Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bongbongan Kusmedy
"Rajungan (Portunus pelagicus Linneaus, 1758) merupakan komoditi perikanan yang tertinggi ketiga di Indonesia setelah udang dan tuna. Salah satu penyebaran rajungan di Indonesia berada di daerah perairan Teluk Banten. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2013, sedangkan data produksi statistik perikanan PPN Karangantu diambil tahun 2003?2012. Produksi rajungan mengalami puncaknya pada tahun 2004 yaitu 326.730 kg dengan CPUE penangkapan sebesar 57.8898. Sedangkan jumlah produksi terendah terjadi pada tahun 2006 dengan jumlah produksi sebesar 19.225 kg serta upaya penangkapan yang dilakukan sebesar 1.998 trip.
Untuk hasil perhitungan CPUE yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2004 yang mencapai 57.8898 kg/kapal, sedangkan nilai CPUE terendah terjadi pada tahun 2011sebesar 2.5902 kg/kapal. Nisbah Kelamin rajungan lebih di dominasi oleh rajungan jantan dari pada rajungan betina dengan perbandingan bulan 2 : 1. Lebar karapas (CW) rajungan berkisar dari 8-11 cm, maka hasil tangkapan rajungan di Teluk Banten melewati ukuran pertama kali matang gonad.
Dari analisis rapfis diperoleh nilai keberlanjutan sosial = 36,99% (kurang berkelanjutan), teknologi = 48,82% (kurang berkelanjutan), ekologi = 50,40% (cukup berkelanjutan) dan ekonomi = 58,81% (cukup berkelanjutan). Diagram layang-layang menunjukan rata-rata 48,75% (kurang berkelanjutan). Selanjutnya dilakukan perbaikan nilai atribut yang kurang berkelanjutan pada aspek sosial menjadi 62,61, dan teknologi menjadi 56,21. Hasil untuk perubahan kenaikan atribut per dimensi : 1. Sosial (tingkat pendidikan dan pengetahuan terhadap lingkungan) 2. Teknologi (lokasi pendaratan dan ukuran kapal rajungan).
Untuk perikanan tangkap berkelanjutan komoditas rajungan di Teluk Banten diharapkan adanya penciptaan lapangan kerja alternatif, pemberian modal, teknologi baru, penyuluhan atau sosialisasi habitat rajungandan hukum (aturan zona penangkapan), dan konservasi wilayah pesisir dan pulau-pulau disekitar perairan Teluk Banten. Pemerintah segera merekomendasikan terbentuknya kawasan ekoregion Teluk Banten sesuai peruntukannya, sehingga untuk komoditas rajungan dapat dilakukan restocking area.

Blue swimming crab (Portunus pelagicus Linneaus, 1758) is the third highest commodity fisheries in Indonesia after shrimp and tuna. One crab deployment in Indonesia is in the area of Banten Gulf waters. Fishery statistical production data from years 2003-2012 from PPN Karangantu experienced a peak in 2004 is 326.730 kg with fishing effort for 5.644 trip. While the amount of the lowest production occurred in 2006 with a total production of 19.225 kg and the efforts of 1.998 arrests trip.
For the calculation of CPUE that has been done can be seen that the highest CPUE values occurred in 2004 which reached 57.8898 kg/boat, while the lowest CPUE values occurred in 2011 which only reached 2.5902 kg/boat. Sex ratio is more dominated by males crab than females with a ratio of 2: 1, carapace width (CW) ranged from 8 to 11 cm, so the swimming crab (Portunus pelagicus Linneaus, 1758) in Banten Bay isover first time matured. Rapfishdata analysis obtain that sustainable social value (MDS %) is 36,99%, technology; 48,82 %, ecology; 50,4 % and economy; 58,81%. Obtained a result for the attribute increase change per dimensi is : 1. Social (environment knowledge and education) 2. Technology (location for fish landing and tonage of boat).
For sustainable fisheries commodity in Banten Bay crab is expected that the creation of alternative employment, the provision of capital, new technologies, education or socialization crab habitat and the law (arrests zone rules), and conservation of coastal areas and islands around the waters of the Gulf of Banten. The government immediately recommended the formation of Banten Bay area to the given ecoregion, so to commodity restocking areas crabs can be done."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrizal Nursin
"ABSTRAK
Kolaborasi para pihak pada proyek konstruksi rancang bangun di Indonesia merupakan masalah yang serius. Indikator keberhasilan kolaborasi para pihak, dapat diukur secara tepat berkaitan dengan kemampuannya mengurangi Construction Waste CW . Dari penelitian yang dilakukan pada tiga tahun terakhir, pada beberapa proyek konstruksi terlihat kecenderungan CW meningkat secara signifikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukenali model kolaborasi para pihak pada proyek konstruksi rancang bangun yang dapat mengurangi CW. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey, dimana data yang diperoleh diolah dengan menggunakan SEM-PLS 3.0, sehingga hasil penelitian ini dapat menemukan solusi dari permasalahan CW dan menguranginya dengan meningkatkan kolaborasi antar pihak. Melalui model kolaborasi antar pihak yang diterapkan dengan mengelola para pihak, memahami budaya, meminimalisasi konflik dan meningkatkan komunikasi, sehingga dapat mengurangi CW fokus pada non-physical time overrun construction waste pada proyek konstruksi Rancang Bangun.

ABSTRACT
The collaboration of the parties to the construction design project in Indonesia is a serious problem. Indicators of the successful collaboration of the parties can be accurately measured concerning its ability to reduce Construction Waste CW . From research conducted in the last three years, on some construction projects seen a tendency CW increased significantly. The purpose of this study is to identify the collaborative model of the parties to a construction design project that can reduce CW. The method used in this research is Survey method, where the data obtained is processed by using SEM-PLS 3.0, so that the results of this research can find a solution of CW problem and reduce it by increasing collaboration between parties. Through a collaborative model between parties implemented by managing the parties, understanding the culture, minimizing conflict and improving communication, to reduce the CW of non-physical time overrun construction waste on the construction project Design and Build"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
D2528
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Senjaya
"ABSTRAK
Sistem radar untuk aplikasi medis merupakan telah banyak diteliti dan dikembangkan. Salah satu aplikasinya adalah pengukuran kondisi vital manusia seperti tingkat pernafasan dan tingkat detak jantung. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi tingkat pernafasan manusia dan tingkat detak jantung manusia. Dalam penelitian ini, dirancang radar continuous-wave dengan LoRa RFM95 sebagai transmitter pada frekuensi kerja 862-1020 MHz dan RTL-SDR sebagai receiver sekaligus analog to digital converter. Antena yang digunakan dalam penelitian ini adalah antena microstrip rectangular satu elemen sebanyak dua buah, masing-masing sebagai antena pengirim dan antena penerima dengan frekuensi tengah 904 MHz dan bandwidth 2,8 dengan gain -1,936 dBi. Melalui persamaan umum radar, dihitung jarak maksimum radar untuk deteksi tingkat pernafasan manusia adalah sebesar 2,002 meter dan untuk deteksi tingkat detak jantung manusia adalah sebesar 0,8954 meter. Pengambilan data dilakukan selama 60 detik tiap pengambilan yang dibagi dalam delapan skenario, yaitu skenario ketika transmitter tidak diaktifkan, skenario ketika tidak ada target, skenario ketika target bernafas normal, skenario ketika target bernafas dalam, skenario target meninggalkan jangkauan radar, skenario target mengayunkan tangan, skenario target bergerak mendekati dan menjauhi radar, dan skenario target selesai berolahraga. Jarak antara target dengan sistem radar adalah sejauh 0,7 meter. Metode yang digunakan untuk mendapatkan tingkat pernafasan dan detak jantung manusia adalah metode sampling langsung, demodulasi amplitudo, dan demodulasi arctangent. Demodulasi amplitudo memiliki performa paling baik dibandingkan dengan metode yang lain. Dengan metode demodulasi amplitudo, sistem radar ini dapat mendeteksi tingkat pernafasan manusia, tetapi belum mampu mendeteksi tingkat detak jantung manusia karena noise dan atenuasi yang besar.

ABSTRACT
Radar systems for medical applications are widely researched and developed. One application of this radar is to measure human vital conditions such as respiratory rate and heartbeat rate. Therefore, a system that can detect human respiratory rate and human heartbeat rate is in need. In this study, a continuous-wave radar was designed with a LoRa RFM95 as a transmitter at 862-1020 MHz frequency and RTL-SDR as a receiver as well as an analog to digital converter. The antenna used in this study are two single elements rectangular microstrip patch antennas, each for transmitting antenna and for receiving antenna with center frequency of 904 MHz, bandwidth of 2.8, and gain of 1.936 dBi. Using radar range equation, the maximum radar distance to detect humans respiratory rate is 2.002 meters and the maximum radar distance to detect humans heartbeat rate is 0.8954 meters. Data is collected for 60 seconds for each batch and is divided into eight scenarios, namely the scenario when the transmitter is not activated, the scenario when there is no target, the scenario when the target breathes normally, the scenario when the target breathes deeply, the scenario when target leaves radar reach, the scenario when target swings his her arm, the scenario when target moves forward and backward, and the scenario when target has finished excercising. The distance between the target and the radar system is 0.7 meters. The methods used to obtain human respiratory rate and heartbeat rate are direct sampling method, amplitude demodulation, and arctangent demodulation. Amplitude demodulation has the best performance compared to other methods. With amplitude demodulation method, this radar system can detect human respiratory rates, but has not been able to detect the human heartbeat rate due to the presence of noise and attenuation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library