Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Satria Masri
"This thesis analyzes the determinants of investment attraction in Padang Pariaman by considering the post-earthquake conditions, through: 1) the investor characteristics and perception about factors influence the determinants of investment attractiveness, 2) potential and the dominant sectors of the economy the potential and 3) investor perceptions of the factors influence the decisions making.
Research method used is a combination of qualitative approach to the survey prepared by Analytic Hierarchy Process (AHP) and quantitative analysis of economic structure, economic growth, economic base (Location Quotient) and Shift Share.
Obtain qualitative approach factors of physical infrastructure, especially roads most positively perceived countries by the respondents. While local government service factors are the most negatively perceived. Both findings are consistent with the results of AHP which also given the highest priority for local government services and the availability of physical infrastructure which is a subcriteria of economic criteria.
Meanwhile, sectors that have a comparative advantage are essentially the same except the Mining and Quarrying sector. These sectors are: Agriculture, Mining and Quarrying; Electricity, Gas and Water Supply; Transport and Communication as well as services.

Tesis ini menganalisis faktor-faktor penentu daya tarik investasi di Kabupaten Padang Pariaman dengan mempertimbangkan kondisi pasca gempa bumi, melalui: 1) karakteristik dan persepsi investor terhadap faktor-faktor penentu daya tarik investasi dan keputusan investasi, 2) potensi dan sektor-sektor unggulan perekonomian yang potensial dikembangkan serta 3) persepsi investor terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan berinvestasi di Kabupaten Padang Pariaman.
Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara pendekatan kualitatif melalui survey yang diolah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan kuantitatif menggunakan analisis struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, basis ekonomi (Location Quotient) dan Shift Share.
Pendekatan kualitatif memperoleh faktor infrastruktur fisik terutama jalan negara dipersepsi paling positif oleh responden. Sedangkan faktor pelayanan pemerintah daerah dipersepsi paling negatif oleh responden. Kedua temuan ini sesuai dengan hasil AHP yang juga memberikan prioritas tertinggi untuk pelayanan pemerintah daerah dan ketersediaan infrastruktur fisik yang merupakan sub kriteria dari kriteria perekonomian.
Sedangkan melalui pendekatan kuantitatif diperoleh hasil bahwa, sektorsektor memiliki keunggulan komparatif terhadap perekonomian Propinsi Sumatera Barat dan Nasional pada dasarnya sama kecuali sektor Pertambangan dan Penggalian. Sektor-sektor itu adalah: Pertanian, Pertambangan dan Penggalian; Listrik, Gas dan Air Bersih; Pengangkutan dan Komunikasi serta Jasa-jasa."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T28768
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elszuary Abrar Uzi Zulkarnain S.P.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah afinitas konsumen dan etnosentrisme serta citra negara asing mampu mempengaruhi perilaku konsumen di Indonesia terkait persepsi resiko dan keinginan membeli produk asing negara afinitas. Model acuan merujuk kepada studi Oberecker dan Diamantapoulos (2011). Negara afinitas yang dijadikan objek penelitian adalah Negara Jepang. Jumlah sampel responden penelitian berjumlah 164 responden. Desain penelitian menggunakan model SEM dengan pendekatan CFA (confirmatory factor analysis). Hasil analisis menunjukkan jika pada sisi afeksi, pengaruh etnosentrisme berperan lebih dominan daripada afinitas dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Sementara pada sisi kognisi, citra produk suatu negara mampu membangkitkan hasrat konsumen untuk mengkonsumsi produk asing.

This research aims to determine whether the consumer affinity and ethnocentrism as well as the image of a foreign country are able to influence consumer behavior in Indonesia related to the perceived risk and willingness to buy foreign products from the affinity country. Our model refers to the study of Oberecker & Diamantapoulos (2011). Japan would be the object of affinity country. Total sample of respondents were 164 respondents. The study design uses SEM Model with CFA approach (confirmatory factor analysis). The results show us that the ethnocentrism has dominant affection role compared to affinity in order to influence consumer behavior meanwhile, the product country image has cognition role to evoke consumer desire to consume foreign products.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Nadira Dinisari
"ABSTRACT
The purpose of this study is to develop a rating for celebrities in Indonesia based on the factors familiarity, attractiveness, compatibility, influence, and future potential. The study also aims to determine how strong the correlation is between each factor. The data were collected through surveys, data mining, and the judgment of experts. Five hypotheses were developed. The hypotheses were tested using bivariate correlation with primary data, the unit analysis being celebrity. There is a total of thirty celebrities used in this study, therefore n 30. From this study, it is found that compatibility has a significant correlation with rating, while influence has the lowest correlation with rating. In addition, influence has a significant negative correlation with familiarity and attractiveness.

ABSTRAK
Mengembangkan Rating untuk Selebriti di IndonesiaTujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan rating untuk selebriti di Indonesia berdasarkan faktor keakraban, daya tarik, keselarasan, pengaruh, dan potensi masa depan. Penelitian ini juga bertujuan untuk menetapkan seberapa besar korelasi antar faktor. Data diperoleh melalui survei, data mining, dan pertimbangan dari ahli. Lima hipotesis telah dikembangkan. Kelima hipotesis tersebut diuji dengan data primer, dengan unit analisis adalah selebriti. Jumlah selebriti yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga puluh, sehingga n=30/ Dari penelitian ini, ditemukan bahwa keselarasan mempunyai korelasi yang signifikan dengan rating, sementara pengaruh mempunyai korelasi yang paling rendah. Ditemukan pula bahwa pengaruh mempunyai korelasi negative dengan keakraban dan daya tarik. "
2017
S67625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tampubolon, Chrystine
"Penelitian ini menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap ketertarikan seseorang untuk melamar, yang dimoderasi oleh jenis kelamin. Subyek penelitian ini ialah para mahasiswa angkatan 2010, 2009, dan 2008 yang masih mengenyam perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen untuk pengambilan datanya, dengan dua buah poster lowongan kerja dari organisasi yang berbeda dan merepresentasikan budaya organisasi yang juga berbeda dan kuesioner untuk mengetahui ketertarikan tiap responden. Analisis data dilakukan dengan metode Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat jenis kelamin tidak memoderasi pengaruh antara budaya organisasi terhadap ketertarikan seseorang untuk melamar.

This study analyzes the impact of organizational culture towards applicant's attraction which is moderated by gender. The object studied is the bachelordegree students from batch of 2010, 2009, and 2008, who are still currently taking classes in Faculty of Economics in University of Indonesia. This study uses quasiexperiment method to collect the data needed, with two posters of job vacancy from two different organizations representing two different organizational culture and questionnaires to know the applicant?s attraction. The data are analyzed using Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). The result of this study shows that the gender does not moderate the impact of organizational culture towards the applicant?s attraction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Maulana
"Kabupaten Kuningan memiliki beberapa objek wisata yang banyak menarik kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan asing. Objek wisata yang diteliti meliputi Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, dan Telaga Remis.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata di Kabupaten Kuningan. Metode analisis yang digunakan adalah metode spasial komparatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat daya tarik dan karakteristik objek wisata. Objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi cenderung berada di kelas jalan provinsi dengan fasilitas wisata yang lengkap dan aksesibilitas yang mudah dijangkau. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah cenderung berada di kelas jalan lokal dengan fasilitas wisata yang kurang lengkap dan aksesibilitas yang sulit dijangkau.

Kuningan Regency has several interesting tourist objects that many tourists visit both public and tourists from outside Kuningan Regency itself. Research objects are Waduk Darma, Balong Keramat Darmaloka, Balong Ikan Cigugur, Taman Purbakala Cipari, Buper Palutungan, Gedung Perundingan Linggarjati, Linggarjati Indah, Curug Sidomba, Kolam Pemandian Cibulan, and Telaga Remis.
The purpose of the research is to identify the correlation of level tourist attraction and characteristic of attraction in Kuningan Regency. The analytical method used in this research is a descriptive comparative spatial.
The result show that there was no correlation between the level tourist attraction and characteristic of attraction. Attraction with a high level of attractiveness disposed to be in the class province with complete tourist facility and good accessibility. While the attraction with low level attractiveness disposed to be in the class local roads with uncomplete tourist facility and bad accessibility.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S45767
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waruwu, Dermawan
"Kawasan Bawomataluo di Kabupaten Nias Selatan terdapat daya tarik wisata yang unik dan langka di dunia. Daya tarik wisata ini berupa rumah adat, atraksi lompat batu, situs megalitik, tarian tradisional, dan hasil kerajinan. Keunikan seni budaya ini ternyata kurang dikembangkan oleh pemerintah, pengusaha, dan masyarakat karena ada konflik kepentingan di antara stakeholder tersebut. Akibatnya, situs budaya banyak yang rusak dan dialihfungsikan sebagai tempat jemuran, serta sebagian sudah dihancurkan oleh masyarakat. Pelestarian daya tarik wisata budaya ini terkendala karena pemerintah menjalankan kebijakannya secara hegemonik, sehingga masyarakat melakukan perlawanan (kontrahegemoni). Permasalahannya adalah "bagaimana praktik hegemoni dalam pengembangan kawasan wisata budaya Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara?"
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan praktik hegemoni dan bermanfaat untuk pengembangan daya tarik wisata budaya serta menjadi reerensi bagi ilmu pengetahuan budaya di Indonesia. Artikel ini dianalis menggunakan metode kualitatif dengan perspektif kajian budaya serta dikaji dengan teori hegemoni, teori kekuasaan/pengetahuan, dan teori praktik. Penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi praktik hegemoni dalam pengembangan kawasan wisata budaya Bawomataluo melalui: wacana pemerintah dalam pengembangan seni budaya, kontrol pemerintah dalam regulasi pembiayaan pelestarian budaya, kekuasaan DPRD dalam mempolitisasi APBD untuk pemeliharaan situs budaya, kebijakan bupati dalam mengubah dinas pariwisata dan kebudayaan, dan kewenangan kepala desa dalam menata kawasan wisata budaya Bawomataluo. Agar kawasan wisata budaya Bawamataluo berkembang maksimal diharapkan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan penguasa secara berkelanjutan. Dengan demikian, kawasan wisata budaya Bawomataluo dapat berkembang tanpa praktik hegemoni dan praktik kontra-hegemoni, sehingga pelestarian budaya dapat dilakukan secara berkelanjutan."
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Puji Hartati
"

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan flora, fauna serta manusia yang ada disekitarnya. Pengembangan ekosistem mangrove menjadi ekowisata merupakan salah satu cara untuk keberlanjutan ekosistem mangrove agar tidak berdampak negatif terhadap kehidupan makhluk hidup disekitarnya. Kabupaten Karawang memiliki ekosistem mangrove dengan luas 275 hektar yang tersebar di 8 desa yaitu Desa Tambaksari, Sedari, Pusakajaya Utara, Pasir Putih, Sukakerta, Rawagempol Kulon, Muara Baru dan Muara. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya tarik dan persepsi masyarakat dalam pengembangan ekowisata mangrove di Kabupaten Karawang dan menganalisis potensi pengembangan ekowsiata mangrove di Kabupaten Karawang. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan perhitungan menggunakan bobot dan skoring. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial untuk melihat persamaan dan perbedaan daya tarik, persepsi dan potensi pengembangan ekowisata mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa yang memiliki nilai daya tarik sangat menarik berada pada Desa Sukakerta yang memiliki fasilitas lengkap dengan jumlah banyak, sedangkan yang memiliki daya tarik rendah yaitu Desa Rawagempol Kulon dan Tambaksari dengan ketersediaan fasilitas yang terbatas. Persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata mangrove didominasi dengan persepsi setuju dan hanya satu desa yang memiliki persepsi tidak setuju yaitu Desa Muara. Berdasarkan daya tarik dan persepsi masyarakat dapat diketahui potensi pengembangan ekowisata mangrove memiliki klasifikasi cukup berpotensi dan hanya terdapat satu desa yang kurang berpotensi yaitu Desa Rawagempol Kulon. 


Mangrove ecosystem is one of the ecosystems that is very important for the life of flora, fauna as well as the people around it. Development of mangrove ecosystems into ecoturism is one way to sustainability of mangrove ecosystem so that have a negative impact on the lives of their creatures. Karawang Regency has a mangrove ecosystem with an area of 275 hectares spread across 8 villages, that is Tambaksari, Sedari, North Pusakajaya, Pasir Putih, Sukakerta, Rawagempol Kulon, Muara Baru and Muara Villages.. This research was conducted to analyze the attractiveness and perception of the community in the development of mangrove ecotourism in Karawang Regency and to analyze the non-physical potential of mangrove ecotourism in Karawang Regency. The method used in this research is to do calculations using weights and scoring. The analysis used in this study is a spatial analysis to see the similarities and differences in attractiveness, perceptions and non-physical potential of mangrove ecotourism development. The results showed that villages that had very attractive attractiveness value were in Sukakerta village which had complete facilities with large numbers, while those that had low attractiveness were the villages of Rawagempol Kulon and Tambaksari with limited availability of facilities. Community perception of the development of mangrove ecotourism is dominated by the perception of agree and only one village that has a perception of disagreeing is the village of Muara. Non-physical potential of ecotourism development has a potential category and there is only one village that has no potential, that is Rawagempol Kulon village

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferron Rafi Vanhesi
"Makalah ini menyajikan bibliografi beranotasi artikel jurnal akademik yang membahas penggunaan daya tarik baik emotional appeal maupun rational appeal dalam iklan dan
pemasaran. Belakangan ini emotional appeal terlihat dimana-mana dan dipakai oleh brand-brand besar sebagai cara mereka mendiferensiasikan diri dalam pasar-pasar yang terus berkembang dan semakin ketat. Meskipun begitu,bukan berarti rational appeal dilupakan saja dalam iklan dan pemasaran. Keduanya memiliki kekuatan dan kekurangan masing-masing dan masih banyak faktor-faktor yang mempengaruhi performa iklan dengan daya tarik tertentu terhadap konsumen.

This paper presents an annotated bibliography of academic journal articles discussing use of appeals both emotional appeal and rational appeal in advertising andmarketing. Emotional appeal these days is seen everywhere and used by big brands as a way of differentiating themselves in constantly though, changing, and growing markets. Even so, it does not mean that rational appeals are forgotten in advertising and marketing. Both have their own strengths and weaknesses and there are still many factors that affect the performance of advertisements with a certain appeal to consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilah Sekar Utami
"Sebagai upaya untuk membangun dan menjaga hubungan dengan konsumen, Shell Advance melalui kampanye digital “Libas Tantangan Kita” menggunakan keterlibatan konsumen dan daya tarik emosional sebagai strategi pemasaran. Terdapat empat elemen yang saling berkaitan dalam pembentukan keterlibatan konsumen, yaitu: konten, daya tarik yang digunakan, saluran media, dan respons yang diberikan konsumen. Makalah ini akan memberikan analisa deskriptif, melalui analisis keempat elemen, keterkaitan antara branded story content dengan dimensi consumer engagement, serta menganalisis bentuk dan sifat keterlibatan konsumen pada kampanye. Hasil analisis diperoleh melalui metode kualitatif deskriptif dan data sekunder melalui observasi online di website resmi, akun media sosial (Facebook, Twitter, dan Instagram) brand ambassador, dan konsumen yang ditelusuri dari hashtag #LibasTantanganKita. Ditemukan penggunaan daya tarik emosional dalam konten membentuk keterlibatan konsumen yang positif, terlihat dari mayoritas respons, komentar, dan unggahan konsumen yang memberikan pujian positif kepada kampanye dan tokoh kampanye, merasa terinspirasi, hingga melakukan refleksi dengan pengalaman pribadi.

To build and mantain consumer relationships, Shell Advance through its “Libas Tantangan Kita” digital campaign uses consumer engagement and emotional appeal as their marketing strategy. There are four interrelated elements on shaping consumer engagement i.e. content, approach/appeal, media channels, and responses given by the consumers. This paper will provide descriptive analysis, through analyzing the four elements with the campaign’s marketing strategy, the relationship between branded story content and the dimensions of consumer engagement, as well as analyzing the forms and features of the consumer engagement itself. The results were obtained through descriptive qualitative methods and secondary data through online observation on the official website, and brand ambassador’s and consumer’s social media accounts (Facebook, Twitter, and Instagram). This paper found that the use of emotional appeal in the content forms consumer’s engagement positively. Most of consumer’s responses, comments, and uploads are positive, such as giving praise to the campaigns and brand ambassadors, feeling inspired, and also reflecting on their own personal experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>