Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Saefudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1985
S29593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumi Hudiyono PWS
"Telah dilakukan peneiitian uji aktivitas antiagrgasi trombosit dari andrografolid yang diisolasi dan daun sambiloto(Andrographis paniculata) serta produk transformasinya (oksidasi dan esterifikasi). isolasi komponen utama dengan gabungan cara maserasi, perkolasi, dan sokletasi dengan pelarut metanol dan dilanjutkan dengan teknik kromatografi dan kristalisasi diperoleh suatu kristal putih dengan titik leleh 129,6-131°C. Analisis dengan,FT-lR, 'H-NMR, i3C-NMR dan GC-MS menunjukkan bahwa kristal tersebut adalah senyawa Andrografolid. Rendemen isolasi andrografolid bergantung cara mengisolasinya, hasil yang diperoleh adalah sebanyak 0,56% (cara maserasi perkolasi) dan 0,78% (soksletasi).
Transformasi dilakukan dengan cara mengoksidasi dengan pereaksi Jones serta esterifikasi langsung andrografolidnya. Esterifikasi tidak dilakukan terhadap produk oksidasinya karena hasil transformasi.pertama tersebut tidak cukup untuk ditransformasi kembali serta uji yang harus dilakukan. Oksidasi andrografolid dengan cara Jones menyebabkan gugus OH nya berubah menjadi keton untuk alkohol sekunder dan menjadi asam karboksilat untuk alkohol primer, namun tidak memecahkan cincin laktonnya.
Studi kestabilan andrografolid sebagai komponen aktif bahan obat dilakukan terhadap perubahan temperatur maupun kondisi pH. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga konstanta hidrolisis (k) meningkat dengan kenaikan temperatur dan pH.
Uji toksdisitas menggunakan Brine Shrimp (Artemia Salina) diperoleh angka LD50 sebesar 161.62 ppm (andrografolid), LD50 sebesar 156.68 ppm (hasil oksidasi). Sedangkan untuk senyawa hasil esterifikasi LD50 yang diperoleh sebesar 23.17 ppm. Berdasarkan hasil uji toksisitas menunjukkan bahwa senyawa hasil esterifikasi (benzoilasi) mempunyai toksisitas yang paling tinggi.
Uji aktivitas anti agregasi trombosit terhadap andrografolid dan senyawa hasil transformasinya menunjukkan adanya aktivitas yang meningkat dengan bertambahnya kadar yang ditambahkan, Harga konsentrasi inhibisi 50% (IC50) adalah : IC50 = 546,9 µM (andrografolid); 4960,8 µM (hasil oksidasi) dan 4429,1 pM (hasil esterifikasi). Namun demikian hasil uji menunjukkan bahwa variasi hasil yang diperoleh cukup tinggi baik antar pengulangan maupun antar sukarelawan (asal sampel darah) pada studi in-vitro. Demikian juga terjadi pada pengamatan studi in-vivo dengan kelinci, terutama karena kebutuhan darah uji yang cukup banyak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih banyak potensi lain dari tanaman obat Indonesia selain digunakan sebagai jamu tradisionil saja. Dengan cara mengisolasi komponen aktif dan jika perlu mentransforrnasinya maka akan dapat diperoleh manfaat yang lebih baik sebagai sedian bahan obat alternatif atau bahkan obat modern."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Anggasta Paulika Tunggal
"Hepatitis B adalah penyakit yang telah menjadi permasalahan global. Hingga saat ini, pengobatan yang ada hanya dapat memperlambat perkembangan sirosis, mengurangi resiko kanker hati, dan meningkatkan tingkat kesempatan hidup. Maka dari itu, butuh adanya suatu solusi untuk permasalahan tersebut. Daun sambiloto atau Andrographis paniculata mengandung senyawa andrografolida yang memiliki aktivitas penghambatan enzim ?-glukosidase yang pada akhirnya akan membuat virus mati. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi andrografolida dari daun sambiloto dengan metode sonikasi menggunakan etanol 70 sebagai pelarut. Ekstrak tersebut dinanoenkapsulasi dengan penyalut kitosan-STPP menggunakan metode gelasi ionik. Pada proses nanoenkapsulasi, dilakukan variasi terhadap suhu dan waktu pengadukan. Penelitian ini menghasilkan nanokapsul dengan ukuran terkecil pada suhu pengadukan 40?C dan waktu pengadukan 2 jam, yaitu dengan ukuran 1052 nm, kapasitas penjerapan 81,87 , serta efisiensi penyalutan sebesar 95,34 . Nanokapsul yang dihasilkan memiliki morfologi tidak sferis, tidak berpori, dan teraglomerasi. Hasil FTIR menunjukkan bahwa kitosan, STPP, dan ekstrak telah membentuk ikatan yang sesuai. Profil rilis yang dihasilkan telah sesuai dengan target pelepasan yaitu di usus halus, dengan persentase rilis kumulatif sebesar 60,85 pada jam ke-7.

Hepatitis B is a disease that has become a global problem. Until now, existing treatment can only slow the progression of cirrhosis, reduce the risk of liver cancer, and improve the chance of survival. Therefore, needs a solution to these problems. Sambiloto or Andrographis paniculata contains compounds named andrographolide that has inhibitory activity of glucosidase enzyme that can make the virus die eventually. In this research will be conducted extraction of andrographolide from Sambiloto leaf with sonication method using 70 ethanol as a solvent. The extract will be nanoencapsulated with a coating of chitosan STPP using ionic gelation method. There will be a temperature and mixing time variation in nanoencapsulation process. The smallest nanocapsul produced by this reseach at 40C stirring temperature and 2 hours stirring time, with the size of 1052 nm, 81,87 of loading capacity, and 95,34 of entrapment efficiency. The nanocapsul has an not spherical, non porous, and agglomerated morphology. The interaction between chitosan, STPP, and crude extract was confirmed by FT IR spectrum. The result of release test corresponds to the release target which is intestines, with a cumulative release percentage of 60,85 at 7th hour. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Fairuz Imani
"Konsep ekstraksi hijau adalah menciptakan proses ekstraksi senyawa bioaktif dari tanaman dengan menjaga aspek lingkungan. Salah satu metode ekstraksi hijau adalah Ultrasound-Assissted Enzymatic Extraction (UAEE) yang merupakan kombinasi antara Ultrasound-Assissted Extraction (UEA) dan Enzyme-Assissted Extraction (EAE). Penggunaan enzim dalam proses UAEE akan membantu menghidrolisis dinding sel tanaman, sehingga memfasilitasi senyawa bioaktif untuk melepaskan lebih banyak dan lebih cepat. Pemulihan enzim dapat dicapai dengan melakukan Solid-State Fermentation (SSF) menggunakan Aspergillus niger. Metode ini digunakan untuk mengekstrak flavonoid dari daun pahit. Flavonoid dapat menghambat aktivitas enzim α - glukosidase sebagai enzim yang mempercepat hidrolisis karbohidrat menjadi glukosa dalam sistem pencernaan. Aktivitas antioksidan flavonoid berpotensi mencegah diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan variasi waktu fermentasi dan suhu ekstraksi, untuk mendapatkan kondisi operasi yang memberikan hasil optimal. Berdasarkan hasil penelitian ini, fermentasi selama 5 hari mencapai nilai rendemen optimal sebesar 14,550%. Selain itu, persentase penghambatan terbesar enzim α - glukosidase dicapai pada 5,878% dalam sampel yang diekstraksi di bawah 40oC. Total konten flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode AlCl3 dengan hasil tertinggi dicapai pada 1,352% oleh sampel yang diekstraksi di bawah 60°C.

The concept of green extraction is to create a process of extracting bioactive compounds from plants by preserving environmental aspects. One of the green extraction methods is Ultrasound-Assissted Enzymatic Extraction (UAEE) which is a combination of Ultrasound-Assissted Extraction (UAE) and Enzyme-Assissted Extraction (EAE). The use of enzymes in the UAEE process will help hydrolyze plant cell walls, thereby facilitating bioactive compounds to release more and faster. Enzyme recovery can be achieved by doing Solid-State Fermentation (SSF) using Aspergillus niger. This method is used to extract flavonoids from bitter leaves. Flavonoids can inhibit the activity of the α-glucosidase enzyme as an enzyme that accelerates the hydrolysis of carbohydrates into glucose in the digestive system. The antioxidant activity of flavonoids has the potential to prevent diabetes mellitus. This study uses variations in the fermentation time and extraction temperature, to obtain operating conditions that provide optimal results. Based on the results of this study, fermentation for 5 days reached an optimal yield of 14.550%. In addition, the largest percentage inhibitory enzyme α-glucosidase was achieved at 5.878% in samples extracted below 40oC. Total flavonoid content was carried out using the AlCl3 method with the highest results achieved at 1,352% by samples extracted below 60°C."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Lestari Juwita
"Tapak liman (Elephantopus scaber L.) dan sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk penyakit hati. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian kombinasi infusa akar tapak liman dan daun sambiloto. Tiga puluh enam tikus dibagi kedalam 6 kelompok secara acak. Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol induksi), kelompok III (tapak liman 400 mg/200 g bb), kelompok IV (sambiloto 100 mg/200g bb), kelompok V (kombinasi tapak liman 400 mg dan sambiloto 50 mg), dan kelompok VI (kombinasi tapak liman 200 mg dan sambiloto 100 mg). Bahan uji diberikan peroral selama 8 hari dan 2 jam setelah pemberian terakhir karbon tetraklorida diberikan melalui rute yang sama. Pada hari ke-9 dilakukan pengambilan darah dan hati. Pengukuran aktivitas ALT dan ALP plasma menggunakan ALT dan ALP kit dan ditunjukan dengan perbedaan serapan. Analisa histologi didasarkan pada diameter vena sentralis dan persen kerusakan lobulus hati. Hasil menunjukan kelompok V dan VI berbeda bermakna dengan kelompok induksi untuk aktivitas ALT, ALP plasma serta hasil pengamatan histologi hati. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa kombinasi infusa tapak liman dan sambiloto memiliki efek hepatoprotektif. Dosis kombinasi dengan hasil yang paling mendekati kontrol normal adalah kombinasi akar tapak liman 400 mg/200 g bb dan sambiloto 50 mg/200 g bb.

Tapak liman (Elephantopus scaber L.) and sambiloto (Andrographis paniculata Nees) were the plants empirically used in the treatment of liver disease. The aims of the study was to determine the hepatoprotective effect of infusa of tapak liman roots and sambiloto leaves combination. Thirty six male Sprague-Dawley rats were randomly divided into 6 groups. Group I (normal control), group II (induction control), group III (400mg/200g tapak liman), IV (100mg/200g sambiloto), V (400mg tapak liman and 50mg sambiloto), and VI (200mg tapak liman and 100mg sambiloto). The infusa were administered for 8 days and carbon tetrachloride was given 2 hours after the last administration. Collection of the blood and liver resection were carried out on 9th day. ALT and ALP plasma activities were analyzed using kit reagen and showed by absorbances differences. Diameter of liver central vein and liver lobules damage percentages were histological analysis parameter. There were significant differences between group V and VI with induction control for ALT, ALP activities supported by the results of liver histological examination. It can be concluded that the combination of tapak liman and sambiloto infusa had hepatoprotective effect and combination of 400mg tapak liman and 50mg sambiloto results were almost equivalent to normal control."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S44
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Zahrani
"Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh HBV. Saat ini, belum ada penanganan spesifik untuk infeksi HBV akut. Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang diketahui mengandung andrografolida. Senyawa ini dapat menginhibisi α-glukosidase yang berperan dalam sekresi HBV. Penelitian ini bertujuan untuk menanoenkapsulasi ekstrak daun sambiloto untuk meningkatkan bioavailabilitasnya dalam tubuh. Efisiensi enkapsulasi dan loading capacity terbaik sebesar 73,47% dan 46,29% diperoleh dari rasio kitosan:STPP 2%:1% (g/mL). Inhibisi α-glukosidase optimum sebesar 37,17% didapat pada konsentrasi sampel 16%. Profil rilis yang dihasilkan berupa burst release yang dilanjutkan sustained release dengan rilis kumulatif tertinggi 74,83% pada rasio kitosan:STPP 1%:1,5% (g/mL).

Hepatitis B is a liver inflammation caused by HBV. Currently, there is no specific handling for acute HBV infection. Andrographis paniculata is a medicinal plant contain andrographolide that could inhibits α-glucosidase which may be involved in the HBV secretion. This research aims to nanoencapsulation Andrographis paniculata leaf extract to increase its bioavailability. The optimum EE and LC are 73.47% and 46.29% which obtained from 2%:1% (g/mL) chitosan:STPP ratio. The optimum α-glucosidase inhibition 37.17% was obtained at 16% concentration. Release profile results burst release that followed by sustained release with the highest cumulative release 74.83% in 1%:1,5% (g/mL) chitosan:STPP ratio."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64164
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library