Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maimunah
Abstrak :
Penelitian bertujuan mengungkap prinsip-prinsip kesetaraan gender yang diwacanakan dalam berita-berita mengenai rencana tes keperawanan di Indonesia yang muncul di The Jakarta Post versi online. Dalam penelitian ini, ancangan penelitian yang digunakan mengacu pada teori Analisis Wacana Kritis (AWK) yang dikembangkan oleh Norman Fairclough (1993), yang menjelaskan keterkaitan antara wacana dengan konteks sosial. Untuk dapat menemukan prinsip-prinsip kesetaraangender, penelitian ini menggunakan perangkat undang-undang yang berlaku di Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dalam berita dengan tema yang sama, The Jakarta Post versi online menunjukkan penolakan terhadap rencana tes keperawanan karena melanggar prinsip kesetaraan gender. Prinsip-prinsip kesetaraan gender yang diungkapkan oleh The Jakarta Post dalam berita yang muncul tahun 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan kesesuaian dengan sejumlah prinsip kesetaraan gender yang ditemukan dalam undang-undang.
The objective of this paper is to analyze the discourse of basic principles of gender equality in news of plans to conduct virginity tests in Indonesia as reported in The Jakarta Post (online version). In this study, the theory of Critical Discourse Analysis developed by Norman Fairclough (1993), which describes the relationship between discourse and its social context, is be applied as core theory. In order to identify these principles of gender equality, this study draws on existing national laws regarding gender equality. The results of this study reveal that The Jakarta Post (online version) rejects the use of virginity tests on the grounds these would violate principles of gender equality. The principles of gender equality expressed by The Jakarta Post in news articles appearing in 2007, 2010, and 2013 are consistent with principles of gender equality contained in national laws regarding basic principles of equality.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42179
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidyanne Rahajeng Kaeni
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai moral yang terungkap dalam cerita rakyat Betawi pada buku teks “Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ)” untuk siswa SD. Ancangan penelitian ini didasarkan pada teori Analisis Wacana Kritis Van Dijk (2008; 2009) yang menggunakan pendekatan sosiokognitif untuk menunjukkan kesesuaian atau pertentangan pemahaman wacana dengan konteks sosial. Beberapa teori lain seperti teori Alwi, et. al. (2003) tentang pemerian kalimat dalam tata bahasa baku Bahasa Indonesia serta teori proposisi makro dan skema naratif Van Dijk (1980) juga diterapkan untuk mengalisis struktur teks. Sementara itu, kesesuaian atau pertentangan pemahaman wacana dengan kesepakatan sosial atas nilai-nilai moral diuji dengan menggunakan prinsip moral dasar Magnis-Suseno (1987). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pembaca diarahkan untuk memahami tindakan-tindakan dalam teks sebagai tindakan yang bernilai positif. Namun, temuan menunjukkan bahwa tindakan tokoh-tokoh dalam teks cenderung digambarkan dengan kata-kata berkonotasi negatif dan beberapa teks cenderung menggunakan kekerasan atau perkelahian sebagai konsekuensi atas tindakan tertentu. Dari temuan yang diperoleh, terlihat bahwa tindakan tokoh-tokoh yang terungkap dari teks cerita rakyat Betawi dalam buku PLBJ untuk siswa SD melanggar nilai-nilai moral yang menjadi kesepakatan sosial.
ABSTRACT
The objective of this paper is to analyze the moral values of Betawi folktales in “Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ)” textbook for elementary students. This study employs Van Dijk’s Critical Discourse Analysis (2008; 2009) as the core theory which applied sosiocognitive approach to explain how comprehension of the discourse and social context corresponds or contradicts each other. In addition, other theories such as sentence division in Bahasa Indonesia grammar by Alwi, et. al. (2003) and macroproposition as well as narrative schema by Van Dijk (1980) are applied to analyze the text structures while basic moral principles by Magnis-Suseno (1987) is used to examine the moral values of the stories. The results demonstrate that character behaviours in the stories can be viewed as examples with positive values by readers. Meanwhile, those behaviours are likely described using words with negative connotation and some texts tend to utilize violence as consequences to certain behaviours. These findings suggest that the behaviours in Betawi folktales in “Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta” textbook for elementary students fail to comply with basic moral principles thus cannot be consented by society.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T39069
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library