Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiwik Mayanti
"Populasi lansia di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan usia harapan hidup lansia dengan meningkatkan kualitas hidup. Mulut kering merupakan masalah umum pada lansia yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai mulut kering pada lansia melalui kuesioner, namun belum ada kuesioner yang telah melakukan analisis psikometrik dalam menggambarkan kondisi mulut kering, serta melakukan analisis kuesioner SXI versi Indonesia terhadap laju alir saliva. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis psikometrik pada kuesioner Summated Xerostomia Inventory (SXI) versi Indonesia serta melakukan analisis kuesioner SXI versi Indonesia terhadap laju alir saliva lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) binaan Dinas Sosial DKI Jakarta. Responden penelitian didapat melalui metode consecutive sampling. Dari 219 penghuni PSTW yang dilakukan wawancara kuesioner mini mental state exam (MMSE) dan SXI versi Indonesia, diperoleh 110 yang memenuhi kriteria inklusi. Data sosiodemografi diperoleh melalui wawancara terhadap lansia, sedangkan riwayat penyakit sistemik dan riwayat medikasi diperoleh dari rekam medis di PSTW. Pada semua responden dilakukan wawancara MMSE, kuesioner SXI versi Indonesia, pemeriksaan laju alir saliva tanpa stimulasi dan terstimulasi, viskositas saliva dan pH saliva. Kuesioner SXI versi Indonesia memiliki nilai signifikansi (p) validitas konstruk <0,05. Nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,9 dan intraclass correlation coefficient sebesar 0,9. Sedangkan pada konfirmasi klinis kuantitas saliva, tidak terdapat korelasi antara skor total SXI versi Indonesia dengan laju alir saliva tanpa stimulasi dan laju alir saliva terstimulasi (p>0,05). Penelitian ini menunjukkan Summated Xerostomia Inventory (SXI) versi Indonesia valid dan reliabel untuk menilai serostomia pada responden penelitian.
The older people population in Indonesia is always increasing each year, the Indonesian government seeks to increase the life expectancy of the older people by improving the quality of life. Dry mouth is a common problem in the older people that can affect quality of life. Many studies have been conducted on dry mouth in the older people through questionnaires, but no questionnaire has been psychometrically analyzed in describing condition of dry mouth, as well as conducting analyzed of xerostomia and salivary flow rate. This study to psychometric analysis of Summated Xerostomia Inventory (SXI) Indonesian version and do analysis of xerostomia and salivary flow rate of the older people at The Government Nursing Home In Jakarta. Research respondents were older people population at government nursing home in Jakarta. There were 219 residents who were examined, only 110 residents who met the inclusion criteria. Sociodemographic data were obtained through interviews with the older people, while a history of systemic diseases and a history of drug consumption were obtained from medical records. All respondents had MMSE and Indonesian version of the SXI questionnaire interviews, examination of flow rate, salivary viscosity and pH of saliva were collected. The Indonesian version of the SXI-D questionnaire was declared valid, with a significance value (p) construct validity <0.05. Cronbachs Alpha value is 0.9 and intraclass correlation coefficient is 0.9. Whereas in the clinical confirmation of saliva quantity, there was no correlation between the total SXI-D score and the stimulated and unstimulated salivary flow rate (p >0.05). This study shows that Summated Xerostomia Inventory (SXI) Indonesian version is valid and reliable in assessing xerostomia in research respondents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agnesia Christina
"Skripsi ini membahas hubungan yang berkaitan antara gaya hidup dengan rasio lingkar pinggang panggul orang dewasa. Tujuan umum dari penelitian data sekunder ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rasio lingkar pinggang panggul pada orang dewasa di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah 2010. Penelitian data sekunder ini merupakan penelitian dekskriptif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 102 responden di Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010. Hasil penelitian data sekunder ini menunjukan sebanyak 53,9% responden beresiko rasio ingkar pinggal panggul.
Berdasarkan hasil analisis antar variabel terlihat kelompok umur, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan kebiasaan merokok adalah variabel yang berhubungan dengan rasio lingkar pinggang panggul. Penulis menyarakan agar ada program yang memantau status gizi orang dewasa setiap bulan, lalu menjaga agar adanya keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik yang dilakukans sehingga menjaga agar indeks massa tubuhnya selalu dalam kelompok normal, dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel yang lebih bervariasi dan sampel yang lebih besar.

The focus of this study is association between life style and waist hip ratio in adults. Major purpose of this study is knowing the risk factor for waist hip ratio adults in Rumbia Sub-District, Central Lampung District 2010. The study of secondary data is descriptive study with cross sectional method whiches did with 102 sample in Rumbia Sub-District, Central Lampung District 2010. The result of this secondary data study is show 53,9% respondent have risk to waist hip ratio.
Based from the result, the analysis between variables, is show classification of age, gender, body mass index, and smoking are the variables have association with waist hip ratio. The author suggest for health services there is a program that can be used to control the nutritional status every month, and then there is a balance between intake and physical activity to make a normal nutritional status and for the next researchs can use a more different variable with more sample.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananto Satya Pradana
"Pendahuluan: Skoliosis idiopatik remaja terbukti dapat menyebabkan masalah fisik, psikologis, dan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas hidup setiap individu. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi factor faktor yang mempengaruhi kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien skoliosis idiopatik.
Metode: Studi potong lintang dilakukan pada dua rumah sakit tersier di Jakarta, Indonesia dengan menggunakan kuesioner Scoliosis Research Society-22 (SRS-22)dan Short Form (SF)-36. Subjek penelitian merupakan 80 pasien dengan skoliosis idiopatik remaja yang telah dioperasi dalam 5 tahun terakhir dengan minimum follow up selama 1 tahun. Data yang dianalis adalah jenis kelamin, usia, lokasi kurva, derajat keparahan (sudut Cobb), presentase koreksi, C7 plumb line, jumlah operasi, jumlah perdarahan, dan lama operasi.
Hasil: Skor keseluruhan SF-36 adalah 94,5 (46,3-100) dan SRS-22 adalah 4,45 (3,58-4,84). Usia rata-rata subjek adalah 15 (10-26) tahun terdiridari 10% (n = 8) laki-laki dan 90% (n = 72) perempuan. Sembilan belas subjek (23,8%) memiliki skoliosis ringan (40°-60°), 41,3% sedang (60°-80°), dan 35% berat (> 80°). Presentase koreksi<50% ditemukan pada 30 (37,5%), 50-70% pada 39 (48,8%), dan> 70% pada 11 (13,8%) peserta. Lebih dari separuh peserta (57,5%, n = 46) berada dalam neutral balance dan 34 (42,5%) positive balance. Skor total SRS-22r memiliki perbedaan yang signifikan pada kelompok jenis kelamin (p = 0,026), C7 plumb line (p = 0,018) dan jumlah operasi (p =0,009). Skor total SF-36 memiliki perbedaan yang signifikan pada kelompok jenis kelamin (p = 0,019) dan C7 plumb line (p = 0,026). Selain itu, citra diri dan kepuasan yang merupakan sub-domain dari SRS 22 berkorelasi positif dengan C7 plumb line dan jumlah operasi.
Pembahasan: Kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien skoliosis idiopatik remaja yang dilakukan tindakan operasi menunjukan hasil yang baik. Pada studi ini, jenis kelamin, C7 plumb line, dan jumlah operasi berkaitan dengan kualitas hidup terkait kesehatan.Kualitas hidup terkait kesehatan pada skoliosis idiopatik remaja dipengaruhi oleh berbagai factor sehingga perlu dijadikan pertimbangan dalam target pengobatan setiap individu.

Introduction: Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) is a spinal deformity which may lead to physical and mental problems and can adversely affect patient satisfaction and the quality of life. The aim of this study is to evaluate the health related quality of life in scoliosis patients who had undergone surgical therapy.
Methods: A cross sectional study was conducted in two tertiary hospital, Jakarta, Indonesia using Scoliosis Research Society-22 (SRS-22) and Short Form (SF)-36questionnaire. This study evaluated 80 AIS patients operated in our center over the past five years with a minimum follow up of one year. In addition, participant medical records were reviewed to collect data on gender, age, curve type, severity of scoliosis curve (Cobb Angle), the percentage of curve correction, C7 plumb line, number of operations, blood loss, and operative time.
Results: The overall score of SF-36 is 94,5 (46,3-100) and SRS-22 is 4.45 (3.58-4.84). The median age of the participants was 15 (10-26) years. There were 10% (n=8) male and 90% (n=72) female. Nineteen participants (23.8%) had mild (40°-60°), 41.3 % moderate (60°-80°), and 35 % severe (>80°) scoliosis. The rates of curve correction<50% were found in 30 (37,5%), 50-70% in 39(48,8%), and>70% in 11 (13,8%) participants. More than half the participants (57,5 %, n=46) were in neutral balance and 34 ( 42,5 %) positive balance. The total score of the SRS-22r differed significantly between the groups of gender (p=0.026), C7 plumb line (p = 0.018) and number of operations(p = 0.009). The total score of the SF-36 differed significantly between gender (p=0.019) and C7 plumb line (p = 0.026). In addition, self-image and satisfaction, sub-domains of the SRS 22r, were positively correlated with C7 plumb line and number of operations.
Discussion: The overall HRQoLof AIS patients who had undergone surgical therapy in scores in our population shows a good results. Gender, C7 plumb line, and number of operation were related to HRQoL scores of Indonesian adolescents with scoliosis. In addition, HRQoL in AIS patients can be affected by many factors which medical staff needs to consider in order to produce the best and most effective treatment outcomes."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hasnaa Alyaa Yusriyyah
"Jawa merupakan sentra pertanian di Indonesia, namun rumah tangga usaha pertanian di Jawa belum sejahtera karena masih didominasi oleh rumah tangga petani dengan lahan minim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian di Jawa menggunakan data Sensus Pertanian 2023. Studi ini menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS) dengan pendekatan cross-section untuk menguji pengaruh faktor tenurial, institusional, dan sosiodemografi terhadap kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tenurial, institusional, dan sosio-demografi signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian melalui penurunan angka rumah tangga usaha pertanian lahan minim dengan arah beragam pada level tingkatan. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya kebijakan yang lebih efektif dan terarah dalam mendukung akses lahan dan peran institusional untuk rumah tangga usaha pertanian di Jawa.

Java is a key agricultural hub in Indonesia; however, agricultural households in Java remain vulnerable, as they are still predominantly characterized by minimal land ownership. This study aims to analyze the factors influencing the welfare of agricultural households in Java using data from the 2023 Agricultural Census. An Ordinary Least Squares (OLS) method with a cross-sectional approach was employed to examine the effects of tenurial, institutional, and sociodemographic factors on household welfare. The results show that tenurial, institutional, and sociodemographic factors significantly affect agricultural household welfare by reducing the prevalence of minimal land ownership, although the direction of influence varies across levels. This study emphasizes the importance of more effective and targeted policies to support land access and strengthen institutional roles for agricultural households in Java."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library