Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gold, Joseph
Washington, D.C. : International Monetary Fund , 1983
341.751 GOL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Destry Damayanti
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Fachrizal
Abstrak :
ABSTRACT
Skripsi ini akan membahas tentang peran Madrasah Nizamiyah sebagai soft power Kesultanan Seljuk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Madrasah Nizamiyah merupakan sebuah institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Nizam al-Mulk. Tujuan utama didirikannya Madrasah Nizamiyah adalah untuk menghalau hegemoni dan perkembangan Syi rsquo;ah di wilayah Kesultanan Seljuk. Madrasah Nizamiyah dijadikan sebagai perangkat untuk mempertahankan kekuasaan karena pada masa itu aktivitas intelektual Syi rsquo;ah sangat berkembang di masyarakat. Praktik yang demikian dikenal dengan istilah soft power. Nye 2004 mengatakan bahwa soft power adalah kemampuan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan melalui attraction ketertarikan daripada paksaan ataupun bayaran. Soft power memiliki tiga soft power resources sumber soft power , yaitu budaya, nilai, dan kebijakan. Vuving 2009 mengatakan untuk menilai kekuatan suatu soft power, dapat menggunakan suatu teori yang dia sebut sebagai Soft Power Currencies. Soft power currencies mencakup tiga aspek, yaitu benignity kedermawanan, brilliance kecemerlangan, dan beauty keindahan. Dengan menggunakan teori tersebut, penulis menemukan empat pengaruh yang dihasilkan, yaitu 1 masyarakat turut serta dalam pengembangan fungsi perpustakaan Madrasah Nizamiyah sebagai tempat diskusi dan penelitian; 2 Madrasah Nizamiyah menjadi percontohan bentuk pendidikan tinggi bagi banyak institusi pendidikan tinggi di dunia Islam; 3 sistem pada Madrasah Nizamiyah menginspirasi konsep pendidikan tinggi di dunia Barat; 4 masyarakat sangat antusias belajar di Madrasah Nizamiyah. Bahkan, ada sebagian yang berpindah madzhab hanya demi belajar dan mengajar di Madrasah Nizamiyah. Dilihat dari empat pengaruh tersebut, Madrasah Nizamiyah telah berhasil menjalankan perannya sebagai soft power Kesultanan Seljuk untuk membuat pengaruh Syiah di wilayah Kesultanan Seljuk berkurang dan beralih ke pemahaman Sunni.
ABSTRACT
This thesis focuses on the role of Madrasah Nizamiyah as soft power of Great Seljuk Empire. The method that used in this research is historical method. Madrasah Nizamiyah is an higher education institution which created by Nizam al Mulk. The main objective of Madrasah Nizamiyah is to drive away the hegemony and development of Shias doctrines. Madrasah Nizamiyah was used as a property to preserve Great Seljuk Empire rsquo s power because at that time Shia intelectual activities are growth well in societies. They were using soft power. Nye 2004 said that soft power is an ability to get what we want through attractions rather than coercion or payments. Soft power has three soft power resources, that are culture, value, and policy. Vuving 2009 said that if we want to measure the power of soft power, we can use a theory called Soft Power Currencies. Soft Power Currencies has three aspects, that are benignity, brilliance, and beuty. Analysing by this theory, I find four impressions by societies, 1 they contribute to develop the function library of Madrasah Nizamiyah become a discussion and research spot. 2 Madrasah Nizamiyah was becoming a figure of Islamic higher education institutions in Islamic world 3 Madrasah Nizamiyahs system was inspiring the higher education institutions concept in West 4 they are very enthusistic to learn in Madrasah Nizamiyah. According to that four impressions, Madrasah Nizamiyah has been successed as the soft power of Great Seljuk Empire to make Shi rsquo i hegemony drastically decreased and turn to Sunni.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stella Edwaina Mangowal
Abstrak :
Tesis ini membahas soft power Jepang yang disebarkan melalui tiga soft power currencies dalam program pertukaran pelajar JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ketiga soft power currencies tersebut berhasil meningkatkan citra Jepang di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, dan data dikumpulkan dengan cara in-depth interview. Responden adalah peserta JENESYS yang mengikuti program setelah lulus seleksi. Responden sebanyak 7 orang. Hasil dari penelitian adalah ketiga soft power currencies berhasil meningkatkan citra Jepang di Indonesia melalui program JENESYS, dan adanya kepentingan ekonomi Jepang dibalik meningkatnya citra positif tersebut.
This dissertation discusses Japan's soft power that is spread through three soft power currencies in a student exchange programme named JENESYS (Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths). The aim of this research is to prove that the three soft power currencies can elevate Japan's image in Indonesia. The research uses quantitative method, and data are collected by using in-depth interview. Respondents are JENESYS's participants that took part in the programme through a selection. There are 7 respondents. The result of the research is that all three soft power currencies has elevated Japan's image in Indonesia through the JENESYS Programme, and that there are Japan?s economic interest behind the elevated image.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28001
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Galang Budi Arcana
Abstrak :
ABSTRAK Interaksi antarnegara dalam era globalisasi memicu interpenetrasi dan integrasi budaya antarnegara. Akibatnya, proses diplomasi budaya dan soft power menjadi faktor signifikan dalam menjamin eksistensi negara di panggung internasional. Dalam konteks ini, Prancis merupakan negara yang memelopori diplomasi budaya modern melalui institusi pembelajaran bahasa. Buku pengajaran bahasa Prancis Alter Ego A1 yang diterbitkan oleh Hachette FLE pada 2012 mengandung materi yang sesuai dengan tingkatan paling dasar dari standar CECRL (Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues) yang berlaku di Eropa. Karena buku ini merupakan salah satu produk konkret dari institusi pembelajaran bahasa Prancis, Penelitian ini berusaha untuk menemukan bagaimana usaha diplomasi budaya Prancis dilaksanakan melalui pengajaran bahasa. Dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis oleh Fairclough dan teori soft power currencies oleh Vuving, ditemukan berbagai citra positif yang dibangun dalam teks mengenai negara dan masyarakat Prancis. Citra-citra tersebut dibangun melalui elemen visual dan pemilihan topik bahasan yang secara implisit menjadi sarana Prancis untuk mengimplementasikan soft power dalam aspek brilliance dan beauty kepada pembaca.
ABSTRACT Interaction between countries in the era of globalization trigger cultural interpenetration and integration. As a result, the process of cultural diplomacy and soft power become a significant factor in ensuring the existence of the country on the international stage. In this context, France is the pioneer of modern cultural diplomacy through language learning institutions. The french textbook Alter Ego A1 published by Hachette FLE in 2012 contains learning material that matches the most basic level of the european CECRL standard (Cadre Européen Commun de Référence pour les Langues). Since this book is a concrete product of a french language learning institution, this study seeks to discover how french cultural diplomacy efforts are carried out through language teaching. By using the Critical Discourse Analysis approach by Fairclough and Vuving's Soft Power Currencies theory, this study found various positive images regarding the french state and society. These images are constructed by visual elements and the selection of topics which implicitly become France's tool to implement soft power in the aspects of brilliance and beauty to the reader.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tazkia Amalia
Abstrak :
Penelitian ini membahas bagaimana pengaruh yang diberikan virtual Youtuber Jepang kepada virtual Youtuber di Indonesia. Penulis menggunakan metode deskriptif analisis, dan konsep Soft Power milik Nye dan teori Soft Power Currencies oleh Vuving. Setelah virtual Youtuber Kizuna AI mencetuskan istilah “Virtual Youtuber”, keberadaan virtual Youtuber semakin mendapatkan perhatian dan diminati oleh banyak orang. Hal ini membuat Pemerintah Jepang memanfaatkan virtual Youtuber Jepang sebagai salah satu sumber soft power mereka. Tiga Soft Power Currencies digunakan untuk mengukur bagaimana virtual Youtuber Jepang dapat berkerja sebagai soft power Jepang terhadap virtual Youtuber Indonesia. Pertama, benignity, munculnya rasa suka dari kelompok creator virtual Youtuber Indonesia terhadap virtual Youtuber Jepang, serta rasa terima kasih kepada virtual Youtuber Jepang yang memberikan kesempatan kepada beberapa virtual Youtuber Indonesia untuk mengikuti acara virtual Youtuber yang ada. Kedua, brilliance, banyak kelompok creator virtual Youtuber di Indonesia yang mulai membuat virtual Youtuber karena tertarik dan terinspirasi dengan virtual Youtuber Jepang. Ketiga, beauty, karena memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menghibur para penontonnya, membuat virtual Youtuber Indonesia mencontoh cara-cara yang telah dilakukan oleh virtual Youtuber Jepan.
This study discusses the influence of Japanese virtual Youtubers virtual towards Indonesian virtual Youtubers. The author of the study employs descriptive analytical methods, Nye’s Soft Power concept and Vuving’s Soft Power Currencies theory. After virtual Youtuber Kizuna AI coined the term "Virtual Youtuber," the existence of virtual Youtuber gained significant recognition and attention among many people. This makes the Japanese Government utilizes Japanese virtual Youtubers as one of their soft power resources. Three Soft Power Currencies were used to measure how Japanese virtual Youtubers works as one among Japanese soft powers on Indonesian virtual Youtubers. Firstly, Benignity, the emergence of the positive attitudes within Indonesian virtual Youtuber creator community towards Japanese virtual Youtubers, as well as the gratitude to the Japanese virtual Youtubers for giving opportunities to several Indonesian virtual Youtubers to take part in the existing virtual Youtuber event(s). Secondly, Brilliance, the appearance of Indonesian virtual Youtuber creators who started producing virtual Youtuber contents due to their interests to and inspirations from the Japanese virtual Youtubers. Thirdly, Beauty, the existence of similar objectives of both Japanese and Indonesian virtual Youtubers which is to entertain their respective audience, causing Indonesian virtual Youtubers to imitate the methods conducted by Japanese virtual Youtubers.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The Japanese economy is emerging from a long term revession following the bubble and is in the economic recovery phase....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
International private capital flows to developing countries reached a record net level of.
Washington D.C: The World Bank, 2006
657.3 Wor g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library