Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
F. Rias Prasetya B
"Telah dilakukan peneiltian aktifitas antibakteri
in vitro dari ekstrak kulit buah Punica granatum L. tenhadap
pelbagai kuman standard dan kurnan liar yang diasin.
gkan dari pendenita, Penentuan aktifitas ekstrak tersebut
menggunakan 2 cara, yaitu dengan penen;tuan konsentrasi
hambatan minimum (MIC) dan pemerik,saan lebar zona
hambatan yang dibentuk .disekelilinq cakram yang mengan -
dung ekstrak kulit buah Punica granatum L.
Penentuan aktifitas antibateni ekstrak kulit buah
Punica gran atum L. yang, didasarkan atas besarnya NIC
menggunakan metoda " Agar dilution " mernbenikan hasil
Konsentrasi hambatan minimum terhadap kuman-kuman standard
Eschenichia coil ATCC 25922, Kiebsiella pneumoniae
ATCC 13883, Pseudomonas aerugiriosa ATCC 27853, Salmonella
typhimuriurn ATCC 14028, Shigelia flexneni ATCC 12022,
Shigella sonnel ATCC 25931, dan Stapylococcus aureus
ATCC 25923 berturut-turut adalah 625,00 mcg/ml, 312950
mcg/ml, 312,50 mcg/ml, 625,00 mcg/ml, 16,2 mcg/ml,
312,50 mcg/ml, dan 78 1,13 mcg/ml.
Bendasarkan lebar zona hambat.an yang terbentuk di
sekeliling . cakrani yang mengandung. ekstrak kulit buah
nica granatum L. dapat diambil kesimpulan : Aktifitas a n.
tibakteni dari ekst.rak kulit. buah Pun ica granatum L. ter
baik terhadap kuman Staphylococcus aureus, menyusul benturu.
t-turut terhadap Shige1l flexneni, Pseudomonas aeru-Qinosa, Kiebsiella pneumoniae, Shigel.la sonnei, Escheri
chia coil, dan Salmonella typhimurium.

A study' of the in'., vitro antibacterial activity of
Punica granatum L. rind extracts has been carried out
against, several standard bacterial strains and wild
strains isolated from patients applying two methods, i.e.
the determination, of the minimum inhibitory concentration.
(N1c) and the determination of the inhibition zone formed
around the disc containing extracts of Punica granatum L.
ri:nd.
The determination of the antibacterial activity of
extracts of Punica granatum L. rind using the agar dilu -
t'.ion method show the following' results (MIC/mi), respec -
t.ively : Minimum inhibitory concentration (L!c) on Es'cherichia
coil ATCC 25922 9 Kiebsiella pn;eumoniae ATCC 138.83,
Pseudomonas aerug'i'nosa ATCC 27853 9 Salmonella ty'phimurium
ATCC 14028 9 Shigella f'lexnerl A1TCC 12022 9 Shigella sonnel
ATCC 25931, and Staphylococcus aureus ATCC 25923 were
625,00 mcg/ml, 312 9 50 rncg/mi, 312,50 mcg/ml, 625,00 mcg/
ml, 156 9 25 mcg/ml, 312,50 m'cg/ml, an.d 78.,13 mcg/ml.
Based' on the size of' the inhibition zone formed
around the disc. containing, extracts of Punica Qranatum L.
rind, the following,-conclusion-could b:e drawn : The antibacterial
activity of Punica granatum L. rind extracts on
Staphy-lococcus aureus is' considered to be the best follow
ed respectively' by, Sh.lqella flexneri, Pseudomonas aeruginosa,
Klebsiella pneumoniae, Shigella sonnei, Escheric.hia
coli, and Salmonella typhimurium.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1986
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfina Rianti
"Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).

Telab dilakukan penelitlan daya antibakteri ( cara
difusi cakrain ) terhadap infus 20 % dari 8 tumbuhan pengganggu
dan 6 tumbuhan bakau yang diduga mempunyai khasiat s.
bagai. antibakteri, Penentuan Konsentrasi Hainbatan Minimum
( cara dilusi agar ) hanya dilakukan terhadap infus yang mew,
punyal daya antibakteri. Kuman uji yang digunakan adalak
Escherjchja coil ATOC 25922 dan StaDhylococcus aureus ATCC
25923.
Easil yang diperoieh menunjukkan bahwa infus 20 % dan
8 tumbuhan pengganggu dan 6 tumbuhan bakau yang cLiperiksa
tidak mempenlihatkan daya antibakteri terhadap kuman uji
Escherjchja coil •ATCC 25922. Hanya 5 tumbuhan bakau yang me
penlihatkan daya antibakteni terhadap kuman uji Staphylococcus
aureus ATOC 25923, yaitu : batang, buah dan daun Ael
ceras fioridurn R.&S.; daun Barrintonia psi pticp Kurz (Buton);
b--tang dan daun Excoecania aa11ocha Linn (Buta-buta);
batang dan daun Kandeila candei Druce (Linggoyong), dan batang
Pem phis acidui p Forster (Sentigi). Daun Pem phis acidula
Forster (Sentigi), daun RhizoDhora a piculata Bi. dan 8
tumbuhan pengganggu tidak meznperiihatkan daya antibakteni
terbadap kumanuji Sta phylococcus aureus ATCC 25923.
Tiap gram serbuk kering dari bakau tersebut rnenunjukkan
daya antibakteri yang setara dengan 20 - 10.0. ug Tetrasiklin
Ec. (standar).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deksa Presiana
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh penambahan Dinatrium Edetat untuk meningkatkan daya antibakteri dari beberapa antibiotika (amoksisilin, amikasin, khloramfenikol dan polimiksin) terhadap kuman liar yang mempunyai resistensi tinggi yaitu Pseudomonas aeruginosa. Penelitian ini dilakukan dengan melihat perbedaan pengaruh kombinasi Dinatrium Edetat dengan antibiotika terhadap Dinatrium Edetat sendiri dan antibiotika sendiri dalam menghambat pertumbuhan kuman Pseudomonas aeruginosa yang resistensinya tinggi. Pada pemeriksaan ini, kuman Pseudomonas aeruginosa diperoleh dengan cara mengisolasi dari penderita yang terinfeksi, kemudian diuji daya resistensinya oleh Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta. Antibiotika yang digunakan merupakan antibiotika yang umum untuk pengobatan infeksi Pseudomonas aeruginosa dan sering menimbulkan keadaan resistensi kuman bila diberikan pada kadar hambat minimalnya (KHM). Pemakaian Dinatrium Edetat pada sub kadar hambat minimalnya (Sub KHM) yaitu satu tingkat pengenceran di bawah kadar hambat minimalnya. Metode yang digunakan yaitu metode pengenceran dan plate count agar. Pada metode pengenceran dapat dilihat adanya efek antibakteri berturut-turut dari antibiotika, Dinatrium Edetat, dan kombinasi Dinatnium Edetat dengan antibiotika. Sedangkan metode plate count agar berguna untuk menghitung dan menentukan prosentase koloni kuman yang hidup. Hasil pemeriksaan menunjukkan hahwa Dinatrium Edetat pada Sub KHM (5000 ug/ml - 9000 ug/ml) secara in vitro dapat meningkatkan daya antibakteri antibiotika dalam menghambat pertumbuhan kuman liar Pseudomonas aeruginosa yang resisten."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Peggy Haryanti
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji daya antibakteri bahan irigasi nisin 10%, klorheksidin 2%, natrium hipoklorit 2,5% terhadap pertumbuhan biofilm E. faecalis secara in vitro. Bakteri E. faecalis ATCC 29212 dibiakkan pada media agar BHI kemudian diinkubasi 24 jam pada suhu 370C. Bakteri diinokulasi pada membran filter selulosa nitrat selama 72 jam agar terbentuk biofilm. Dilakukan uji kontak langsung antara bahan uji dan biofilm selama 10 menit. Dilakukan kuantifikasi DNA bakteri yang hidup melalui penambahan PMA pada Real time PCR. Hasilnya nisin 10% mempunyai daya antibakteri terhadap biofilm E.faecalis, namun tidak sebanding dengan klorheksidin 2% dan natrium hipoklorit 2,5%.

The aim of this study was to evaluate antibacterial efficacy of 10% nisin, 2% chlorhexidine, 2.5% sodium hypochlorite against E.faecalis biofilm in vitro. Petri dishes containing BHI agar were seeded with E. faecalis ATCC 29212, incubated overnight at 370C. Celullose nitrate filter membrane was inoculated with E.faecalis for 72 hours to grown a biofilm. Direct contact test was performed between the test solutions and biofilm for 10 minutes. DNA quantification was performed using Real time PCR with PMA additive to count the lived cell. It was concluded that 10% nisin possessed antibacterial effect against E.faecalis biofilm, but not comparable with 2% chlorhexidine and 2.5% sodium hypochlorite."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ma`ulfi Hanif
"Sebagian besar bakteri patogen telah mengalami resistensi terhadap antibiotik yang sudah ada. Hal ini memicu penelitian lebih lanjut mengenai penemuan antibiotik baru, termasuk dari bahan tanaman. Skrining awal telah dilakukan mengenai daya antibakteri dari tanaman Garcinia latissima dan didapatkan ekstrak metanol dan etil asetat dari tanaman tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya antibakteri dan memperoleh konsentrasi hambat minimal dari ekstrak metanol buah, kulit batang dan daun, serta ekstrak etil asetat buah dan daun tanaman G. latissima terhadap bakteri B. subtilis. Pengujian daya antibakteri ini dilakukan dengan uji konsentrasi hambat minimal dengan metode mikrodilusi dan uji bioautografi kontak.
Hasil menunjukkan bahwa nilai konsentrasi hambat minimal KHM dari ekstrak metanol buah, kulit batang dan daun terhadap bakteri B. subtilis adalah 1.250 g/mL, 4.000 g/mL dan 10.000 g/mL. Pada ekstrak etil asetat daun dan buah menunjukkan nilai KHM sebesar 3.500 g/mL dan 2.500 g/mL terhadap B. subtilis. Hasil uji bioautografi kontak mengindikasikan keberadaan senyawa dengan daya antibakteri, yaitu senyawa yang dikategorikan bersifat polar pada semua ekstrak metanol dan etil asetat, senyawa bersifat semi polar pada semua ekstrak etil asetat dan metanol daun dan senyawa bersifat non polar pada ekstrak etil asetat daun tanaman G. latissima terhadap B. subtilis.

Almost of the bacterial pathogens get resistance to the common antibiotics. This problem triggered further research on the discovery of new antibiotics, including from plant material. The initial screening had been conducted regarding the antibacterial activity of Garcinia latissima plant and obtained that methanol and ethyl acetate extracts of this plant can inhibit the growth of Bacillus subtilis. This research aimed to test the antibacterial activity and obtain the minimum inhibitory concentration of the methanol extracts of the fruit, stem bark and leaves, with ethyl acetate extracts of fruit and leaves of the G. latissima plant against B. subtilis. The antibacterial susceptibility test was conducted by performing microdilution and contact bioautography methods.
The result showed that the minimum inhibitory concentration MIC value of methanol extract of fruit, stem bark and leaves against B. subtilis are 1.250 g mL, 4.000 g mL and 10.000 g mL, respectively. Whereas, ethyl acetate extract of leaves and fruit showed MIC value 3.500 g mL and 2.500 g mL against B. subtilis. The result of contact bioautography test indicates the presence of antibacterial compounds, there are polar compounds in methanol and ethyl acetate extracts, while semi polar compounds in ethyl acetate extracts and methanol extract of leaves and non polar compound in ethyl acetate extract of leaves of the G. latissima plant against B. subtilis.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library