLC analysis method involve specificity/selectivity, system suitability test, linearity and range, accuracy, robustnes and LOD / LOQ. The results have fullfilled the quality requirement for all validation parameters and can be used as a qualitative and quantitative method for testing Impurity D Ondansetron on Ondansetron Tablets. Impurity D Ondansetron was applied in qualitative and quantitative tests on Ondansetron tablets and proven the presence of Impurity D Ondansetron in the sample.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54497
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Setiadi
Abstrak :
Pemohonan listrik merupakan salah satu penurunan kemampuan (degradasi) pada bahan isolasi padat berupa struktur mirip pohon, bercabangcabang akibat medan listrik tak seragam yang sangat tinggi antara bahan isolasi dengan konduktor atau induksi dari rongga Medan listrik lokal sebesar lebih dari 1MV/mm dapat muncul di daerah seperti ini. Penurunan kemampuan (degradasi) lokal akibat tekanan medan listrik seperti ini akan menginisiasi munculnya pemohonan listrik. Pemohonan ini makin lama akan makin panjang yang akan menghubungkan elektroda atau bagian konduktor dengan konduktor lain. Bila hal ini terjadi maka biasanya isolasi polimer sudah tidak dapat lagi berfungsi untuk menahan medan listrik normal. Pada skripsi ini, akan dibahas pengaruh tekanan medan listrik lokal pada isolasi XLPE pada kabel bawah tanah terhadap pertumbuhan pemohonan listrik Pada skripsi ini akan diamati pula pengaruh tegangan yang diterapkan dan jarijari ujung tonjolan pada permukaan tabir konduktor terhadap medan listrik lokal tersebut, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan pemohonan listrik. Electrical treeing is pre-breakdown phenomonen in insulation with structure like tree, branched by high divergen electrical field between insulation and conductor or partial discharge in void. Local electrical field above 1MV/mm can be appeared in this region. Local insulation degradation by such electrical field will initiate electrical treeing. This electrical treeing will increase higher, ultimately that can bridged between electrodes. In this case, insulation won’t be longer withstand normal electrical field. In this paper, local field effect toward electrical treeing growth within XLPE cable will be discused. In this paper, influence of voltage and protrusion tip radius toward such a local electrical field ultimately can effect treeing growth , will be observed.
2008
S40539
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Triswantoro
Abstrak :
Isolasi merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dengan peralatan tegangan tinggi. Transformator merupakan alat yang berperan besar dalam penyaluran tenaga listrik. Dalam hal ini minyak transformator berfungsi sebagai pemisah atau isolasi antara kumparan dengan peralatan yang berada di sekitarnya. Namun tingginya beban akan mengakibatkan pemanasan pada transformator yang dapat menyebabkan terdegradasinya minyak isolasi transformator dimana berakibat pada meningkatnya potensi terjadinya tegangan tembus. Oleh sebab itu minyak isolasi memerlukan uji tegangan tembus yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ia mampu menahan tegangan tinggi sampai mengalami kegagalan. Pengujian yang dilakukan adalah dengan membuat simulasi tegangan tembus menggunakan tiga jenis elektroda, elektroda runcing-runcing, kotak-kotak dan bola-bola serta menggunakan variasi temperatur dengan menggunakan minyak isolasi baru dan minyak isolasi lama. Selain itu pengujian tegangan tembus juga membuat variasi jarak antar elektroda dengan jarak 3 mm, 5 mm, dan 7 mm. Setelah dilakukan pengujian diperoleh hasil bahwa dengan bertambahnya temperatur pada minyak isolasi maka tegangan tembus yang terjadi semakin menurun. Jenis elektroda runcing-runcing mempunyai tegangan tembus yang paling rendah, dan semakin jauh jarak antar elektroda maka tegangan tembus juga semakin besar. Minyak isolasi yang baru mempunyai tegangan tembus yang lebih besar dibanding dengan minyak isolasi lama.
Insulation is a very important and cannot be separated by high voltage equipment . The transformer is a tool that plays a major role in the distribution of electric power. In this case the function of transformer oil as a separator between the coil with the equipment located in the transformer. However, the high load on the transformer will result in heating which can lead to degradation of insulating oil which results in increased potential for breakdown voltage. Therefore insulating oil require breakdown voltage test to find how much it is able to hold high voltages until fail. Testing is done by making simulated breakdown voltage using three types of electrodes , sharps, boxes and balls as well as the use of temperature variation using the new insulating oil and old insulation oil. Besides testing the breakdown voltage also make variations of the distance between the electrodes with a distance of 3 mm , 5 mm , and 7 mm. After testing the results showed that with increasing temperature the insulating oil breakdown voltage occurs is decreased. Sharps type of electrode has the lowest breakdown voltage, and the greater the distance between the electrodes the breakdown voltage also increases. New insulating oil has a breakdown voltage greater compared with the old insulating oil.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library