Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Gusti Agung Ayu Putu Tika Andayani
"ABSTRAK
Pendahuluan: Kanker kolorektal masih menjadi penyebab kematian yang tinggi di dunia. Tatalaksana kanker kolorektal masih memiliki banyak efek samping. Perikarp buah Garcinia mangostana banyak mengandung xanthone yang memiliki efek antioksidan dan antikanker. Pada penelitian eksperimental ini, mikropartikel ekstrak Garcinia mangostana dibungkus kapsul kitosan alginat yang bersifat mukoadesif terhadap kolon dan protektif terhadap asam lambung. Metode: mencit BALB/c dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: kontrol, perlakuan yang terdiri dari tiga dosis ekstrak Garcinia mangostana (2 g/kgBB, 1 g/kgBB, dan 0,5 g/kgBB), dan satelit (kontrol dan 2 g/kgBB). Fungsi ginjal mencit dilihat dari kadar BUN dan kreatininnya setelah diberikan perlakuan selama 14 hari untuk kelompok kontrol dan perlakuan serta selama 28 hari untuk kelompok satelit untuk melihat efek reversibelnya. Sebagai data tambahan, berat ginjal setelah perlakuan dan gejala toksisitas klinis yang muncul selama perlakuan juga diamati pada penelitian ini. Hasil: Kadar BUN dan kreatinin ditemukan signifikan pada mencit jantan (p = 0,021 dan p = 0,083) pada dosis 2 g/kgBB jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efek reversibel terlihat pada nilai kadar kreatinin mencit jantan. Garcinia mangostana tidak berpengaruh pada berat ginjal. Tanda toksisitas klinis tidak tampak selama proses perlakuan. Kesimpulan: Pemberian sediaan mikroenkapsulasi dari fraksi etil-asetat ekstrak Garcinia mangostana Linn meningkatkan kadar BUN dan kreatinin jika diberikan pada dosis 2 g/kgBB selama 14 hari pada mencit jantan.

ABSTRACT
ntroduction: Colorectal cancer is one of the highest caused of death in the world. Colorectal cancer managements still have many side effects. The pericarp of the Garcinia mangostana contains xanthones that constitute antioxidant and anticancer effects. In this experimental study, the microparticles of Garcinia mangostana extract were wrapped in chitosan alginate capsules which are mucoadhesive against the colon and protective against gastric acid. Methods: BALB/c mice were divided into three groups, they were: control, treatment consisting of three doses (2 g/kg BW, 1 g/kg BW, and 0.5 g/kg BW) of Garcinia mangostana extract, and satellite (control and 2 g/kg BW). Renal function of mice was seen from BUN and creatinine levels after being treated for 14 days for the control group and treatment group, and for 28 days for the satellite group, to see their reversible effect. As additional data, kidney weight after treatment and symptoms of clinical toxicity that emerged during treatment were also observed in this study. Results: BUN and creatinine levels were found to be significant in male mice (p = 0.021 and p = 0.083) at a doses of 2 g/ kg BW when compared to the control group. Reversible effect seen on creatinine levels in male mice. Garcinia mangostana does not affect kidney weight. Signs of clinical toxicity were not seen during the treatment process. Conclusion: Microencapsulation of the ethyl-acetate fraction of Garcinia mangostana Linn increased levels of BUN and creatinine if given at 2g/ BW dose for 14 days in male mice."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Samudra
"ABSTRAK
Leukemia Limfoblastik Akut LLA merupakan penyakit keganasan sel darah yang ditandai dengan akumulasi sellimfoblas dan sering terjadi pada anak-anak.. Pemberian cytarabine dapat secara klinis mengeradikasi sisa-sisa selkeganasan, namun memiliki efek samping salah satunya dapat merusak jaringan ginjal. Sampai saat ini, protokolbelum memiliki pedoman tentang penyesuaian dosis rejimen cytarabine kepada berbagai kelompok usia anak.Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan nilai kreatinin darah di kelompok usia yang berbeda. Desainpenelitian adalah potong lintang dengan consecutive sampling pada 50 pasien yang sesuai dengan kriteria. Datadidapatkan dari Laboratorium Departemen Patologi Klinik RSCM berdasarkan rekam medis yang didapatkan dariRS Ciptomangun Kusumo. Data nilai kreatinin pada kelompok usia yang berbeda memperlihatkan persebaranyang tidak normal dengan nilai median kreatinin darah 0.4mg/dL p=0.00 . Perbandingan median kedua kelompokdilakukan dengan uji Mann ndash; Whitney dan menunjukkan hasil signifikan dengan nilai median kelompok usia 1-12 tahun sebesar 0.3mg/dL dan kelompok usia 13-18 tahun sebesar 0.5mg/dL dengan selisih nilai median0.2mg/dL p=0.001 . Terjadi peningkatan nilai kreatinin lebih banyak pada subjek kelompok usia 13-18 tahun 23.5 dibandingkan dengan kelompok usia 1-12 tahun 6.1 . Perbedaan median nilai kreatinin darah antarakelompok usia 1-12 tahun dan 13-18 tahun tidak menunjukan peningkatan melebihi batas ambang, namunbermakna secara statistik.

ABSTRACT
Acute Lymphoblastic Leukemia ALL is a blood neoplastic disease which characterized by accumulation oflymphoblastic cells and occurs frequently in children. The medication protocol has many regiments withCytarabine among all of the drugs which being used for the reinduction phase therapy. It has some adverse effectslike damaging kidneys by certain mechanisms. This study aims to see the difference of the level of serum creatininein different pediatric age groups. This study is using cross sectional as the design of the study with 50 samplesaccording to the criteria using consecutive sampling technique. Datas gathered from Laboratory of ClinicalPathology Department according to medical record from Cipto Mangunkusumo National Hospital. The serumcreatinine level from both pediatric age groups shows an uneven distribution with 0.4mg dL p 0.00 as the medianof the serum creatinine level from both groups. The comparison of both median tested by Mann Whitney methodand shows a significant result with 0.3mg dL as the median of pediatric aged 1 12 group and 0.5mg dL as themedian of pediatric aged 13 18 group with 0.2mg dL as the difference between both median p 0.001 . Pediatricaged 13 18 group shows more subject with increased serum creatinine level 23.5 than the pediatric aged 1 12group 6.1 . The median difference of serum creatinine level between pediatric group aged 1 12 and 13 18 showsan increasing serum creatinine value below the cut off but statistically significant.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Gabriela
"ABSTRAK
Penyakit Jantung Koroner (PJK) memegang urutan pertama penyebab kematian dini pada laki-laki dengan usia menengah. Salah satu operasi tersering yang sering dilakukan sebagai intervensi terhadap PJK adalah Bedah Pintas Arteri Koroner (BPAK). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kematian pasien dalam 6 tahun pascaoperasi BPAK di RS Pusat Jantung Harapan Kita (RSPJNHK) pada tahun 2006. Dilakukan studi kohort retrospektif terhadap pasien yang menjalani operasi BPAK di RSPJNHK pada tahun 2006 menggunakan rekam medis subyek untuk menentukan apakah kadar kreatinin dan diabetes melitus dapat menjadi prediktor kematian. Pada setiap variabel dilakukan uji chi-square. Dari 75 subyek untuk variabel kadar kreatinin, 18,66% (n=14) meninggal setelah 6 tahun pascaoperasi BPAK (p=0,007). Dari 79 subyek untuk variabel diabetes melitus didapatkan 18,98% (n=15) subyek meninggal setelah 6 tahun pascaoperasi BPAK (p=0,55). Kematian pasien dalam 6 tahun pascaoperasi BPAK di RSPJNHK pada tahun 2006 menunjukkan adanya hubungan dengan kadar kreatinin preoperasi namun tidak berhubungan dengan status diabetes melitus subyek."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library