Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latisha Widayati Saphira
"Keputusan pengambilan pinjaman daring di Indonesia terus mengalami peningkatan, meski pinjaman daring memiliki bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga bank. Beberapa studi sebelumnya menjelaskan bahwa pengambilan keputusan pinjaman dipengaruhi oleh faktor religiositas dan sosio-ekonomi. Berbeda dengan studi-studi terdahulu, penelitian ini melihat bahwa literasi hutang dan jaringan sosial dapat memengaruhi pengambilan keputusan pinjaman daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 112 penduduk Kelurahan “X”, Kota Depok berusia 19-34 tahun yang dipilih secara multi-stage random sampling. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa hanya literasi hutang yang berpengaruh negatif signifikan terhadap pengambilan keputusan pinjaman daring. Penelitian ini mengungkapkan bahwa jaringan sosial tidak terlalu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pinjaman daring karena individu cenderung mencari dan memperoleh informasi pinjaman daring melalui perangkat ponsel pintar (smartphone) masing-masing, sehingga individu tidak terlalu membutuhkan interaksi dan diskusi dengan orang lain. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukkan juga bahwa literasi hutang menjadi faktor determinan terkuat dalam pengambilan keputusan pinjaman daring.

The decision making on online loans in Indonesia keeps increasing, even though the online loan interest is higher than the bank interest. Some of the previous studies explain that decision making in taking loans is influenced by religiosity and socio-economy factors. Unlike the studies that have been done before, this research sees that debt literacy and social networks can affect decision-making on online loans. This research uses a quantitative approach by spreading questionnaire to 112 residents of Kelurahan "X", Depok. The respondents were selected by multi-stage random sampling and aged between 19-34 years old. The test result of multiple linear regression shows that only debt literacy has a negatively significant effect on the online loans decision making. This research reveals that social networks don’t necessarily affect the online loans decision making because an individual tends to search and gain information about an online loan through their smartphone, thus, the individual doesn’t necessarily need to interact or discuss with other people. Furthermore, the results of this research show that debt literacy can be the strongest determinant factor for decision making on online loans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzy Haidar
"ABSTRAK
Dalam pembelajaran studi ini, di fokuskan untuk memeriksa efek yang ditimbulkan oleh lingkungan social networks dan debt literacy terhadap overspending kartu kredit, dan juga mempertimbangkan efek situational influences atau biasa disembut dalam penelitian ini yaitu experiential norms. Penulis menduga bahwa mempunyai persepsi positif terhadap norma-norma yang berhubungan dengan perilaku credit card overspending dapat mendorong pengguna kartu kredit melakukan overspending juga, dan juga mempertimbangkan efek experientials norms sebagai variable yang memoderasi. Penulis juga menduga bahwa memiliki debt literacy yang rendah, juga dapat meningkatkan credit card overspending. Penulis menggunakan multiple regression untuk menganalisa hipotesis. Terbukti bahwa persepsi terhadap norma-norma penggunaan kartu kredit dapat memengaruhi seseorang untuk cenderung melakukan overspending credit card. Sedangkan untuk debt literacy, ditemukan bahwa tidak memberikan efek yang signifikan terhadap overspending kartu kredit. Begitu juga untuk variable Experientials norms yang menjadi efek moderator, ditemukan bahwa hasil uji tidak signifikan.Dalam pembelajaran studi ini, di fokuskan untuk memeriksa efek yang ditimbulkan oleh lingkungan social networks dan debt literacy terhadap overspending kartu kredit, dan juga mempertimbangkan efek situational influences atau biasa disembut dalam penelitian ini yaitu experiential norms. Penulis menduga bahwa mempunyai persepsi positif terhadap norma-norma yang berhubungan dengan perilaku credit card overspending dapat mendorong pengguna kartu kredit melakukan overspending juga, dan juga mempertimbangkan efek experientials norms sebagai variable yang memoderasi. Penulis juga menduga bahwa memiliki debt literacy yang rendah, juga dapat meningkatkan credit card overspending. Penulis menggunakan multiple regression untuk menganalisa hipotesis. Terbukti bahwa persepsi terhadap norma-norma penggunaan kartu kredit dapat memengaruhi seseorang untuk cenderung melakukan overspending credit card. Sedangkan untuk debt literacy, ditemukan bahwa tidak memberikan efek yang signifikan terhadap overspending kartu kredit. Begitu juga untuk variable Experientials norms yang menjadi efek moderator, ditemukan bahwa hasil uji tidak signifikan.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the effect of social networks environment and debt literacy towards credit card overspending, and also weighing the effect of situational influence or we simply said in this thesis as experientials norms. The author suspects that having positive perception towards norms that are related with credit card overspending behaviours could positively affect individuals on overspending, by also emphasizing the effect of experientials norms as moderator effect. The author also suspects that having low debt literacy could increase credit card overspending. The author using multiple regression to analyze these hypotheses. It turns out that only one hypothesis is proven. Positive perception toward credit related norms makes individual more overspend when using credit card. Debt literacy effect towards credit card overspending is also not significant. So does the experientials norms as moderator effect, found to be not significant.
"
2016
S66265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library