Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Nur Purbasari
"ABSTRAK
Investasi di Perdagangan Berjangka Komoditi dikenal sebagai bentuk investasi
yang memiliki risiko tinggi sekaligus berpotensi memberikan keuntungan yang
amat tinggi (high risk high return) dalam waktu relatif singkat. Untuk menjamin
perlindungan dana nasabah, perlu adanya seperangkat kebijakan dalam menjaga
integritas keuangan para pelaku usaha yang akan melaksanakan kegiatan di
bidang perdagangan berjangka komoditi. Studi ini bermaksud untuk melihat
pengaruh kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (Bappebti) berupa Modal Disetor Pialang Berjangka,
Kecukupan Modal Bersih Disesuaikan, Nilai Ekuitas dan Penyimpanan Dana
Nasabah pada Rekening Terpisah yang merupakan cerminan dari Integritas
Keuangan Pialang Berjangka terhadap perlindungan dana nasabah demi
terwujudnya pelaksanaan kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi yang teratur,
wajar, efisien dan efektif. Dengan menggunakan Structural Equation Model
(SEM) terhadap data primer yang diperoleh melalui kuesioner terhadap para
pelaku di pasar Perdagangan Berjangka Komoditi, terbukti bahwa keempat
kebijakan tersebut melalui indikator-indikator terobservasinya, signifikan secara
positif berpengaruh terhadap perlindungan dana nasabah. Hal tersebut
mencerminkan bahwa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Bappebti dalam
mewujudkan integritas keuangan pialang berjangka komoditi diikuti oleh para
pelaku pasar perdagangan berjangka komodit dan efektif dalam rangka menjamin
perlinduangan dana nasabah

ABSTRACT
Investment in Commodity Futures Trading known as a form of investment that
has a high risk while potentially provide very high gain (high risk high return) in a
relatively short time. To ensure the protection of customer funds, the need for a
set of policies in maintaining the financial integrity of the market player who will
carry out activities in the field of commodity futures trading. This study intends to
look at the effect of the policies issued by the Commodity Futures Trading
Supervisory (Bappebti) in the form of Paid-in Capital Brokerage, Capital
Adequacy Net Adjusted, Equity Value and Storage Customer Funds in Segregated
Account which is a reflection of Integrity Financial Brokerage towards protection
of customer funds for the realization of the implementation of the Commodity
Futures Trading orderly, fair, efficient and effective. By using Structural Equation
Model (SEM) on primary data obtained through questionnaires to market
participants the Commodity Futures Trading, proved that all four of the policy
through its observation indicators, has significant positively effected on the
protection of customer funds. This reflects that the policies issued by Bappebti in
realizing the financial integrity of commodity futures brokerage followed by
market participants trading futures commodity and effectively in order to
guarantee customer funds protection."
2016
T44768
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pritta Maharani Pribadi
"Penggunaan Uang Elektronik sebagai instrumen pembayaran semakin marak yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Uang Elektronik beredar, transaksi, serta jumlah Penerbit yang menawarkan produk Uang Elektronik. Dengan perkembangan yang besar, Uang Elektronik tentunya memiliki risiko-risiko dalam pengoperasiannya, termasuk risiko terhadap dana Pengguna yang harus dimitigasi dengan pengelolaan dana para Pengguna sebagai bentuk perlindungan konsumen dan pengendalian risiko oleh Penerbit karena dana tersebut masih menjadi kewajibannya terhadap Pengguna dan penyedia jasa dan/atau barang. Untuk itu, Penulis mencoba mendalami peraturan-peraturan terkait Uang Elektronik dan penggunaannya, serta menganalisis cara yang dapat diterapkan untuk mengelola dan melindungi dana pengguna.
Penulisan ini merupakan penelitian hukum normatif yang menggunakan metode penelitian deskriptif analitis untuk menganalisis bagaimana pendekatan dan regulasi yang mensyaratkan Penerbit Uang Elektronik untuk melindungi dana Pengguna dan mengelola dana float. Penulisan ini menemukan bahwa PBI No. 20/06/PBI/2018 tentang Uang Elektronik telah mengatur secara lengkap mengenai karakteristik dan tipe Uang Elektronik, perizinan bagi Penyelenggara, pengelolaan dana float, serta telah mengakomodasi prinsip Syariah dalam penggunaan Uang Elektronik. Risiko-risiko yang terkait dengan dana pengguna termasuk risiko likuiditas, risiko insolvensi, serta risiko operasional. Selain itu, cara-cara pengelolaan dan perlindungan dana yang diterapkan di negara-negara lain berbeda baik itu dengan menggunakan konsep Trust, Fidusia, maupun larangan penggunaan dana Pengguna.
Kata kunci: Dana Float; Dana Pengguna; Uang Elektronik

The use of Electronic Money as a payment instrument is increasing as evidenced by the increasing number of Electronic Money circulation, transactions, and the number of Issuers offering Electronic Money products. With its great development, Electronic Money certainly has risks in its operations, including risks to customers’ funds that must be mitigated by the management of customer's funds as a form of consumer protection and risk management by the Issuer because such funds are still an obligation towards the customers and provider of goods and/or services. To that end, the author tries to explore the regulations related to Electronic Money and their use, and analyze the applicable means to manage and protect customer's funds.
This writing is a normative legal research that uses descriptive analytical research method to analyze how approaches and regulations require Electronic Money Issuers to protect customer’s funds and manage Float Funds. This writing found that PBI No. 20/06/PBI/2018 on Electronic Money has thoroughly stipulated the characteristics and types of Electronic Money, licensing, Float Funds management, and has accommodated Sharia principles in the use of Electronic Money. Risks associated with customer’s funds include liquidity risk, insolvency risk, and operational risk. In addition, the methods of managing and protecting funds that are applied in other countries are different, whether it applies the concept of Trust, Fiduciary, or restriction of use."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlaeliyah
"ABSTRAK
Penelitian ini berusaha mengkaji dan memahami pertanggungjawaban bank terhadap nasabah atas pendebitan dana rekening nasabah melalui ATM akibat kesalahan sistem bank, serta mengetahui kesesuaian antara pertimbangan hakim dalam putusan No. 2930 K/Pdt/2014 dengan ketentuan perundang-undangan yang berkaitan dengan perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif dengan tipe penelitian deskriptif analitis. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Data penelitian dikumpulkan dengan metode studi kepustakaan dan studi lapangan, yang kemudian dianalisis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertanggungjawaban bank terhadap nasabah atas pendebitan dana nasabah akibat kesalahan sistem ATM adalah bank wajib untuk melakukan pengembalian terhadap sejumlah uang yang telah terdebit akibat transakasi gagal tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang diatur di dalam Pasal 10 PBI No. 16/1/PBI/2014. Bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib bersikap hati-hati prudent dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan padanya, hal ini sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang No. 10 tahun 1998, namun hal ini justru dilanggar oleh bank karena tidak adanya pengawasan yang dilakukan oleh bank terhadap mesin ATM tersebut dan hanya mengandalkan CCTV yang terpasang di mesin ATM. Lalu Kesesuaian putusan sengketa antara Kemala Atmojo pemohon kasasi dan BCA termohon kasasi dengan ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan nasabah tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 karena posisi konsumen selaku nasabah lebih lemah dibandingkan posisi pelaku usaha atau pihak bank, kedudukan antara
pengusaha dengan konsumen sangat tidak seimbang.

ABSTRACT
This research tries to examine and understand bank account liability to customers on debit of customer 39s account funds through ATM due to bank system error, and to know the suitability between judges 39 consideration in decision No. 2930K Pdt 2014 with the provisions of legislation relating to banking. This research is a juridical normative research with type of descriptive analysis research. The legal substances used in this study are primary, secondary and tertiary legal materials. Research data was collected by library study method and field study, which then analyzed with qualitative approach. The results of the research indicate that the bank 39s liability to customers for debiting customers 39 funds due to ATM system errors is that banks are required to refund some of the money that has been debited by the failed transactions. This is in accordance with what is stipulated in Article 10 of PBI No. 16 1 PBI 2014. The Bank in carrying out its functions and business activities shall be prudent in order to protect the public funds entrusted to it, in accordance with Article 2 of Undang Undang No. 10 tahun 1998, but this is actually violated by the bank due to the absence of supervision by the bank against the ATM machine and only rely on CCTV installed in the ATM machine. And then, Conformity of the dispute between Kemala Atmojo appellate cassation and BCA appellate cassation with provisions regulating the protection of customers not in accordance with Undang Undang No. 8 Tahun 1999 because the position of consumer as the customer is weaker than the position of business actors or the bank, the position between entrepreneurs and consumers is very unbalanced. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library