Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Gumelar Ekaputra
Abstrak :
Critical Path Method (CPM) adalah metode manajemen proyek yang digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis dalam suatu proyek. Jalur kritis adalah serangkaian tugas yang memiliki dampak langsung pada waktu penyelesaian keseluruhan proyek. CPM membantu manajer proyek dalam merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi proyek dengan mengidentifikasi tugas-tugas yang paling kritis dan memperkirakan waktu penyelesaiannya. Metode ini melibatkan pembuatan diagram jaringan yang menggambarkan urutan tugas dan ketergantungan antartugas dalam proyek. Setiap tugas diberi estimasi waktu penyelesaian yang meliputi waktu paling awal dan paling lambat. Dengan menggunakan teknik perhitungan, CPM dapat menentukan jalur kritis, yaitu serangkaian tugas yang memiliki waktu penyelesaian terpanjang dan tidak boleh mengalami keterlambatan tanpa mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Dengan mengetahui jalur kritis, manajer proyek dapat fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan mengatur prioritasnya. Mereka juga dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang dapat dipercepat dengan mengalokasikan sumber daya tambahan atau mengubah urutan tugas. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan menghindari keterlambatan yang tidak diinginkan. Dalam kesimpulannya, Critical Path Method adalah metode yang efektif untuk merencanakan dan mengendalikan proyek. Dengan mengidentifikasi jalur kritis, manajer proyek dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan penyelesaian proyek tepat waktu. CPM memberikan pemahaman yang lebih baik tentang waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang efisien dan efektif dalam mengelola proyek ......The Critical Path Method (CPM) is a project management method used to identify the critical path in a project. The critical path is a series of tasks that have a direct impact on the completion time of the entire project. CPM assists project managers in planning, controlling and monitoring projects by identifying the most critical tasks and estimating their completion time. This method involves creating a network diagram that depicts the sequence of tasks and dependencies between tasks in a project. Each task is given an estimated completion time which includes the earliest and the latest time. By using calculation techniques, CPM can determine the critical path, namely the series of tasks that have the longest completion time and must not experience delays without affecting the project completion time. By knowing the critical path, the project manager can focus on the most important tasks and set their priorities. They can also identify tasks that can be expedited by allocating additional resources or changing the order of tasks. This allows project managers to optimize project turnaround times and avoid unwanted delays. In conclusion, the Critical Path Method is an effective method for planning and controlling projects. By identifying the critical path, the project manager can take the necessary actions to ensure the timely completion of the project. CPM provides a better understanding of the overall project turnaround time, enabling managers to make efficient and effective decisions in managing projects
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Firmansyah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metodologi untuk menerapkan prinsip-prinsip manufaktur bersandar di industri Jasa Courier Express. Bea Cukai adalah proses utama dalam industri kurir Ekspres dan tujuan di sini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip yang ramping untuk menghilangkan proses yang tidak memiliki nilai tambah dan parameter yang umum antara proses dan optimalisasi sumber daya manusia atau alokasi pekerja. Value Stream Mapping VSM digunakan untuk mengidentifikasi berbagai waste yang ada pada kondisi saat ini dan Critical Path Method CPM mengidentifikasi jalur kritis pada proses yang berlangsung saat ini. Model simulasi Current Value Stream Mapping dan Future State Mapping dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip lean dalam model simulasi. Desain proses perbaikan penjadwalan dilakukan dengan menganalisa jalur kritis proses Customs Clearance, dengan analisa jalur kritis kita dapat menentukan proses yang paling prioritas dan paling berpengaruh terhadap perbaikan menyeluruh. Perpaduan metode Value stream mapping dan Cricital Path Method didukung dengan metode benchmarking untuk mencari best practice yang telah dilakukan pada industri tersebut dan melakukan simulasi perbaikan sehingga diperoleh future state map dengan dengan jalur kritis baru yang lebih cepat yaitu percepatan waktu total proses customs clearance dari 936 menit sebelum diakukan perbaikan menjadi 389.6 menit setelah dilakukan perbaikan.
ABSTRACT
This research aims to develop a methodology for applying the principles of lean manufacturing in the service industry Courier Express. Customs is the main process in the industry express courier and the objective here is to apply lean principles to eliminate processes that have no added value and common parameters between the processes and optimization of resources humans or the allocation of workers. Value Stream Mapping VSM is used to identify a variety of waste on the current conditions and the Critical Path Method CPM identify the critical path in the process that takes place at this time. Model simulation of the Current Value Stream Mapping and Future State Mapping developed by using lean principles in the model simulation. The design of the repair process scheduling is done by analyzing the critical path process of Customs Clearance, with a critical path analysis we can determine the most process priority and most influential against the thorough repairs. A fusion method of Value stream mapping and Cricital Path Method supported by the method of benchmarking to finding best practice that has been done in the industry and doing the improvement so that the simulation generate a future state map with with the new critical path with faster acceleration time of customs clearance process from a total of 936 minutes before improvement and only required 389.6 minutes after improvements.
2018
T51600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, David Perkasa
Abstrak :
Proyek Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini merupakan salah satu respon PT Jasamarga Related Business sebagai tindak lanjut atas terbitnya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 28 tahun 2021. Namun, proyek TCD pertama ini mengalami keterlambatan akibat berbagai masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan melakukan perbaikan terhadap penyebab keterlambatan dalam proyek TCD Taman Mini, sehingga masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir dalam pengembangan TCD selanjutnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Critical Path Method (CPM) untuk mengidentifikasi aktivitas apa yang termasuk ke dalam lintasan kritis, untuk kemudian dianalisis berdasarkan data realisasi, aktivitas dalam lintasan kritis apa saja yang mengalami keterlambatan. Dari aktivitas yang terlambat tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui penyebab utama dari permasalahan tersebut. Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi empat masalah utama, yaitu (i) keterlambatan perencanaan bisnis, (ii) proses pemilihan mitra atau konsultan yang tidak efektif, (iii) keterlambatan perencanaan teknis (MEP), dan (iv) keterlambatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dari analisis sebab-akibat tersebut, dapat disimpulkan bahwa dapat direkomendasikan usulan perbaikan dengan menerapkan konsep pull planning, meningkatkan proses bisnis dengan mengurangi pemborosan (waste) dan meningkatkan aktivitas yang memberikan nilai tambah (value-added), membentuk manajemen stakeholder yang efektif, memaksimalkan penggunaan aplikasi berbasis teknologi untuk pengendalian proyek, dan yang tidak kalah pentingnya adalah keterlibatan dan komitmen dari manajemen JMRB


Toll Corridor Development (TCD) Taman Mini project is a response by PT Jasamarga Related Business to the issuance of Regulation of the Minister of Public Works and Housing (PUPR) No. 28 of 2021. However, the first TCD project experienced delays due to various issues. The objective of this study is to analyze and propose improvements to address the causes of delays in the TCD Taman Mini project, aiming to minimize these problems in future TCD developments. The research employed the Critical Path Method (CPM) to identify critical path activities and analyze realized data to determine which critical path activities experienced delays. Furthermore, a fishbone diagram analysis was conducted to identify the root causes of these issues. Based on the analysis, four main problems were identified: (i) delays in business planning, (ii) ineffective partner or consultant selection processes, (iii) delays in technical planning (MEP), and (iv) delays in the execution of construction work. From the cause-and-effect analysis, it can be concluded that recommended improvements include implementing the concept of pull planning, enhancing business processes by reducing waste and focusing on value-added activities, establishing effective stakeholder management, maximizing the use of technology-based applications for project control, and emphasizing the involvement and commitment of JMRB management.

Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tashia Ega Maharani
Abstrak :
Network Planning atau juga yang biasa disebut dengan jaringan kerja, merupakan salah satu metode perencanaan untuk pembangunan atau sebuah proyek. Metode perencanaan ini diterapkan pada proses pembangunan kapal tugboat jenis harbour tug. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa lama waktu proses produksi konstruksi lambung kapal dan mengetahui jalur kritis yang ada, agar dapat mengantisipasi keterlambatan pembangunan kapal. Data yang diperoleh dengan melakukan pengamatan lapangan, wawancara kepala proyek dan juga mempelajari proses pembangunan pada master schedule yang telah ada. Data yang telah ada diolah menggunakan diagram network dan menggunakan metode jalur kritis. Sehingga data yang diperoleh adalah proses pengerjaan proses konstruksi kapal untuk waktu pengerjaannya selama 141 hari dan terjadinya jalur kritis mulai pada proses pembangunan konstruksi lambung kapal untuk proses blok DB1. Pada proses pembangunan proyek DB1, Jalur kritis ini adalah sebagai salah satu antisipasi keterlambatan untuk pengerjaan kegiatan selanjutnya seperti pada proses pengerjaan erection,bilge keel, dan welding check parsial.
Abstract Network Planning or also commonly referred to as a network, is one method of planning for a development or a project. This planning method is applied to the development process of harbor tug type. The purpose of this study is to find out how long the production process of hull construction and to know the critical path time, in order to anticipate the delay of ship building. Data obtained by conducting field observations, project head interviews and also studying the development process on existing master schedule. Existing data is processed by using a network diagram and the critical path method. So, the data which obtained is the process of ship contruction for during time of 141 days. And the critical path occur at the process of hull construction for DB1 process. At the DB1 process, critical path is as one of delay anticipation for the futher activity such as erection,bilge keel, and welding check partial.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S68202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Qodir Ramsah
Abstrak :
ABSTRAK
Dalam pelaksanaannya proyek-proyek yang ada seringkali mengalami kegagalan. Menurut hasil survey kegagalan proyek standish group international, 2009 53 proyek mengalami kegagalan atau di bawah performa dan sebagian besar faktor penyebabnya adalah Organisasi dan praktik manajemen proyek yang kurang baik, Tujuan proyek yang tidak terdefinisi dengan baik, Perencanaan proyek yang tidak efektif, Personel yang kurang terampil, Permasalahan dengan supplier danTechnical Problem. Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode CPM untuk aktivitas utama dan menggunakan simulasi monte carlo untuk memprediksi perkiraan perencaan sub-aktivitas pekerjaan pemipaan. Hasil dari simulasi monte carlo akan di compile dengan analisa CPM sehingga terbentuklah suatu pendjadwalan proyek yang di tampilkan dalam gannt chart scheduling. Peneliti juga menganalisa kebutuhan akan peralatan kerja dan tenaga kerja untuk suatu proyek dengan mengcompile kebutuhan tenaga kerja dan peralatan kerja pada masing masing aktivitas dengan gannt chart scheduling sehingga didapatkan pengorganisaian tenaga kerja dan peralatan kerja.
ABSTRACT
In the implementation of existing projects often fail or under perform. 53 of projects have failed and most of the contributing factors are poor organization and project management practices, poor definied or missing project objective, ineffective project planning, standish group international, 2009 . This study was analyzed by using the CPM method for the main activity and using monte carlo simulation to predict the approximate planning of the pipework sub activity. The results of monte carlo simulation will be compiled with CPM analysis so that a project scheduling is formed in the gannt chart scheduling. Researchers also analyzed the need for work equipment and labor a project by compiling the needs of labor and work equipment in each activity on the gannt chart scheduling so that it got the organizing of labor and work equipment.
Depok: 2018
T49123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissa Ghaisani Syaputri
Abstrak :
ABSTRAK
Proyek Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC) memiliki tahap uji coba untuk mencapai unjuk kinerja yang disyaratkan dalam kontrak sebelum pabrik dapat diserahterimakan ke pemilik. Proyek ini memiliki tantangan yang sangat besar, seperti fase overlaps dan saling ketergantungan antar aktivitas, rincian aktivitas yang sangat akurat, dan ketidakpastian dalam akurasi prediksi yang timbul selama proyek berlangsung. Banyak penjadwalan proyek EPCC tidak selaras dengan jadwal commissioning. Oleh karena itu, pengaturan waktu dan sumber daya menjadi faktor penting dalam keberhasilan penyelesaian commissioning pabrik. Makalah ini bertujuan untuk meminimalkan keterlambatan commissioning melalui peningkatan penjadwalan commissioning pada proyek pabrik industri pengolahan gas dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Critical Path Method (CPM). Metode AHP menghasilkan prioritas sistem commissioning yang kemudian digunakan dalam penjadwalan menggunakan metode CPM. Hasil menunjukkan jadwal commissioning durasi pendek, karena beberapa kegiatan paralel antara pre-commissioning dan konstruksi. Durasi waktu penyelesaian commissioning berkurang dari 309 hari menjadi 293 hari.
ABSTRACT
Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC) project has a trial/testing phase to achieve the performance guarantee required in the contract before the plant handed over to the operator. This project has enormous challenges, such as overlapping phases and interdependencies between activities, very accurate details of activities, and uncertainties in the accuracy of predictions that arise during the project. Many EPCC project scheduling is not aligned with commissioning schedule. Therefore, time and resource arrangements are an important factor in the successful completion of plant commissioning. This paper aims to minimize commissioning delays by increasing commissioning scheduling in gas processing industry plant projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Critical Path Method (CPM). AHP method produces a commissioning system priorities, then used in CPM scheduling. The results showed a short duration commissioning schedule, because of some parallel activities between pre-commissioning and construction. The duration of completion commissioning time reduces from 309 days to 293 days.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Moses
Abstrak :
Proyek reparasi kapal merupakkan aktivitas kompleks yang memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang cermat untuk memastikan penyelesaian tepat waktu dan sesuai anggaran. Penelitian ini mengkaji evaluasi proyek reparasi kapal MT Sinar Labuan dengan menggunakan metode Fuzzy Critical Path Method (FCPM) yang dikembangkan dari metode pendahulu, yaitu Critical Path Method (CPM) dan Fuzzy Logic dan metode Crashing sebagai pengendali waktu dan biaya menggunakan alternatif penambahan tenaga kerja dan penambahan waktu kerja sebagai pengendalinya. Tahapan penelitian meliputi pembuatan jaringan kerja, perhitungan jalur kritis menggunakan FCPM, identifikasi dua lintasan kritis, dan pengujian crashing dengan alternatif penambahan tenaga kerja dan waktu kerja pada aktivitas kritis. Hasil analisis menunjukkan bahwa proyek dapat diselesaikan dalam rentang 35 hingga 77 hari, dengan waktu optimal 56 hari dengan menggunakan FCPM. Pengujian crashing menunjukkan penambahan tenaga kerja lebih efektif dalam memangkas durasi proyek dengan biaya lebih rendah dibandingkan penambahan waktu kerja (jam lembur). Dari hasil perhitungan, estimasi waktu penyelesaian proyek berkisar antara 32 hingga 54 hari dengan penerapan FCPM dan Crashing, menunjukkan efisiensi dalam peerencanaan proyek reparasi kapal. ......Ship repair projects are complex activities that require careful planning and management to ensure completion on time and within budget. This research examines the evaluation of the MT Sinar Labuan ship repair project using the Fuzzy Critical Path Method (FCPM) which was developed from predecessor methods, namely the Critical Path Method (CPM) and Fuzzy Logic and the Crashing method as a time and cost controller using alternative methods of additional labor and additional working time as a control. The research stages include creating a work network, calculating the critical path using FCPM, identifying two critical paths, and crashing testing with alternatives for adding labor and working time to critical activities. The analysis results show that the project can be completed in the range of 35 to 77 days, with an optimal time of 56 days using FCPM. Crash testing shows that additional labor is more effective in reducing project duration at lower costs than additional working time (overtime hours). From the calculation results, the estimated project completion time ranges from 32 to 54 days with the application of FCPM and Crashing, showing efficiency in planning ship repair projects.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melissa Putri Hidayat
Abstrak :
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kebutuhan tinggi dalam pengembangan industri aviasinya. Sekitar 270 juta penumpang diprediksikan untuk terbang dari dan dalam Indonesia pada tahun 2034, yaitu tiga kali lipat lebih besar dibandingkan kondisi pasar sekarang ini. Karena kompleksitas yang cukup tinggi dari proyek pengembangan pesawat terbang, manajemen untuk proyek desain pesawat terbang buatan Indonesia yang baik perlu dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penjadwalan proyek desain struktur sayap pesawat terbang buatan Indonesia dengan membandingkan Design Structure Matrix DSM dan Critical Path Method CPM. Hasil penjadwalan dengan alokasi sumber daya menggunakan metode CPM dapat menghasilkan durasi penjadwalan yang lebih pendek. Sedangkan, metode DSM dapat menunjukkan skenario-skenario pada berbagai kejadian proyek. Kombinasi dari kedua metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan penjadwalan proyek desain struktur sayap pesawat turboprop yang lebih baik. ......As an archipelagic country, Indonesia has a high needs for its aviation development. About 270 million people are predicted to fly from and within Indonesia in 2034, which is three times larger than current market conditions. Due to the complexity of aircraft development projects, management of a well designed Indonesian aircraft design project needs to be implemented. The purpose of this research is to analyze the scheduling of aircraft wing structure design project made in Indonesia by comparing the Design Structure Matrix DSM and Critical Path Method CPM. Results from resource allocation using the CPM method can yeild shorter project durations. Meanwhile, the DSM method can show scenarios on various condition. The combination of these two methods can be used to generate a better schedule for aircraft wing structure design project.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Wulandari
Abstrak :
ABSTRAK
Produksi pesawat terbang sendiri menjadi sangat penting untuk memfasilitasi banyaknya penumpang pesawat terbang di Indonesia. Indonesia memiliki sejumlah insinyur pesawat dalam membuat dan merancang komponen utama pesawat terbang yang kompleks. Namun, banyak insinyur pesawat Indonesia yang lebih memilih bekerja pada produsen pesawat dunia, termasuk para insinyur pesawat baru. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia dalam mendesain pesawat di Indonesia menjadi terbatas. Desain pesawat terbang yang sangat kompleks dan jumlah sumber daya manusia yang terbatas membutuhkan manajemen proyek yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan penjadwalan berdasarkan CPM dan CCPM untuk proses desain struktur ekor pesawat terbang berdasarkan sumber daya yang terbatas. Hasil analisis perbandingan menunjukan bahwa penjadwalan CPM dan CCPM memiliki ruang lingkup dan kualitas yang sama. Dalam constraint penjadwalan, CPM memiliki proses perhitungan yang lebih sederhana dibandingkan CCPM. Penjadwalan CCPM dapat lebih dapat meminimalisasi biaya, menggunakan sumber daya manusia lebih optimal, dan dapat lebih mengantisipasi risiko dibandingkan penjadwalan CPM.
ABSTRACT
AbstractThe production of the aircraft in Indonesia becomes very important to facilitate many passengers of airplanes in Indonesia. Indonesia has a number of aircraft engineers in making and designing the main components of a complex aircraft. However, many Indonesian aircraft engineers prefer to work on the world 39 s aircraft manufacturers, including new aircraft engineers. This causes the human resources in designing of aircraft in Indonesia to be limited. The design of a very complex aircraft and the limited number of human resources requires good project management. This study aims to analyze scheduling comparisons based on CPM and CCPM for the design process of tailplane structure based on limited resources. The result of comparison analysis shows that the scheduling of CPM and CCPM have the same scope and quality. In the scheduling constraint, CPM has a simpler calculation process than CCPM. CCPM scheduling can further minimize costs, use more optimal human resources, and be more risk anticipating than CPM scheduling.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emanuella Tifany
Abstrak :
Di era transformasi digital ini, startup di Indonesia telah berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Setiap startup berusaha untuk mendapatkan keunggulan kompetitif melalui peningkatan efisiensi dan prediktabilitas proses bisnis mereka. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penjadwalan proyek pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan Design Structure Matrix (DSM). Metodologi DSM digunakan untuk menggambarkan fitur unik seperti iterasi yang terencana maupun yang tidak terencana, yang melekat dalam proyek agile seperti proyek pengembangan perangkat lunak. Model DSM dianalisis menggunakan simulasi Monte Carlo, yang menghasilkan distribusi durasi dan biaya yang digambarkan dengan Grafik Fungsi Kepadatan Probabilitas (Probability Density Function) yang disingkat PDF, untuk menunjukkan peluang antara risiko durasi dan biaya. Analisis komparatif juga dilakukan antara penjadwalan berdasarkan DSM dan simulasi Monte Carlo dengan penjadwalan berdasarkan Critical Path Method (CPM). Penelitian ini membuktikan bahwa DSM dapat mengola iterasi atau pengerjaan ulang pada proyek agile dibandingkan dengan alat manajemen proyek tradisional seperti CPM. Studi kasus ini dilakukan di salah satu pasar keuangan digital yang sedang berkembang di Indonesia. ......In this era of digital transformation, startups in Indonesia have been developing faster than ever before. Every startup seeks to gain a competitive advantage through increased efficiency and predictability of their development processes. This paper aims to design the software development project using the Design Structure Matrix (DSM). The DSM methodology was used to capture unique features such as nested and planned iterations, which are inherent in agile projects like a software development project. The DSM model was analyzed using Monte Carlo simulation, which outputs sample cost and schedule outcome distributions captured in the Probability Density Function Graph to reveal opportunities to trade cost and schedule risk. A comparative analysis was also conducted between the schedule based on DSM and Simulation with a schedule based on the Critical Path Method (CPM). This research proved that DSM could manage design iteration or rework and is more effective in portraying an agile project than traditional project management tools like CPM. This case study was done at one of Indonesia’s emerging financial marketplace
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>