Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Widiastari
"ABSTRAK
Nama : Irma WidiastariProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Kesiapsiagaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaandalam Menghadapi Darurat Kesehatan Masyarakat Studi pada Masyarakat Wilayah KelurahanMakasar-Kota Jakarta Timur dan Desa Campaka-Kabupaten Cianjur Tahun 2016 Wilayah Indonesia secara geografis merupakan area yang rawan bencana. Jikaterjadi bencana biasanya akan ada penyakit-penyakit menular tertentu yang timbuldan mengalami peningkatan melebihi batas normalnya di masyarakat yangterdampak oleh bencana tersebut. Pada akhirnya hal tersebut dapat dikategorikansebagai darurat kesehatan masyarakat. Masyarakat adalah pihak pertama yanglangsung berhadapan dengan ancaman dan bencana karena itu kesiapanmasyarakat menentukan besar kecilnya dampak bencana di masyarakat. Indonesiasebagai negara berkembang tentunya memiliki wilayah perkotaan dan pedesaanyang berbeda dari aspek pembangunan, pemerintahan serta kondisi geografisnya.Perbedaan potensi aspek tersebut tentunya berpengaruh terhadap kemungkinanadanya perbedaan juga dari sisi kesiapsiagaan masyarakatnya dalam menghadapikondisi darurat kesehatan masyarakat dan kebencanaan. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk mengetahui seperti apa gambaran kesiapsiagaan masyarakatperkotaan dan pedesaan di Indonesia yang dalam penelitian ini mengambil contohdi wilayah Kampung Makasar-Jakarta Timur dan Desa Campaka-Cianjur yangdipilih berdasarkan pertimbangan bahwa kedua wilayah tersebut berpontensi akanadanya masalah darurat kesehatan masyarakat baik dari segi bencana maupunpeningkatan kasus penyakit. Penelitian ini menggunakan gabungan dari metodekuantitatif data analisis deskriptif berdasarkan penilaian kesiapsiagaan masyarakatyang mengkombinasikan dari unsur Desa Siaga Aktif dan Desa Tangguh Bencanadan kualitatif wawancara mendalam, telaah dokumen . Hasil dari penelitian inimengungkap bahwa ada perbedaan nilai kesiapsiagaan di masyarakat pedesaaandan perkotaan. Pada wilayah perkotaan, hasil persentase kesiapsiagaan yangdidapat adalah sebesar 62.3 sedangkan untuk wilayah pedesaan sebesar 41.3 .Dari 20 indikator hampir memenuhi dalam hal keberadaan dan juga bervariasiantara daerah pedesaan dan perkotaan. Poin yang masih kurang adalahpelaksanaan indikator dan kinerja belum seperti yang diharapkan sebagaimanamestinya. Penyebab perbedaan yang paling mencolok hasil antara pedesaan danperkotaan perbedaan struktural, aksesibilitas, pendanaan dan pengetahuanmasyarakat. Untuk itu diperlukan pengawasan pihak stakeholder dalampenelitian ini adalah Puskesmas, pemerintah di pedesaan dan perkotaan Kata kunci : kesiapsiagaan masyarakat, darurat kesehatan masyarakat, pedesaan,perkotaan

ABSTRACT
Name Irma WidiastariStudy Program Public HealthTitle Urban and Rural Community Preparedness in PublicHealth Emergency Study on the Community fromKelurahan Makasar East Jakarta and CampakaVillage Cianjur District in Year 2016 Indonesia teritory geographically is a disaster prone area. In the event of a disasterthere will usually be certain infectious diseases that arise and have increasedbeyond normal limits in communities affected by the disaster. In the end it can becategorized as a public health emergency. Community is the first to directly dealwith the threat and disaster. Preparedness in community will determines the sizeof the impact of disasters on communities. Indonesia as a developing country haveurban and rural areas that different from the aspect of development, governmentand geography. The potential difference aspects certainly affect the possibility ofdifferences also in terms of community preparedness in the face of public healthemergencies and disasters. The purpose of this study was to determine aboutcommunity preparedness in urban and rural communities in Indonesia, which inthis study took a sample in Kampung Makasar East Jakarta and Desa Campaka Cianjur that were selected based on the consideration that the two regions areequally harmful for any problems public health emergencies both in terms ofdisaster as well as an increase in cases of the disease. This study uses acombination of quantitative methods descriptive analysis data based on anassessment of the preparedness of community that combines elements of DesaSiaga Aktif and Desa Tangguh Bencana and qualitative methods in depthinterviews, review of documents . The results of this study reveal that there areany differences in preparedness in rural and urban communities. In urban areas,the percentage of community preparedness is 62.3 , while in rural areas is 41.3 .Almost all of 20 indicators meet in existence and also vary between rural andurban areas. Points are still lacking is the implementation and performanceindicators were not as expected as it should be. The cause of the most strikingdifference between the results of the structural differences in rural and urbanareas, accessibility, funding and knowledge society. It is necessary for thesupervise of the stakeholders in this research are health centers, the governmentin rural and urban Keywords community preparedness, public health emergency, rural, urban."
2016
T47274
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Granvianto Parindra
"Cyber notary merupakan kewenangan yang dimiliki notaris sebagaimana diatur dalam Pasal 15 ayat (3) huruf m Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN). Konsep cyber notary merupakan suatu metode atau cara berkerja Notaris yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti video conference dan e-signature. Namun dalam praktiknya, konsep cyber notary tersebut tidak dapat dilakukan oleh notaris karena bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 1868 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPerdata) dan Pasal 16 ayat (1) huruf m UUJN yang mengatur bahwa notaris harus hadir untuk membacakan dan menandatangani akta. Dengan ditetapkannya status darurat kesehatan masyarakat akibat COVID-19 oleh Pemerintah Republik Indonesia, semua aktivitas perkantoran dihimbau untuk sementara waktu agar dapat dilakukan secara Work From Home. Kepastian hukum bagi kemudahan berusaha harus tetap dilakukan. Sedangkan, jabatan Notaris tidak dapat dilakukan secara Work From Home. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, Penelitian ini akan menganalisis kewenangan notaris untuk menerapkan konsep cyber notary serta urgensi dan tantangan yang dihadapi oleh notaris, apabila ingin menerapkan konsep cyber notary dalam mendukung kemudahan berusaha pada masa kedaruratan COVID-19.

Cyber notary is the authority possessed by a notary as stipulated in Article 15 paragraph (3) letter m of Law of the Republic of Indonesia Number 2 of 2014 concerning Amendments to Law Number 30 of 2004 concerning Notary Position (UUJN). The concept of cyber notary is a method or way of working for a notary that utilizes developments in information and communication technology such as video conferencing and e-signatures. However, in practice, the concept of cyber notary cannot be carried out by a notary because it is contrary to the provisions in Article 1868 of the Indonesian Civil Code (KUHPerdata) and Article 16 paragraph (1) letter m UUJN which stipulates that a notary must be present to read and sign the deed. . With the stipulation of a public health emergency status due to COVID-19 by the Government of the Republic of Indonesia, all office activities are temporarily advised to work from home. Legal certainty for the ease of doing business must be maintained. Meanwhile, the position of Notary cannot be done Work From Home. By using normative juridical research methods, this study will analyze the authority of notaries to apply the cyber notary concept as well as the urgency and challenges faced by notaries, if they want to apply the cyber notary concept in supporting the ease of doing business during the COVID-19 emergency."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library