Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Yonathan Deowikaputra
"ABSTRAK

Skripsi ini membahas mengenai penerapan eksibisionisme sebagai dasar penghapus pidana dalam Putusan Mahkamah Agung Nomor : 865 K/PID.SUS/2013. Pembahasan dilakukan dengan menganalisis teori mengenai aturan penghapus pidana dalam Pasal 44 KUHP tentang kemampuan bertanggung jawab, teori eksibisionisme berdasarkan rumpun ilmu psikologi, dan teori eksibisionisme berdasarkan rumpun ilmu hukum. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan dan wawancara. Hasil yang didapatkan dari penelitian ialah bahwa eksibisionisme tidak dapat diterapkan sebagai dasar penghapus pidana dikarenakan eksibisionisme merupakan suatu tindak pidana dan eksibisionisme tidak masuk ke dalam kategori gangguan seperti dalam rumusan Pasal 44 KUHP.


ABSTRACT

This thesis discuss about exhibitionismas a criminal act. However, according to Supreme Court Decision Number : 865 K/PID.SUS/2013, exhibitionism is categorized as an exemptions of criminal liability based on human disorder. The focus of this thesis is analyzing the exemptions of criminal liability in Article 44 of Indonesian Criminal Code which stated about “the ability to be or not to be responsible”, and also discuss the theories of exhibitionism based on law and psychology perspectives. The method of this thesis is qualitative, by using literature study and interviews. The results obtained from the research is that exhibitionism is not a disorder, author believes that exhibitionism is apart of criminal act and therefore cannot be applied as the exemptions of criminal liability.

"
Universitas Indonesia, 2014
S56636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. M. G. Ramanda Achair
"ABSTRAK
Seiring dengan meningkatnya kasus tindak pidana narkotika yang terjadi di
Indonesia baik penyalahgunaan maupun peradaran gelapnya, maka ditemukan isuisu
yang kiranya patut untuk diteliti. Skripsi ini membahas mengenai penerapan
hukum narkotika di Indonesia yang mana pada studi kasus pelaku perantara
(kurir) tindak pidana narkotika dinyatakan lepas oleh Majelis Hakim berkenaan
dengan asas Tiada pidana tanpa kesalahan (Geen Straft Zonder Schuld)

ABSTRACT
Along with the increasing cases of narcotics crime that occurred in Indonesian,
both abuse and illegal distribution, there will be found phenomena?s that would
deserve to be analyze. In this research discusses the criminal law explanation
which in the case study narcotics crime intermediate agent declared off by a panel
of judges with regard to the principle of no crime without fault"
2016
S63760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library