Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suma Riella Rusdiarti
"ABSTRAK
Salah satu cerita yang paling klasik dalam film horor adalah rumah angker atau haunted house. Disertasi ini berusaha mengungkap kaidah genre dan makna das Unheimliche dalam empat film horor rumah angker Indonesia, yaitu Rumah Pondok Indah, Pocong 2, Hantu Rumah Ampera, dan Rumah Kentang, menggunakan metode kajian sinema dengan pendekatan genre. Analisis tekstual keempat film menemukan model alur perpindahan sebagai struktur naratif dan dominasi tokoh- tokoh dunia supranatural. Pemaknaan mendalam dan kontekstual dengan konsep psikonalisis das Unheimliche Sigmund Freud, mengungkapkan berbagai ketakutan mendalam keluarga dan masyarakat perkotaan, serta kondisi ketidakpastian dalam berbagai lapisan. Kesimpulan dari keseluruhan analisis memperlihatkan kekhasan kaidah genre dan makna das Unheimliche film horor rumah angker Indonesia.

ABSTRACT
One of the classical stories in horror films is the haunted house. This dissertation tries to expose rules of genre and meaning of das unheimlich in four Indonesian haunted house horror films Rumah Pondok Indah, Pocong 2, Hantu Rumah Ampera, and Rumah Kentang, using a genre approach in cinema studies. Textual analysis of four films finds a displacement plot model as a narrative structure and the domination ofsupernatural figures. Depth and contextual meanings to the concept of Sigmund Freud rsquo s das Unheimliche, revealsed various deep fears of family and urban communities as well as uncertainties in the various layers. The conclusion of the whole analysis shows the peculiarities of the rules of the genre and meaning of das Unheimliche in Indonesian haunted house horror films."
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Murywantobroto
"ABSTRAK
Sebagai cerpenis, Aryanti mulai mempublikasikan karyanya pada tahun 1976 melalui majalah Femina. Karyanya mempunyai ciri tersendiri. Dari sejumlah karyanya beberapa di antaranya merupakan cerita yang di dalamnya terdapat kebimbangan yang dialami oleh tokoh protagonisnya, dan pencerita tidak lebih tahu dari protagonisnya, sesuatu benar-benar terjadi atau sekadar ilusi. Peristiwa yang dialami tokohnya kadang-kadang terasa aneh atau tidak wajar, bahkan ia juga banyak mengungkapkan cerita hantu.
Tesis ini meneliti cerpen-cerpen Aryanti dalam Kaca Rias Antik (selanjutnya disingkat KRA). Dari lima belas cerpen dalam KRA, tujuh cerpen yang mengandung unsur das Unheimliche. Selanjutnya dari tujuh buah cerpen yang menimbulkan kecemasan itu dipilih lima buah cerpen yang dapat mewakili tema-tema Unheimliche yang dibuat Aryanti untuk diteliti.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Dalam tema-tema apakah Unheimliche pada KRA karya Aryanti diungkapkan? (2) Apa makna Unheimliche dalam KRA karya Aryanti?
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Memerikan tema-tema yang mengungkapkan Unheimliche dalam KRA karya Aryanti; dan (2) Mengungkapkan makna Unheimliche dalam KRA karya Aryanti.
Objek penelitian ini adalah Das Unheimliche dengan sumber data (1) "Kaca Rias Antik" (KRA), (2) "Jemputan Khusus" (JK), (3) "Si Selop Wanita" (SSW), (4) "Di Tepi Sungai, Di Pinggir Hutan'' (DTS), dan (5) "Irama" (Ir).
Teori psikoanalisis Sigmund Freud, terutama yang berhubungan dengan kecemasan digunakan dalam penelitian ini. Untuk menganalisisnya, digunakan pendekatan yang bersifat intrinsik, yang berfokus pada teks cerpen sebagai adanya ( objektif).
Hasil penelitiannya adalah sebagai berikut. Lima cerpen Aryanti yang menjadi objek penelitian ini mengungkapkan perasaan Das Unheiml'lche. Tema orang mati hidup kembali mendorninasi penyebab kecemasan. Dalam "KRA" medium yang digunakan cermin. Kecemasan muncul karena munculnya tangan dari cermin dan adanya riasan yang tidak seperti biasa; "JK" orang mati hidup kembali menjadi hantu penolong dan kecemasan muncul dengan cara surprise ending; "SSG" orang mati yang hidup kembali muncul melalui bunga anggrek. Kecemasan terjadi karena bentuk bunga anggrek yang aneh; "DTS" menampilkan hantu yang menakutkan dan menganggu. Kecemasan muncul dari peristiwa yang dialami tokoh sejak awal perkawinan yang tidak disetujui kerabatnya.
Tema Das Unheimliche lain adalah kemahakuasan fikiran yang terdapat dalam "Ir" kecemasan disebabkan oleh adanya perilaku aneh tokoh yang suka menyendiri berdiri di pinggir jembatan seperti hendak bunuh diri.
Dari kelima cerpen dalam KRA, Das Unheimliche bermakna sebagai pengungkap mekanisme pertahanan diri. Kecemasan merupakan tanda peringatan adanya sesuatu yang tidak heres. Mekanisme pertahanan yang ditemukan adalah represi penokohan, pengalihan, proyeksi, fantasi, rasionalisasi, regresi, dan formasi reaksi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T39163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library