Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunarso
Abstrak :
Perkembangan perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada saat ini sedang mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan makin banyaknya perusahaan telekomunikasi baru yang berdiri. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang ada, maka akan membuat persaingan bisnis semakin ketat. Untuk itu agar perusahaan tetap bertahan, maka perlu mencari solusi-solusi untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain tersebut. Perusahaan akan tetap dapat bertahan di dalam bisnisnya, apabila perusahaan dapat menawarkan harga penjualan ke pelanggan yang kompetitif. Salah satu yang dapat ditawarkan ke pelanggan adalah harga service atau jasa pelayanannya, yaitu harga yang terlihat pada jasa implementasi proyeknya. Untuk mendapatkan harga yang bersaing, tentunya perusahaan harus tahu tingkat produktivitas dan performa kerja dari tenaga kerjanya, sehingga perusahaan dapat mengukur biaya dan lama waktu yang real untuk melakukan pekerjaannya. Untuk itu perlu diadakan pengukuran kerja dan studi waktu. Banyak metode yang dapat dipakai dalam melakukan pengukuran kerja dan studi waktu, namun dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode dengan pendekatan data historis proyek. Dari metode ini akan didapatkan persamaan waktu standar yang dapat menjadi representasi dari produktivitas dan performa kerja para pekerjanya dan dapat berfungsi sebagai perencanaan dalam menentukan anggaran biaya, tenaga kerja dan lama bekerja.
The telecommunication business in Indonesia is rocketing higher and higher, as many new telecommunication enterprises entering the market. This phenomenon, in greater aspect means the increasing of market competition, where each of the business player must find its' end solutions to beat the other players. One of the most effective tools in winning the competition is through competitive offer, where price is the focus.
The foot-stand of price leverage which is relatively flexible to be approached is the service price, reflected in the implementation service of a project. This item needs a vast knowledge on level of productivity and work performance of the project where cost and duration in completing a project could be measured. One among other method to measure is by using project's historical data approach, putting standard measurement as a parameter for scaling level of productivity, work performance, budgeting and posting, man hour and human resource needed.
2000
T2024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Sumaryo
Abstrak :
ABSTRAK
Salah satu permasalahan trafik lalu lintas adalah pengelolaan trafik kendaraan darurat, seperti mobil pemadam kebakaran dan ambulan, yang memerlukan prioritas untuk mengakses persimpangan jalan. Umumnya, kontrol pre-emptive lampu lalu lintas digunakan untuk untuk kasus tersebut. Namun, saat ini, penerapan pengaturan pre-emptive tidak cukup untuk mengakomodasi kendaraan darurat untuk melintasi persimpangan dengan delay yang minimal dan karenanya bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam waktu yang diharapkan. Metode tambahan diperlukan untuk menangani masalah ini dengan tepat.Penelitian ini mengusulkan sebuah model baru untuk percepatan pengosongan trafik di depan kendaraan darurat pada sebuah persimpangan jalan berdasarkan teori antrian dan data historis. Model antrian M/M/1, M/G/1 dan G/G/1 dipelajari secara analitis dan dibandingkan. Algoritma SRH kemudian dikembangkan untuk menentukan model G/G/1, antara Kreamer-Lagenbach-Belz, Kingman, dan pendekatan Whitt, yang sesuai model. Dua indikator diperkenalkan dalam model, yaitu kecepatan efektif kendaraan normal dan waktu tempuh kendaraan darurat. Selanjutnya, untuk model kecepatan efektif trafik kendaraan normal di depan kendaraan darurat formula percepatan linear dan eksponensial diturunkan dan divalidasi.Data historis digunakan untuk mengembangkan pola yang mewakili hubungan antara kecepatan kendaraan normal dan posisinya dalam ekor antrian. Pada saat munculnya kendaraan darurat pola tersebut digunakan untuk menentukan apakah trafik kendaraan normal perlu dipercepat atau tidak.Model yang diusulkan telah divalidasi dan diuji terhadap model yang tidak memasukkan percepatan pengosongan. Model yang diusulkan telah menunjukkan kinerja waktu tempuh kendaraan darurat melebihi model yang serupa itu rata-rata sebesar 4.5 sampai 5.3 kali, untuk menjamin bahwa kendaraan darurat tidak mengalami penundaan yang signifikan.
ABSTRACT
One of the traffic problems is the management of emergency vehicles, such as fire trucks and ambulances,that need to have priority access to intersection. Generally, pre emptive control of the traffic light is employed to for such cases. However, nowadays, the implementation of pre emptive rule is not sufficient to accommodate emergency vehicles need to cross the intersection with minimum delay and hence could reach the designated destination within the expected time. Additional method is required to properly handle this issue.This research proposes a new model for accelerated discharging of traffic in front of the emergency vehicle at an intersection based on queuing theory and historical data. Queueing model of M M 1, M G 1 and G G 1 is analytically studied and compared. SRH algorithm is then developed to determine which G G 1, among Kreamer Lagenbach Belz, Kingman, and Whitt approach, that fits the model. Two indicators are introduced in the model, namely the effective speed of normal vehicles on the road and traveling time of the emergency vehicle. Further, to model effective speed of normal vehicles traffic in front of emergency vehicle linear and exponential acceleration formula are derived and validated.Historical data are utilized to develop pattern that represents relationship between the speed of normal vehicle and its position in the queue tail. At the emergence of emergency vehicle this pattern is used to determine whether or not the normal traffic should be speed up. The proposed model has been validated and tested against a model that does not include acceleration mode. Our model outperforms such model by 4.5 to 5.3 times on average. That is, in terms of traveling time of the emergency vehicle, to guarantee that emergency vehicles do not experience significant delay.
2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library