Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Furra Pisga Pemasela
"Pengawasan kredit adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam suatu pemberian kredit perbankan. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kredit bermasalah perbankan adalah pengawasan kredit yang tidak maksimal. Dalam skripsi ini, akan dibahas perihal pengawasan kredit sebagai upaya pencegahan potensi kredit bermasalah pada bank BRI, dengan terlebih dahulu membahas perihal pemberian kredit dan kredit bermasalah yang ada pada bank BRI. Dalam penerapannya, bank BRI, sebagai salah satu bank umum tertua yang ada di Indonesia telah memenuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan mengenai pengawasan kredit dengan baik. Sistem pengawasan kredit yang dibangun oleh bank BRI pun telah berhasil menjadi upaya pencegahan potensi kredit bermasalah pada bank BRI, yang ditegaskan dengan rendahnya angka non-performing loans pada bank BRI. Skripsi ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang mengacu pada hukum positif atau norma hukum tertulis, ditambah dengan data hasil wawancara untuk melengkapi.

Credit supervision is an important thing in credit distribution. One of many factors that make the non-performing loans is due to the non-maximal credit supervision of a bank. This research is aim to describe the credit supervision as an effort to prevent the non-performing loans potential at bank BRI, with the credit distribution and the non-performing loans description at first. In the implementation, BRI, as one of the oldest bank in Indonesia had fulfilled and performed the provisions of credit supervision appropriately. The system of credit supervision which applied by BRI had basically success to prevent the non-performing loans potential at BRI, reflected by the low rate of non-performing loans at BRI. This research is using juridical-normative method which refers to positive law or written norms law, and the interview report as an additional data.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
S56886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Reza Adanan
"Kesalahan bank terkait dengan sistem keputusan pemberian kredit bank dikategorikan dalam dua tipe. Kesalahan tipe I adalah kesalahan yang terjadi ketika bank salah memberikan kredit ke peminjam yang tidak akan mampu melunasi hutang pinjaman. Kesalahan ini akan mengakibatkan kerugian bagi bank. Kemudian, kesalahan tipe II adalah kesalahan ketika bank tidak memberikan kredit ke peminjam yang layak untuk diberikan. Kesalahan ini mengakibatkan hilangnya peluang bisnis yang menguntungkan (opportunity cost). Kesalahan sistem akan berhubungan dengan kegagalan dari komponen sistem. Kegagalan komponen sistem tersebut perlu diantisipasi oleh bank agar tidak mengarah pada kesalahan sistem yang berdampak terhadap kerugian. Maka diperlukan pemodelan keandalan sistem keputusan pemberian kredit bank. Pada skripsi ini pemodelan keandalan dilakukan dengan cara memodelkan dan melihat ukuran keandalan dari sistem tersebut. Model sistem yang dibahas adalah dua model. Model pertama untuk kesalahan tipe II yang memperkerjakan seorang loan officer dan seorang credit supervisor. Model kedua untuk kesalahan tipe I yang memperkerjakan dua loan officer dan satu credit supervisor.

Bank failures associated with credit authorization system are categorized into two types. Type I error occurs when bank fails to identify borrowers that would not be able to pay off the loan. This error will result losses for banks. Then, type II error occurs when bank does not grant credit to borrowers who deserve to be granted. This error resulted in the loss of opportunity cost. System failure is related to component failure. This component failure need to be anticipated for not leading to system failure that have an impact on losses. So that it is necessary to perform the reliability modeling of bank credit authorization sytstem. In this paper, reliability modeling is done by modeling and see the size of the reliability of the system. The model systems discussed are two models. The first model is for type II error which employs a loan officer and a credit supervisor. The second model is for type I error which employs two loan officers and a credit supervisor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library