Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Astuti
"Lamivudin adalah obat anti retroviral (ARV) yang termasuk dalam kategori inhibitor Nukleosida Reverse Transcriptase (NRTI) yang digunakan dalam pengobatan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan hepatitis B. Kitosan telah digunakan secara luas sebagai matriks dalam sistem pelepasan obat (drug release system) dalam bentuk nanopartikel baik pada ARV yang bersifat hidrofobik maupun hidrofilik. Namun untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengikat lamivudin (yang bersifat hidrofilik), maka diperlukan modifikasi untuk meningkatkan sifat hidrofilisitas kitosan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan modifikasi nanopartikel kitosan menggunakan ektrak daun mengkudu sebagai penghantar obat lamivudin yang memiliki efisiensi enkapsulasi yang tinggi. Modifikasi dilakukan dengan penambahan fraksi air daun mengkudu (FDM) yang mengandung polifenol sehingga mampu meningkatkan hidrofilisitas kitosan dan polietilen glikol (PEG) sebagai penyalut obat. Kitosan yang telah dimodifikasi selanjutnya dimuat dengan lamivudin dan ditambah dengan agen pengikat silang natrium tri polifosfat (TPP) menghasilkan nanodrug lamivudin dalam sistem penghantar kitosan-PEG. Hasil karakterisasi dengan partikel size analyzer (PSA) nanodrug menunjukkan ukuran partikel nanodrug sebesar 12,19 nm. Efisiensi enkapsukasi nanodrug sebesar 93,02 % ± 1,03 % pada kapasitas loading 31,22%. Hasil uji pelepasan obat lamivudin dari nanodrug yang dilakukan secara in vitro dengan alat uji disolusi pada media dapar fosfat pH 3,0 selama 4 jam,  pH 6,8 dan pH 7,4 selama 24 jam berturut – turut adalah 45,79%, 91,31% dan 83,06%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi air daun mengkudu dapat digunakan untuk memodifikasi nanopartikel kitosan sehingga dapat digunakan sebagai sebagai penghantar obat lamivudin dengan efisiensi enkapsulasi yang tinggi dan bersifat lepas bertahap (sustained release).

Lamivudin is an antiretroviral drug (ARV) which belongs to the category of Nucleoside Reverse Transcriptase (NRTI) inhibitors used in the treatment of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and hepatitis B. Chitosan has been widely used as a matrix in drug delivery systems in nanoparticles which is good in both hydrophobic and hydrophilic ARV drugs. However, to improve its ability to bind lamivudin (which is hydrophilic), modification is needed to improve the hydrophilicity properties of chitosan. This study aims to modify chitosan nanoparticles using noni leaf extract as a drug delivery system for lamivudin and give high encapsulation efficiency. Modification was carried out by addingwater extracts of noni leaf containing polyphenols to increase the hydrophilicity of chitosan, and poly ethylene glycol (PEG) as drug coating. The modified chitosan was then loaded with lamivudin and coupled with sodium tri polyphosphate (TPP) crosslinking agent to produce lamivudine nanodrug in a chitosan-PEG drug delivery system. Characterization by particle size analyzer (PSA) showed that nanodrug particle size is 12.19 nm. The efficiency of nanodrug encapsulation is 93.02% ± 1.03% on 31.22% loading concentration. The results of drug release test of lamivudin by dissolution tester on phosphate buffer pH 3.0 for 4 hours; 6.8 and 7.4 for 24 hours are 45.79%, 91.31% and 83.06% respectively. It can be concluded that the water extracts of noni leaf can be used to modify chitosan nanoparticles so that it can be used as a nanocarrier or drug delivery system for lamivudin with high encapsulation efficiency and sustained release.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairul Hukmi
" ABSTRAK
Infeksi virus Dengue DENV masih menjadi masalah kesehatan global terutama didaerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia. Sampai saat ini belum ditemukanvaksin dan antiviral yang efektif untuk mencegah dan mengobati infeksi DENV.Ekstrak daun mengkudu Morinda citrifolia Linn diketahui memiliki efekmenghambat infeksi beberapa jenis virus dan bakteri. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kemampuan ekstrak daun Morinda citrifolia Linn pada konsentrasi 20 g/ml, 10 g/ml, 5 g/ml, 2,5 g/ml, dan 1,25 g/ml dalam menghambatpertumbuhan DENV2 pada sel Huh-7,5 yang diinfeksi DENV2 dengan multiplicityof infection 0,5. Fokus virus yang terbentuk divisualisasi melalui immunoassay danjumlah fokus antara kelompok perlakukan dibandingkan dengan kelompok kontrolpositif berupa sel Huh-7.5 yang terinfeksi DENV2 tanpa penambahan ekstrak daunMorinda citrifolia Linn. Secara statistik, pemberian ekstrak daun mengkudu dengankonsentrasi 1,25 ?g/ml memberikan hasil penghambatan yang signifikan p 0,05 .Kata kunci: DENV2, mengkudu Morinda citrifolia Linn , replikasi virus

ABSTRAK
Dengue viral infection remains become one of the global health burden particularlyin tropical and subtropical area include in Indonesia. Till nowadays there is nospecific vaccine and antiviral to prevent and cure Dengue viral infection. Morindacitrifolia Linn leave extract has been known has the antiviral and antibacterialactivity. This research is aimed to know the effects of Morinda citrifolia Linn leavesextract in five different concentrations 20 g ml, 10 g ml, 5 g ml, 2,5 g ml, and1,25 g ml in inhibiting the replication of DENV2 on Huh 7.5 cells infected byDENV2 with multiplicity of infection 0,5. Foci that formed is visualized byimmunoassay and the amount of foci in each group is compared to positif controlthat Huh 7.5 cells is infected by DENV2 without addition of Morinda citrifolia Linnleaves extract. Statistically, addition 1,25 g ml of Morinda citrifolia Linn leaveextract shows significant inhibiting result p 0,05 .Key Words DENV2, Morinda citrifolia Linn, viral replication"
2016
T55729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tifani Chesi Dhea Tania
"Ekstrak daun mengkudu Morinda citrifolia L mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder, diantaranya biosurfaktan saponin yang dapat digunakan sebagai emulsifier dalam pembuatan mikroemulsi. Ekstraksi saponin dilakukan dengan teknik maserasi, identifikasi secara fitokimia dan karakterisasi dengan FTIR dan UV-Vis. B-karoten merupakan zat warna alami yang sering digunakan dalam minuman, namunsukar larut dalam air , rentan terhadap suhu dan cahaya. Mikroemulsi dapat meningkatkan solubilisasi dan stabilitas. Pembuatan mikroemulsi dilakukan dengan memvariasikan surfaktan: kosurfaktan Sm dan Sm terhadap minyak. Mikroemulsi yang didapatkan tipe M/A dengan ukuran droplet antara 10-100 nm. Karakterisasi mikroemulsi menggunakan mikroskop, particle size analyzer PSA , dan turbidimeter. Solubilisasi dan stabilisasi?-karoten diamati dengan UV-Vis dan FTIR. Hasil yang diperoleh terbentuk mikroemulsi minyak dalam airyang stabil dengan perbandingan surfaktan terhadap kosurfaktan Sm 8:2 dan perbandingan Sm terhadap minyak adalah 14:1. Solubilisasi B- Karoten dalam mikroemulsi di peroleh sebesar 2 mg/mL dan mikroemulsi dapat meningkatkan stabilisasi terhadap suhu dan cahaya.

Leaf extract of Morindacitrofilia L. contains several types of secondary metabolites one of them is biosurfactantsaponin which can be used as an emulsifier in microemulsion formation. Saponin extraction was performed with maceration technic, identification by phytochemicaland characterization using FTIR and UV Vis spectrophotometer. Carotene is a natural colorant which frequently used in beverages but it is vulnerable with temperatures and lights. Palm oil was used asoilphase. carotene solubilization in microemulsion increases stabilization. Microemulsion formationwas performed by varying surfactant, co surfactant and oil phase. Microemulsion stabilization was observed using turbidity meter, microscope, and particle size analyzer PSA. carotene solubilization and stabilization in microemulsion system were observed by UV Vis spectrophotometer. Microemulsion particle size were confirmed at 8,25 11,20 nm. The result of stabilized oil microemulsion in water wasobtained with ratio ofsurfactant and co surfactant Sm at 8 2, and ratio of Sm and oil at1 4 1. carotene solubilization in microemulsion system isoptimum obtaine dat 2mg ml."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhru Adlan Ayub
"Radikal bebas pada tubuh salah satunya Reactive Oxygen Species (ROS) dapat dihasilkan dari metabolisme seluler normal dari tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan stress oksidatif yang dapat mengganggu fungsi fiologis tubuh. Stress oksidatif dapat dicegah oleh antioksidan yang dapat dihasilkan oleh tubuh ataupun dari luar tubuh seperti dari tumbuhan. Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan salah satu tumbuhan herbal yang dikenal memiliki antioksidan dan digunakan sebagai pengobatan. Penelitian mengenai analisis fitokimia dan aktivitas antioksidan mengenai daun mengkudu khususnya dari Jakarta Utara masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan komponen senyawa fitokimia dan aktivitas antioksidan pada ekstrak etanol, etil asetat, dan heksana daun mengkudu dari daerah Jakarta Utara. Sampel daun mengkudu (Morinda citrifolia) diekstrasi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol, etil asetat, dan heksana. Kandungan fitokimia diujikan secara kualitatif melalui skrining fitokimia dari senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin, triterpenoid, steroid, dan uji kromatografi lapis tipis (KLT) serta diujikan secara kuantitatif dengan menguji kandungan total fenol, flavonoid, dan triterpenoid. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode DPPH (2,2- diphenyl-1-picryl hidrazil) menggunakan kontrol positif Vitamin C dan diukur dengan spektofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 515 nm dan aktivitas antioksidannya dinyatakan dalam nilai IC50. Ekstrak etanol dan etil asetat daun mengkudu (Morinda citrifolia) dari daerah Jakarta Utara mengandung flavonoid, glikosida, fenol, dan triterpenoid, sedangkan ekstrak heksana mengandung flavonoid dan fenol. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol dan etil asetat memiliki nilai IC50 secara berurutan 1258,02 µg/mL dan 4865,62 µg/mL. Daun mengkudu (Morinda citrifolia) dari daerah Jakarta Utara memiliki kandungan senyawa fitokimia flavonoid, fenol, glikosida, dan triterpenoid. Aktivitas antioksidan daun mengkudu pada penelitian ini termasuk ke kategori tidak aktif.

Free radicals in the body, one of which is Reactive Oxygen Species (ROS), can be generated from the normal cellular metabolism of the body. Free radicals can cause oxidative stress, interfering with the body's physiological functions. Oxidative stress can be prevented by antioxidants produced by the body or from outside the body, such as plants. Noni (Morinda citrifolia) is one of the herbal plants known to have antioxidants and is used as a treatment. Research on phytochemical analysis and antioxidant activity on noni leaves, especially from North Jakarta, is still limited. This study aims to determine the component content of phytochemical compounds and antioxidant activity in ethanol extract, ethyl acetate, and hexane of noni leaves from North Jakarta. Noni (Morinda citrifolia) leaf samples were extracted using the maceration method with ethanol, ethyl acetate, and hexane as solvents. Phytochemical content was tested qualitatively through phytochemical screening of alkaloids, flavonoids, glycosides, saponins, tannins, triterpenoids, steroids and thin layer chromatography (TLC). It was also quantitatively tested by testing the content of total phenols, flavonoids, and triterpenoids. The antioxidant activity was tested by the DPPH method (2,2-diphenyl-1-picryl hydrazil) using a positive control of Vitamin C and measured by UV-Vis spectrophotometry with a wavelength of 515 nm. The antioxidant activity was expressed in IC50 values. Ethanol and ethyl acetate extracts of noni (Morinda citrifolia) leaves from North Jakarta contain flavonoids, glycosides, and triterpenoids, while hexane extract contains flavonoids and phenols. The results of the antioxidant activity test of ethanol and ethyl acetate extracts had IC50 values ​​of 1258.02 g/mL and 4865.62 g/mL, respectively. Noni (Morinda citrifolia) leaves from North Jakarta contain phytochemical compounds, such as flavonoids, phenols, glycosides, and triterpenoids. In this study, the antioxidant activity of noni leaves is included in the inactive category."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library