Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Masogi Kaisarta
Abstrak :
Dalam fase konstruksi, kondisi tanah eksisting memiliki peran penting. Di antaranya adalah sebagai penahan beban konstruksi, beban bangunan, dan beban lainnya untuk kemudian diteruskan hingga ke kedalaman atau lapisan tanah tertentu. Salah satu jenis tanah yang lazim ditemukan dalam kegiatan konstruksi adalah tanah lunak. Tanah lunak di Indonesia tersebar pada hampir 20 juta hektar atau 10% luas total daratan Indonesia (ESDM, 2019). Tanah lempung lunak yang memiliki karakteristik khusus dapat mengakibatkan permasalahan di dalam dunia konstruksi seperti rendahnya daya dukung tanah, resiko kestabilan pada galian tanah, dan penurunan jangka panjang yang besar. Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan Vacuum Consolidation Method adalah salah satu jenis metode perbaikan tanah yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di bidang geoteknik untuk pengerjaan perbaikan tanah dengan pendekatan konsolidasi. Metode ini biasanya tidak memerlukan penggunaan beban tambahan apabila kekuatan vacuum dapat mencapai 80 kPa atau lebih. Namun apabila beban yang dibutuhkan adalah lebih dari 80 kPa untuk mencapai target perbaikan tanah, maka beban tambahan bisa ditambahkan di atas sistem vacuum. Penelitian ini fokus terhadap studi kasus perbaikan tanah pada “Proyek Apartemen Tangerang”. Berdasarkan hasil data lab dan pengujian in-situ (CPT dan SPT), dapat dideterminasi kedalaman lapisan lunak tanah lempung lanauan mencapai 14-15m dengan nilai N-SPT rata-rata 0-2. Stratifikasi tanah dan parameter geoteknik selanjutnya digunakan dalam pemodelan PVD dan vakum menggunakan perangkat lunak elemen hingga PLAXIS 2D. Hasil pemodelan kemudian dikomparasi dengan data aktual monitoring lapangan dan didapat data penurunan tanah lapangan dan pemodelan masing-masing sebesar 1.36m dan 1.41m. Selanjutnya nilai deformasi lateral lapangan berkisar di 40-70cm pada permukaan. Sedangkan dari hasil pemodelan numerik didapatkan total deformasi lateral sebesar 36,7cm dengan nilai pergeseran sebesar ≤4cm berada hingga jarak ±10m dari area perbaikan tanah. Ketersediaan data uji lab yang lengkap serta penentuan parameter geoteknik yang tepat dapat menjadi kunci utama untuk menghasilkan pemodelan PVD dan vakum yang akurat ......In the construction phase, the existing soil condition has an important role. Some of it are to support construction loads, building loads, and other loads to be distributed to a certain depth or layer of soil. One type of soil that is commonly found in construction activities is soft soil. Soft soil in Indonesia is spread in over almost 20 million hectares or 10% of Indonesia's total land area (ESDM, 2019). Soft clay soils with particular characteristics can cause problems in the construction stage such as low soil bearing capacity, risk of stability in excavation, and large long-term settlements. Prefabricated Vertical Drain (PVD) with Vacuum Consolidation Method is one of soil improvement method used by companies in the geotechnical field for soil improvement work using consolidation approach. This method usually does not require the use of additional loads when the vacuum strength can reach 80 kPa or more. However, if the required working load is more than 80 kPa to achieve the soil improvement target, then additional loads can be added on top of the vacuum system. This research focuses on a case study of land improvement in the "Tangerang Apartment Project". Based on the results of laboratory data and in-situ testing (CPT and SPT), it can be determined that the depth of the soft silty clay layer reaches 14-15m with an average N-SPT value of 0-2. Soil stratification and geotechnical parameters were then used in PVD and vacuum modeling using PLAXIS 2D finite element software. The results of the modeling are then compared with the actual data of field instruments monitoring and obtained data of soil settlement in the field and modeling are 1.36m and 1.41m, respectively. Furthermore, the value of the lateral displacement from monitoring ranges from 40-70cm on the surface. Meanwhile, from the results of numerical modeling, the total lateral deformation is 36.7cm with lateral displacement value up to 4cm located up to a distance of ±10m from the soil improvement area. The availability of complete lab data and the determination of the right geotechnical parameters can be the main keys to produce accurate PVD and vacuum models.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deks Sazha Salsabil
Abstrak :
Salah satu permasalahan yang terjadi akibat kompleksitas tanah adalah pergeseran pada lereng Jembatan Cisomang yang berada pada Jalan Tol Purbaleunyi KM 100 700 Cikampek-Padalarang. Peninjauan yang dilakukan oleh Pusjatan menunjukkan adanya pergeseran/deformasi lateral lereng sebesar 57,02 cm yang dapat menyebabkan keruntuhan/kegagalan struktur jembatan. Hal ini diduga karena adanya degradasi kekuatan dari jenis tanah clayshale akibat infiltrasi air Sungai Cisomang. Clayshale adalah jenis tanah yang sangat sensitif dan kompleks akibat kandungan montmorillonite didalamnya. Sehingga memiliki karakter kembang susut yang besar akibat perubahan kadar air yang ada. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan analisis pengaruh perkuatan lereng dengan metode penambahan borepile sebagai dinding penahan tanah. Selain itu juga dilakukan analisis balik terkait kondisi struktural pondasi eksisting dari Jembatan Cisomang, khususnya pada titik P2, akibat deformasi yang terjadi. Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan tiga dimensi metode elemen hingga finite element method dalam menyimulasikan kondisi tanah yang ada. Hasil analisis didapatkan bahwa dengan beberapa variasi penambahan borepile sebagai perkuatan lereng, dapat mengurangi deformasi lateral yang terjadi. Hasil lainnya yang didapatkan adalah, banyak pondasi eksisting terutama di titik P2 jembatan yang telah mengalami kegagalan/keruntuhan struktur akibat deformasi lateral. Dari hal tersebut maka diperlukan perkuatan lereng Jembatan Cisomang serta analisis lebih lanjut terkait perbaikan pondasi eksisting.
One of the problem caused by the complexity of soil is the deformation of Cisomang Bridge rsquo s slope on Purbaleunyi Highway KM 100 700 Cikampek Padalarang. The observation done by Pusjatan stated there is 57,02 cm lateral deformation happened that can cause structural failure of the bridge. This is happened because there is soil strength reduction of the clayshale caused by infiltration of water from Cisomang river. Clayshale is one of the sensitive and complex kind of soil because of montmorillonite mineral inside. So this kind of soil has big shrinkage characteristic based on change of the water content. Because of that, this research analyze the influence of reinforced slope by bore pile as retaining wall. Furthermore, this also analyze the structural condition of existing foundation of the bridge, especially on P2 point. This research is done by 3 dimensional modelling of finite element method to simulate the condition of the soil. The analysis result is, from some variation of the bore pile as retaining wall, can decrease the lateral deformation happened. In addition, it is also obtained that a lot of existing foundations on P2 point that have structural failure because of the lateral deformation. According to those analyses, it is necessary to reinforce the slope of Cisomang Bridge, and also it is needed to have further analysis of the existing foundation reparation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Oksri Nelfia
Abstrak :
ABSTRAK
Analisa kekakuan dinding dibuat untuk menggambarkan perilaku mekanik struktur dinding penahan tanah akibat pembebanan tanah serta konstruksi di atasnya. Prilaku mekanik dinding dapat dibuat dengan melakukan permodelan pada struktur dinding. Permodelan yang dilakukan adalah 100 model yang terbagi atas jenis tanah (lempung dan pasir), bentuk struktur (Plane strain, Axisymmetry), kedalaman galian, penetrasi, dan variasi kekakuan dinding. Dengan melakukan simulasi pada permodelan struktur dinding, maka akan didapatkan suatu hasil yang dapat mengambarkan prilaku mekanik dari struktur dinding penahan tanah yaitu nilai deformasi lateral yang terjadi pada ujung atas dinding, bending momen pada dinding kantilever, tekanan efektif tanah serta vertical settlement pada permungkaan tanah di atas turap, dimana dilakukan analisa yang paling mendalam pada variasi kekakuan struktur dinding. Dengan struktur dinding yang semakin kaku maka kemampuan dinding penahan tanah akan semakin baik dalam menerima beban yang dapat dilihat pada displacement yang terjadi semakin kecil dan kapasitas bending momen yang semakin besar. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasikan penelitian adalah PLAXIS ver.8.
ABSTRACT
Analysis of walls' stiffness is conducted to explain mechanical behaviors of the sheet pile affected by surcharge load and construction load on the surface. Mechanical Behaviors of the walls' are constructed by modelling on walls structure the modelling is conducted by using 100 models, consisted of types of soil (clay and sand), forms of structures (Plane strain, Axisimmetry), excavation and penetration depth of walls variety of walls stiffness. Conducting a simulation on modelled walls' structure results in mechanical behaviors of sheet pile structure, which are lateral deformation value accured on the top of the walls, bending moment on cantilever walls, effective pressure of soil and vertical settlement on the surface above sheet pile, wheres the furthest analysis is on variety of walls' stiffness. The more rigid the sheet pile, the better the sheet pile on-load capacity witnessed by the decline of displacement and the incline of bending moment capacity. Finite element method used is plaxis ver. 8.
2007
S35761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library