Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tommy Suryo Arwindo
Abstrak :
Kota Bekasi berfungsi sebagai penyangga kota Jakarta memiliki jumlah penduduk yang cenderung meningkat setiap tahunnya. Laju pertumbuhan penduduk setiap tahun mencapai 3,73 persen. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan jumlah timbulan sampah juga akan mcningkat. Untuk itu perlu diketahui kondisi sistem pcngelolaan sampah dan daya dukung wilayah kota Bekasi untuk dapat menentukan strategi dalam mengelola dan mengurangi timbulan sampah kota Bekasi. Peningkatan jumlah timbulan sampah tersebut ddak diimbangi dengan sistem pengelolaan sampah yang sesuai, sehingga menimbulkan permasalahan dengan lingkungan. Dari pcrmasalahan tersebut maka dirumuskan tujuan penclitian ini, yaitu: 1) Mengetahui kondisi pengelolaan sampah kota Bekasi; 2) Mengevaluasi kondisi pengelolaan sampah kota Bekasi; dan 3) Merumuskan stratcgi pcngelolaan sampah sesuai dengan daya dukung wilayah kota Bekasi. Untuk menjawab tujuan pertama penelitian ini, digunakan metode observasi, wawancara dan studi literatur. Tujuan kedua menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis komparasi Serta untuk memmuskan strategi dengan menggunakan metode SWOT. Kondisi pengelolaan sampah Kota Bekasi dapat digambarkan sebagai berikut: pengelola formal masalah persampahan adalah Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman, dengan sistem teknik operasional pengelolaan sampah mulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan pembuangan akhir, serta anggaran berasal dari APBD Kota Bekasi dan retribusi. Evaluasi pengclolaan sampah Kota Bekasi yang masih kurang adalah pada: penegakan hukum, sumber daya manusia (tenaga kerja), sistem pelayanan prasarana persampahan, penerimaan retlibusi, dan tingkat partisipasi masyarakat. Namun pengolahan sampah pada TPA Sumur Batu Kota Bekasi sudah baik. Daya dukung wilayah Kota Bekasi adalah daya dukung lingkungan yang berada di wilayah Kota Bekasi dan terdiri atas daya dukung fisik dan daya dukung sosial. Daya dukung fisik dalam penelitian ini lebih menekankan pada daya dukung Iahan, karena bcrkaitan dengan jumlah penduduk dan pernanfaatan Iahan di Kota Bekasi, sedangkan daya dukung sosial, menekankan pada pola konsumsi penduduk dan tingkat partisipasi penduduk yang akan dikaitkan dengan bidang persampahan. Strategi pengelolaan sampah yang sesuai dcngan daya dukmmg wilayah Kota Bekasi adalah: a) Peningkatan penegakan hukum atau peraturan dibidang persampahan; b) Membuat cluster pelayanan sampah untuk mempennudah pelayanan dan pemantauan; o) Penambahan jumlah tenaga keqia sesuai dengan kebutuhan; d) Peningkatan pcnerimaan retribusi; dan e) Mengubah tradisi masyarakat, membangun paradigma bahwa sampah memiliki potensi iebih dan memberikan ketrampilan kepada masyarakat dalam mengolah sampah. ......The Bekasi city had a function of as buffer zone of Jakarta city, having the number of inhabitants who tended to increase each year. The growth rate of the inhabitants every year reached 3.73 percent. The increase in the number of inhabitants resulted in the number of waste generation will also increase. So must be learnt the condition for the carrying capacity of the Bekasi city territory to be able to determine the strategy in managed and reduced waste generation of the Bekasi city. The increase of waste generation has not comparable with appropriate solid wastes management system, it resulted in environmentally problems. The objective of this research according to problems is: l) To observe Belcasi City solid wastes management condition; 2) Evaluate Bekasi City solid wastes management condition; and 3) To determine the strategic management of solid waste based on carrying capacity of Bekasi City. Observation method interview, and literature study used to solve first objective. To solve second objective by use of descriptive analysis method and comparing analysis. SWOT method used to determine the strategy. Description of Bekasi City solid wastes management condition as follow: Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman as formal manager with operational .9/stem started in placing, collecting, transference, and final processing. Bekasi City solid wastes management financial based on Bekasi City APBD and retribution ke. Bekasi City solid wastes management condition still was received by the lack (less _#om standard), that is: law enforcement, human resources (man power), solid waste servicing system, retribution jee income, and the level of community's participation. However final solid wastes processing at Sumur Batu Bekasi City was received excess. Carrying capacity of Bekasi City consist of physical carrying capacity and social carrying capacity. The physical carrying capacity in this research more stressed on land carrying capacity, because of being linked with the number of inhabitants and the utilization of the land in the Bekasi City. Whereas the social carrying capacity, it stressed on the pattern of consumption of the inhabitants and the level of the inhabitant's participation that will be connected with wastes. The strategic management of solid waste based on carrying capacity of Belfast City is: a) Increasing in law enforcement or the regulation of solid wastes management; b) Make cluster the solid wastes services to facilitate the service and the monitoring; c) Increasing human resources (man power) based on requirement; th Increasing retribution fee income; and e) Changing the community is tradition, developed the paradigm that the waste had the potential more and gave skills to the community in processing the waste.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kadir
Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rusaknya bangunan-bangunan cagar budaya dan adanya permasalahan-permasalahan yang ada di kotatua, maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mengindentifikasi konsep pengembangan wisata heritage Kotatua saat ini; (2) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dari konsep pengelolaan Kotatua saat ini; (3) Membangun model wisata berbasis heritage berkelanjutan yang dapat menyelaraskan kepentingan keberlanjutan budaya, peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan Kotatua, peningkatan pengunjung dan kemudahan akses. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sedangkan analisis data yang digunakan terdiri dari analisis deskriptif dan verifikatif dengan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan (1) Konsep rencana strategis pembangunan kawasan kotatua Jakarta mengandung prinsip-prinsip dasar pembangunan wisata rakyat dan pelestarian budaya serta bagaimana semua pihak berkerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam konsep MICE (Meeting, Incentive, Conference and Events) yang mengacu pada jenis wisata tertentu dimana kelompok besar menyusun rencana umum masa depan guna mencapai tujuan bersama; (2) Implikasi penerapan konsep pembangunan yang berorientasi ekowisata pada kawasan wisata sejarah kotatua di tinjau dengan analisis SWOT. Untuk merespon secara efektif perubahan dalam lingkungannya, pengelola kawasan wisata harus mencermati lingkungan eksternal dan internalnya. Berdasarkan posisi kawasan wisata sejarah Kotatua Jakarta dalam Matriks SPACE maka strategi yang cocok untuk kawasan wisata ini adalah strategi kompetitif; (3) Model yang dapat memberdayakan masyarakat menjadi sejahtera, peningkatan PAD dan menjaga kelestarian budaya serta sejarah dikembangkan dengan cara: (a) Pengoptimalan input yang dimiliki masyarakat sekitar kawasan wisata kotatua Jakarta; (b) Proses revitalisasi yang dilakukan merupakan bentuk perubahan untuk meningkatkan keberlangsungan kawasan wisata kotatua Jakarta agar dapat diminati wisatawan sebagai sebuah wisata sejarah yang menarik untuk menjadi tujuan wisata; (c) Output tercapai apabila sasaran revitalisasi sampai pada tahapan perkembangan ekonomi, pemberdayaan masyarakat da pengembangan kawasan wisata kota tua; (d) Outcame dari model ini adalah masyarakat sejahtera, PAD meningkat dan kelestarian budaya serta sejarah tetap terjaga dengan baik, dari beberapa model yang ada, maka penulis dalam riset ini membangun model revitalisasi yaitu; Model KML (kelembagaan, Masyarakat dan Lingkungan). ......This research is motivated by the destruction of cultural heritage buildings and the problems that exist in Kotatua, then this study aims to (1) identify the concept of heritage tourism development is now Old Town, (2) Analyze the strengths and weaknesses of current Kotatua management concepts, (3) Building a heritage-based sustainable ecotourism models that can align the interests of cultural sustainability, economic improvement Kotatua around the area, an increase in visitors and ease of access. The approach in this study is a quantitative with methode quantitative and qualitative research methods. While the data analysis consisted of descriptive analysis and verification with analytical tools Structural Equation Modelling (SEM). Based on the analysis that had been done, it can be concluded (1) The concept of the development of a strategic plan Jakarta Old Town area containing the basic principles of tourism development and preservation of folk culture and how all parties work together to achieve common goals in the concept of MICE (Meeting, Incentive, Conference and Events) which refers to a particular type of tourism in which large groups of the general plan the future in order to achieve common goals, (2) implications of the application of the concept of eco-tourism oriented development in the tourist area of ??the old city at the review history with SWOT analysis. To respond effectively to changes in its environment, managers must examine the tourist area of ??the external and internal environment. Based on the position of the tourist area of ??the history of the old city in the SPACE matrix is ??a suitable strategy for this tourist area is a competitive strategy, (3) models that can empower people to be prosperous , increase revenue and preserve the culture and history developed by: (a) Optimization input of the communities around the area of ??the old city of Jakarta tourist; (b) revitalization process undertaken is a form of changes to improve the sustainability of the tourist area of ??the old city of Jakarta to be attracted tourists as an interesting historical sights to become a tourist destination; (c) Output reached if revitalization goals through the development stages of an early slow start, empowerment da pengembengan old town tourist area; (d) of this model is Outcame prosperous society, increased revenue as well as historical and cultural preservation is maintained properly, from some of the existing models, the authors in this research builds a model of revitalization, that is KML model (Institutional, Communities and the Environment).
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Harmain
Abstrak :
Pertumbuhan penduduk yang cepat di kawasan perkotaan menyebabkan perubahan struktur lingkungan yang menjadi permasalahan lingkungan. Salah satu cara mengurangi permasalahan lingkungan adalah perencanaan penggunaan lahan. Salah satu cara mengimplementasikan perencanaan penggunaan lahan yaitu dengan pembangunan kawasan Transit-Oriented Development (TOD). Penerapan konsep TOD di perkotaan harus mempertimbangkan kondisi geografis, kondisi lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dipahami sebagai daya dukung lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis daya dukung lingkungan alami, menganalisis daya dukung sosial ekonomi, dan menganalisis daya dukung infrastruktur kawasan TOD. Lokasi penelitian ini adalah Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan survey instani, survey lapang, dan penyebaran kuisioner. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Sistem Informasi Geografis, analisis trend dan proyeksi, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan lahan kawasan TOD dalam kondisi sangat baik dan baik, sementara itu kondisi ketersediaan air dalam kondisi baik. Mobilitas pergerakan penumpang stabil karena aktivitas bekerja setiap hari. Aktivitas ekonomi terjadi karena pergerakan penumpang dan fasilitas ekonomi di sekitar kawasan TOD. Kualitas hidup meningkat karena manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan yang dirasakan. Jalur pejalan kaki, jalur sepeda, guna lahan campuran, dan ruang terbuka hijau terancang pada Kawasan TOD Dukuh Atas, sedangkan pada Kawasan TOD Lebak Bulus hanya jalur pejalan kaki dan guna lahan campuran. Daya dukung lingkungan alami pada Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus masih dalam kondisi baik. Daya dukung sosial ekonomi pada Kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus berada pada kondisi baik. Daya dukung infrastruktur pada kawasan TOD Dukuh Atas dan Kawasan TOD Lebak Bulus berada pada kondisi baik.
Population growth rapidly in the urban area causing environmental change, becoming environmental problems. One of the ways to reduce environmental problems is landuse planning. One way of implementing landuse planning is by developing the Transit-Oriented Development (TOD) area. The application of the TOD concept in an urban area should consider geographical, environmental, and socio-economic conditions of community understanding as carrying capacity of the environment. The research objective is to analyze the natural environment carrying capacity, socio-economic carrying capacity, and infrastructure carrying capacity of a TOD area. The research located in the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus. Data collecting in this research is surveying given institutions, TOD areas, and distributing the questionnaire. Data analysis in this research is using Geographical Informations System (GIS), trend and projection analysis, and descriptive analysis. The result shows that the land capability of the TOD areas is outstanding and excellent; meanwhile, the water availability of the TOD areas is excellent. The movement mobility of ridership is stable due to work activities every day. The economic activities come about for ridership movement and commercial facilities around TOD areas. Life quality increasing as an economic benefit, social benefit, and environmental benefit perceived by the ridership. Pedestrian track, cycling track, mix land use, and open green space are designed in the TOD of Dukuh Atas, while pedestrian track and mix land use only in the TOD of Lebak Bulus. The natural environment carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent. The socio-economic carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent. The infrastructure carrying capacity of the TOD of Dukuh Atas and Lebak Bulus is excellent.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library