Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neng Widiya Puspitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan penerapan pendekatan Creative problem solving (CPS) pada pembelajaran konsep Gaya dikelas IV dengan jumlah 40 orang siswapada prembelajaran IPA di SDN Kalibuntu Kecamatan Baros Kabupaten Serang. (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa pada konsep Gaya melalui penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta pemecahan masalah melalui brainstorming (urun pendapat) melalui proses berpikir divergen dan konvergen. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang di dalamnya terdapat dua siklus. Hasil penelitian menunjukkan sebelum menerapkan pembelajaran reflektif atau data awal siswa yang tuntas hanya 12,25% (5 orang). Setelah diterapkannya pendekatan creative problem solving (CPS) dalam pembelajaran IPA pada konsep gaya, pada siklus pertama siswa yang tuntas sebesar 52,50% (21 orang), sehingga ada peningkatan dari data awal dengan presentase sebesar 40,25%. Pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas dengan presentase sebesar 77,50% (31 orang), dan mengalami peningkatan dari siklus pertama sebesar 47,25%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan creative problem solving (CPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SDN Kalibuntu, maka penelitian ini dapat dikatakan berhasil.
Tangerang: LPPM Universitas Terbuka, 2018
370 JPE 19:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasminia
Abstrak :
Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi merupakan suatu perumahan yang menampung warga gusuran Kali Angke akibat dicanangkannya Program Kali Bersih oleh Pemda DKI Jakarta. Komunitas perumahan tersebut mempunyai tingkat kompetensi yang rendah. Dengan salah satu aspek rendahnya pengetahuan tentang creative problem solving process. Untuk membantu komunitas meningkatkan kompetensinya dilaksanakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai creative problem solving process. Target intervensi yang dituju adalah kalangan pemuda. Landasan yang digunakan dalam intervensi sosial ini adalah Lima Elemen dari Social Action yaitu cause, change agency, change targets, channels, dan change strategy. Sedangkan untuk proses perubahan perilaku individual menggunakan Trans-theoretical Model of Behavior Change dari Prochaska et al. Serta digunakannya Social Cognitive dari Bandura sebagai landasan proses perubahan perilaku kelompok. Prinsip dari teori ini adalah reciprocal determinism bahwa komponen kognisi, tingkah laku, dan lingkungan saling mempengaruhi. Program dirancang menjadi 13 langkah dimulai dan lobbying sampai dengan pemantauan berkala. Tulisan ini hanya menjabarkan langkah 1 sampai dengan kelima dilanjutkan dengan langkah ke sembilan sampai dengan tigabelas dengan fokus tulisan pada pelatihan peningkatan pengetahuan creative problem solving process. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pelaksanaan program berjalan sesuai rancangan yang telah dibuat. Tujuan kegiatan terpenuhi, ditandai dengan tercapainya indikator keberhasilan. Pelatihan ini mendapat tanggapan yang positif dari target intervensi.
Tzu Chi Housing Complex is provided for the people of Kali Angke who lost their houses when DKI Jakarta regional government implemented "Clean River Program". The community in Tzu Chi Housing Complex has a relatively low competency. This had led I to develop a program to deepen their knowledge in creative problem solving process in order to increase community competency. The intervention target of our program is the youth. This social intervention is based on five elements of Social Action which are cause, change agency, change targets, channels, and change strategy. While individual changing behaviour is based on Prochaska et al Trans-theoretical Model of Behavior Change. Furthermore, group changing behaviour is based on Bandura's Social Cognitive. The main argument of this theory is reciprocal determinism which says that cognition, attitude and environment are interconnected. This program was consisted of 13 phases, started from lobbying up to periodically monitoring. This thesis only describes step 1 up to step 5, followed by step 9 up to step 13, focusing on training of deepening knowledge in creative problem solving process. The result of our evaluation showed that this program has run smoothly as was planned. It successfully accomplished its objective as shown by the accomplishment indicator. Furthermore, it received a positive respond from the intervention target.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Tjandrasari
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas model problem based learning berbantuan mind map terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas X. Penelitian ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif yang belajar dengan model PBL berbantuan Mind Map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL; 2) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif siswa yang belajar dengan pembelajaran model PBL berbantuan mind map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi; 3) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif siswa yang belajar dengan pembelajaran model PBL berbantuan Mind Map lebih tinggi dibandingkan pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; 4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan awal terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif; 5) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi; 6) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL untuk siswa yang memiliki kemampuan awal rendah; 7) Kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif pebelajar dengan model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL. Penelitian ini menyimpulkan bahwa model PBL berbantuan mind map lebih efektif dibandingkan dengan model pembelajaran PBL terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika secara kreatif ditinjau dari kemampuan awal siswa kelas x.
Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas, 2015
370 JPK 21:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library