Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oliver Senawibowo
Abstrak :
ABSTRAK
Seiring dengan berkembangnya jumlah kendaraan, jumlah, ban bekas menjadi isu yang penting, sehingga ban-ban bekas tersebut perlu dilakukan penanganan agar tidak menjadi limbah. Salah satu caranya adalah mengolah ban bekas tersebut menjadi Crumb Rubber (CR) sehingga dalam bidang perkerasan jalan dapat dimanfaatkan dengan menggunakannya sebagai bahan tambah perkerasan jalan. Pada penelitian ini CR dihaluskan kembali menjadi partikel nano dengan tujuan sebagai filler yang mengisi ruang antar agregat kasar dan halus. Persentase Nano Crumb Rubber (NCR) yang digunakan pada penelitian ini adalah 25%, 50%, 75% dan 100% dari jumlah filler yang digunakan setiap sampelnya yang dicampurkan dengan agregat menggunakan metode dry process. Penggunaan penambahan material tersebut juga harus diperhatikan perawatannya setelah menjadi perkerasan jalan. Salah satu kerusakan yang terjadi pada perkerasan jalan adalah keausan permukaan jalan.  Keausan permukaan jalan ini adalah gaya yang ditimbulkan dari gesekan antara ban kendaraan dengan lapisan permukaan jalan, gaya yang bersifat penahan ini dihasilkan melalui putaran roda atau luncuran di atas permukaan perkerasan. Nilai hambatan atau gesekan tersebut dapat diketahui dengan melakukan pengujian skid resistance. Pengujian dilakukan menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) untuk mengetahui nilai gesekan tersebut yang dilakukan pada berbagai kondisi suhu sampel yaitu, 26 oC, 30 oC, 35 oC, 40 oC, dan 45 oC, yang kemudian dapat dicocokkan dengan nilai minimum yang diperlukan agar bagian permukaan jalan dapat bertahan lama dan aman untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu.
ABSTRACK
Along with the growing number of vehicles, the number of used tires is an important issue, therefor the used tires need to be handled so that they wont become waste. One way is to process used tires into Crumb Rubber (CR) so that in the field of road pavement it can be utilized by using it as an added material for road pavement. In this study CR was refined into nanoparticles with purpose as a fillers that fill the space between coarse and fine aggregates. The percentage of Nano Crumb Rubber (NCR) used in this study are 25%, 50%, 75% and 100% of the number of fillers used in each sample mixed with the aggregate using the dry process method. The use of these additions must also be considered after the treatment becomes a pavement. One type of road damage is road surface wear. The wear of the road surface is the force generated from friction between the vehicle tires and the road surface layer, this retaining force is produced through wheel rotation or glide over the surface of the pavement. The value of the resistance or friction can be known by doing skid resistance testing. Tests were carried out using the British Pendulum Tester (BPT) to find out the friction values carried out in various sample temperature conditions, namely, 26 C, 30 oC, 35 oC, 40 oC, and 45 oC, so then it can be matched with the minimum value required of the road surface that can last long time and its safe to use for a certain period of time.
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Supriono
Abstrak :
ABSTRAK
Efek negatif yang timbul dari keberadaan limbah ban bekas pada lingkungan merupakan masalah utama di seluruh dunia, hal ini membutuhkan penekanan pada proses daur ulang dan proses penggunaan kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari metode pengolahan yang memberikan nilai tertinggi untuk material ban bekas dan menjadikan salah satu bahan baku produksi masal. Daur ulang sebagai bahan baku substitusi produksi ban baru menjadi salah satu pilihan potensial untuk memperoleh pemanfaatan dengan konservasi nilai material yang sebaik-baiknya menurut prinsip Production for Material Value Conservation. Pada penelitian ini karet remah dari material ban bekas telah diuji sebagai bahan baku pencampur dalam memproduksi ban. Kompon karet dibuat dengan variasi campuran material karet dari ban bekas dan material karet baru. Hasil uji kompon menunjukan persentase material ban bekas yang paling optimum untuk campuran material karet ban mobil adalah sebesar 15%, setelah diaplikasikan dengan proses retreading ban kemudian dilakukan uji kelayakan teknis yaitu uji Sifat Tampak, Dimensi, Penunjuk Keausan Telapak, dan Ketahanan pada berbagai beban untuk memenuhi persyaratan standar SNI (Standar Nasional Indonesia).
ABSTRACT
The negative effects arising from the presence of waste tires in the environment are a major problem throughout the world, this requires emphasis on the recycling process and the reuse process. The purpose of this research is to find a processing method that provides the highest value for used tire material and makes one of the raw materials for mass production. Recycling as a raw material for substituting new tire production is one of the potential choices for obtaining utilization by conserving the best value of material according to the principle of Production for Material Value Conservation. In this study crumb rubber from used tire material has been tested as a mixing raw material in producing tires. Rubber compound is made with a variety of mixture of rubber material from used tires and new rubber material. Compound test results showed the percentage of the most optimum used tire material for the mixture of car tire rubber material was 15%, after being applied with the process of retreading the tire then a technical feasibility test was carried out namely test of Visual Properties, Dimensions, Tread Wear Indicator and Endurance to meet the requirements of the SNI standard (Indonesian National Standard).
2018
T52514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Dwi Rahmawati
Abstrak :
Seiring dengan perkembangan jaman dan tingginya jumlah penduduk, maka akan disertai meningkatnya sarana dan prasarana transportasi. Karet banyak digunakan dalam bidang transportasi, sebagai contoh digunakan untuk bahan baku ban kendaraan. Limbah karet banyak menumpuk dipembuangan dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Sisa limbah karet bekas yang melimpah akan menjadi sia-sia dan menjadi sampah lingkungan. Oleh sebab itu pengolahan ban bekas menjadi isu penting untuk diangkat sebagai cara untuk mengurangi limbah karet bekas. Crumb Rubber merupakan salah satu hasil pengolahan (parutan) limbah ban bekas. Crumb Rubber sebagai bahan tambah aspal pengikat yang nantinya digunakan sebagai bahan pengikat aggregat perkerasan. Aspal dengan campuran partikel karet merupakan cara yang efektif untuk menggunakan kembali produk karet bekas dan dapat meningkatkan mutu aspal. Penelitian ini, crumb rubber yang digunakan pada campuran aspal merupakan crumb rubber berukuran nano yang selanjutnya disebut Aspal Nano Crumb Rubber (ANCR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat ANCR dari uji fisik dasar dan uji meknistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer (DSR) serta pengaruhnya terhadap campuran Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC). Langkah yang dilakukan yaitu diawali dengan pembuatan aspal modifikasi dengan kadar additive ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, dan 40% yang berturut-turut dinamai ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, dan ANCR 40. Selanjutnya dilakukan mix design dengan menggunakan campuran AC-WC dan kemudian didapatkan campuran pada kadar aspal optimum (KAO). Hasil penelitian menunjukkan semakin banyak kadar nano crumb rubber pada suatu campuran akan mempunyai viskositas yang semakin tinggi. KAO pada campuran ANCR 5 berada pada 6,5% dan KAO pada campuran ANCR 10 berada pada 7%. ......Along with the changing times and high population, it will accompanied by increased transportation facilities and infrastructure. Rubber is widely used in transportation for example, it is used as raw material for vehicle tires. Many rubber wastes accumulate in the disposal, and only a small portion is utilized. The abundant waste of used rubber waste will become useless and become an environmental waste. Therefore, the processing of used tires is an important issue to be appointed as a way to reduce the waste of used rubber. Crumb Rubber is one of the results of processing (grated) waste of used tires. Crumb Rubber as an asphalt binder added material that will be used as a pavement aggregate binder. Asphalt with a mixture of rubber particles is an effective way to reuse used rubber products and can improve the quality of asphalt. In this study, crumb rubber used in asphalt mixes is nano-sized crumb rubber, from now on referred to as Asphalt Nano Crumb Rubber (ANCR). This study aims to determine the nature of ANCR from basic physical and mechanistic tests with a Dynamic Shear Rheometer (DSR) tool and its effect on the Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) mixture. The steps taken are starting with the making of modified asphalt with additive levels of ANCR 5%, 10%, 20%, 30%, and 40%, respectively named ANCR 5, ANCR 10, ANCR 20, ANCR 30, and ANCR 40.  Furthermore, a mix design carried out using a mixture of AC-WC, and then the mixture was obtained at optimum asphalt content (KAO). The results showed that the more levels of nano crumb rubber in a mixture, the higher the viscosity. KAO in the ANCR 5 mixture was at 6.5%, and KAO in the ANCR 10 mixture was at 7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masjulina Hia
Abstrak :
Perkerasan lentur di Indonesia umumnya menggunakan aspal  Pen 60/70 dimana sebagian besar merupakan aspal impor dari negara lain, sementara Indonesia memiliki aspal alam di pulau Buton, Sulawesi Tenggara yang dapat dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan tersebut. Kegiatan transportasi yang semakin meningkat mengakibatkan kerusakan pada jalan berupa fatigue dan cracking serta meningkatnya limbah ban bekas. Oleh sebab itu  pemanfaatan asbuton dan ban bekas sebagai bahan additive pada aspal minyak merupakan solusi untuk mengurangi konsumsi aspal minyak dan meningkatkan Performance Grade aspal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik rheologi aspal modifikasi Asbuton Nano Crumb Rubber dengan uji fisik dasar dan uji mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer dan pengaruh asbuton nano crumb rubber pada campuran Cold Pavement Hot Mix Asphalt (CPHMA). Aspal modifikasi merupakan campuran aspal minyak, bitumen asbuton hasil ekstraksi dan nano crumb rubber dengan kadar bitumen asbuton dan nano crumb rubber dalam campuran yaitu 5%, 10%, 20%, 30% dan 40% dan disebut LGAM. Selanjutnya dilakukan uji marshall untuk mengetahui karakteristik campuran aspal modifikasi dan agregat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Performance Grade aspal semakin meningkat dengan bertambahnya kadar asbuton nano crumb rubber dalam campuran aspal modifikasi. Berdasarkan hasil uji Marshall  LGAM 5, Kadar Aspal Optimum yang diperoleh berada pada 7,04%. Sedangkan pada LGAM – 10,  tidak memeiliki Kadar Optimum Aspal (KAO). ......The flexible pavement in Indonesia generally used Pen 60/70 asphalt , which is mostly imported asphalt from other countries, while Indonesia has natural asphalt on the island of Buton, Sulawesi Tenggara which can be utilized to supply those needs. Increased transportation activities have resulted in damage to roads in the form of fatigue and cracking as well as an increased waste of used tires. Therefore the use of asbuton and used tires as additives in oil asphalt is a solution to reduce the consumption of oil asphalt and improve the Performance Grade of asphalt. This study was conducted to determine the rheological characteristics of asphalt modified Asbuton Nano Crumb Rubber with basic physical tests and mechanistic tests with Dynamic Shear Rheometer and the effect of asbuton nano crumb rubber on Cold Pavement Hot Mix Asphalt (CPHMA) mixture. Modified asphalt is a mixture of asphalt oil, asbuton bitumen extracted and nano crumb rubber with asbuton bitumen content and nano crumb rubber in a mixture of 5%, 10%, 20%, 30% and 40% and are called LGAM. Marshall tests are then performed to determine the characteristics of the modified asphalt mixture and aggregate. The results showed that the Performance Grade value of asphalt increased with increasing levels of asbuton nano crumb rubber in modified asphalt mixtures. Based on the Marshall test LGAM 5  results, the Optimum Asphalt Level obtained was at 7,04%. Whereas the LGAM-10, does not have Optimum Asphalt Levels.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifki Abrar
Abstrak :
Konstruksi perkerasan jalan yang baik haruslah tahan terhadap cuaca baik, tahan terhadap air dan juga memberikan rasa nyaman bagi pengendara. Pada penelitian ini digunakan zat additive yaitu crumb rubber yang ditambahkan pada campuran aspal pen 60/70 jenis Shell. Penambahan crumb rubber pada campuran aspal dapat menurunkan nilai penetrasi sehingga aspal menjadi keras dan tahan terhadap beban kendaraan yang berulang, meningkatkan titik lembek, titik nyala dan berat jenis. Kadar crumb rubber yang digunakan yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%. Semakin tinggi kadar crumb rubber yang ditambahkan pada aspal semakin tinggi pula kinerja campuran aspal dalam menahan beban lalu lintas. Untuk itu dilakukan uji wheel tracking untuk melihat ketahanan campuran aspal modifikasi dalam menahan beban kendaraan yang berulang. Pengujian wheel tracking ini dilakukan pada suhu 30 0C, 40 0C, dan 60 0C dengan 3 siklus atau 3 x 1260. Dari ketiga suhu pengujian ini yang hanya memenuhi persyaratan dari syarat yang ditetapkan oleh SNI yaitu 2500 lintasan/mm hanya pada suhu pengujian 30 0C dan 40 0C sedangkan pada suhu 60 0C tidak memenuhi persyaratan karena tingginya suhu yang digunakan. Pada pengujian wheel tracking ini kontribusi crumb rubber tidak kelihatan disebabkan nilai VIM yang terlalu kecil dan tidak dilakukannya uji viskositas. ...... A good pavement construction must be resistant to weather, water and also providing a sense of comfort for the rider. In this research, crumb rubber is used as an additive subtance added to the mixture of bitumen pen 60/70 Shell. The addition of crumb rubber in asphalt mixture can reduce the value of penetration, so that the asphalt becomes hard and resistant to repeated load of the vehicle, increasing the softening point, flash point and density. Levels of crumb rubber used is 0%, 5%, 10%, 15%, and 20%. The higher levels of crumb rubber added to asphalt, the higher the performance of asphalt mixture in the weight of traffic. Therefore, the wheel tracking test was conducted to see the resilience of asphalt modification in the vehicle withstand repeated loads. Wheel tracking test is carried out at a temperature of 30 0C, 40 0C and 60 0C with 3 cycles or 3 x 1260. From all these three temperatures, the only sample meeting the requirements of this test set by Standart 2500 passes / mm at the testing temperature of 30 0C and 40 0C, while it does not pass at a temperature of 60 because of the high temperatures used. In this wheel tracking test, the crumb rubber contribution is not visible due to the smal VIM value that it has and the viscosity test is not conducted.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Desfri Abdilah
Abstrak :
Perlindungan struktur perkerasan pada lapis permukaan dapat dilakukan menggunakan lapisan campuran non-struktural seperti Lataston HRS. Lapisan ini bertujuan untuk mendapatkan lapisan permukaan atau antar lapisan perkerasan jalan yang mampu meningkatkan kapasitas beban dan berperan sebagai lapisan impermeable. HRS diyakini menciptakan fleksibilitas dan durabilitas yang tinggi, ditambah dengan spesifikasi agregat bergradasi senjang menciptakan rongga antar agregat lebih besar sehingga kuantitas penyerapan aspal lebih banyak. Peningkatan kualitas dan kinerja HRS dapat dicapai dengan menggunakan Asbuton Retona Asbuton-R dan penambahan serbuk karet ban bekas Crumb Rubber. Melalui pengujian skala laboratorium, crumb rubber CR sebesar 0,48; 0,96; 1,44; dan 1,92 akan ditambahkan pada Kadar Aspal Optimum KAO hasil variasi kadar asbuton-R 6,5; 7; 7,25; 7,5; dan 8. Uji Marshall standard dilakukan untuk mendapatkan KAO dan uji Marshall Immersion dilakukan agar diketahui Indeks Kekuatan Sisa IKS untuk kemudian diuji oleh alat UMATTA pada uji Indirect Tensile Strength ITS. Hasil menunjukkan bahwa penambahan CR pada campuran HRS-WC modifikasi mampu mengimbangi nilai Modulus Resilien Mr campuran tanpa penambahan CR 0 dengan penurunan hanya rata-rata 6,95 pada suhu 25 oC. Capaian Mr terbesar untuk kondisi kering terjadi ketika 0 CR yaitu 2847 MPa dan kondisi setelah perendaman sebesar 3161 MPa pada penambahan kadar CR 0,48, sehingga campuran HRS-WC modifikasi mampu memberikan perlindungan struktur perkerasan tidak hanya pada durabilitas melainkan juga diperoleh perkuatan bending. ......The protection of pavement structures on the surface layer can be done using nonstructural asphalt mixture layer such as Hot Rolled Sheet HRS. The layer aims to obtain a surface layer or interlayer on the pavement of highway, which able to increase the carrying capacity as an impermeable layer. HRS perceived creating high flexibility and durability with additional cavities in aggregate asphalt mixture in large quantities to absorb the enormous amount of asphalt without bleeding. The Improvement of HRS quality and performance achieved through the usage of Asbuton Retona Asbuton R and extra crumb rubber CR. Through laboratory tests, 0,48, 0,96, 1,44, and 1,92 of CR were added into Optimum Asphalt Content from the variation of Asbuton R content by 6,5, 7, 7,25, 7,5 and 8. Standard Marshall and Marshall Immersion tests were performed to obtain Optimum Asphalt Content for later to be tested using Indirect Tensile Strength by UMATTA. The results indicated that the addition of CR into the modified HRS WC mixture was able to equalize the value of Resilient Modulus Mr mixture without the addition of CR 0 with an average minimum reduction of 6.95 at 25 oC. The greatest Mr for dry condition is 2847 MPa occurs when 0 of CR and immersion condition is 3161 MPa for the addition of 0.48 CR content, so the modified HRS WC mixture was able to provide pavement structure protection, not only to the durability but also obtained the bending strength.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik Hidayat
Abstrak :
Aspal sebagai perekat dalam beton aspal hotmix memiliki salah satu sifat, yaitu modulus ulet. Modulus ulet atau ketahanan terhadap deformasi elastis sangat penting agar permukaan trotoar tidak mudah pecah atau retak. Ini bisa terjadi karena jalan menerima beban lalu lintas dan perubahan suhu permukaan selama masa layanan. Dari penelitian ini, telah menunjukkan bahwa penambahan nano crum rubber dapat meningkatkan modulus tangguh dari aspal hotmix yang diharapkan dapat mengatasi masalah beban lalu lintas yang telah terjadi di Indonesia. Uji pengaruh suhu terhadap nilai modulus ulet telah dilakukan pada variasi suhu 25, 35 dan 45 derajat Celcius. Tes dilakukan menggunakan metode Tarik Tidak Langsung. Tes ini dilakukan dengan tes UMATTA peralatan yang menggunakan teori rasio Poisson, yaitu beban diberikan secara vertikal, menyebabkan uji sampel untuk meregangkan secara horizontal. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan nano karet remah ke campuran aspal dengan pencampuran kering dapat meningkatkan kinerja panas mencampur beton aspal pada suhu yang lebih tinggi (35 dan 45 derajat Celcius). ......Asphalt as an adhesive in hotmix asphalt concrete has one of the properties, namely ductile modulus. Ductile modulus or resistance to elastic deformation is very important so that the pavement surface is not easily broken or cracked. This can happen because the road receives a traffic load and changes in surface temperature during the service period. From this research, it has been shown that the addition of nano crum rubber can improve resilient modulus of hotmix asphalt which is expected to overcome the problem of traffic loads that have occurred in Indonesia. Test the influence of temperature on the value of the ductile modulus has been carried out at 25, 35 and 45 degrees Celsius temperature variations. The test is done using the Indirect Pull method. This test is carried out with the UMATTA test equipment which uses Poisson ratio theory, ie the load is given vertically, causing test sample to stretch horizontally. These results indicate that the addition of nano crumb rubber to asphalt mixture with dry mixing can improve the heat performance of mixing asphalt concrete at higher temperatures (35 and 45 degrees Celsius).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Adillah
Abstrak :
Di negara-negara berkembang, daur ulang perkerasan jalan belum dilakukan secara sistematis dan teratur. Hanya ruas jalan yang rusak parah biasanya digiling dalam jumlah terbatas kemudian dilapis menggunakan campuran aspal dengan bahan dari agregat alami. Penelitian ini menghasilkan peningkatan ketinggian permukaan jalan dibandingkan dengan bahu jalan dan daerah sekitarnya yang dapat menyebabkan masalah mengemudi dan drainase. Menambahkan RAP dapat meningkatkan kekakuan campuran, yang dalam kebanyakan kasus meningkatkan sifat ketahanan rutting campuran, tetapi memiliki dampak yang berbeda pada sifat ketahanan retak. Penambahan RAP jelas mempengaruhi hasil untuk uji kelelahan balok (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). Ada kebutuhan untuk bahan peremajaan yang fleksibel dalam cara penggunaannya, yang memungkinkan sifat-sifat aspal yang diremajakan dapat dipulihkan seperti yang diperlukan di berbagai spesifikasi. Idealnya, agen peremajaan juga harus memiliki sifat ramah lingkungan, dan lebih disukai, produk dibuat seluruhnya atau sebagian dari bahan daur ulang atau terbarukan.(Jain & Sharma, 2017). Untuk memastikan keamanan di jalan, perlu lebih diperhatikan pemantauan skid resistance sebagai salah satu parameter variabel. Pengukuran resistansi skid menuntut akurasi tinggi karena banyak kondisi kecil. Dibandingkan dengan campuran tanpa Crumb Rubber, kandungan bitumen optimal dalam campuran Crumb rubber, rejuvenator,  dan RAP adalah 0,5% lebih tinggi. Bahkan menurut survei literatur yang dilakukan itu dialami bahwa penggabungan proses kering CR ke dalam campuran akan menyebabkan penurunan dibandingkan dengan tanpa campuran tersebut (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017. ......In developing countries, Reclaimed Asphalt Pavement has not been carried  out systematically. Only severely damaged roads are usually milled in limited quantities and then coated using a mixture of asphalt with natural aggregate material. This experimental resulted  an increase in road surface height compared to the shoulder of the road and the surrounding area which could cause driving and drainage problems (Thanya, Putra, & Suweda W, 2018). Using a Reclaimed Asphalt Pavement can increase mixture stiffness, which in most cases increases the rutting properties of the mixture, but has a different impact on the crack resistance properties. The addition of RAP clearly affected the results for beam fatigue testing (Alavi, Jones, Chavez, & Liang, 2016). There is a requirement for rejuvenating materials that are flexible in how they are used, allowing rejuvenated asphalt properties to be restored as needed in various specifications. Ideally, the rejuvenating agent must also be environmentally friendly, and preferably, the product is made in whole or in part from recycled or renewable materials. (Jain & Sharma, 2017). To make sure that safety on the road, it is necessary to pay more attention to monitoring skid resistance as one of the variable parameters. Skid resistance measurements require high accuracy due to many small conditions. (Kotek & Florkova, 2014). Compared to mixtures without Crumb Rubber, the optimum bitumen content in the mixture of Crumb rubber, rejuvenator, and Reclaimed Asphalt Pavement is 0.5% higher. Even according to the literature survey conducted it was experienced that combining CR dry processes into the mixture would cause a decrease in workability compared to those without the mixture (Eskandarsefat, Sangiorgi, Dondi, & Lamperti, 2017f).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farras Ammar Muhammad
Abstrak :
Lawele Granular Asphalt (LGA) merupakan aspal alam, yaitu aspal buton yang berada di Pulau Buton, Indonesia. Namun, penggunaan LGA dinilai belum maksimal, sehingga teknologi dalam pemanfaatan LGA masih terus dikembangkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan LGA dengan memaksimalkan proses ekstraksi LGA dalam campuran menggunakan oli bekas dan meningkatkan ketahanan campuran terhadap perubahan suhu dengan menggunakan Nano Crumb Rubber (NCR). Penambahan aditif ONCR dilakukan dengan nilai 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap kandungan aspal minyak serta 0% sebagai campuran pembanding. Stabilitas pada pengujian marshall menunjukan penurunan seiring dengan bertambahnya kadar ONCR. Berdasarkan spesifikasi pembanding, spesifikasi CPHMA, didapatkan KAO sebesar 8,55% pada penambahan ONCR 10% dan 8,92% pada penambahan ONCR 0%. Pengujian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui stabilitas dinamis campuran menggunakan Wheel Tracking Machine (WTM) pada suhu pengujian 26 °C, 35 °C, 45 °C, dan 60 °C. Campuran dengan penambahan aditif ONCR 0% menunjukan kinerja yang lebih baik dibandingkan campuran dengan penambahan ONCR 10%. Selain itu, performa ketahanan terhadap suhu ONCR 0% memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ONCR 10%, yang ditandai dengan nilai deformasi alur yang lebih kecil pada setiap seuhu pengujiannya. Penambahan aditif ONCR dengan komposisi 85% oli bekas dan 15 % NCR tidak bisa meningkatkan kualitas campuran aspal. Penggunaan oli bekas pada campuran berperan signifikan dalam meningkatkan fleksibilitas aspal, yang ditandai dengan penurunan titik lembek campuran.
Lawele Granular Asphalt (LGA) is natural asphalt, namely with buton asphalt that stored in Buton Island, Indonesia. However, the use of LGA is considered not optimal, so that, the technology to optimize the use of LGA still being developed. This research was conducted to optimize the use of LGA by maximalizing the LGA extraction process using used oil and increasing the mixture resistance to temperature change by using Nano Crumb Rubber (NCR). The addition of ONCR additive was carried out with value of 5%, 10%, 15%, and 20% to the content of oil asphalt also 0% for the comparison mixture. Stability in marshall testing showed a decrease with the increasing content of ONCR. Based on the comparison specifications, CPHMA specification, the value of optimum asphalt content obtained on the amount of 8,55% for the addition of 10% ONCR and 8,92% for the addition of 0% ONCR. Further test was carried out to determine the dynamic stability of the mixture by using the wheel tracking machine (WTM) at 26 °C, 35 °C, 45 °C, and 60 °C test temperatures. Mixture with the addition of 0% ONCR showed better performance than the 10% ONCR mixture. In addition, the 0% ONCR mixture temperature resistance performance showed better result compared to the 10% ONCR mixture, which is characterized by smaller rutting deformation values at each test temperature. The addition of ONCR additives with a composition of 85% of used oil and 15% of NCR could not improve the quality of the asphalt mixture. The use of used oil in the mixture has a significant role in increasing the flexibility of the asphalt mixture, which is characterized by a decrease in the softening point of the mixture.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewantara Daud
Abstrak :
Tujuan penelitian adalah pemanfaatan karet limbah industri crumb rubber sebagai bahan pembuatan pijakan kaki (footstep) suku cadang sepeda motor. Pada penelitian ini karet limbah yang digunakan divariasi 10, 20, 30, 40, dan 50 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karet limbah industri crumb rubber dapat dimanfaatkan menjadi pijakan kaki sepeda motor. Semakin banyak pengguna karet limbah akan meningkatkan nilai kkerasan dan menurunkan nilai kuat tarik, perpanjangan putus, ketahanan sobek, dan pampatan tetap.
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>