Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Brett, James
New York: Whitney Library of Design, 1977
728 BRE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fitra Abriwibawa
Abstrak :
Penggunaan bahan bakar fosil yang tak terbaharukan secara terus menerus akan membawa dunia pada krisis energi. Pengembangan energi terbaharukan mutlak diperlukan sebagai solusi untuk menjawab permasalahan ini. Di Indonesia permasalahan sampah juga telah mencapai tingkat mengkhawatirkan, besarnya timbulan sampah tak diimbangi kemampuan mengolah sehingga telah mengakibatkan bencana seperti banjir dan wabah penyakit. Pengolahan sampah dengan teknologi anaerobik digestion sangat tepat karena mampu menghasilkan biogas sebagai energi terbaharukan dan sekaligus membantu mengatasi permasalahan sampah. Volume terbentuknya gas dalam proses Dekomposisi fakultatif sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah perubahan variasi komposisi bahan baku dan penambahan bakteri. Penelitian experimental ini bertujuaan untuk mendapatkan identifikasi awal terbentuknya gas pada dekomposisi fakultatiff campuran sampah pekarangan dan sampah dapur. Didapatkan hasil bahwa Dekomposisi Fakultatif campuran sampah pekarangan dan sampah dapur akan menghasilkan gas. Semakin banyak kandungan sampah pekarangan maka akan semakin sedikit gas yang dihasilkan, sebaliknya semakin banyak kandungan sampah dapur maka akan semakin banyak gas yang dihasilkan. Penambahan bakteri EM4 akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap volume gas yang dihasilkan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50542
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anisa Sarah Andriyari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran keluhan subjektif akibat kejadian tekanan panas yang memajan pekerja di area penatu dan dapur Crowne Plaza Hotel Jakarta pada tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 105 orang. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 12 responden (11,4%) mengalami kejadian tekanan panas. Selain itu, hasil penelitian ini pun menunjukkan bahwa terdapat tujuh keluhan yang dirasakan oleh lebih dari 50% responden yaitu, cepat haus (93,3%), banyak berkeringat (91,4%), merasa cepat lelah (67,6%), jarang buang air kecil/air seni sedikit (65,7%), lemas (59,0%), tidak nyaman dalam bekerja (56,2%), dan pusing atau berkunang-kunang (50,5%). Berdasarkah hal tersebut, perlu dilakukan pengendalian baik dari segi teknis, administratif, maupun personal untuk meminimalisasi keluhan subjektif dan risiko kesehatan akibat tekanan panas.
ABSTRACT
This study aims to explain the overview of subjective complaints caused by heat stress exposure among workers in laundry and kitchen area of Crowne Plaza Hotel Jakarta in 2015. This study uses observational method with cross sectional study design. 105 workers from laundry and kitchen area becomes the respondents of this study. This study shows that 12 respondents (11,4%) experienced heat stress. Moreover, there are seven subjective complaints which are felt by more than 50% workers are feeling thirsty (93,3%), sweating (91,4%), feeling tired (67,6%), jarang infrequent urination (65,7%), feeling limp (59,0%), feeling uncomfortable while working (56,2%), dan headache (50,5%). Therefore, efforts such as technical and administrative control, personal control are needed to minimize the subjective complaints and adverse health effect of heat stress.
2015
S60747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudjonoprijo
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
641.502 8 SUD d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zaid Ghifari Razdiq
Abstrak :
Proyek Tugas Akhir ini bertujuan untuk merespon dari adanya pengembangan proyek MRT fase-2, yang membutuhkan adanya pengembangan di kawasan sekitar stasiun rencana. Pengembangan dilakukan dengan panduan konsep kawasan Transit Oriented Development. Socio (Kit) merupakan rancangan hunian sosial yang dinilai penting untuk merespon pertumbuhan penduduk yang tinggi serta kebutuhan akan tempat tinggal di area kota. Analisis dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar pada rancangan hunian sosial serta menyelesaikan permasalahan yang kerap terjadi pada rancangan hunian sosial. Desain akhir menyelesaikan permasalahan utama berupa minimnya interaksi sosial, dengan ruang berupa dapur bersama yang dapat digunakan baik sebagai dapur unit kamar ataupun ruang pengolahan makanan yang didistribusikan menuju area komersil di lantai dasar. Dengan begitu penghuni Socio (Kit) dapat memenuhi kebutuhan dasar, interaksi sosial, serta kesejahteraan melalui pemanfaatan ruang yang terencana dan tetap merespon konteks TOD yang diterapkan pada kawasan. ...... This Final Project aims to respond to the development of Phase-2 MRT project, which requires development in the surrounding area of the planned station. The development is carried out following the guidelines of Transit Oriented Development concept. Socio (Kit) is a social housing design considered important to respond to the high population growth and the need for housing in the urban area. Analysis is conducted to meet the basic needs in the social housing design and address the common issues that occur in social housing designs. The final design solves the main issue of limited social interaction by providing a shared kitchen space that can be used both as a kitchen for individual rooms and as a food processing area that distributes to the commercial area on the ground floor. Consequently, Socio (Kit) residents can fulfill their basic needs, social interaction, and well-being through the well-planned utilization of space while still responding to the applied TOD context in the area.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
Abstrak :
ABSTRAK
Program iodisasi garam dengan cara fortifikasi iodium ke dalam garam merupakan cara yang paling tepat guna dan ekonomis untuk menanggulangi masalah gangguan akibat kekurangan iodium. Tetapi dalam perkembangannya ada beberapa isu yang menyatakan bahwa penggunaan garam beriodium tidak efektif karena kadar iodiummya akan berkurang bahkan hilang bila dicampur dengan bumbu dapur.

Untuk mengetahui lebih jauh keberadaan iodium dalam bumbu dapur perlu diadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode analisis yang lebih sensitif dibanding metode yang pernah di lakukan (Todometri) karena banyaknya senyawa kimia dalam bumbu dapur.yang berinteraksi dengan iodat. Metode X-ray Fluorescence digunakan untuk menganalisis secara total kandungan iodium dalam suatu sampel. Metode ini dapat digunakan dalam menganalisis iodium dalam berbagai spesies baik itu dalam bentuk iodida , iodat, iodium dan bentuk kompleks. Metode X-ray Fluorescence sangat sensitif dalam menganalsis suatu unsur yaitu sampai kisaran ppm. Dalam penelitian ini selain metode X-ray Fluorescence juga dilakukan pengujian menggunakan metode iodometri dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dengan metode ini.

Hasil yang diperoleh dari metode X-ray Fluorescence adalah untuk bumbu cabe terjadi penurunan iodat sekitar 12,84 %, bumbu ketumbar sekitar 6,42 % dan merica sekitar 1,14 %. Sedangkan dengan metode Iodometri hasil yang diperoleh terjadi penurunan untuk masing-masing bumbu dapur yaitu cabe sekitar 75,5%, ketumbar 51,43% dan merica 20,99%.

Perbedaan penurunan iodat dalam bumbu dapur dari kedua metode ini disebabkan karena perbedaan prinsip dan fungsi dari metode. Iodometri hanya dapat menganalisis iodium dalam bentuk iodat saja sedangkan dalam matrik bumbu dapur yang mengandung senyawa-senyawa kimia kemungkinan iodat berada dalam beberapa bentuk senyawa . X-ray Fluorescence dapat menganalisis iodat dalam beberapa bentuk senyawa iodium sehingga matrik bumbu dapur yang begitu kompleks tidak menjadi masalah .
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Abstrak :
Sebuah tipe baru pengontrol elektroda otomatis untuk dapur busur terendam telah dikembangkan oleh National Institute of Metallurgy (NIM) di Afrika Selatan, untuk mengatasi masalah yang dialami dalam dapur busur terendam ukuran besar. Paper ini berisi tentang pengembangan unit prototipe dapur busur tersebut.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Riny Sari Bachtiar
Abstrak :
Analisis mengenai tingkat pemulihan biaya penting untuk dilakukan oleh semua rumah sakit. Instalasi dapur merupakan salah satu pusat biaya di rumah sakit yang perlu diketahui tingkat pemulihan biayanya dalam proses penyelenggaraan makanan pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat pemulihan biaya di Instalasi Dapur Rumah Sakit Bhakti Yudha Depok pada tahun 2010-2011 dengan menggunakan metode perhitungan berdasarkan aktivitas yang dimodifikasi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait dan data sekunder yang diperoleh dari laporan Instalasi Dapur dan Bagian Keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang didukung oleh penelitian kualitatif. Hasil analisis rata-rata biaya satuan makan aktual berdasarkan kelas perawatan menggunakan metode ABC pada Tahun 2010 adalah sebesar Rp.91143. pada VVIP, Rp.69984. Pada VIP, Rp.45843. pada Kelas 1, Rp.36768. pada Kelas 2 dan 3, dan Rp.10475. pada Perinatologi, sedangkan pada Tahun 2011 terjadi peningkatan, yaitu sebesar Rp.95175. pada VVIP, Rp.72267. Pada VIP, Rp.48127. pada Kelas 1, Rp.39473. pada Kelas 2 dan 3, dan Rp.10667. pada Perinatologi. Biaya satuan makanan standar di Rumah Sakit Bhakti Yudha pada Tahun 2010-2011 adalah Rp.68192. pada VVIP, Rp. 61423. Pada VIP, Rp.27451. pada Kelas 1, Rp.21451.pada kelas 2, Rp.18768. pada Kelas 3 dan Rp.18768. pada Perinatologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi tertinggi dari biaya satuan makan aktual terhadap tarif perawatan adalah pada penyelenggaraan makanan kelas 3 yang mencapai 46 % pada tahun 2010 dan 49% pada tahun 2011. Proporsi ini jauh lebih tinggi dari proporsi standar Rumah Sakit, yaitu 23%. Tingkat pemulihan biaya secara garis besar masih kurang dari 100%. Diperlukan evaluasi penetapan biaya satuan makan standar setiap tahunnya, sehingga dapat menjadi bahan penilaian yang dapat digunakan dalam menilai performa Instalasi Dapur, terutama dalam penggunaan biaya. Saran dari penelitian ini adalah perlu melakukan evaluasi dan revisi terhadap biaya satuan makan standar Rumah Sakit secara berkala, melakukan perhitungan biaya satuan makan aktual berdasarkan jenis diet, menjadikan pembiayaan di Instalasi Dapur menjadi lebih terukur dengan memisahkan biaya makan pasien dari tarif pelayanan rawat inap dan menjadikan dapur sebagai pusat pendapatan, dengan cara melayani melayani kebutuhan makanan pasien rawat jalan yang memerlukan diet khusus. Diharapkan Instalasi ini dapat menjadi salah satu pusat pendapatan di Rumah Sakit.
Cost recovery rate is crucial to analyze for hospital. It show how the hospital condition to cover it cost. The purpose of this study was to analyze cost recovery rate of kitchen installation at Bhakti Yudha Hospital Depok from 2010-2011. Quantitative method of cost analysis based on modified activity was used to analyze cost recovery rate. Primary data was obtained from kitchen installation report dan financial department, while secondary data was obtained from interview with related personnel. This study used quantitative with qualitative methods. Result of actual mean meal unit cost based on class hospital care in 2010 were 91,143 IDR for VVIP; 69984 IDR for VIP; 45843 IDR for class I; 36768 IDR for class II and III; 10475 IDR for perinatology. There were increasing cost in 2011, 95175 IDR for VVIP; 72267 IDR for VIP; 48127 IDR for class I; 39473 IDR for class II and III; 10667 IDR for perinatology. Standard meal unit cost of Bhakti Yudha Hospital in 2010-2011 were 68192 IDR for VVIP; 61423 IDR for VIP; 27451 IDR for class I; 21451 IDR for class II; 18768 IDR for class III; 18768 IDR for perinatology. The highest proportion of actual meal unit cost to hospital care cost for class III were 46% in 2010 and 49% in 2011. This proportion was higher than standard hospital proportion (23%). Cost recovery rate was less than 100% in general, showed hospital kitchen installation was not capable to provide meal as listed in budget. Annual standard meal unit cost evaluation is crucial in order to assess kitchen installation performance especially in financial utilization. Based on the result of the study, it is suggested to evaluate and to revise standard meal unit cost of hospital periodically, to calculate actual meal unit cost based on dietary meal, to establish kitchen installation cost as measurable cost by separating meal cost from hospital care cost, and to make kitchen installation as revenue center by serving outpatient dietary supply. Those effort could establish kitchen installation as a revenue center of the hospital.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30127
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mevia Irvan Muriawan
Abstrak :
ABSTRAK
Industri kecil pengecoran Iogam di Batur-Ceper mempergunakan dapur tukik sebagai dapur peleburannya. Namun sayangnya, kemampuan/kinerja serta efisiensi dapur yang dimiliki masih rendah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan -kemampuan/kinerja serta efisiensi dari dapur adalah dengan mempelajari dan mengevaluasi karakteristik operasi dari dapur tukik, sehingga dapat dilakukan perbaikan/peningkatan kemampuan dan kinerja dapur, Serta peningkamn ejisiensi dapur yang pada akhirnya akan menekan biaya produksi.

Dalam penelirian ini, dipelajari dan dievaluasi karalcteristik operasi dapur tukilq dengan temperatur besi cafr yang dfperoieh pada operasi dapur nfkik sebagai tolak u/cur. Juga akan dilihat apakah ada atau tidaknya gangguan operasional akibat aperasi yang dilakukan. Selain itu akan dilakukau penilaian rerhadap aspelc teknis dan ekonomis dalam upaya perbaikannveningkatan kemampuan serta ejisiensi dapur. Dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa efisiensi dan produntyitas dapur afqnengaruhi oleh tinggi dapur, rasio ko/ras lerhadap scrap, jenis kokas dan tekanan angin. Bahwa pada ulcurrm dapur mkilc yang Iebih tinggi, tingginya rasfo kokas terhadap scrap, serta digunakannya kokas derzgan nilai lcalor yang tinggi dnaeroleh temperatnr besi cair yang tinggi Akan tetapi, bila tekanan angin rerlalu besar akan mengakibatkan temperarur dapur turun. Untuk meningkarkan /cemampuan dan kinerja dapur, maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan dalam proses operasi dengan dapur tukik, seperti perIunya dilakukan penggunaan dapur dengan ukuran lebih zinggi, perlzmya dflakukan penelitian khusus mengenai besarnya nilai debit angin yang optimal untuk operasi dapur tukik, dan dz`gunakannya alat pengontrol dan pengatur tekanan angin, perlu pula dilakukan perbaikan dalam teknikpemilfhan dan sortir bahan baku peleburan, serta perbaikan dalam metode persiapan bahan baku. Selain itu, sebaiknya selalu digunakannya kokas bernilai kalor tinggi sebagai bahan bakar. Untuk menekan biaya produksi, perlu dilakukan upaya seperti subsfilusi kokas impor sebagai balzan bakar dengan briket batubara buatan Iokal maupun pembuatan briket senzikokas yang harganya relatif murah dengan proses blending batubara jenis non Coking coal dengan batubarajenis coking coal.
2000
S41569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>