Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zumroh Desty Angraini
Abstrak :
Kebutuhan tenaga listrik di Kepulauan Maluku diproyeksikan akan tumbuh rata- rata sekitar 5,5% pertahun dalam periode 10 tahun ke depan. Pemerintah dan PT PLN (Persero) telah mengantisipasi peningkatan kebutuhan listrik tersebut dengan membuat rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga gas bumi agar tidak mengalami defisit energi listrik di beberapa daerahnya. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai skema distribusi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas tiap pembangkit listrik di Kepulauan Maluku. Pada penelitian ini dilakukan perancangan distribusi LNG dari kilang Tangguh Teluk Bintuni, Papua Barat menggunakan kapal pengangkut LNG menuju terminal penerima yang berada di Kepulauan Maluku. Optimasi distribusi LNG dilakukan dengan menggunakan metode K-Medoids untuk membentuk klaster sekaligus rute yang mungkin (feasible route) kemudian dilanjutkan dengan metode Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) dengan meminimalkan biaya transportasi. Berdasarkan yang akan digunakan pada Hasil optimasi distribusi LNG yang sudah dilakukan terdapat satu kapal dengan ukuran 2500m3 yang akan melayani rute klaster pertama melewati 4 titik terminal penerima dengan total jarak sebesar 1099,7 km dengan total biaya transportasi sebesar $3.349.928. Sedangkan dua kapal dengan ukuran 1000 m3 dan 2500m3 melayani rute klaster kedua melewati 8 titik terminal penerima dengan total jarak sebesar 3522,7 km dan total biaya transportasi sebesar $10.636.526, serta dua kapal dengan ukuran 1000 m3 akan melayani rute klaster ketiga melewati 3 titik terminal penerim dengan total jarak sebesar 2141,6 km dan total biaya transportasi sebesar $6.439.600. Selanjutnya, hasil perhitungan keekonomian yang dilakukan menunjukan bahwa investasi dikategorikan layak secara finansial jika margin harga penjualan LNG sekurang-kurangnya sebesar $3 per MMBTU dengan discount rate tidak lebih besar dari 13% yang menghasilkan payback period 4 tahun, IRR 38% dan NPV positif sebesar US$ 5,711,318 diakhir tahun ke 20. ......The demand of electricity in the Maluku Islands is projected to grow by an average of around 5.5% per year in the next 10 years. The government and PT PLN (Persero) have anticipated the increase in electricity demand by making plans to develop natural gas power plants in the archipelago so as not to have an electrical energy deficit in some areas. Therefore, further research is needed on the LNG distribution scheme to fulfill the gas needs of each power plant in the Maluku Islands. In this study, LNG distribution design was carried out from the Tangguh Refinery in Teluk Bintuni, West Papua by means of an LNG carrier ship to the receiving terminal in the Maluku Islands. The optimization of LNG distribution is carried out using the K-Medoids method to form clusters as well as feasible routes then followed by the Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) method by minimizing transportation costs. Based on what will be used in the results of the LNG distribution optimization that has been carried out, there is one ship with a size of 2500m3 which will serve the first cluster route through 4 receiving terminal points with a total distance of 1099.7 km with a total transportation cost of $3,349,928. Meanwhile, two ships with a size of 1000 m3 and 2500m3 serve the second cluster route through 8 receiving terminal points with a total distance of 3522.7 km and a total transportation cost of $10,636,526, and two ships with a size of 1000 m3 will serve the third cluster route through 3 points. receiving terminal with a total distance of 2141.6 km and a total transportation cost of $6,439,600. Furthermore, the results of the economic calculations carried out show that the investment is categorized as financially feasible if the LNG sales price margin is at least $3 per MMBTU with a discount rate not greater than 13% resulting in a payback period of 4 years, an IRR of 38% and a positive NPV of US$ 5,711,318 at the end of year 20.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laurencie Dwiputri
Abstrak :
Vehicle Routing Problem With Transshipment Facilities VRPTF adalah salah satu dari berbagai macam Vehicle Routing Problem VRP yang masih jarang untuk dibahas. Sejalan dengan isu mengenai logistik yang selalu menjadi sorotan bagi negara maju maupun berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan apakah pendekatan VRPTF cocok diterapkan pada distribusi logistik di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah salah satu negara kepulauan, sehingga untuk mendistribusikan barang antarpulau membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan perbandingan biaya dengan menggunakan metode VRPTF, metode Hub-dan-Spoke, dan metode Capacitated VRP, sehingga negara-negara yang mungkin mengalami kasus serupa dapat menerapkan metode ini dan mendapatkan model rute yang optimal. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus dari perusahaan yang menghasilkan produk non-perishable tidak mudah kadaluarsa/rusak dan membuat model dengan menggunakan Open Solver dan program VBA, keduanya di Excel. Penelitian ini menunjukkan bahwa metode VRPTF memberikan biaya optimal dibandingkan metode CVRP. ......Vehicle Routing Problem with Transshipment Facilities VRPTF is one of many various kind of Vehicle Routing Problem VRP which is still slightly discussed. As Logistic is always been an issue for both developed and developing country, this research aims to compare whether or not VRPTF is suitable applied to logistic distribution in Indonesia. As we know Indonesia is one of archipelagic countries, so distributing goods across the island requires high cost. The purpose of this paper is giving cost comparison by using VRPTF method, Hub and Spoke method, and Capacitated VRP method, so countries that may experience similar case can apply this method and get the optimize route model. This study was conducted by taking case study from company that produce non perishable product and generate the model using Open Solver and VBA program, both in Excel. This research indicates that VRPTF method giving optimize cost than other methods.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aziz Hanif Bagasaputra
Abstrak :

Tahun 2022 membawa pertumbuhan dan inovasi yang signifikan bagi industri pangan karena pulih dari tantangan pandemi COVID-19. Dalam pulihnya industri pangan ini integrasi teknologi dalam pemesanan dan pengiriman, munculnya pilihan makanan nabati dan berkelanjutan, penekanan pada personalisasi dan kustomisasi adalah pendorong utama pertumbuhan ini. Seiring dengan perkembangan industri, industri ini siap untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berubah sambil mengikuti perkembangan teknologi dan kreativitas kuliner. Banyak perusahaan-perusahaan yang semakin besar karena bergerak di bidang pangan salah satu contoh perusahaan tersebut adalah PT. X berdiri sejak tahun 1998 dan saat ini terus berkembang menjadi pemimpin pasar produk bahan makanan mentah dan olahan. PT.X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan pangan yang core business nya berupa penyedia daging serta produk olahan daging. Namun pada saat tulisan ini dibuat, kinerja pengiriman PT.X dinilai masih belum memadai atau belum efisien. Kendala yang dialami PT.X seperti terbatasnya jumlah kendaraan , terbatasnya kapasitas kendaraan, dan juga lokasi antar pelanggan yang berjauhan. Mengoptimasi rute distribusi PT.X  merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi rute distribusi PR.X. Penelitian ini direalisasikan optimalisasi dengan pendekatan metode penyelesaian CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem)  dengan . Hasil yang diperoleh adalah terjadi penurunan rata-rata jarak tempuh kendaraan sebesar 32 %dan menghasilkan  penghematan biaya hingga Rp. 2.169.184. ......2022 brought significant growth and innovation for the food industry as it recovers from the challenges of the COVID-19 pandemic. In this food industry recovery the integration of technology in ordering and delivery, the emergence of plant-based and sustainable food options, emphasis on personalization and customization are the main drivers of this growth. Along with the development of the industry, this industry is ready to meet changing consumer demands while keeping abreast of technological developments and culinary creativity. Many companies are getting bigger because they are engaged in the food sector, one example of this company is PT. X was founded in 1998 and is currently growing to become a market leader in raw and processed food products. PT.X is a company engaged in the field of food procurement whose core business is providing meat and processed meat products. However, at the time of writing this paper, PT. X's delivery performance was considered inadequate or inefficient. Constraints experienced by PT.X such as the limited number of vehicles, limited vehicle capacity, and also locations between customers who are far apart. Optimizing the PT.X distribution route is one way to increase the efficiency of the PR.X distribution route. This research realized optimization with the CVRP (Capacitated Vehicle Routing Problem) solving method approach with . The results obtained were a decrease in the average vehicle mileage by 32 %and resulted in cost savings of up to Rp. 2.169.184.

 

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover