Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Telly Purnamasari Agus
Abstrak :
Penyakit cacing merupakan salah satu penyakit negleczed diseases yang berdampak cukup luas pada masyarakat terutama pada anak-anak, seperti malnutrisi, anemia,penurunan daya tahan tubuh, perkembangan fisik dan mental terhambat serta kemunduran intelektual. RISKESDAS (2008) menyebutkan Tanah Bumbu merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan dengan perilaku buruk dalam hal cuci tangan. Hasil survei cacingan di Tanah Bumbu (2008) menunjukkan prevalensi tertinggi disebabkan oleh infeksi Ascaris Iumbricoides dan Trichuris trichiura baik di daerah perkotaan, rawa maupun hutan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian untuk mengukur risiko dan faktor lain yang mempengaruhi infeksi Ascaris iumbricoides dan/atau Tlichuris lrichiura pada anak yang cuci tangan pakai sabun sebelum makan dibandingkan dengan tanpa sabun. Penelitian ini menggunakan disain Analitik cross sec1ional. Sebanyak 218 tinja murid SD kelas 3-5 diperiksa menggunakan metode Kato-katz, Data faktor risiko dikumpulkan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner untuk murid dan wali murid, dan dianalisis dengan uji Cox Proportional Hazard Regression. Hasil analisis menunjukkan risiko infeksi Ascaris lumbricoides dan/atau Trichuris irichiura pada anak yang cuci tangan tidak pakai sabun sebelum makan adalah 1,58 kali lebih besar dari risiko cuci tangan pakai sabun setelah dikontrol oleh cuci tangan setclahbuang air besar (BAB) [PR = 1,58 (Cl 95% = 1,08 - 2,3l)]. Kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan setelah BAB dapat mengurangi riSikO cacingan.
Helminthiasis is one of neglected diseases which resulted a big impact in public health especially in the children i.e. malnutrition, anemia, lack immunity, physic and mental retardation. Base-line Health Survey (RISKESDAS) 2008 reported Tanah Bumbu as one of the district in South Kalimantan with poor habit in hand washing. Survey of helminthiasis in that district showed tl1e highest prevalence of helminths were Ascaris lumbricoides and Trichuris trichiura either in urban, swamp or forest areas. Therefore, we conducted a study to determine the risk and other factor that influence Ascaris Iumbricoides and/or Ttichurzle trichiura infections in children did hand washing with soap before meal compare to without soap. This was an analytic cross~sectional study. There were 218 stool from primary school children (grade 3-5) examined by Kato-katz method. Data of risk factors were collected by interviewed and observation using questionnaires for students and parents, and analyzed by Cox Proportional Hazard Regression test. This study showed the risk of Ascaris lumbricaides and/or Trichurxls trichinra infections in children did hand washing without soap was 1.58 times significant higher than the risk of children did hand washing with soap after adjusted with hand washing aher defecation [PR = l,58 (Cl 95%, = 1,08 - 2,3 l)]. Hand washing with soap before meal and alter defecation may reduce the risk of helminthiasis.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T32356
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhaninggar Rindu Aninda
Abstrak :
Permasalahan kesehatan akibat kurangnya cuci tangan pakai sabun (CTPS) masih menjadi masalah di dunia. CTPS belum banyak diterapkan oleh masyarakat, termasuk di MI Yapimda Jakarta Selatan yang baru saja mendapat intervensi untuk pertama kalinya oleh peneliti. Penelitian dilakukan pada 55 siswa kelas 4 dan 5 selama bulan Mei-Juni 2011 untuk melihat hubungan jenis kelamin, pekerjaan orang tua, suku bangsa orang tua, pengetahuan, sikap, dukungan orang tua, dukungan guru, sanksi sekolah, dan keterjangkauan fasilitas CTPS di sekolah dengan perilaku CTPS. Berdasarkan hasil penelitian, hanya dukungan orang tua yang memiliki hubungan signifikan dengan perilaku CTPS pada siswa MI Yapimda.
The lack of hand washing with soap (HWWS) still contributing many health problems. Society not adopted this concept widely, as researcher found in Yapimda Islamic Primary School (MI Yapimda) in South Jakarta, which never received any intervention before. During May - June 2011, 55 students from 4th and 5th grade observed to examine any connection between gender, parent's occupation, ethnic, knowledge, attitude, parental and teacher's support, school regulation, and the accessibility of facilities in school with the behavior of HWWS. As the result, only parental support had significant connection with student behavior of HWWS at MI Yapimda.
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisa Indriyani
Abstrak :
Kasus diare pada golongan umur 5-14 tahun memiliki jumlah yang cukup tinggi. Untuk meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit diare diperlukan tindakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) karena terbukti efektif untuk mematikan virus diare. Namun, kesadaran masyarakat terhadap CTPS masih terbilang rendah sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan salah satunya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi CTPS pada siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Jiput. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa SDN Banyuresmi 1 dan SDN Jiput 4. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Analisis penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat adanya suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan motivasi siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan secara statistik dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan motivasi tentang cuci tangan pakai sabun siswa sekolah dasar di Kecamatan Jiput. ......Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eliza Eka Nurmala
Abstrak :
ABSTRAK
Anak-anak adalah kelompok umur yang berpotensi untuk menjadi agen perubahan di dalam masyarakat. Oleh karena itu pendidikan higiene perorangan sangat tepat diimplementasikan untuk anak-anak. Tujuan penelitian ini untuk menginvestigasi pengaruh pelatihan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan menggunakan teknik partisipatory rural appraisal (PRA) yang telah dimodifikasi untuk siswa Sekolah Dasar. Sampel terbagi menjadi kelompok intervensi 1 (diberikan teknik PRA), kelompok intervensi 2 (diberikan teknik ceramah), dan kelompok kontrol (tidak diberikan intervensi). Kemudian dihitung besarnya perubahan nilai pengetahuan dan praktik CTPS setelah 3 bulan pascaintervensi. Hasil penelitian menunjukkan pemberian intervensi berupa PRA memberikan peningkatan pengetahuan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan intervensi ceramah serta kelompok kontrol (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). Hal yang sama juga terlihat untuk perubahan nilai praktik CTPS pada kelompok PRA (Δmean pre-post test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Hasil analisis multivariat menunjukkan pemberian intervensi merupakan faktor yang paling mempengaruhi peningkatan nilai pengetahuan CTPS pada siswa Sekolah Dasar. Sedangkan peningkatan nilai praktik CTPS paling besar dipengaruhi oleh peningkatan nilai pengetahuan CTPS. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa PRA merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik CTPS siswa Sekolah Dasar.
ABSTRACT
Children are the age group that has the potential to become agents of change in society. It is therefore very appropriate personal hygiene education implemented for children. The purpose of this study was to investigate the effect of training handwashing with soap (HWWS) using the techniques of participatory rural appraisal (PRA) which has been modified for elementary school students. Samples were divided into intervention group 1 (given PRA techniques), intervention group 2 (given lectures techniques), and a control group (no intervention given). Then we calculated the magnitude of changes in the value of the knowledge and practice of HWWS after 3 months post-intervension. The results showed the provision of intervention in the form of PRA provides increased knowledge of the highest when compared to the lecture intervention and control group (Δmean pre-post test = 2,96 vs 2,53 vs 0,32). The same schemes was seen for changing in the value of practice HWWS in PRA group (Δmean prepost test = 4,77 vs 0,50 vs 1,83). Multivariate analysis showed the administration of the intervention is factor that most influence the increase in the value of HWWS knowledge on elementary school students. While the increase in the value of the HWWS practices influenced by the increase in the value of HWWS knowledge. Based on this study it can be concluded that the PRA is the most effective method in improving the HWWS knowledge and practice of elementary school students.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, 2014
T41905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library