Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fauzan Satria
"Degalvanisasi atau dezincing secara kimiawi merupakan proses menghilangkan lapisan seng pada permukaan baja galvanis dengan cara merendam baja di larutan asam. Lapisan seng (zinc) pada permukaan baja galvanis didapatkan dari proses galvanisasi yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan baja terhadap korosi. Setelah melewati masa pakainya, baja galvanis dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan scrap pada industri peleburan baja. Kandungan seng pada permukaan scrap baja mempersulit proses peleburan sehingga perlu diminimalkan dengan dilakukan proses degalvanisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari parameter apa saja yang dapat mempengaruhi proses degalvanisasi kimiawi serta menentukan parameter optimal yang dapat diaplikasikan ke industri. Material sampel pada penelitian ini merupakan scrap baja galvanis untuk otomotif yang akan dibentuk menjadi plat untuk mempermudah penelitian. Larutan asam yang digunakan adalah asam nitrat (HNO3) dengan parameter konsentrasi larutan dan durasi perendaman yang akan diuji untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil proses degalvanisasi. Metode pengujian dilakukan dengan cara mencelupkan plat ke dalam wadah yang berisi larutan HNO3 lalu didiamkan selama durasi yang telah ditentukan. Analisis hasil pengujian yang dilakukan adalah analisis weight loss dari data selisih berat sampel sebelum dan sesudah pengujian serta analisis mikrostruktur dengan menggunakan mikroskop optik. Penelitian menunjukkan bahwa perendaman plat scrap baja galvanis dapat berlangsung dengan cepat menggunakan larutan HNO3, ini ditunjukkan dengan hasil weight loss yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan larutan H2SO4 menggunakan parameter yang sama. Larutan HNO3 5% dapat melarutkan Zn permukaan baja galvanis sebanyak 6,95% dalam durasi 15 menit tanpa menyerang base material dari baja galvanis. Jika menggunakan larutan HNO3 10% didapatkan hasil weight loss lebih tinggi namun base material baja galvanis akan mengalami korosi karena laju reaksi yang terlalu tinggi sehingga sulit dikontrol.

Chemical degalvanization or dezincing is the process of removing the zinc layer on the surface of galvanized steel by immersing the steel in an acid solution. A layer of zinc on the surface of galvanized steel is obtained from the galvanization process which aims to increase the steel's resistance to corrosion. After passing through its useful life, galvanized steel can be used as scrap material in the steel smelting industry. The zinc content on the surface of steel scrap complicates the smelting process so it needs to be minimized by a degalvanization process. This research aims to study the parameters which can affect the chemical degalvanization process and determine the optimal parameters that can be applied to industry. The sample material in this research is galvanized steel scrap for automotive which will be formed into plates to facilitate research. The acid solution used is nitric acid (HNO3) with the parameters of the solution concentration and the duration of immersion which will be tested to determine its effect on the results of degalvanization process. The test method is carried out by dipping the plate into a beaker glass containing HNO3 solution and then left it and wait for a predetermined duration. The analysis of the test results is a weight loss analysis of the difference in sample weight data before and after immersion and microstructural analysis using an optical microscope. The result shows that the immersion of galvanized steel scrap plate process can proceed quickly using HNO3 solution, this is indicated by the higher weight loss results when compared to H2SO4 solution using the same parameters. 5% HNO3 solution can dissolve 6.95% of galvanized steel surface Zn in a duration of 15 minutes without attacking the base material of the galvanized steel. The use a 10% HNO3 solution will produce higher weight loss, but the base material for galvanized steel will corrode due to the high reaction rate, making it difficult to control."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Rafi Muhammad Qinthara
"Di sektor otomotif, baja galvanis adalah material yang paling banyak digunakan. Ini memiliki berbagai aplikasi dalam potongan bodi mobil dan komponen lainnya. Karena digunakan secara luas, spesifikasi untuk setiap porsi bervariasi, menghasilkan berbagai varietas berbeda tergantung pada zat yang terkandung di dalamnya. Sekalipun sangat menguntungkan, pembuatan industri mobil terkadang meninggalkan residu karena kelebihan dari pemotongan dan prosedur produksi lainnya. Memang, industri mungkin menggunakannya kembali, tetapi kandungan seng sisa memerlukan waktu dan biaya pemrosesan tambahan. Akibatnya, degalvanisasi terjadi untuk menghilangkan komponen seng, membuat pemrosesan selanjutnya lebih mudah dan lebih murah. Hal ini dicapai dengan mencelupkan dalam larutan asam (H2SO4 dan HCl) untuk jumlah waktu dan konsentrasi tertentu (masing-masing 2,5 persen dalam 30, 60, 90 menit; 5 persen dalam 5, 10, 15 menit; dan 10 persen dalam 3, 6 menit). , 9 menit). Baik larutan asam dan waktu pencelupan dengan konsentrasi adalah dua variabel yang mempengaruhi efikasi penyisihan seng dalam degalvanisasi asam. Namun, ketika membandingkan dua pelarut, H2SO4 mengungguli HCl karena linieritasnya terhadap variabel yang diberikan. Di sisi lain, HCl mengungguli H2SO4 hanya dalam beberapa situasi dan memiliki tingkat penyisihan seng rata-rata yang lebih rendah bila dibandingkan dengan dua lainnya.

In the automotive sector, galvanized steel is the most utilized material. It has a variety of applications in the automobile's body pieces and other components. Because it is extensively utilized, the specifications for each portion vary, resulting in a variety of distinct varieties depending on the substance contained within. Even if it is extremely beneficial, the manufacturing of automobile industries occasionally leaves a residue because of excess from cutting and other production procedures. Indeed, the industry might reuse it, but the scrap's zinc content necessitates additional processing time and expense. As a result, chemical degalvanization occurs to remove the zinc component, making subsequent processing easier and less expensive. It is accomplished by dipping in acid solution (H2SO4 and HCl) for a specified amount of time and concentration (respectively 2.5 percent in 30, 60, 90 minutes; 5 percent in 5, 10, 15 minutes; and 10 percent in 3, 6, 9 minutes). Both acid solution and time of dipping with concentration are two variables that affect the efficacy of zinc removal in acid degalvanization. However, when comparing the two solvents, H2SO4 outperforms HCl due to its linearity over the provided variable. On the other hand, HCl outperforms H2SO4 only under some situations and has a lower average zinc removal rate when compared to the other two."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library