Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shadrina Amalia Adwani
Abstrak :
Saat ini, banyak kota yang sedang mengalami urbanisasi yang pesat. Fenomena ini terutama banyak terjadi di daerah pinggiran kota-kota besar dan dapat dikategorikan sebagai urban sprawl seperti yang telah terjadi di Depok, Indonesia. Akibat fenomena ini, banyak lahan dan danau yang semula berperan sebagai kawasan resapan air diubah dan direklamasi sehingga beralih fungsi menjadi kawasan terbangun. Fenomena ini kemudian menimbulkan masalah dan tantangan ekologis baik terhadap Depok maupun kota utamanya, Jakarta yang terutama terjadi terhadap tata air perkotaan. Masalah tata air perkotaan sendiri tidak dapat ditangani secara terpisah berdasarkan lokasinya di daerah tertentu, hal ini perlu ditangani secara keseluruhan dari daerah aliran sungai (DAS) dari hulu ke hilir. Tesis ini bertujuan untuk menunjukan kerusakan ekologis pada sistem tata air yang disebabkan oleh konversi lahan akibat perluasan perkotaan di Depok. Tesis ini akan lebih jauh menyoroti penurunan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di Depok yang jumlahnya terus menurun dari tahun ketahun, yang dimana RTH juga berfungsi sebagai daerah resapan air. Karena adanya masalah alih fungsi lahan, hal ini menghambat target Depok untuk mencapai 30% RTH berdasarkan regulasi yang ada. ......Many cities are going through a massive urbanization. However, the many cases of urbanization happen in the fringes of the main cities and can be classified as an urban sprawl which one of the examples is in Depok, Indonesia. Due to this phenomenon, many lands and lakes that initially have the role of water recharge area are converted and reclaimed into a built-up area. This phenomenon then generates ecological issues and challenges to both the sprawl, Depok, and the main city, Jakarta, especially on the urban water system. The problem of the urban water system itself cannot be treated separately based on its location in particular districts. It needs to be addressed as a whole flow from the upstream to the downstream. This thesis aims to address the ecological damages in the water system caused by land conversion due to urban sprawling of Depok. This thesis further highlights the declining amount of urban open space (RTH) in Depok that acts as a water recharge area over the subsequent year due to land conversion and hindering its goal of reaching 30% urban open space (RTH) regulation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Putra Pardamean Mbarep
Abstrak :
Ruang terbuka hijau memiliki fungsi ekologi sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal, dan akan optimal jika memiliki luasan lahan bervegetasi sebesar 80-90 %. Ruang terbuka hijau Kalijodo memiliki komposisi luasan lahan bervegetasi sebesar 48 %. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, menggunakan metode campuran untuk menganalisis fungsi ruang terbuka hijau Kalijodo sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal. Hasil penelitian terkait kemampuan penyerapan air menunjukkan nilai sebesar 44,98 %, dan belum memenuhi kriteria penyerapan air ideal suatu taman kota, yaitu sebesar 75-95 %. Hasil penelitian terkait nilai indeks kenyamanan termal (THI) menunjukkan nilai sebesar 30,75, dan nilai ini termasuk dalam kategori sangat tidak nyaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang terbuka hijau Kalijodo tidak menjalankan fungsinya sebagai daerah resapan air dan sumber kenyamanan termal. ......Green open space has an ecological function as a water catchment area and a source of thermal comfort, and will be optimal if it has a vegetated area of 80-90 %. Kalijodo green open space has a 48 % composition of vegetated land area. This research was conducted with a quantitative approach, using a mixed method to analyze the function of the Kalijodo green open space as a water catchment area and a source of thermal comfort. The results of the research related to the water absorption capacity showed a value of 44,98 %, and it did not meet the ideal water absorption criteria for a city park, which was 75-95 %. The results of the research related to the value of the thermal humidity index (THI) showed a value of 30,75, and this value was included in the very uncomfortable category. This results indicated that the Kalijodo green open space does not function as a water catchment area and a source of thermal comfort.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library