Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Son Suwargono
"Reliabilitas Sistem 150 kV Lombok dalam menopang kebutuhan listrik Pulau Lombok yang merupakan salah satu destinasi prioritas pariwisata Indonesia adalah sebuah keharusan. Saat ini status neraca daya Sistem Lombok masih dalam kondisi siaga dimana cadangan kurang dari kapasitas unit terbesar. Selain itu dalam rentang periode 2022 sampai dengan semester 2023 telah terjadi dua kali gangguan meluas. Salah satu  upaya PLN dalam meningkatkan pelayanan telah direncanakan dalam RUPTL 2021-2030 yaitu  penambahan PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW yang direncanakan COD pada tahun 2024 dan penambahan jalur transmisi 150 kV Mantang-Mataram. Hal ini akan mempengaruhi pola operasi eksisting, BPP, susut dan Indeks Kekuatan Sistem. Oleh karena itu diperlukan pembaruan defense scheme agar stabilitas tetap terjaga sekaligus meminimalisir potensi Black Out. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pengembangan infrastruktur yang dapat mempengaruhi perlunya perubahan defense scheme baik secara keteknisan maupun keekonomian dengan menggunakan pendekatan simulasi pemodelan dan biaya pemadaman yang dapat dihindari. Untuk menganalisis biaya sistem Lombok dengan menggunakan pendekatan VoLL dan memprediksi VoLL untuk tahun 2024-2030 melalui analisis tren. Perhitungan VoLL dengan pendekatan makroekonomi diperoleh dari rasio PDRB sektor-sektor yang dipengaruhi listrik terhadap konsumsi energi listrik pelanggan industri dan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kekuatan Sistem sebesar 40,5 MW/Hz atau naik 67,03% dibanding nilai IKS tahun 2023. 5. Beban pada skenario islanding operation baru bertambah hingga 26,5 MW atau beban terselamatkan pada saat frekuensi menyentuh 48,2 Hz meningkat 21,35 %. Total biaya pemadaman sistem pada periode 2021-2023 mencapai Rp34,11 miliar atau Rp11,37 miliar per tahun dan berdampak pada PDRB sebesar 0,0191% per tahun. Tren VoLL pada tahun 2024-2030 diproyeksikan mengalami penurunan rata-rata sebesar 2,89% per tahun yang mengindikasikan tingginya pertumbuhan permintaan listrik sebanding dengan peningkatan PDRB. Hasil tersebut patut menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Tahun 2021-2030, khususnya di Nusa Tenggara Barat.

It is crucial to ensure the reliability of the Lombok 150 kV system in meeting the electricity needs of Lombok Island, a key tourism destination in Indonesia. Currently, the power balance status of the Lombok System is on standby, with reserves being less than the capacity of the largest unit. Additionally, there have been two widespread disruptions in the period 2022 to 2023. To improve services, PLN plans to add PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW, scheduled for completion in 2024, and to add the 150 kV Mantang - Mataram transmission line. These additions will impact existing operating patterns, BPP, losses, and the System Strength Index, necessitating an update of the defense scheme to maintain stability while minimizing the potential for blackouts. This research aims to analyze the impact of infrastructure development on the need to change defense schemes, both technically and economically, using a simulation modeling approach and avoidable blackout costs. The costs of the Lombok system will be analyzed using the VoLL approach, and VoLL for 2024-2030 will be predicted through trend analysis. VoLL calculations using a macroeconomic approach will be obtained from the GRDP ratio of sectors impacted by electricity to the electrical energy consumption of industrial and business customers. The research results show that the System Strength Index is 40.5 MW/Hz, indicating an increase of 67.03% compared to the IKS value in 2023. The load in the new islanding operation scenario increases to 26.5 MW, or the load saved when the frequency reaches 48.2 Hz is an increase of 21.35%. The total cost of system outages in the 2021-2023 period reached IDR 34.11 billion, or IDR 11.37 billion per year, impacting the GRDP by 0.0191% per year. The VoLL trend of 2024-2030 is projected to see an average decline of 2.89% per year, indicating high growth in electricity demand in proportion to the increase in GRDP. These results should be considered in implementing the Electricity Supply Business Plan for 2021-2030, especially in West Nusa Tenggara."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Ari Kristianto
"Sistem Jawa Bali yang merupakan sistem interkoneksi tenaga listrik terbesar di negara Indonesia utiliti PLN yang memiliki salah satu permasalahan keandalan yaitu ketidakstabilan. Pengoperasian Sistem Interkoneksi Tenaga Listrik Jawa Bali juga saat ini masih mengoptimalkan keekonomian dengan transfer timur ke barat yang tinggi dikarenakan beban tertinggi berada di Jakarta dan Banten. Akan tetapi 40% dari total kapasitas pembangkit di Barat merupakan PLTG/GU berbahan bakar gas yang mahal. Beberapa tahun kedepan juga diperkirakan akan tetap mengandalkan transfer timur ke barat untuk keekonomian, dikarenakan perlu mengoptimalkan evakuasi PLTU batubara USC baru kelas 1000 MW yang murah yang banyak di bangun di wilayah tengah. Permasalahan ketidakstabilan tersebut terjadi ketika kontingensi N-2 yang saat ini sudah menjadi kredibel 2 tahun belakang dengan adanya beberapa kejadian gangguan meluas yang terjadi seperti 5 September 2018 (SUTET Paiton-Grati) dan 4 Agustus 2019 (SUTET Ungaran-Batang). Gangguan N-2 tersebut dapat menyebabkan ketidakstabilan atau ketidakserempakan osilasi sudut rotor di beberapa pembangkit sehingga dapat mengaktifkan relay power swing di ruas transmisi lain yang selanjutnya dapat mentripkan transmisi tersebut sehingga sistem interkoneksi barat dan timur akan menjadi terpisah. Ketidakseimbangan komposisi beban yang lebih besar daripada pembangkit di barat selanjutnya akan menyebabkan relai frekuensi rendah bekerja. Peralatan proteksi saat ini atau defence scheme dengan skema UFR dan OLS tahapan pelepasan beban statis tidak dapat mengatasi permasalahan tersebut. Adaptive Defence Scheme merupakan aksi korektif yang ditempuh dengan jalan melepas pembangkitan dan beban secara dinamis adaptif dengan menyesuaikan data beban secara realtime sehingga terjadi keseimbangan dan mencegah terjadinya ketidakstabilan sistem jika terjadi gangguan kredibel. Ketika transfer ditingkatkan, maka selisih transfer saat itu dengan batasan transfer akan menjadi kuota target yang disimpan untuk mentripkan beberapa pembangkit dan beban jika terjadi kontingensi s.d. N-2 atau kondisi arming aktif. Dengan transfer dapat ditingkatkan dan telah terpasang ADS, maka untuk analisis keekonomian, skenario batasan stabilitas transfer, gas pipa konstrain, LNG lepas, dengan ADS lebih menguntungkan opportunity cost komponen C bahan bakar dibanding skenario tanpa ADS (tahun 2021 selisih Rp 3.5 T atau 16.42 Rp/kWh, tahun 2022 selisih Rp 1.1 T atau 5.21 Rp/kWh , tahun 2023 selisih Rp 9,2 M atau 0.04 Rp/kWh, dan tahun 2024 selisih Rp 18.6 M atau 0.07 Rp/kWh). Sedangkan untuk analisis keandalan, dengan meningkatkan transfer telah terpasang ADS, jika terdapat kontingensi N-2, sistem aman menuju titik kestabilan yang teredam jika dibandingkan dengan tidak terpasang ADS, dan cadangan putar fast frequency response terpenuhi untuk kriteria 1000 MW dalam 10 menit.

Java Bali Power System Operation is the biggest interconnection power system in PLN Indonesia which is have a reliability problem like instability. Nowadays, Java Bali Interconnection power system operation still optimize the economically aspect by energy transferring from east to west due to the highest loads in Jakarta as the capital and business central city and Banten, Karawang, Cikarang, as the industrial cities. However, 40% from the generation capacity in the west are the expensive gas turbine power plant. In the few years later, PLN predict that is still using energy transferring from east to west for the economical consideration and to optimizing the new ultra super critical 1000 MW class coal fired power plant evacuation which most of them still on going constructed in the central side.
That instability problems are happen when there is N-2 contingency that nowadays become credible contingency since 2 years ago with any blackout in September 5'th 2018 (Paiton-Grati 500 kV T/L) and August 4'th 2019 (Ungaran-Batang 500 kV T/L). That N-2 contingency caused the rotor angle instability or oscilation in the few power plant that caused the power swing relay in the other T/L circuit was actived and then can tripped other T/L so that can caused the west and east interconnection was separated. The imbalance composition of more loads than generations in the west, then caused the Under Frequency Relay is working. The defence scheme with the static load shedding allocation couldn't overcome that problems.
Adaptive Defence Scheme is the system protection action which is tripping the generator and load as adaptively by adjust from realtime data to get a balance and avoiding the instability due to credible contingensy. When the transfer is increased, that different with threshold will be the shedding allocation that was saved to tripping generation and or load if N-2 contingency happen or the arming was actived. By increasing the transfer and implementing the ADS, so in economical analysis, the scenario using transfer stability threshold, constraintly pipe gas, free LNG, with ADS more profitable in opportunity fuel cost or C component comparing to without ADS scenario (in 2021 the difference is Rp 3.5 Trillion or 16.42 Rp/kWh, in 2022 the difference is Rp 1.1 Trillion or 5.21 Rp/kWh, in 2023 the difference is Rp 9,2 Billion or 0.04 Rp/kWh, in 2024 the difference is Rp 18.6 Billion or 0.07 Rp/kWh). Moreever, in the reliability analysis, by increasing the transfer and implementing the ADS, if there are N-2 contingency, system still become stable comparing to without ADS, and fast frequency response reserve margins are fullfilled for 1000 MW during 10 minutes reliability criteria.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library