Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Zuhdi
Abstrak :
Skema NURBS telah dijadikan baku dalam industri yang berbasis CAD/CAM, karena mampu menyajikan bentuk irisan kerucut dengan baik. Dengan homogenisasi koordinat, NURBS dapat dipandang sebagai skema B-spline. Penyajian kurva B-spline terdiri atas proses penyisipan knot, yaitu mencari P dari hubungan P = R.V, dan proses evaluasi titik kurva, yaitu mencari C dari P diatas. Secara konvensional, penyisipan knot didekati dengan menghitung matriks transformasi R menggunakan algoritme Oslo. Sedangkan pada proses evaluasi titik kurva, C = N.P, dimana N matriks koelisien fiingsi blending 13-spline dengan algoritme de_Boor Pendekatan dalam tesis ini, adalah dengan menerapkan teknik blossoming pada komputasi kedua proses diatas. Dengan teknik ini,perhitungan R dapat diefisienkan menggunakan algoritme Morken. Sedangkan pada proses evaluasi titik kurva, algoritme de .Boor dapat langsung diterapkan pada jejaring litik kontrol P. Hasil analisis algoritme menunjukkan, bahwa pendekatan pada tesis lebih efisien dibandingkan pendekatan konvensional. Dalam tesis ini diamati pengaruh parameter model, baik yang bersifat lokal maupun global, terhadap bentuk geometri obyek dan kinerja waklu komputasi. Sistem yang diusulkan diimplemenlasikan dengan menggunakan Borland Delphi versi 1.0 dibawnh sistem Windows9S, yang dijalankan pada perangkat keras Pentium P2001MMX/32MB bermerk Mugen.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Suciati
Abstrak :
Dalam tesis ini disusun representasi multiresolusi berbasis wavelets untuk kurva B-spline kubik yang menginterpolasi titik-titik ujung yang mendukung beberapa tipe pengeditan kurva, yaitu penghalusan kurva dengan tingkat resolusi kontinyu untuk menghilangkan detail-detail kurva yang tidak diinginkan, pengeditan bentuk keseluruhan kurva dengan tetap mempertahankan detail-detailnya, perubahan detail-detail kurva tanpa mempengaruhi bentuk keseluruhannya, dan pengeditan satu bagian tertentu dari kurva melalui manipulasi secara langsung terhadap titik-titik kontrolnya. Untuk menguji kemampuan representasi multiresolusi dalam mendukung empat tipe manipulasi kurva tersebut, disusun program pengeditan kurva dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual C++ pada komputer Pentium 133 MHz, memori 16 Mbyte, sistem operasi Windows 95, lingkungan pengembangan Microsoft Development Studio 97 dan pustaka Microsoft Foundation Class. Dari hasil uji coba program diketahui bahwa representasi multiresolusi memberikan dukungan yang sangat baik terhadap tipe-tipe pengeditan seperti yang disebutkan di atas. Representasi multiresolusi tidak membutuhkan memori penyimpan ekstra selain dari yang digunakan untuk menyimpan titik kontrol. Dui basil uji coba program menggunakan ratusan titik kontrol, algoritma beijalan cuki p cepat dan mernadai berkaitan dengan tuntutan komunikasi interaktif antara user dan program.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchammad Aulia Syafaat
Abstrak :
Krisis keuangan global yang disebabkan oleh Sub Prime Mortgage di Amerika telah menyebabkan harga - harga saham di dunia berjatuhan ,IHSG dan saham - saham di Indonesia juga ikut terpengaruh sehingga nilainya telah terus merosot jatuh. Pergerakan nilai IHSG dan saham ini akan dimodelkan dalam bentuk ARIMA. ARIMA sebenarnya adalah teknik untuk mencari pola yang paling cocok dari sekelompok data (curve fitting), dengan demikian ARIMA memanfaatkan sepenuhnya data masa lalu dan sekarang untuk melakukan peramalan jangka pendek yang akurat. Contoh pemakaian model ARIMA adalah peramalan harga saham dipasar modal yang dilakukan para pialang yang didasarkan pada pola perubahan harga saham dimasa lampau.
The Global financial crisis caused by sub prime mortgage in America has caused world stock market price declining, IHSG and Indonesian stock market also declining too cause of the global financial crisis. The movement price of IHSG and stock market will ne modeled in ARIMA. ARIMA is actually a technik for search suitable pattern from curve fitting, so ARIMA using wholefully past and present data to forecast short term period very accurate. An example of using ARIMA model is forecasting stock price in capital market by broker based of the stock price change in past.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25376
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clemens, C. Herbert
New York: Plenum Press, 1980
516.35 CLE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Philadelphia: Society for Industrial and Applied Mathematics, 1992
516.6 CUR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indriati
Abstrak :
Latar Belakang: Kasus kehilangan gigi banyak terjadi di Indonesia dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk mengganti dengan segera masih kurang. Kondisi kehilangan gigi tersebut juga dipengaruhi oleh hormon seksual. Hormon esterogen berfungsi untuk menjaga osteointegrasi, sedangkan hormon testosteron berfungsi untuk menjaga densitas tulang. Di samping itu kurva oklusal, terutama dari bidang sagital seringkali digunakan sebagai acuan untuk perawatan di bidang prostodonsia dan ortodonsia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat korelasi jenis kelamin dengan perubahan lengkung oklusal berdasarkan ekstrusi gigi antagonis pada kasus kehilangan satu gigi posterior. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik potong lintang. Sampel penelitian ini berupa model studi yang diambil dari pasien RSGMP FKG UI, dimana kondisi pasien saat dicetak berumur 20-40 tahun dengan kehilangan satu gigi posterior yang memiliki gigi antagonis. Sampel penelitian ini adalah 40 buah dengan 20 buah kasus perempuan dan 20 buah kasus laki-laki. Kemudian, studi model di fotokopi dan dilakukan pengukuran dengan acuan berupa bidang oklusal pada rahang atas dan curve of Spee pada rahang bawah. Hasil: Usia rata-rata dari sampel adalah 28,45 tahun (laki-laki 31,15 tahun; perempuan 25,75 tahun) dan lama kehilangan ratarata adalah 4,35 tahun (laki-laki 3,825 tahun; perempuan 4,875 tahun). Rata-rata ekstrusi gigi antagonis pada 20 kasus laki-laki adalah 2,707 mm dan pada 20 kasus perempuan adalah 2,444 mm. Dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi-square didapat nilai p adalah 0,185 (p>0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat korelasi antara jenis kelamin dengan perubahan lengkung oklusal berdasarkan ekstrusi gigi antagonis pada kasus kehlangan satu gigi posterior.
Background: Many cases of loss teeth in Indonesia and Indonesian people awareness to immediately change it are low. The condition of loss teeth is depending on sexual hormone. Estrogen is useful to keep the osteointegration, while testosterone is useful to keep the bone density. Occlusal curve, especially from sagital plane often use as a reference in a both prosthodontics and orthodontics treatment. Objective: The purpose of this research is to see the correlation between gender and the change of occlusal curve based on the value of extrusion antagonist tooth in loss a posterior tooth. Method: This research is a cross sectional analytic research. Sample, in this research is a study model of the patient from RSGMP FKG UI. When the dentist made the duplication of the patient?s mouth, the patient age is 20-40 years old and the patient loss one of their teeth that has antagonist teeth. The number of sample in this research is 40 cases those 20 cases from women?s patients and 20 cases from men?s patients. Than, copy the study models with the photocopy machine and measuring the extrusion of the antagonists teeth. These measurements use an occlusal plane (maxilla) and curve of Spee (mandible) as a reference. Result: Mean of the age is 28,45 years old ( men are 31,15 years old and women are 25,75 years old). Mean of duration of loss teeth is 4,35 years (men is 3.825 years and women is 4.875 years). Mean of extrusion of antagonist teeth in 20 men?s cases is 2,707 mm and in 20 women?s cases is 2,444 mm. The result of bivariat analysis (chi square) is p=0,185. Conclusion: Gender has no correlation with changing of occlusion curve in loss of posterior tooth.
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alonzo, Alicia C.
Abstrak :
Learning progressions, represent a promising framework for developing organized curricula and meaningful assessments in science. In addition, well-grounded learning progressions may allow for coherence between cognitive models of how understanding develops in a given domain, classroom instruction, professional development, and classroom and large-scale assessments. This book presents specific examples of learning progression work and syntheses of ideas from examples and discussions at the LeaPS conference.
Rotterdam: Sense, 2012
e20400369
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Emir Ghufron
Abstrak :
Analisis Splitting Curve Data Magnetotellurik untuk Mengidentifikasi Zona Permeabel Pada Lapangan Geothermal XEmir Ghufron1, Syamsu Rosyid11Departemen Fisika, FMIPA, Universitas IndonesiaEmail : ghufronemir@gmail.com Abstrak Dalam eksplorasi geothermal, zona permeabel merupakan salah satu parameter yang diperhitungkan. Zona permeabel tersebut dipengaruhi oleh rekahan atau patahan yang terbentuk di bawah permukaan daerah prospek geothermal. Dengan melihat kondisi geologi daerah prospek, zona permeabel dapat diidentifikasi. Pada kenyataanya, metode geologi yang digunakan hanya mampu mengetahui kondisi struktur di permukaan bumi. Mengetahui kondisi geologi yang ada di bawah permukaan bumi sangat sulit di perhitungkan. Berdasarkan hal tersebut dilakukan analisis Splitting Curve data MT untuk mengetahui kondisi geologi di bawah permukaan. Penelitian ini dibantu dengan membuat forward modeling data sintetik untuk memperkuat analisis Splitting Curve dan kemudian diimplemetasikan pada data rill MT. Hasil dari forward modeling menunjukan adanya perbedaan nilai resistivitas yang menghasilkan percabangan kurva TE dan TM, hal ini memberi informasi dekat atau jauhnya suatu stasiun pengukuran MT terhadap batas kontras resistivitas atau batas suatu struktur. Hasil akhir dari penelitian ini adalah penentuan zona permeabel daerah prosek geothermal, harapanya dapat mengetahui infornasi struktur geologi bawah permukaan.
Permeability zone is one of the most important parameter. The permeability zone is affected by fracture or fault that occurs in the subsurface of geothermal prospect area. By studying on the geological condition, we can identify the permeable zone. The fact is, the geological method is limited to the structure on the surface only. To learn more about geological condition in subsurface is very difficult. Splitting curve analysis of MT data to learn about the continuity of subsurface geological condition. This research is assisted by making forward modelling of synthetic MT data to strengthen spliting curve analysis and then implementing it into the real MT data. The result from forward modelling showed the difference of resistivity value which produce shifting in TE and TM curve. Thus, this information is letting us know the distance between MT station to resistivity contrast boundary or limit of the structure. The final result for this reasearch is to determine the permeable zone at the subsurface, hopefully the geological structures from subsurface of geothermal prospect area can be determined.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S69110
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Hendri
Abstrak :
Perkembangan pasar modal khususnya obligasi sangat pesat. Obligasi sebagai instrumen investasi menjadi pilihan banyak pihak dalam berinvestasi diantaranya perusahaan asuransi, bank, perusahaan pengelola reksadana, hedge jimd dan bahkan dana pensiun. Jenis obligasi yang diperdagangkan juga sangat beragam dengan tingkat resiko yang berbeda-beda. Salah satu resiko utama dalam berinYestasi pada obligasi adalah resiko perubahan sukubunga. Perubahan sukubunga akan mengakibatkan perubahan harga obligasi, jika sukubunga turun maka harga obligasi akan naik dan jika sukubunga naik maka harga obligasi akan turun. Jika investor memiliki strategi pasif dimana obligasi akan disimpan sampai jatuh tempo maka perubahan ini tidak akan terlalu menjadi masalah. Tetapi apabila pengelola portfolio melakukan strategi aktif maka perubahan suku bunga adalah hal yang penting diperhatikan karena dapat berimplikasi dua hal yaitu resiko penurunan harga atau kesempatan untuk profit taking karena kenaikan harga. Sensitifitas harga obligasi tersebut secm·a teoritis dapat diukur melalui pendekatan duration dan convexity. Duration dapat digunakan untuk melihat perubahan harga obligasi yane dapat te1jadi akibat adanya perubahan kecil pada tingkat suku bunga. Sebagai turunan pertama dari harga obligasi maka kurva duration adalah berbentuk garis lurus sehingga perubahan harga akibat terjadinya perubahan besar suku bunga tidak tergambarkan dengan baik. Sebagai TOols tambahan maka dapat digunakan convexity yang merupakan turunan kedua dari harga. Convexity ini memperkirakan kecembungan kurva harga terhadap perubahan sukubunga. Dengan menggunakan duration dan convexity secara bersama-sama maka sensitifitas harga obligasi dapat diperkirakan dengan lebih baik. Dalam tulisan ini yang akan dibahas oleh penulis adalah sensitifitas darl duration dan convexity itu sendiri. Tidak hanya harga obligasi yang akan berubah-rubah, tetapi duration dan convexicity itu sendiri juga akan berubah-ubah setiap saat Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan berubahnya duration dan convexity namun yang paling utama adalah perubahan tingkat suku bunga yang berlaku. Secara lebih spesifik dikatakan bahwa duration dan convexity dapat berubah akibat terjadinya perubahan term structure interest rate atau perubahan yield curve. Perubahan yield curve dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu perubahan yield curve secm·a paralel dan perubahan yield secara non paralel. Penulis tidak akan membahas sensitifitas duration dan convexity akibat perubahan yield curve secara paralel karena perubahan tersebut akan sangat mudah dipahami setelah dilakukan pembahasan perubahan yield curve secara non paralel. Perubahan yield curve secara non paralel tersebut terutama disebabkan oleh perubahan level, slope dan curvature dari yield curve... ......The development of the financial market especially the bonds was very fast. The bonds as the instrument of investment became the choice of many sides in investing among them the insurance company, the bank, asset management company such as reksadana, hedge fund and even the pension fund. There are many type of bonds with the level of the different risk .. One of the main risks in investing to the bonds was the risk of the change in the interest. The change in the interest will result in the change in the price of the bonds, if the interest decrease then the price of the bonds will rise and if the interest increase then the price of the bonds will be cheaper. If the investor had the passive strategy where the bonds will be kept until mature then this change will have no significant effect to the pottfolio. But if the pottfolio manager carried out the active strategy then the change in the interest rate was the impottant matter was paid attention to because of could have implications two matters that is the decline in the price or the opportunity for the profit taking because of the price increase The sensitivity of the bonds price could be theoretically measured through the Duration approach and Convexity. Duration could be ased to see the change in the price of the bonds that could happen resulting from the existence of the small change in the level of the interest. As the first descendants from the price of the bonds then the curve duration was to have the shape of the straight line so as the change in the price resulting from the occurrence of the big change in the interest was not depicted well. As tools in addition then could be used convexity that was the second descendants from the price. Convexity this estimated convexity of the price curve towards the change in the interest. By using Duration and convexity together then the sensitivity of the price of the bonds could be estimated better.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>