Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhisti Fauziah
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang fenomena biduan dangdut. Image biduan dangdut menjadi sebuah hal yang negatif karena dibarengi dengan penampilan panggung biduan yang mempertontonkan goyangan. Biduan dangdut laris di kalangan pesta pernikahan hingga kampanye partai politik. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan self image yang dibangun oleh biduan dangdut sebagai suatu upaya menampilkan dirinya sebagai biduan dangdut. Sudut pandang kognitif membantu memaparkan self image yang dibangun biduan dangdut berdasarkan skema kognitif pada tataran pikiran mereka. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memperlihatkan biduan memiliki self image yang berbeda sesuai skema kognitif berdasarkan hasil dari interpretasi pengalaman dirinya selama menjadi biduan dangdut.
This research examines the phenomenon of dangdut singer which has a negative image because of their sway at the stage. On the other hand, this phenomenon becomes a popular entertainment at the wedding party and political campaign. The aim of this research is to describe dangdut singer's ways of developing their self-image as a dangdut singer. Through a cognitive approach, self-image develops by dangdut singer's cognitive schema of themselves due to their interpretation of experience being dangdut singer. The method in this research uses a qualitative approach. The result of this research is dangdut singers have different self-image based on their cognitive schema and interpretation from their experience during becoming a dangdut
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ullynara Zungga Vriscarinie Syahvira
Abstrak :

Penelitian ini bertujuan mengungkap kekerasan seksual dalam industri musik dangdut dan praktik saweran, serta bagaimana perempuan penyanyi dangdut mengupayakan strategi dan bernegosiasi untuk bertahan. Penelitian ini mengasumsikan bahwa dalam pertunjukan musik dangdut, para perempuan penyanyi dangdut sering mengalami berbagai bentuk kekerasan seksual ketika sedang bekerja. Komodifikasi, eksploitasi, pelabelan negatif, serta pelecehan seksual dapat terjadi kepada mereka, salah satunya melalui praktik saweran tidak hanya saat sedang tampil di panggung, namun juga ketika berada di luar panggung. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berperspektif feminis yang mempertimbangkan narasi pengalaman empat perempuan penyanyi dangdut dengan berbagai macam latar belakang sebagai subjek yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teori MacKinnon mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan bekerja dan juga negosiasi sebagai konsep utamanya. Hasil studi kasus terhadap sejumlah perempuan penyanyi dangdut di DKI Jakarta ini memperlihatkan bagaimana para perempuan penyanyi dangdut menjawab berbagai tantangan yang mereka hadapi di industri musik dangdut dalam situasi yang selalu problematis, dalam kontrol otoritas patriarki yang terus berlangsung, dengan tujuan mempertegas posisi diri sebagai manusia yang berharga.

 

Kata-kata kunci: praktik saweran, perempuan peanyanyi dangdut, kekerasan seksual, negosiasi, perspektif feminis.

 


This study aims to reveal sexual harassment in dangdut music industry and saweran practices, as well as how female dangdut singers build strategies and negotiate in order to survive. I assume that in dangdut performances, female dangdut singers often experience various forms of sexual harassment while working. Commodification, exploitation, negative labeling, and sexual harassment can occur to them, especially through saweran practices, not only when they are performing on stage, but also when they are off stage. Therefore the approach used in this research is feminist approach that considers the experiences of four female dangdut singers with various backgrounds as the subjects. This study uses MacKinnon's theory of sexual harassment on working women and also negotiation as the main concept. The results of this case study of those female dangdut singers in DKI Jakarta show how female dangdut singers respond to the challenges they face in the dangdut music industry which is always problematic, in the ongoing control of patriarchal authority, with the aim of reinforcing their position in the society as valuable human beings.

 

Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library